NovelToon NovelToon
Awan Hitam Di Hidupku

Awan Hitam Di Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Trauma masa lalu
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Rickaarsakha

Kesalah pahaman dua sahabat lama membuat putri salah satu di antara mereka harus menanggung derita. Ratia, putri dari keluarga Atmojo yang trus di kejar dan harus di habisi oleh keluarga Baskoro.
Ratia kecil terpaksa di sembunyikan di sebuah negara, di mana hanya kakeknya saja yang tau. Bertahun-tahun di cari, keberadaan Ratia tercium. Namun dengan cepat kakeknya menikahkan Ratia pada keluarga yang kaya dan berkuasa. Ternyata hal itu membuat Ratia semakin menderita, Aksara memiliki banyak wanita di hidupnya. Perlakuan tidak menyenangkan trus Ratia dapatkan dari suaminya itu. Dengan kecantikan dan kecerdasan yang dimiliki Ratia dia berhasil meluluhkan hati sang suami, namun Ratia terlanjur membenci suaminya Aksara. Rasa benci Ratia pada sang suami dan keluarganya membuat dia ingin mengakhiri hidup. Namun dengan segala cara Aksara mencegah hal itu, dan membuat Ratia luluh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rickaarsakha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Keluarga

Meski tidak menerima perjodohan ini dengan suka cita, nyatanya Ratia tidak melakukan tindakan apapun. Dia hanya bisa berharap jika, laki-laki yang akan menjadi suaminya itu akan melindunginya dengan baik. Meski apa yang dikatakan sang kakak membuat Ratia cukup ragu untuk mendapatkan kebahagian setelah pernikahannya.

Hanggoro dan ayahnya bisa bernafas lega, karna nyatanya Ratia tidak memberontak seperti perkiraan. Begitupun dengan Jagad Suseno, sang cucu Aksara menerima perjodohan ini. Harapan bahwa Ratia akan merubah tabiat baik Aksara di kemudian hari. Meskipun Jagad Suseno harus mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi kedepannya. Dia bahkan sangat yakin, jika Birawa Baskoro tidak akan menyerah begitu saja.

Pagi ini Hanggoro sudah mengatakan lewat telepon, bahwa Ratia sudah siap untuk bertemu dengan Aksara. Meski ini pertemuan pertama, Aksara nampak tidak begitu peduli.

"Bagaimana, apa kita akan berangkat sekarang?" Jagad Suseno menepuk pundak sang cucu.

"Siap kek,'' Aksara menjawab tanpa ekpresi.

"Yang semangat dong, kakek sangat yakin kau pasti akan cepat jatuh cinta. Gadis itu sangat cantik dan cerdas." Jagad Suseno terus berusaha agar sang cucu tidak membuat kesan buruk di kediaman keluarga Atmojo nanti. Apa yang akan mereka katakan jika calon mempelai pria menekuk wajah terus menerus. Pasalnya jika Ratia sudah menikah dengan cucunya Aksara, kecerdasan Ratia akan sangat berguna.

Namun Aksara hanya diam nampak ia sedang menimbang sesuatu dalam pikirannya.

Secantik apa gadis itu aku tidak peduli, yang penting menikah saja dulu. Aksara

Yah, Aksara tidak begitu terusik dengan kata-kata cantik yang kakeknya ucapkan. Karena hidupnya sudah di kelilingi banyak gadis-gadis yang sangat cantik dan seksi tentunya. Meski begitu nampaknya belum ada satu pun gadis cantik yang mampu menggetarkan hati Aksara.

Di perjalanan nampaknya ada sesuatu yang mengusik hati Aksara.

"Kek, apa yang kakek maksud gadis itu dalam bahaya?" Rupanya ada sedikit yang ia ingin ketahui dari calon istrinya.

seberapa bahaya sih hidupnya? Apa karna dia terlalu cantik, seperti kata kakek? Aksara

"Kalau untuk cerita sebenarnya sih kakek tidak tahu betul, namun yang kakek tahu ada permasalahan di antara Kusuma Atmojo dan Birawa Baskoro." Jagad suseno hanya menjawab sekenanya saja, karna memang sejak terjadi perseteruan keduanya, ia lebih memilih menghindar dan menjauh. Karna menurutnya dia bisa berdiri sendiri, jadi apa untungnya mengurusi mereka.

kenapa penjelasan kakek menggantung, masa aku harus bertanya trus. Aksara

"Jadi menurut kakek, apa mereka masih akan mengejar gadis itu setelah aku menikahinya?" memutuskan bertanya saja lagi, dari pada penasaran, setidaknya bisa bersiap untuk segala sesuatu kemungkinan yang akan terjadi kedepan.

"Tentu saja, kau tahu sendirikan sejak kecil mereka berusaha mencelakai putri keluarga Atmojo itu. Mareka tidak akan menyerah begitu saja. Kakek sangat yakin dendam Birawa akan semakin membara!" tidak ada lagi pertanyaan dari Aksara, dia sedikit takut bagaimana jika dia tidak mampu mengemban tugas sebagai suami yang bisa menjaga istrinya dengan baik. Sementara sang kakek terlihat memiliki rencana yang lain untuk calon istrinya itu.

...****************...

Sementara itu, di kediaman keluarga Atmojo. Nampak tengah bersiap untuk menyambut tamu istimewa. Hanggoro nampak begitu bersemangat hari ini. Setidaknya dia tidak harus memikirkan Ratia setiap harinya. Bertahun-tahun selalu ketakutan mendapat kabar apa lagi dari sang anak, ketakukan bahwa Ratia tidak dapat hidup baik selalu menghantui.

Meski tahu desas desus bagaimana calon menantunya itu, namun Hanggoro tidak begitu peduli. Dia hanya ingin putrinya selamat dan tetap hidup. Lagi pula, Ratia tidak akan pergi jauh darinya itu yang penting.

"Bagaimana Hanggoro, apa semua sudah siap?" Kusuma yang nampak melihat keadaan rumah.

"Semua sudah siap Yah, termasuk Ratia." Hanggoro tersenyum, senyumnya seakan menjelaskan pada sang ayah bahwa semua akan berjalan sesuai rencana.

Dengan langkah ragu, Kusuma mencoba untuk masuk ke kamar di mana Ratia berada setelah kembali ke rumah.

Ratia, kakek sungguh tidak mampu walau hanya sekedar berada di dekat mu. Andai kakek bisa menjelaskan semua kesalah pahaman ini pada Birawa. Kusuma

Cukup lama Kusuma berdiri di depan pintu, menimbang dan mencerna apa saja yang akan dia katakan pada sang cucu. Dia tahu betul suasana hati Ratia saat ini. Meski Ratia sudah tidak memberontak dan menangis seakan dia baik-baik saja.

"Ratia," Pada akhirnya Kusuma mampu melangkah masuk ke dalam. Tidak ada sautan dari Ratia, dia hanya menatap kakeknya dengan tatapan yang sangat dalam. Tatapan Ratia seakan mengatakan bahwa ia tidaklah baik-baik saja.

"Maafkan Kakek." Kusuma duduk di samping sang cucu, menggenggam erat tangan yang terasa sangat dingin. Hanya Maaf yang mampu dia ucapkan, rentetan kata yang sudah di susun hilang entah ke mana.

"Ratia akan baik-baik saja, kek"

Semoga saja kek aku akan baik-baik saja. Ratia

Tidak mungkin Rasanya untuk mengatakan bahwa dia begitu takut saat ini. Entah bagaimana dia mengarungi bahtera rumah tangganya ke depan. Semua benci dan takut hanya dia simpan ke dalam hati yang semakin terluka.

Keduanya saling menggenggam tangan, hanya berbeda perasaan saja. Kakek dengan segala sesal dan cucunya dengan segala ketakutan.

Sementara itu di sebuah ruangan di rumah besar Atmojo, Wira hanya duduk tanpa peduli dengan apa yang terjadi di rumah ini. Kebencian begitu jelas terlihat di wajahnya, tidak ada satu pun yang berani menegur dan menyuruhnya untuk bersia-siap.

Beruntungnya Wira peka akan hak itu, sebenarnya yang lain bukan tidak peka hanya tidak peduli saja.

Bagaimana jika Rama marah-marah saat tuan Suseno itu datang.Wira

Memikirkan kemungkinan apa saja yang akan di lakukan sang keponakan Wira gegas menghampiri dan mengajak Rama bicara.

"Rama, apa yang kamu pikirkan?"

Maaf Rama sebenarnya paman tau pikiran mu.Wira

Pertanyaan yang mungkin tidak perlu di jawab oleh Rama, bahkan itu tidaklah perlu di pertanyakan. Tetapi hanya itu yang mampu di ucapkan Wira. "Apa kita keluar cari angin?"

Akan lebih baik jika dia tidak ada di rumah, akan memalukan jika dia berbicara yang tidak-tidak nanti. Wira

Bahkan Wira sudah membayangkan kata-kata Rama yang terus menyebut calon suami adiknya dengan Pemabuk, bisa saja dia langsung mengatakan hal itu di depan yang bersangkutan. Karna tidak ada respon apa lagi jawaban, Wira sengaja duduk mendekat bahkan dempetan.

Aku harus bicara apa lagi yah? Wira

Wira sepertinya kehabisan kata-kata. Dalam kondisi tegang seperti ini mulut manisnya itu tidak bisa di andalkan sama sekali.

"Pergilah kedepan Paman, aku tidak akan keluar dan melakukan apa pun. Apa lagi merusak rencana kakek dan ayah!"

Apa? Apa dia tau pikiran ku, apa dia mendengar kata hati ku ini. Wira

Wira begitu terkejut, bagaimana mungkin Rama dapat dengan mudah mengetahui isi pikirannya.

Namun di saat Wira berusaha mencairkan suasana, beberapa pelayan sudah mulai berlarian kebelakan, menandakan yang di tunggu sudah tiba.

Beberapa saat seorang pelayan sudah berjalan cepat dan sedikit berlari menuju kamar Nona Muda.

"Permisi Tuan," Kusuma melirik "Tuan Suseno dan cucunya sudah tiba beberapa saat yang lalu, sekarang Tuan Hanggoro dan yang lainnya sudah menyambutnya dan mengajak mereka berbincang." penjelasan pelayan dapat di mengerti oleh Kusuma, ini sudah saatnya dia membawa sang cucu untuk di perkenalkan.

"Ratia, ayo kita turun mereka sudah menunggu." Ratia hanya mengganguk pertanda dia mengeri, tatapan mata Ratia sangat tidak bisa berbohong dia tidak bahagia. dia bahkan berjalan dengan separuh tenaga.

Ratia dan Kusuma turun dengan bergandengan tangan. Hal ini karna Kusuma tau jika tidak di tuntun bisa saja tubuh cucunya ambruk, bahkan terguling di tangga.

Begitu Ratia sudah terlihat mata Jagad Suseno begitu berbinar, dia sangat senang calon istri cucunya sangatlah cantik. Ternyata kecantikan Ratia bukan hanya dongeng semata.

Begitu sampai di ruangan pertemuan Ratia sedikit mengangkat kepalanya, dan melirik kepada tamu yang datang. Ada sosok laki-laki tua, bahkan lebih tua dari kakeknya dengan penampilan yang sangat rapi. Satu lagi laki-laki muda yang nampak sangat tinggi, rambutnya panjang terikat cukup rapi wajah tampannya masih terlihat meski dia menunduk. Tapi mata Ratia tertuju pada leher sang pria yang nampak sebuah Tatto.

Apa itu calon suami ku, sungguh menyeramkan. Ratia

Ketika pria itu mengangkat kepala tatapan mereka bertemu. Tatapan yang tajam dan nampak mengintimidasi. Seketika Ratia merasa kebahagiannya terbang menjauh.

Ya tuhan, matilah aku.

1
Neneng Dwi Nurhayati
buat latia pergi kak
Ricka Arsakha: uda pergi dia kak, uda ketabrak kereta malah. sekali lg trimksih sudah membaca karya pertama ku, semoga kk sehat sllu ya
total 1 replies
Neneng Dwi Nurhayati
lanjut Kak
double up
Neneng Dwi Nurhayati: /Smile/
Ricka Arsakha: oke kk
trimaksih bnyak sdh membaca tulisan ku
total 2 replies
Yami CB
Beberapa hari sudah bersabar, tolong update sekarang ya thor!
Ricka Arsakha: baik kk, trimaksih banyak sudah membaca
total 1 replies
Legato Bluesummers
Setiap adegan makin bikin penasaran, jangan berhenti thor!
Ricka Arsakha: alhmdllh terimksih bnyak kk sudah membaca
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!