Bayi tak berdosa ini mendapatkan kebencian disaat dirinya masih suci.Sebutan anak pembawa sial keluar dari mulut kedua orang tuanya.
Nenek menjadi harapan satu-satunya untuk hidup.
Kebencian dan kesedihan datang silih berganti .
Apa penyebab sebutan anak pembawa sial?
Kehidupan bagaimana yang dijalani?
Bagaimana keluar dari kehidupan yang menyedihkan?
Ikutin kisahnya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MELIA DAN KARINA
"Pak....lepaskan !!!!!!teriak Karina dengan keras.
"Baiklah Karin....maaf.
"Maksud Bapak apa tadi begitu?
"Begitu bagaimana Karin....begini(Antonio menggenggam tangan Karina lagi).
"Lepas nggak,saya nggak becanda pak...!!!!!!
"Iya maaf .
"Saya cemburu Karin...melihatmu berbicara dengan mantan bos mu itu.
Mana menyatakan cinta lagi.
Terserah Bapak lah,Karina meninggalkan Antonio sendirian diluar.
Karina kembali bersama anak-anak ikut menyanyi,mewarnai,dan menggambar untuk melupakan sejenak permasalahan tadi.
Antonio bersama ibunya sudah pamit pulang kepada Bu prima .
#didalam rumah antonio
Antonio yang ingin mengistirahatkan pikirannya pamit kepada Ibunya.
Tapi baru mau melangkah dicegah oleh ibunya.
"Nak...kamu benar mencintai karina?
"Iya ma.
"Dia mungkin punya perasaan padamu,tapi masa lalunya dan kehidupannya sekarang membuatnya membentengi diri untuk hal-hal yang akan membuatnya sakit.
"Dia takut akan kesakit-kesakitan lain yang akan dia terima.
"Dia merasa nggak pantas dengan keadaan kita.
"Berjuanglah nak,karena dia butuh keyakinan dan pembuktian,agar dia bisa percaya dan yakin bahwa ada orang yang akan membahagiakannya.
Baiklah ma Antonio akan berusaha.
Karina yang bingung dengan perasaannya mencoba meminta nasehat dari Andini,Andini yang tak jauh beda kehidupannya dengan karina tak bisa memberikan banyak nasehat,dia malah mendukung hubungannya dengan Antonio.
Yang aku liat Antonio baik Karin,kenapa kamu nggak mencobanya untuk menerima.
Entahlah aku ngerasa nggak pantas untuk beliau.
Karina yang masih menikmati hidupnya dipanti melihat lihat area sekitar dan ikut bermain main dengan anak-anak
Apakah seperti ini rasanya bermain- main dengan teman -teman ditaman,penuh canda dan tawa,mengingatkan Karina dengan neneknya dulu ,
Karina mendengar Hp nya bunyi ternyata sang Ayah yang menelpon.
"Karin...bagaimana besok,apakah mau ikut dengan ayah untuk bertemu ibumu.
"Nanti malam karina kabarin yah,karina masih ingin disini.
Malam harinya karin melihat anak- anak untuk bersiap tidur,karin ikut membacakan dongeng bersama andini.
Wajah -wajah tak berdosa ini lahir dari segala macam masalah yang ada pada orang tuanya,karina bisa melihat kesedihan dimata mereka,sekarang mereka belum memahami tapi sampai dewasa semoga bisa menerima takdir hidupnya.
Karina yang masih belajar menerima takdirnya merasa sangat lebih beruntung dulu masih dirawat oleh nenek dan sekarang masih ada ayah.
Malam harinya andini dan karina saling bercerita tentang hidupnya masing-masing.
"Andini,bagaimana perasaanmu selama tinggal disini selama ini?
"Karin...kata Bu prima aku ditempatkan disini oleh ibuku saat usiaku 6 bulan,ibu hanya berpesan kepada Bu prima akan mengambil lagi dikemudian hari.
Tapi nyatanya sampai usiaku skrg 21 thn,ibu tak pernah kembali karin..
Tak pernah sekalipun kembali menemuiku dan mengambilku.
Pertama kali aku tau perbuatan ibuku,aku marah,aku teriak kenapa ibu tega seperti ini kepadaku ,aku darah dagingnya tapi seperti sampah yang dibuang begitu saja.
Aku juga marah pada ayah yang entah dimana,karena pasti ibu melakukan ini karena ayah tak memberikan kehidupan yang layak kepada kami.
Himpitan ekonomi membuat ibuku melakukan ini padaku.
Sekarang aku masih belajar menerima takdir bahwa hidupku disini bersama adik-adik dan Ibu prima.
"Apa nggak ada keinginan untuk hidup mandiri andin?
"Ada karin...tapi melihat Bu prima yang tulus sayang kepadaku selama ini dengan sisa usianya,aku nggak tega,aku malu pada diriku sendiri yang nggak tau terimakasih.
"Jadi aku bertekad untuk tetap disini sampai waktunya nanti tiba aku bisa keluar dari sini dan tetap membantu kebutuhan disini.
"Bagaimana bisa membangun kepercayaan diri ?kalau masa lalu kita seperti ini?
"Bagiku semua kita sesama manusia adalah sama,tapi aku juga sama sepertimu karin...aku mencoba menyiapkan diriku semampuku,berharap ada orang yang menerima semua kekuranganku.
Karina yang mendengar cerita andini merasa lebih beruntung dan menyesali dirinya yang terus-terusan larut dalam masa lalau,padahal masa depan blm tentu seseram yang dibayangkan.
'Andin...besok aku akan bertemu ibuku,mungkin untuk yang terakhir kalinya ,bagaimana aku harus bersikap?
"Aku nggak tau harus bagaimana,nggak ada rasa apapun untuk ibuku,bahkan menangis saja aku tak mampu.
"Terlalu sakit mengingat semua perlakuannya kepadaku.
"Apa aku harus menemui ibuku andin?
"Bertemulah Karin....biar kamu lega ,ungkapkan apa yang menjadi pikiranmu selama ini.
"Maafkanlah Ibumu,itu akan memudahkan hidup kita kedepannya.
"Mungkin lebih baik begitu,aku akan kabari ayah buat ikut bertemu ibu besok.
Ayah...besok karina ikut bertemu ibu ,isi pesan karina kepada ayahnya.
Jam 8 pagi bersiaplah nak,besok adrian yang menjemputmu,kirimkan lokasi tempat mu sekarang.
Baiklah ayah.
Pagi pagi sekali karina sudah membantu andini untuk menyiapkan makanan untuk anak-anak panti.
Karina sudah bersiap tinggal menunggu Adrian .
Adrian yang diperintahkan Handoko untuk menjemput putrinya itu merasa senang,Andrian akan menyempatkan untuk mengenal Karina lebih dekat.
Selamat pagi karin....sapa adrian sambil membuka kaca mobilnya.
Ayo karin...kita harus berangkat sekarang.
Karin masuk kedalam mobil dan adrian langsung melajukan mobilnya.
Om...apa hari ini sidang keputusan ibu?..
Karin...namamu karina kan ,usia 21 thn,kenapa memanggilku om,,,kesal Adrian.
Lah kan emang udah om om.
Enak aja om om,usia saya baru 33 tahun,nggak setua itu untuk kamu sebut om om.
Om lah,,,usia kita aja beda 12 tahun..
Udahlah terserah,susah emang ngomong sama bocah.
Udah dong om jangan marah,Karina pengen nanya soal ibu...!
Apa benar ibu akan dipindahkan keluar kota kalau putusan sidang hari ini sesuai tuntutan?
Iya karin,ibumu kemungkinan akan dipindahkan ketempat yang lebih jauh.
Apa hari ini karina terakhir ketemu ibu?..
Ibu bagaimana om selama ini didalam penjara?apa ibu berubah.?
Karin....Saya sebagai pengacara yang membantu Ayahmu menangani kasus ini , dari awal melihat perubahan sikap ibumu selama ini,Dia sudah berbeda dari pertama masuk kedalam penjara,Dia lebih banyak diam sekarang namun kadang ibumu marah-marah dan berhalusinasi tentang kekayaannya dulu sebelum ayahmu bangkrut.
Ibumu semenjak dipenjara tidak ada yang menjenguknya,orang tuanya sudah tidak ada dan orang yang selama ini akan membantunya tidak ada kabarnya sama sekali bahkan memblokir nomernya.
Ibumu berharap selingkuhannya bisa membantu setidaknya menyediakan pengacara tapi ternyata selama ini hanya memanfaatkan ibumu untuk menguras harta ayahmu karin.
Ibumu mulai terguncang jiwanya beberapa bulan terakhir setelah ayahmu bilang sudah sah bercerai dengan ibumu.
Ibu tidak terima diceraikan ,dia mulai berhalusinasi tentang keinginannya membeli barang barang mahal .
Ibumu bukan soal cerainya tapi harta yang dia pikirkan .
Ada sewaktu-waktu dia teringat padamu karin,tapi maaf harus mengatakan ini,Ibumu berkata yang tidak baik denganmu .
Dia menyebutmu pembawa sial dan marah karena telah ada kamu dihidupnya ,Saya sendiri kaget waktu ayahmu menyuruh menjemputmu untuk bertemu dengan ibumu.
Dengan keadaan jiwanya yang terguncang,saya takut ibumu menyakitimu karin.
Tapi saya akan menjagamu ,itu mengapa saya akan disampingmu selama kamu bertemu ibumu.
Baiklah om ,apapun yang akan ibu katakan padaku,aku udah siap,memang ibu dari dulu tak mengharapkan kehadiranku didunia ini.
Aku hanya ingin melihatnya untuk terakhir kalinya,aku datang hanya menghargai karena dia orang yang telah mengandung dan melahirkanku
Bantu aku om jika nanti aku nggak sanggup menghadapinya.
Baiklah karin....
Jam 09.30 mereka sudah sampai ditempat sidang putusan untuk melia.
Ayahnya sudah datang.
Jam 12 siang sidang selesai,putusan nya adalah penjara 20 tahun .
Walaupun jauh dari keinginannya yaitu hukuman mati,tapi ini cukup untuk membuatnya merasakan atas apa yang telah dilakukan ke ayah mertuanya.
Melia histeris menerima keputusan itu,dibawanya melia keruangan isolasi .
Secara bersamaan handoko dan karina datang.
Melia...ini saya Handoko mantan suamimu.Aku datang kesini membawa anak kita karina.
Melia yang melihat anaknya datang hanya diam .
Karina pun diam dengan segala perasaan campur aduk yang dirasain antara marah,sedih,kecewa,sakit hati,kasian.
Melia menangis....Karina anakku maafkan ibumu yang nggak pantas disebut ibu.
Maaf atas kelakuanku selama ini padamu,tumbuhlah dengan bahagia anakku.
Bolehkah kamu mendekat,aku ingin melihat wajahmu ?.
Tiba2 melia mencakar karina ,beruntung adrian yang sigap menjauhkannya kemudian,tapi ada luka cakaran dimuka karina.
Dasar anak pembawa sial,kamu harusnya mati ,kamu nggak pantas hidup,gara-gara kamu perusahaan ayahmu bangkrut,gara-gara kamu aku harus hidup kekurangan,karena beberapa cabang perusahaan ayahmu waktu itu bangkrut.
Kalau tidak karena uang,nggak sudi aku melahirkanmu kedunia,tahu akan bangkrut sudah aku bunuh kamu waktu masih dikandungan...!!!!!
Anak pembawa sial ,liat sekarang ini semua gara-gara kamu,ibu dipenjara dan ayah menceraikan ibu,itu semua karena kamu anak sialan.....kamu tak pantas hidup,kamu tak pantas bahagia .,kamu harus merasakan kesakitan seperti yang saya rasakan
Handoko yang mendengar itu ingin menampar mantan istrinya.
Cukup meliaaaaaa......!!!!!!!!!!!
Itu bukan salah anakku tapi itu salahmu !!!!!!!!!
Kamu istri gila harta,Istri nggak tau diri,istri tukang selingkuh ,kamu mengkambing hitamkan anakmu sendiri demi keegoisanmu,disini yang salah itu kamu bukan anakku.
Kamu hambur-hamburkan uang untuk menyewa lelaki-lelaki hidung belang dan memberikan uangnya pada mereka.
Kamu yang bodoh melia,kamu memberikan mereka secara gratis badanmu dan uangmu padahal mereka hanya butuh uangmu.
Liat sekarang nggak ada yang peduli padamu ,semua karena kelakuanmu.
Aku membawa anakku kesini berharap kamu meminta maaf atas kelakuanmu tapi malah kamu sakiti lagi mentalnya,kamu sungguh keterlaluan MELIAAAAAAAA !!!!!!!!!!!
Matilahhhhhhhh kamu,kamu hanya sampah didunia ini !!!!!!!!!