Ini kisah tentang Lydia Maura , seorang janda yang memiliki satu anak, yang harus terpaksa menerima pinangan dari seorang pria yang sudah beristri ... Lydia menolak kerasa , sebab , diri nya tau bagaimana sakit nya di duakan .. walaupun kenyataannya masa lalu nya tidak lah seperti itu , tapi Lydia tetap tidak mau . Lydia tidak akan sanggup harus berbagi .. Namun kedua orang tua nya sudah menerima pinangan dari pria itu , mau tidak mau Lydia menerima pernikahan nya ... Pria yang bernama Muhammad Arsyad Zayn , pria tampan dengan segala kesempurnaan nya . Entah mengapa malah menikahi Lydia , padahal yang Lydia tau istri nya jauh lebih baik dari Lydia ... Yuk ikuti kisah nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 11
Brak
Prang
Prang
"Argggh!!"
Nafas Fatih memburuh hebat , dada nya naik turun , emosi nya sungguh berada di puncak tertinggi nya ... Fatih membanting seluruh benda yang ada di dekat nya . Sungguh saat sekarang ini Fatih tidak mampu menahan emosi nya. ..
Romi yang melihat nya dari ambang pintu ruangan Fatih sampai meneguk Saliva nya susah payah , ini kali pertama diri nya melihat sahabat nya itu seperti ini . Dan ini baru pertama kali nya seorang Fatih melihatkan titik kemarahan nya .. Fatih yang di kenal nya seorang pria yang lembut dan selalu bisa mengatur emosi nya .. tapi tidak sekarang ...
Ini semua bermula ketika Jaka-- asisten Arsyad datang ...
Fatih yang tengah menandatangi sebuah berkas lantas mendongak kan kepala nya , menatap Romi , Romi mengatakan jika ada seseorang yang ingin menemui nya ...
"Suruh masuk " ucap Fatih datar , mood nya hari ini benar-benar tidak bagus sama sekali ...
Setelah di persilahkan masuk oleh Romi , Jaka kini berhadap-hadapan dengan Fatih , dengan Romi yang masih setia berdiri di samping Fatih .
"Apa saya mengenal anda ?" Tanya Fatih sambil memindai Jaka , . Yang diri nya tau diri nya tidak pernah bertemu dengan pria yang ada di depan nya ini ..
Jaka mengulas senyum nya , lantas mengeluarkan secarik kertas , dan meletakkan nya di atas meja Fatih .
Fatih menatap datar kertas tersebut . Lalu beralih menatap ke arah Jaka kembali , meminta penjelasan ..
"Saya asisten pribadi nya pak Arsyad . Dan saya kemari ingin mengatakan jika Nyonya Lydia Maura mengundurkan diri nya . Ini surat nya dan saya permisi , " ucap Jaka tho the point dan setelah mengatakan hal tersebut Jaka langsung berlalu pergi dari hadapan Fatih , tanpa menunggu jawaban Fatih ...
Fatih yang mendengar perkataan Jaka tadi lantas menggeram .. lalu meraih kertas tersebut dan merobek-robek nya . Bukan itu saja , Fatih menggebrak meja nya dan membanting barang-barang yang ada di dekat nya ....
Romi yang melihat nya mencoba menghentikan , namun Fatih langsung menepis nya , menatap tajam Romi dan menyuruh nya pergi ....
Romi menghembuskan nafas nya kasar , diri nya tidak akan pergi , Romi masih berdiri di ambang pintu ruangan Fatih ...
Fatih terduduk lemas di lantai ruangan nya .. menutupi wajah nya dengan kedua telapak tangan nya , bahu nya bergetar hebat , tidak memperdulikan rasa sakit di tangan nya ... Hati nya saat sekarang ini jauh lebih sakit ...
Fatih berharap Lydia masih bekerja di tempat nya , Fatih berharap masih bisa melihat Lydia lagi ..
Dan sedari semalam Fatih berharap ini semua hanya lah mimpi nya . Mimpi terburuk nya selama ini ... Dan ketika bangun , Fatih bisa melihat Lydia lagi . Fatih bisa melihat senyuman Lydia seperti biasa nya . Tapi nyata nya ini bukan lah mimpi ... Ini benar-benar terjadi ...
Menjambak rambut nya frustasi , Fatih memejamkan kedua matanya ...
"Ya Allah kenapa aku harus merasakan sakit seperti ini "
___oOo___
Sesuai dengan perkataan Arsyad tadi malam , pagi hari ini Arsyad membawa Lydia dengan Zahra ke rumah nya , lebih tepat nya di pondok pesantren Al-Husein ...
Di sana Zahra sudah di daftarkan tadi malam oleh Jaka ke pondok pesantren Al- Husein ...
Awal nya Zahra menolak , Zahra tidak ingin ikut , dan Zahra lebih memilih tinggal bersama kakek , nenek dan kakak sepupu nya . Tapi dengan segala rayuan , akhirnya Zahra mau . Terlebih di sana Zahra memiliki misi . Yaitu melindungi Bunda nya . Zahra tidak akan membiarkan bunda tercinta nya terjebak oleh pria yang sekarang mengaku sebagai ayah nya itu .
Zahra tidak akan pernah menerima Arsyad sebagai pengganti ayah nya Ridwan .. tidak akan pernah ...
Zahra membenci Arsyad ...
Zahra sungguh membenci pria itu , entah mengapa , tapi Zahra tidak suka jika Arsyad yang menjadi ayah nya ...
Tapi Zahra itu gadis kecil yang pandai dan cerdik , diri nya tidak akan menampilkan rasa benci nya . Zahra lebih memendam nya . Lihat saja , Zahra akan membuat pria yang bernama Arsyad itu menyesal telah menikahi bunda nya ...
Setelah pamit dengan kedua orang tua nya Sinta -- keponakan nya , kini Lydia berada di dalam mobil bersama Arsyad dan Zahra , Zahra yang duduk di tengah-tengah kedua nya , ..
"Zahra , mau mampir dulu enggak ke mall ?" Tawar Arsyad dengan senyuman nya menatap Zahra lembut ..
Zahra mendengus di dalam hati nya . 'sok baik batin Zahra . Namun sesuai misi nya , Zahra tidak akan pernah menampilkan rasa benci nya ,
Zahra tersenyum manis dan mengangguk antusias .. "boleh deh emmm--"
"Ayah Zahra " sela Arsyad yang mengerti jika Zahra bingung bagaimana memanggil nya ...
Zahra nyengir kuda .. "hehehe iya yah . Zahra pengen banget ke mall " sahut Zahra pura-pura antusias ..
"Tapi mall kan jauh , sedangkan pondok pesantren enggak mengarah ke sana " ucap Lydia yang tau , jika pondok pasantren Al - Husein tidak sejalan dengan mall ..
Arsyad menggeleng kan kepala nya . "Enggak apa-apa Dek , biar Zahra senang " ucap Arsyad lembut . Ya panggilan nya sudah berubah . Arsyad memanggil Lydia dengan sebutan dek' dan ini di mulai dari pagi tadi ketika kedua nya bangun dari tidur . Dan Lydia lagi-lagi tidak menolak nya ... Dan hal tersebut membuat Arsyad sangat bahagia ...
Lydia menghembuskan nafas nya panjang , tidak membantah lagi , dan lebih memilih diam saja ...
Zahra berdecih sinis di dalam hati nya .. lihat lah , Zahra akan membuat Arsyad kewalahan nanti nya , dan membuat pria itu akan kesal ...
___oOo___
"Dila , nanti Arsyad membawa Lydia kemari , tapi mereka tidak tinggal di sini , tinggal di rumah dekat sekolah" ucap umi Aisyah yang tengah membantu Dila merapikan penampilan Rayyan , yang ingin pergi mengaji ... Dila menegang mendengar perkataan umi Aisyah , tangan nya menggantung di udara ... Dila sungguh terkejut dengan perkataan dari umi Aisyah .. Dila pikir Arsyad tidak akan membawa madu nya ke pondok pasantren , namun sayang , Arsyad malah membawa nya .. Sungguh hal tersebut membuat hati Dila semakin sakit ... Dila tidak akan membayangkan jika nanti Arsyad bermesraan dengan istri baru nya .. ya walaupun jarak nya lumayan jauh , tapi tidak memungkinkan bukan jika Dila tidak melihat nya ..
Dila menoleh sekilas , di dalam dada nya terbesit rasa gelisah , namun diri nya tidak boleh menampakkan nya . Dila mengulas senyum ke arah umi Aisyah ..
"Enggak apa-apa umi , mungkin mas Arsyad ingin --"
"Dila kamu enggak cemburu?"
Dila terkekeh kecil "Bohong kalau aku enggak cemburu umi . Tapi ini sudah keputusan dari mas Arsyad , aku tidak bisa berbuat apa-apa . Toh ini juga sudah menjadi takdir dari Allah " ucap Dila , beranjak berdiri dan menggandeng tangan Rayyan .
"Umi , Dila mau ngantar Rayyan dulu ya " Dila menyalami umi Aisyah begitu juga dengan Rayyan ...
Umi Aisyah menghela nafas nya panjang , diri nya sangat tau , perasaan Dila ..
"Ya Allah , semoga semua nya baik-baik saja "
___oOo___
bonchap donk