Kejora wanita yang memiliki sindrom bersin-bersin jika sedang berbohong layaknya sebuah cerita Pinokio, di undang ke sebuah pernikahan yang sangat mewah dan megah sebagai tamu VVIP tanpa tahu yang menjadi pengantin pria nya adalah atasan di tempatnya bekerja sekaligus pria yang selalu antipati terhadapnya.
Dan tanpa di duga oleh Kejora di tempat itulah ia terjebak dijadikan pengantin pengganti di saat mempelai wanita atasannya itu melarikan diri.
"Kenapa harus aku?" KEJORA
"Karena kau satu-satunya wanita yang tidak akan pernah bisa membuat aku jatuh cinta." MARS
Dua nama yang berada di tata Surya akankah bisa bersatu? Akankah Kejora bisa menaklukkan planet merah itu, di saat ada sebuah nama wanita lain di hati Mars sejak dulu? Apakah Mars tercipta untuk Kejora? Ataukah tercipta untuk wanita lain?
Jangan lupa follow aku dibawah ini
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 17
Setengah jam kemudian, ada beberapa pria yang berpakaian safari berwarna hitam menjemput dirinya. Dan entah kemana, mereka akan membawanya pergi.
Setelah dua puluh menit berlalu, disinilah ia berada. Di sebuah bangunan yang sangat mewah dan megah. Bangunan yang lebih mirip seperti sebuah istana.
"Maaf sayang, sudah membuatmu menunggu lama." Dila menghampiri Kejora, yang tengah duduk di atas sofa yang ada di ruang tamu.
"Tidak papa, Aunty." Kejora berdiri dengan senyum kaku dibibirnya. Ia masih tidak percaya, kalau pemilik rumah yang bentuknya seperti gedung mewah itu milik Aunty Dila.
"Duduklah .." Dila mempersilahkan Kejora untuk duduk kembali.
Dengan canggung, Kejora kembali duduk di atas sofa. "Oh ya, Aunty. Ada perlu apa Aunty memanggilku?"
"Hey, apa Aunty harus punya keperluan! Jika ingin bertemu denganmu?" Dila balik bertanya.
"Ti-tidak bukan begitu Aunty, tadi maksud pertanyaan aku -- " Kejora mulai gugup.
"Aku tahu kejora." Dila tertawa saat melihat wajah Kejora yang gugup. "Aunty memanggilmu, karena ingin meminta sedikit bantuan darimu."
"Bantuan? Bantuan apa, Aunty?" tanya Kejora.
Dila hanya tersenyum, lalu membawa Kejora masuk ke dalam ruang tengah. Di mana Jupiter, sedang duduk sambil menonton televisi. Dan beberapa menit kemudian.
"Sudah Aunty, aku sudah kenyang." Kejora menutup mulutnya, saat Aunty Dila menyodorkan satu potong Pizza kepadanya. Perut Kejora sudah tidak kuat lagi, setelah menghabiskan empat potong Pizza dengan ukuran Large.
"Satu lagi." Pinta Dila. "Kau itu sangat kurus, dan harus banyak makan."
"Sudah cukup, Aunty." Kejora menggelengkan kepalanya, ia merasa menyesal sudah menyanggupi permintaan Aunty Dila. Karena bantuan yang di minta oleh Aunty Dila, adalah menghabiskan satu kotak Pizza ukuran large.
"Mom, apa mom belum puas mengerjainya?" tanya Jupiter, dengan ekspresi datarnya.
"Jupiter, mom tidak mengerjainya! Mom hanya ingin melihat Kak Kejora lebih berisi." Sahut Dila, mengacak-acak rambut putranya dengan gemas.
Jupiter hanya memutar bola matanya dengan jengah. Ia sudah biasa melihat Mom Dila, mengerjai seseorang. Terutama kak Monica, yang sudah dikerjai habis-habisan. Dan yang paling parah waktu itu, kaki Kak Monica sampai terkilir saat mereka jalan-jalan di mall Taman Anggrek.
"Oh ya, Kejora. Aunty mengundang kau kemari karena ingin mengudangmu, secara khusus untuk datang ke acara pernikahan anak pertamaku."
"Mengundang aku ke acara pernikahan? Aunty tidak salah?"
"Tentu saja tidak! Justru kau itu adalah tamu VVIP kami, jadi kau harus datang." Dila tersenyum, menatap Kejora.
"Tamu VVIP?" Gumam Kejora, dengan wajah yang tak percaya.
"Iya sayang, dan nanti kau akan di jemput oleh orang suruhan Aunty." Terang Dila.
Kejora menganggukkan kepalanya. "Oh ya Aunty, kalau boleh tahu. Siapa nama anak perempuan Aunty yang mau menikah?" tanya Kejora.
"Anak perempuan?" Dila mengerutkan keningnya.
"Itu ... !" Kejora menunjuk sebuah foto keluarga yang ada di dinding. "Bukankah anak pertama Aunty perempuan?"
Dila yang baru tersadar, langsung tertawa kecil. "Itu Venus, putri kedua kami. Dan yang akan menikah adalah putra pertama kami kembaran Venus, dan kebetulan di ruangan ini tidak ada fotonya. Karena putraku itu tidak pernah mau jika diajak untuk berfoto."
"Ohh .." Kejora menganggukkan kepalanya. Lalu suasana menjadi hening. Ia kemudian memberanikan diri menatap Aunty Dila, yang sedang berbicara sesuatu pada Jupiter. "Aunty, boleh aku bertanya sesuatu?
"Tentu saja boleh! Apa yang ingin kau tanyakan?"
"Em ... Apa di sini ada lowongan pekerjaan?" tanya Kejora, dengan suara yang sangat pelan.
"Lowongan pekerjaan?"Dila menautkan kedua alis matanya
"Maksud aku, aku ingin melamar pekerjaan sebagai pelayan dirumah ini." Kejora menundukkan kepalanya karena malu.
"Oh .... " Dila langsung tersenyum. "Tadinya aku pikir kau mau melamar jadi menantuku." Goda Dila.
"Eh .. mana berani aku melamar Jupiter! Dia masih kecil dan aku ini hanyalah orang miskin."
Dila menatap putra bungsunya, lalu kembali menatap Kejora dengan tawa yang keras. "Memangnya kenapa kau mau bekerja di sini? Bukankah kau sudah memiliki pekerjaan?" tanya Dila, setelah meredakan tawanya.
"Aku memang sudah punya pekerjaan, tapi saat ini sedang dirumahkan." Kejora lalu menceritakan semua yang terjadi pada Aunty Dila. Dan entah mengapa, setelah selesai menceritakan masalahnya. Hati Kejora menjadi sangat lega, tapi rasa lega itu berubah menjadi bingung saat melihat Aunty Dila tertawa.
"Kau tahu Kejora? Presdir mu itu kasihan sekali, sudah jatuh tertimpa tangga pula!" Dila kembali tertawa dengan keras, setelah mendengar semua insiden yang membuat Kejora mendapatkan hukuman dengan dirumahkan.