NovelToon NovelToon
Oh My Lord Mr.Mafia

Oh My Lord Mr.Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Mafia / One Night Stand / Romansa / Persaingan Mafia / Pembantu
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.6
Nama Author: Four

Bekerja sebagai pelayan di Mansion seorang Mafia???

Grace memutuskan menjadi warga tetap di LA dan bekerja sebagai seorang Maid di sebuah Mansion mewah milik seorang mafia kejam bernama Vincent Douglas. Bukan hanya kejam, pria itu juga haus Seks wow!

Namun siapa sangka kalau Grace pernah bekerja 1 hari untuk berpura-pura menjadi seorang wanita kaya yang bernama Jacqueline serta dibayar dalam jumlah yang cukup dengan syarat berkencan satu malam bersama seorang pria, namun justru itu malah menjeratnya dengan sang Majikannya sendiri, tuanya sendiri yang merupakan seorang Vincent Douglas.

Apakah Grace bisa menyembunyikan wajahnya dari sang tuan saat bekerja? Dia bahkan tidak boleh resign sesuai kontrak kerja.

Mari kita sama-sama berimajinasi ketika warga Indonesia pindah ke luar negeri (⁠〃゚⁠3゚⁠〃⁠)

°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OMLMM — BAB 25

KEBERUNTUNGAN GRACE !!!

Grace berbalik badan dan langsung berlari hingga menabrak orang-orang yang tengah berjalan kaki. “HEI!!! YOU FUCK!” teriak sebagian orang yang kena tabrak.

Grace tak memperdulikannya dan memilih berlari sekencang mungkin dan sejauh mungkin sampai dia tak lagi melihat jalanan ramai di sana. Hanya ada keheningan ketika Grace berhasil masuk ke jalanan gang sepi yang nampak hening dan hanya ada beberapa orang saja yang ada di sana. Seperti duduk sambil merokok, bersandar juga berbincang.

Keringat memenuhi sekujur tubuh Grace hingga udara dingin berhasil membuatnya menggigil.

Tak ingin membuang waktu, Grace memilih berjalan ke sana selagi dia tak melihat keberadaan Vin. Tak ada seorang pun yang berkomentar tentang pakaiannya karena di sana negara bebas.

“Apa yang harus kulakukan? Dompetku....” Grace menutup kedua matanya dengan kepala tertunduk. Semuanya masih ada di Mansion. Kini dia seperti seorang gelandangan.

.

.

.

“Kau berhasil kabur, tapi aku pastikan itu tak akan lama!” gumam Vin tersenyum miring dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Grace yang masih berjalan menyusuri jalanan setapak. Dia kelaparan, kenapa harus menolak makanan Vin tadi? Ya! Harga diri dan tidak mungkin dia memakannya di saat mood buruk.

Tindakan Vincent Douglas benar-benar tak bisa dimaafkan, apalagi menjual wanita dan menukarnya seenak jidat. “Dia akan kena pasal berlapis.” Gerutu Grace masih kesal.

Tak ada pilihan lain selain kembali ke rumah kecil yang sudah dia dan keluarganya siapkan. Ya! Karena keluarganya sudah memutuskan menjadi warga tetap, tentu saja Grace sudah menyiapkan rumah dan kini rumah itu tak ada yang meninggalinya.

“Tidak mungkin jika aku berjalan.” Gumam Grace mencoba mencari cara untuk mendapatkan uang agar bisa ke kompleks rumahnya.

Sambil berpikir, wanita itu memutuskan untuk duduk sejenak di sebuah kursi panjang yang berada di pojok dinding gedung. Karena keadaan di sana sepi, bahkan cahaya matahari pun tak dapat masuk karena tertutup oleh gedung tinggi lainnya.

Kepala Grace pusing hingga lukanya yang mulai perih kembali. “Sshhh—” desisnya membuka perban yang terdapat darah dan juga salep.

Luka yang dia dapat dari Vincent sialan!

“It hurts so much...” lirih Grace menutup kembali lukanya dengan perban yang sudah tak layak di pakai.

Namun seketika, Ting! Grace merasakan berat di kedua daun telinganya. Dengan cepat Grace merabanya dan benar, ada anting yang masih melekat. Tanpa banyak drama, Grace melepas anting tersebut— sebuah anting emas dengan hiasan berupa mutiara putih besar di tengahnya.

“Tunggu, apa ini asli?” wanita itu menggigitnya sekuat mungkin hingga senyuman lebar terukir di bibirnya.

Grace melonjak sambil berseru. Keberuntungan berpihak kepadanya, dia benar-benar merasa senang sekaligus bersyukur karena masih ada harapan.

Tanpa membuang waktu, Grace segera mencari toko emas di sana. Untuk apa? Untuk apa lagi kalau tidak menjual anting itu! Seorang mafia seperti Vincent tak mungkin memakaikan perhiasan abal-abal, walaupun kepada seorang pelayan. Vin tak mungkin merendahkan dirinya sendiri.

...***...

Melihat kembalinya Vincent, Jack segera menghampirinya. Terlihat jelas bahwa sang bos tengah kesal.

“Aku ingin ke pelabuhan, cek semuanya sebelum aku datang.” Pinta Vin yang masih berjalan cepat. Jack langsung putar balik menuju ke mobilnya.

Para maid dan juga Maida sudah berbaris di sana saat Vin masuk. Pria itu menatap dengan sorot tajamnya mengarah ke para maid di sana. Melihat mereka sama seperti melihat wanita itu.

“Shit!” umpatnya tak habis pikir.

Pria itu tersungkur berjalan melengos dan pergi ke ruangannya. Ruangan yang sangat luas dan terdapat foto besar kakeknya yang terpajang sangat lama di dinding. Vincent berdiri di sebuah foto yang terpajang di atas meja panjang— sebuah foto keluarga yang sangat ramai termasuk Vin yang masih remaja.

Tangan Vin meraih salah satu bingkai foto kedua orang tuannya. Cukup lama dia memperhatikannya lalu meletakkannya kembali. Tiba-tiba seorang maid berambut pirang datang sambil membawakan sebotol wine di atas nampan beserta gelasnya.

“Tuan Vincent!” panggilnya lembut sehingga Vin menoleh dengan kerutan di kedua aslinya.

Victoria tersenyum tipis berharap mendapat lebih seperti waktu itu sehingga dia mendapat kesempatan untuk lebih dekat dengan majikannya yang masih lajang.

“Aku tidak memintamu datang, pergilah.” Pinta Vin melangkah masuk ke ruang ganti setelah dia meletakkan bingkai tadi.

Victoria yang masih berdiri di tempatnya, senyumannya hilang dan kedua tangannya meremas kuat nampan yang dia bawa, lalu pergi dari sana.

.

.

.

“Terima kasih!” senyuman tak ada habisnya dari bibir Grace. Bagaimana tidak! Dia berhasil menjualnya dalam waktu cepat, matahari mulai berada di tengah, itu artinya sebentar lagi akan memasuki makan siang.

Wanita cantik dengan lingerie merah maron itu berjalan keluar juga rambut sepunggung nya yang tergerai. “Lebih baik aku pulang saja dulu.” Ucapnya serta keputusannya.

Untungnya Grace masih menyimpan sebagian pakaiannya di rumah tersebut. Jadi dia tak perlu khawatir lagi, namun yang membuatnya sedih.... Tidak ada keluarga lagi. Seharusnya rumah tersebut ditinggali bersama, tapi kini Grace malah tinggal sendiri.

...***...

“Bagaimana?”

“Lancar. Tapi... Pria Brunei itu sangat keras kepala, mereka hampir saja membodohi Pitt, namun untungnya Pitt bisa mengurusnya.” Jelas Jack tersenyum tipis.

Vin masih menatap fokus ke depan dengan kacamata hitam untuk terlalu dari sinar matahari. Saat asik mengobrol, tiba-tiba empat mobil datang tanpa diminta.

Vincent maupun Jack, sama-sama menoleh ke arah mobi tersebut. Sampai ketika sang pemilik turun, barulah Kerutan di alis Vin menghilang saat dia melihat pria bernama Marco datang dengan wajah sombongnya bersama anak buahnya yang juga baru saja turun dan mengikuti bos mereka.

Vicente menyeringai kecil, mengisap rokoknya lalu membuangnya ke tanah dan memijaknya hingga padam.

“Mereka datang lagi.” Gumam Jack pada Vin yang baru saja menatap lurus ke arah pria bernama Marco tersebut.

“Dia juga musuh yang keras kepala.” Balas Vin masih enggan melepaskan kacamatanya.

Saat pria Marco itu mendekat dan berhenti tepat di depan Vin, terlihat betapa sombongnya pria berambut hitam rapi dengan kalung rantai emas di lehernya serta kedua pipi yang sedikit kendor padahal belum tua, lebih tepatnya masih berkepala 3.

“Hello Mr.Vincent!” sapa pria itu tanpa dosa. Sudah berapa kali pria itu selak datang dan ingin bernegosiasi soal wilayah.

Sedangkan dia sendiri aslinya pria penakut yang sok jadi mafia jahat. Mendengar informasi datanya saja sudah membuat Vincent tertawa.

“Hm. Hi too!” balas Vin santai.

Marco melirik ke arah Jack yang masih saja setia di samping bosnya selalu.

“Aku datang untuk mengambil sebagian wilayah yang menjadi hakku. Atau... Aku memiliki pilihan lain Mr. Vincent! Bagaimana kalau berikan saja salah satu bisnis mu padaku jika kau tidak mau menerima kekerasan.” Ancam pria itu tak tahu aturan.

Vin menyeringai kecil mendengar permintaan konyol, lebih konyol dari permintaan orang bodoh.

Vincent mendekatinya sehingga anak buah Marco juga ikut mendekat karena bersiap siaga jikalau bos mereka dibunuh atau dilukai, namun Vincent tak perlu.

“Sure! Tapi sebagai gantinya aku akan memotong your penis.” Clekk! Tangan kiri Vin langsung meremas kuat junior Marco sampai pria itu berteriak kesakitan. “Aaakkhhhh— ”

Dalam satu remasan saja, Vin bisa menghancurkan keperkasaan pria itu sampai tak bisa menggunakannya lagi.

...°°°...

Hai guyss!!!!! Maaf jika ceritanya membosankan atau mungkin bab ini yang membosankan. Tapi seperti biasanya, akan ada kejutan di bab² lainnya yang akan mendatang 😁😁😁

Jangan lupa tinggalkan jejak semangatnya!!!!!

Thanks and See Ya ^•^

1
Hani Anisa
Luar biasa
Alii
Kayanya seru nih ceritanya
Four.: semoga aja 😁👍
total 1 replies
Stephanie michelle
happy .saya suka .baca an menghibur.
Four.: Terima kasih sudah mampir 🤗
total 1 replies
Stephanie michelle
kadang kita tidak mengetahui. kejahatan itu ada dan sangat dekat dengan kita. bahkan orang yg paling dekat dengan kita.
Four.: betul! betul! betul! contohnya..... tetangga, walaupun terkadang akurr terkadang menusuk dari belakang 😅😁
total 1 replies
Dewi Triana
Luar biasa
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Niar Zahniar
semangat berkarya
Four.: okayyy terima kasih 🤗
total 1 replies
Meri Anti
Luar biasa
Four.: terima kasih 🤗
total 1 replies
Maulina Ina
bagus, cuma end aja kurang greget
Four.: iyakah ☹️ tancuuu 😘
total 1 replies
MalelakAty
cukup menegangkan..
Four.: terima kasih 🤗
total 1 replies
Dewi Arsandi
Biasa
Dewi Arsandi
Buruk
Tuti Sadiah
untung lah
Sufiaa Ulfaa
Luar biasa
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Tuti Sadiah
Grace sekarang jadi minum wine y
Four.: ho,oh
total 1 replies
Enjel Liklikwatil
bguss menegangkan 🤣
Four.: jangan tegang² nanti kepikiran lohhh/Chuckle/
total 1 replies
Tuti Sadiah
mulai seru nih
Four.: selalu donggg 😁
total 1 replies
Tuti Sadiah
kaya'y penyakit'y mulai sembuh sedikit2 nih s vin
Four.: ho,oh mungkin saja
total 1 replies
Tuti Sadiah
aduuuh jadi bingung ini yg berkhianat Jack ataw Ben y
Four.: siapa hayoo kira2
total 1 replies
Dessy Rinda
ada novel br gak kak thor?mau dong judulnya
Four.: bisa lihat di my profil yaaa, bisa lihat2 sendiri 😁 terima kasih sudah mau mampir 🤗
total 1 replies
Mulyati Wahyuni
bingung
Four.: it's okay nanti juga paham kok sama alurnya 😌 awas sakit kepala seperti ku 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!