Masa lalu Arneta yang begitu kelam, karena diceraikan dalam keadaan hamil anak dari pria lain. Membuat wanita itu memutuskan kembali ke Indonesia dan membesarkan anaknya seorang diri.
Wanita itu ingin mengubah masa lalunya yang penuh dengan dosa, dengan menjadi seorang Ibu yang baik bagi putri kecilnya. Tapi apa jadinya jika mantan pria yang membuatnya hamil itu justru menjadi atasannya di tempat Arneta bekerja?
Akankah pria itu mengetahui jika perbuatan semalam mereka telah membuat hadirnya seorang putri kecil yang begitu cantik? Dan akankah Arneta memberitahu kebenaran tersebut, di saat sang pria telah memiliki seorang istri.
Ini kisah Arneta, lanjutan dari You're Mine.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Arneta yang masih shock dengan apa yang dilihatnya, sampai membuat wanita itu tak bisa berkata-kata. Berbanding terbalik dengan pria tampan dan gagah yang berdiri di hadapan Arneta.
Pria itu tampak diam tak bergeming sedikitpun dengan raut datarnya. Menatap Arneta seolah mereka tak saling kenal dan tak pernah bertemu sebelumnya.
"Neta apa kau mengenal tuan Ceo kita?" tanya Candra dengan bingung, saat melihat ekspresi wanita itu yang terkejut bahkan sampai hampir terjatuh.
"A-aku...."
Arneta yang baru tersadar dengan situasi di sekitarnya, bahkan kini menjadi sorotan dari semua karyawan yang ada di ruangan tersebut. Berusaha melawan ketakutannya pada sosok pria masa lalunya itu dengan tersenyum ramah meskipun terpaksa.
"Aku tidak mengenalnya. Oh ya, selamat datang Tuan—"
"Tuan Lio, namanya Tuan Lio Richard." Candra memperkenalkan sang pemilik perusahaan sekaligus teman baiknya itu pada Arneta.
Mendengar nama pria dari masa lalunya di sebut, semakin membuat tubuh Arneta lemas. Kedua kakinya bahkan terasa seperti jelly dan hampir terjatuh kembali jika ia tidak kuat menahan bobot tubuhnya karena terlalu shock
Sungguh Arneta sempat berharap tadi, jika pria yang ada di hadapannya itu kembaran Lea yang lain. Tapi setelah mendengar nama pria itu disebut, harapan Arneta langsung pupus seketika berganti dengan ketakutan yang sejak tadi dirasakannya.
"Kenapa kami dipertemukan kembali Tuhan, kenapa?" protes Arneta dalam hati dengan penuh kekecewaan.
Bagaimana tidak kecewa ketika di pertemukan kembali dengan sosok masa lalunya setelah beberapa tahun mereka tidak berjumpa. Sosok pria yang sudah membuat rencananya berantakan untuk mendapatkan cinta Bara, dan sosok pria yang secara tidak langsung membuat Arneta pergi meninggalkan Paris. Dan yang paling penting sosok pria itulah yang sudah membuatnya harus melahirkan Ivy ke dunia.
Ya, pria yang menghamilinya dulu adalah Lio Richard. Saudara kembar Lea sekaligus kakak ipar Bara.
"Arneta..." panggil Candra sambil menepuk bahu wanita itu yang terlihat melamun sampai tak menanggapi jabatan tangan dari Lio.
Arneta yang tersadar dari lamunannya, langsung menyambut uluran tangan pemilik perusahaan tersebut.
"Selamat datang Tuan Lio Richard," ucapnya dengan tersenyum meskipun tangannya kini terasa sakit karena diremas dengan sangat kuat oleh Lio.
Pria tampan dengan setelan jas berwarna Navy itu memang tampak diam dan datar, namun di balik itu semua ada tatapan tajam mengerikan yang hanya bisa dilihat oleh Arneta.
"Senang bisa bertemu dengan Anda, Nona Arneta. Namun lain kali tidak boleh datang terlambat! Dan ini peringatan pertama untuk Anda!" ucap Lio dengan penuh penekanan di akhir kalimat, sebelum beranjak dari tempat tersebut.
Meninggalkan Arneta yang masih diam terpaku, setelah mendengar peringatan pertama dari pemilik perusahaan tempatnya bekerja. Karena itu artinya Lio tadi melihat Arneta yang datang terlambat.
"Kalian lihat tadi, sepertinya daya pikat wanita gatal itu tidak berlaku bagi Ceo baru kita. Buktinya di hari pertama saja dia sudah mendapatkan peringatan," ejek seorang wanita dari belakang Arneta, setelah melihat sang pemilik perusahaan beserta Pak Candra masuk ke dalam lift.
"Kau benar. Kasihan sekali dia, sudah susah payah berakting pura-pura jatuh tapi tidak dipedulikan," sahut wanita lainnya sambil tertawa.
"Hei, kalian bisa diam tidak!" sentak Nadine dengan tak terima, karena teman baiknya disindir seperti itu.
"Sudah diamkan saja mereka!" bisik Arneta sambil mengajak Nadine untuk kembali ke ruangan mereka.
Seharusnya Arneta menyusul Candra ke ruangan kerja pria itu, namun karena ia masih terlalu syok dengan kedatangan Lio. Arneta pun memilih tetap berada di meja kerjanya, untuk menenangkan diri terlebih dahulu agar siap menghadapi Lio.
Dan beruntungnya Arneta. Selama wanita itu menenangkan diri, baik Candra mau pun Lio tidak ada yang memanggilnya. Sehingga Arneta bisa sedikit bernapas dengan lega meskipun hanya untuk beberapa jam. Karena yang terjadi selanjutnya, membuat wanita itu hampir jatuh pingsan saat melihat kedatangan putri kecilnya yang di antar oleh Sasha.
"Ivy?" pekik Arneta dengan terkejut.
"Mommy...." Ivy berteriak sambil berlari dengan penuh semangat.
Sampai gadis kecil itu tak sengaja menabrak sosok yang berjalan dari arah sampingnya. Hingga tubuh mungil dan cantik itu hampir terjatuh, jika saja sosok tinggi dan tegap tidak menangkapnya dengan cepat.