Dibunuh oleh suaminya sendiri dikehidupan sebelumnya, lalu dia kembali sebelum semua pengkhianatan dari sang suami dia rasakan.
Kembali untuk membalas rasa sakit dan kematiannya dengan cara yang cantik, memabalas dengan begitu tenang namun mematikan.
"Aku tidak akan menyia-nyiakan kehidupanku lagi. Kau pernah membunuhku demi wanita itu, jadi aku akan membuatmu dan wanita itu bersama menikmati apa yang pernah aku rasakan!"
Jangan lupa memberi dukungan pada karya-karya Ana ya 😄
Dukungan kalian memberikan semangat untuk Ana.
Terima kasih atas semua dukungan-dukungan kalian 🙏😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Bruk!
Sebuah kantong berisi kepingan emas jatuh di atas meja, Dao Ming An yang menjatuhkan kantong itu menatap ke arah seorang laki-laki berusia 30 tahunan.
Laki-laki itu mengambil kantong berisi kepingan emas di depannya, "Apa yang kau inginkan?"
"Aku ingin kau membereskan anak laki-laki dari keluarga Xiao, yang baru saja diangkat oleh keluarga itu beberapa hari yang lalu,"
"Keluarga Xiao?"
"Benar, keluarga Xiao!"
"Apa maksudmu adalah keluarga dari salah satu Selir Kaisar?"
"Kau benar,"
Bruk!
"Ambil kembali uangmu!" ucap laki-laki itu seraya memainkan pisau kecilnya.
"A....apa maksudmu?"
"Aku tidak ingin berurusan dengan keluarga kerajaan, kau pasti tahu hukuman jika kita berani mengusik salah satu dari keluarga mereka!"
"Kau! Bagaimana bisa kau takut kepada keluarga Xiao itu, kau dan orang-orangmu adalah kelompok bandit yang sangat ditakuti!"
"Aku tidak peduli dengan apa yang kau katakan, bawa uangmu kembali!"
Kedua tangan Dao Ming An mengepal, dia tahu tidak akan mudah membuat para orang-orang di depannya mau melakukan apa yang dia inginkan. Terlebih kepada keluarga besar, dan memiliki pendukung yang sangat besar di kerajaan itu.
Bruk!
Dao Ming An melemparkan satu kantong berisi kepingan emas lagi di atas meja, lalu menatap laki-laki di depannya.
"Jika kau tidak mau, aku akan meminta orang lain untuk melakukannya!" ucap Dao Ming An.
Laki-laki itu menatap Dao Ming An, "Baik, tetapi jika hal ini gagal. Maka jangan salahkan aku, jika aku akan menyeretmu untuk ikut dipenggal!"
"Tidak masalah, aku yakin kalian bisa melakukannya dengan baik!"
Dao Ming An berbalik dan pergi meninggalkan laki-laki itu, "Apa kau pikir kau bisa menyeretku jika kau dan anak buahmu gagal? Aku adalah anak seorang Perdana Menteri, tentu tidak akan mudah mendapatkan hukuman seperti kalian. Dasar orang-orang bodoh!"
Laki-laki yang diberi uang oleh Dao Ming An menatap dua kantong di depannya.
"Kakak, apa yang akan kita lakukan? Orang yang dia inginkan adalah anak angkat dari keluarga Selir Kaisar," ucap salah satu anak buah laki-laki itu.
"Aku tidak ingin mempunyai masalah dengan anggota kerajaan, terlebih keluarga tuan Xiao pernah membantu keluargaku di luar ibukota,"
"Jadi, apa yang harus kita lakukan?"
"Biarkan aku berpikir, dia adalah anak dari salah satu Perdana Menteri, tidak mudah juga berurusan dengannya!"
Anak buah laki-laki itu hanya bisa diam, dia tentu juga tidak ingin memiliki masalah dengan siapapun.
"Kakak, bagaimana jika kita menemui tuan Xiao atau anak angkatnya. Dia juga mempunyai keluarga yang tidak mudah ditangani, jadi lebih baik kita bekerjasama dengan tuan Xiao," ucap anak buah yang lain.
Laki-laki menatap salah satu anak buahnya, "Ini memang sedikit rumit, jika begitu kirimkan surat kepada tuan Xiao. Kita akan menemuinya secara diam-diam,"
"Baik, kakak!"
Anak buah laki-laki itu lalu pergi untuk melakukan apa yang diperintahkan oleh laki-laki itu padanya.
Meski mereka bisa dikatakan sekelompok bandit, tetapi pada dasarnya mereka hanya akan melakukan kejahatan pada para anggota keluarga pejabat, atau keluarga bangsawan yang suka melakukan hal semena-mena terhadap orang lain.
Jadi mereka akan berpikir berkali-kali terlebih dulu sebelum melakukan apa yang orang lain inginkan. Karena beberapa orang yang berpengaruh tidak sungkan membantu mereka, juga hukum kerajaan pun sangat tegas.
...----------------...
Di dalam kamar, Jian Ying melihat beberapa bungkus besar manisan kesukaannya di atas meja.
"Siapa yang mengirimkan manisan-manisan ini?" ucap Jian Ying.
"Yang Mulia, pagi tadi pelayan dari kediaman tuan Xiao datang dan memberikan manisan itu. Dia berkata jika itu dari tuan muda Xiao,"
"Dari tuan muda Xiao?"
"Benar Yang Mulia,"
Jian Ying menatap manisan-manisan itu, semua manisan yang ada di atas meja adalah manisan kesukaannya yang sering dia beli.
"Sepertinya Bibi Xiao yang memberitahu manisan apa saja yang aku sukai, dan meminta tuan muda Xiao memberikannya padaku,"
"Yang Mulia, apakah anda ingin saya memasukan manisan-manisan itu ke dalam wadah?" ucap A Yin.
"Iya, lakukan itu. Aku akan memakannya nanti,"
"Baik, Yang Mulia!"
A Yin mengambil manisan-manisan itu lalu membawanya ke dapur, untuk dipindahkan ke dalan wadah, agar manisan itu tidak cepat rusak.
Sementara Jian Ying duduk di depan meja riasnya, "Sepertinya Pangeran keempat kita sudah bisa beradaptasi dengan keluarga Bibi Xiao," ucap Jian Ying.
Jian Ying mengambil salah satu perhiasan lalu memakainya, kemudian dia menatap dirinya dari pantulan cermin kecil yang ada di depannya.
"Aku penasaran seperti apa wajahnya? Aku sama sekali belum pernah melihatnya, bahkan ketika dikehidupan dulu pun aku tidak tahu,"
Jian Ying membelai rambutnya sendiri, kemudian dia berdiri dan berjalan keluar kamar.
"Yang Mulia, anda ingin pergi ke mana?" ucap A Yin yang baru datang setelah selesai memasukan manisan-manisan Jian Ying ke dalam wadah.
"Aku akan pergi ke istana Ibu Selir An, untuk bermain dengan Luo'er,"
A Yin mengangguk, lalu dia masuk ke dalam kamar Jian Ying untuk meletakan wadah berisi manisan itu. Kemudian dia kembali keluar dan menyusul Jian Ying ke istana Selir An.
Meski Luo'er dan Jian Ying lahir dari wanita yang berbeda, tetapi bagi Jian Ying Luo'er adalah adiknya yang paling dia sayangi.
Begitu juga dengan Selir An, Jian Ying sangat menyayanginya seperti dia menyayangi Ratu dan Selir Yun.
Selir Yun yang akan pergi ke istana Jian Ying, melihat Jian Ying berjalan ke arah lain.
"Kemana dia akan pergi?" ucap Selir Yun yang melihat ke arah Jian Ying pergi.
"Sepertinya Yang Mulia Putri pergi ke arah istana Selir An,"
"Selir An? Mungkinkah dia ingin bermain dengan Luo'er,"
"Benar, Yang Mulia. Saya rasa juga begitu,",
"Baiklah, kita akan menemuinya nanti. Sekarang dia pasti sedang ingin bersama adik kecilnya,"
"Baik,"
Selir Yun dan pelayan yang selalu berada bersamanya berbalik, dan berjalan kembali menuju istananya.