assalamualaikum reader ini sequel dari my dokter is my wife, bagi pecinta keluarga ibrahim mampir yuk
Bagaimana ya kalau kita pertemukan salah satu dari kembar 3 yaitu Mikhayla cahaya ibrahim dengan Exel putra tunggal dari dari Daniel alexander dan Jenifer ( baca gadis badung dan ceo killer )
Ayo simak keseruan mereka di cerita ini
Happy reading💗💗💗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
Axel yang memperhatikan semua itu dari dalam ruangannya merasa terharu, seorang Cindy yang terus menerus mengejarnya bisa di luluhkan oleh seorang sekretaris bar bar dan aneh seperti Mikha.
" jago juga dia merayu si Cindy, sori cin cinta tidak bisa di Pakasaan, semoga lo mendapatkan cinta sejati lo. " gumam Axel. Axel menghubungi Mikha melalui intercom " Mika kamu ke ruangan saya. "
" Baik Pak." jawab Mikha. Mikha menutup teleponnya dan berjalan menuju ruangan Axel. tok tok tok " Masuk." terdengar suara berat Axel dari dalam. Mikha segera masuk dan menemui bosnya.
" Ada yang bisa saya bantu tuan, atau ada pekerjaan tambahan?" tanya Mikha dengan sopan.
" Kamu buatkan rangkuman kerjasama kita dengan PT Ibrahim tadi, kerena tadi kamu tidur, sekarang kamu bawa bolpoin dan buku saya dik tekan poin poinnya, makanya kerja Jangan tidur saja." Ucap Axel. Kelihatannya dia sudah melupakan kejadian tadi dan ekspresi mukanya lebih cerah daripada saat mereka pulang dari PT Ibrahim.
" Untung saja mr Narendra tadi tidak marah, gimana kalau orang itu marah dan membatalkan kerjasama Kita, lo yang kan gue hukum." imbuh Axel bermaksud mencairkan suasana, ternyata kalau Mikha hanya diam dan menjawab seperlunya saja, rasanya hampa.
" He maaf bos habisnya anda dan mr Narendra sangat asik membahas kerjasama itu, dan seolah-olah saya tidak ada di sana jadi saya ngantuk dan ketiduran.
" jawab Mikha dengan cengengesan. " Ya sudah sana kamu bawa bolpoint dan buku bawa sini aku dikte poin-poinnya dan kamu buat laporannya." ucap Axel.
Mikha melangkah keluar ruangan Axel, tapi dia tidak membawa pensil dan kertas seperti yang diperintahkan oleh Exel melainkan Mikha membawa chip file yang belum sempat dia print. Mikha kembali ke ruangan exel dengan membawa file tersebut menyerakan sebuah Chip pada Axel
" Bos ini laporan yang bos minta, Tolong bos periksa kalau ada yang salah tolong anda sampaikan ke saya, nanti akan saya perbaiki." Kata Mikha sambil menyadarkan file tersebut kepada Exel. Mikha duduk di kursi depan meja Exel, Sementara Axel memeriksa Chip tersebut dan merasa aneh, anak itu tadi kan tidur Kenapa bisa membuat rangkuman dari rapatnya tadi. Exel menerima chip tersebut dan mencolokkannya ke dalam laptopnya dia mulai memeriksanya dengan seksama, ternyata pekerjaan Mikha sangat sempurna, dari poin pun yang ingin Axel katakan sudah di jabarkan secara tidak rinci oleh Mikha. Axel sangat tidak percaya dengan yang dia lihat saat ini. Axel kaget sekaligus kagum dengan kemampuan yang tidak dia duga dari sekretaris aneh itu. Laporan yang dia buat tak satupun ada yang salah bahkan satu poin yang Exel lupa sudah Mikha catat di sana.
Axel manggut manggut sambil mengetukkan bolpoin nya ke meja tiga kali.
" Siapa kamu sebenarnya? " tany Axel, dia sungguh penasaran dengan identitas asli dari sekretaris barunya itu, bahkan Brian saja tidak mungkin bisa menjabarkan sedetail itu.
"Nama saya Mikhayla cahyani, saya lulusan Oxford desain dan teknologi tuan, jadi kalau tentang hal hal ITU seperti ini tidak begitu sulit bagi saya, tapi saya lebih menyukai desain dan seni. selain cantik dan sekali, saya ini juga genius tuan hehehe." jawab Mikha narsis.
" Dasar narsis. " dengus Axel.
" Ya sudah kamu cetak dan bawa kemari hasilnya, dan apa jadwal saya hari ini? " tanya Axel.
" sekarang free karena sudah di wakili oleh pak Brian, dan nanti jam 13.30 ada meeting lagi dengan departemen perencanaan, mengenai desain yang sesuai dengan tema kemaren. " jawab Mikha.
" Baik, kau boleh keluar. " jawab Axel. pria itu memperhatikan secara insten sekretaris itu Axel yakin dia punya identitas yang tidak biasa.
Setelah selesai mengerjakan semua itu, Mikha menuju ke ruang sekretariat, meminta beberapa dokumen yang harus dia periksa sebelum me tangan Axel.
" Hai cantik," sapa beberapa karyawan yang berpapasan dengan Mikha.
" Hai juga ganteng, lagi santai nih? " tanya Mikha.
Akhirnya Mikha ngobrol asyik sebentar dengan mereka untuk menambah sikkus pertemanan dia. Mikha memang gampang kenal bahkan sudah terkenal di kalangan karyawan terutama.
Brian kembali dari pertemuan dia dan langsung melaporkan semua hasilnya pada Axel, sekaligus dia membawa berita kalau Fiona sudah kembali dari Spanyol tadi pagi, mantan tunangan Axel itu akan mengadakan pameran lukisan di Jakarta dengan besar.
" Bos Fiona sudah kembali." ucap Brian.
" Hemm. " Jawab Axel.
" Apa bos tidak mau bertemu dan meminta penjelasan kenapa waktu itu dia lari dari pernikahan kalian? " Tanya Brian, menurut Brian Axel harus menuntaskan hubungan dia dan Fiona, setelah itu melupakan gadis itu, bukan berjalan di tempat seperti ini.
" Ya, nanti kita akan datang ke tempat pamerannya " jawab Axel dengan singkat. Brian menunjukkan brosur yang terdapat foto Fiona yang cantik pada brosur tersebut.
" Apa, dia tidak menghubungi kamu bos, paling tidak basa basi dan... " belum selesai Brian meneruskan kata katanya, Axe menyuruhnya keluar dari ruangan dia itu.
" Keluar kamu bi, jangan bicarakan perempuan itu lagi! "ucap Axel cukup keras.
" Tapi bos, lo tidak boleh terpaku pada masa lalu, lo harus Move on, tunjukkan padanya kalau lo bisa hidup tanpa dia, supaya dia tidak besar kepala dan menganggap bos masih mengharapkan dia." Brian belum menyerah, dia menasehati atasannya tersebut, supaya melupakan masa lalunya dan memulai Lembaran Baru.kalau Fiona tahu Exel masih memikirkannya maka dia akan besar kepala dan akan memanfaatkan keadaan itu.Itu yang Brian pikirkan saat ini, tapi Exel malah mengusirnya. " Keluar kamu dari sini jangan ganggu aku biarkan aku sendiri! " bentak Axel.
Brian segera keluar, daripada dia akan kena amuk Atasannya yang lagi marah dan latah hati itu. Brian membuka Pintu ruangan Axel berpasangan dengan Mikha yang hendak masuk, tapi Brian melarang.
" Kamu jangan masuk dulu, biarkan dia sendiri sebentar, akan bahaya kalau ada orang lain masuk sekarang. Brian mengingatkan Mikha supaya menunda niatnya menemui Axel.
terbaik lah pokoknya,,,,,👍👍💪💪
sukses selalu dalam berkarya