Wulandari adalah gadis desa biasa yang mencoba mengais rejeki di ibukota sebagai seorang pengasuh anak.
Siapa sangka, majikannya adalah seorang pengusaha muda tampan yang memimpin sebuah perusahaan besar di ibukota yang memiliki seorang anak laki-laki.
Wulan seperti terjebak dalam cinta yang rumit, bagaimana mungkin dia begitu lancang mencintai tuannya yang bahkan masih memiliki seorang istri.
Begitu banyak hal rahasia yang tak terduga.
Wulan bimbang apakah harus memperjuangkan cintanya ataukah cukup tahu diri untuk mundur.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GendAyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.17
Jason merasakan sesuatu menimpa tubuhnya, tangannya mati rasa karena sesuatu yang berat bertumpu padanya.
Dibuka matanya perlahan, kepalanya terasa begitu pusing dan sangat berat.
Meski kesadarannya belum benar-benar pulih, dia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi.
Dilihatnya langit langit ruangan itu, ini benar kamarnya. Dengan tangannya yang bebas dipijitnya pelipisnya yang begitu berat.
Dia terkejut ketika didapatinya seorang gadis tengah tertidur dalam pelukannya.
Pantas saja tangannya begitu mati rasa.
Disibakannya rambut yang tergerai menutupi wajah gadis itu.
Dipicingkan matanya yang masih sedikit berkunang-kunang untuk menatap jelas wajah dihadapannya,samar dia melihat Wulan dengan pandangan yang masih kabur.
'kenapa dia bisa ada disini?' batin Jason menatap wajah Wulan yang terlelap di lengannya.
Wajah Wulan yang sedang tertidur terlihat begitu polos, memiliki kecantikan alami.
Kulitnya putih bersih, dengan bibir tipis hidungnya kecil namun pas menghiasi wajah itu.
Tanpa disadari oleh dirinya sendiri,tangan Jason bergerak membelai pipi Wulan.
Melihat wajah terlelap itu entah mengapa hati jason terasa damai.
Ada rasa hangat dan nyaman yang sudah lama tidak pernah Jason rasakan, dipejamkannya lagi kedua matanya yang masih sangat berat.
**
'ehhmmm' Wulan menggeliat, tubuhnya terasa begitu kaku dan sakit.
Wulan terkesiap mendapati dirinya tertidur didada Jason.
"Astagaa, kenapa aku malah jadi ketiduran begini?Ya ampuuun apa kata orang kalau ada yang lihat"gumam Wulan lirih.
Waktu sudah menunjukkan jam 5 pagi, dengan hati2 disingkirkan nya tangan Jason yang melingkari tubuhnya.
Dengan berjinjit Wulan keluar dengan hati-hati, berusaha tanpa menimbulkan suara.
"Aduh badanku sakit semua lagi"diusapnya leher yang terasa begitu kaku.
"Sebenarnya tuan kenapa ya sampai mabuk begitu?"
"Lagian kenapa aku malah ikut ketiduran sih tadi,bodoh..bodoh" kata Wulan mengutuki dirinya sendiri sambil berlari kecil untuk segera turun ke kamarnya.
"Kalau nyonya sampai tahu tadi malam tuan meracau sambil memelukku bisa mati aku dibunuhnya" gumam Wulan bergidik ngeri mengingat perlakuan Andini.
***
Wulan sedang menemani Rayyan yang sedang mewarnai di ruang tengah.
Jam sudah menunjukan pukul 10 pagi ketika dilihatnya Jason turun menuju ruang makan.
Tanpa sengaja pandangan mereka bertemu, Wulan buru buru menundukkan kepalanya, berpura pura menyibukkan diri membantu Rayyan menggambar.
Ada rasa takut dan malu mengingat kecerobohan nya semalam.
'semoga tuan tidak ingat kejadian tadi malam' batin Wulan berharap.
"Maaf" ucap Jason yang tiba-tiba sudah berdiri disamping Wulan.
Wulan hampir saja memekik karena terkejut,jantungnya terasa hampir mencelos.
Ya,harapan tinggalah harapan.
"U...untuk apa tuan?" Tanya Wulan takut takut.
"Apa kau yang membantuku tadi malam?"tanya Jason yang hanya dijawab anggukan kepala oleh Wulan.
"Trimakasih, dan maaf jika aku merepotkanmu" ucap Jason sekali lagi.
"Ti...tidak apa-apa tuan" rasa gugup sekaligus takut menjadi satu dalam dada Wulan.
Wajah Wulan memerah,antara rasa takut tapi lebih kepada malu ketika mengingat betapa lancangnya dia tidur dipelukan tuannya yang sudah beristri itu.
Melihat wajah yang bersemu dengan mimik muka yang aneh membuat Jason tertawa kecil. Entah mengapa rasanya menyenangkan melihat wajah lugu pengasuh Rayyan itu.
"Ayah, besok kita jadi jalan-jalan?" Suara kecil Rayyan membuyarkan fikiran fikiran aneh kedua orang dewasa tersebut.
"Ahh, ehhmm...sepertinya harus ditunda dulu ya sayang, ayah harus pergi ke luar kota besok" tutur Jason kepada bocah kecil dihadapannya itu.
"Tapi ayah udah janji, ayah bilang kalau lay gak nakal mau diajak jalan-jalan?" Ucap Rayyan dengan wajah memelas hampir-hampir menangis.
Jason benar benar dibuat tidak berdaya dengan raut wajah Rayyan yang seperti itu.
" Ehhmm...gini aja, besok Rayyan ikut ayah keluar kota aja. Setelah meetingnya selesai kita bisa jalan-jalan disana, gimana?" Tanya Jason sambil meraih Rayyan kedalam pangkuannya.
"Asiiiikkk...benelan ayah?" Rayyan begitu girang,sampai-sampai senyumnya mengembang diantara pipinya yang gembul.
"Iya" jawab Jason sambil mengangguk. Dan dibalas pelukan yang begitu erat dari keponakan kesayangannya itu.
"Siapkan semua yang dibutuhkan Rayyan untuk tiga hari, pastikan tidak ada yang terlewat" ucap Jason beralih pada Wulan yang sejak tadi ikut tersenyum menyaksikan adegan bahagia bos kecilnya.
"Oh,baik tuan" angguk Wulan.
"Dan siapkan juga pakaianmu" ucap Jason sambil berdiri menggendong Rayyan.
"Sa..saya tuan?" Wulan terkejut dan belum mengerti.
"Iya,kau ikut. Memangnya siapa yang akan menjaga Rayyan saat aku bekerja disana" jawab Jason sambil berlalu.
"Ba...baik tuan" Wulan mengangguk mengerti.
MOHON DUKUNGANNYA YA!! JANGAN LUPA LIKE,COMENT,VOTE,RATE DAN SHARE YA!!
Thank you 😍
cape deh dengan kebodohannya
Harusnya dia menerima Raymond sebagai suami dan takdir yang terbaik baginya, bukan malah napsu ingin memiliki Jason yang tdk mencintainya
Perempuan kufur nikmat /Awkward/
aq penasaran lho ending nyaaa...? 🤔