Mila terjebak oleh keadaan. Ia terpaksa harus sabar mendengar cacian dari Angga. Angga sangat membenci Mila. Karena menurut Angga, Mila adalah wanita miskin, rendahan yang hanya ingin menikmati kekayaan keluarganya.
Mila juga sangat membenci Angga semenjak kejadian yang menimpa dirinya bersama Angga. Angga adalah satu-satunya orang yang tidak ingin Mila temui lagi di dunia ini tapi, takdir berkata lain. Dimana pun Mila berada pasti ada Angga.
Walaupun keduanya saling bermusuhan, tapi mereka tidak menyadari bahwa setiap hari mereka saling bertemu dan bersama. Kapankah benih-benih cinta akan tumbuh di hati mereka?
Baca kisah Mila dan Angga hanya di Novel toon dengan judul Menikah dengan Mr. Arogan.
Jangan lupa like dan share nya ya.... Terima kasih..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indah Mawarni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27.Rencana Pernikahan Farhan dan Reina
Flashback On.
Mila yang tengah berbaring di tempat tidurnya masih tetap berpikir keras. Ia memikirkan kata-kata Angga sewaktu di mobil tadi. Lalu ia ingat kembali berapa kejam Angga terhadapnya dulu.
Mudah bagi Mila untuk memaafkan atas apa yang telah Angga lakukan padanya. Tapi, tidak mudah bagi Mila untuk menghapus memori menyakitkan itu. Memori dan bekas luka di hatinya tidak mungkin bisa terhapus begitu saja. Sampai mati pun akan terus tersimpan sebagai kenangan buruk.
“Farhan, pria yang ku idam-idamkan. Sedikitpun tidak melihatku. Sedangkan Angga, Pria yang ku takuti dan tidak ku cintai bersikeras untuk menikah denganku”, ucap Mila lirih.
Mila menghela napas panjang. Kemudian, ia pun duduk mengingat kembali apa yang ia lihat di video itu. Rasa penasarannya pun muncul kembali walaupun diikuti dengan rasa takutnya. Rasanya ia ingin mengetahuinya semua. Apa yang terjadi pada Tasya, Mengapa Angga lupa ingatan, dan kenapa Papa Roy menutup kasus Angga. Lantas itu semua bisa ia ketahui jika ia tetap berada di sini di rumah ini.
Lagi pula, rasanya otaknya sudah sangat penuh untuk menyimpan ini sendirian. Lebih baik, satu-persatu ia ikhlaskan saja ingatan-ingatan itu. Dan salah satunya adalah menyetujui untuk menikah dengan Angga.
Hari ini ataupun besok sama saja. Ia akan dimintai jawabannya. Ya, dia sudah memantapkan untuk menerima pernikahannya dengan Angga.
“Tapi Farhan? Ah! Sudahlah! Tidak mungkin aku mengharapkan Farhan yang jelas-jelas sudah memilih Reina. Aku nggak mau Reina kecewa denganku”, ucap Mila untuk dirinya sendiri.
Mila langsung bergegas keluar dari kamarnya. Ia tidak mau menunda keputusannya. Bila-bila ia akan berubah pikiran nanti. Dan kebetulan Mama Siska dan Papa Roy sedang berada di ruang keluarga untuk menonton TV.
Mila pun berjalan mendekati mereka tanpa ragu. Ia pun berdiri di hadapan Mama Siska. “Ma, ada yang ingin saya katakan”, ucap Mila sambil menatap tajam Mama Siska.
Mama Siska dan Papa Roy sedikit kaget melihat Mila yang tiba-tiba datang dan ingin berbicara pada mereka. Mama Siska pun menyuruh Mila untuk duduk di sampingnya terlebih dahulu.
“Ada apa sayang?”, tanya Mama Siska penasaran.
Mila terdiam sejenak. Ia mengatur napasnya dan ia merasakan jantungnya berdegup begitu kencang. Ya, ia benar-benar gugup saat itu. Tapi, ia harus tetap mengatakannya.
“Mila mau menikah dengan kak Angga”, ucap Mila tegas dengan satu tarikan napas.
Suasana langsung hening saat itu. Mama Siska dan Papa Roy melihat Mila kosong. Mila pun semakin gugup. Ia tidak tahu apa yang sedang di pikirkan mereka berdua.
“Aaaaa....”, tiba-tiba Mama Siska teriak kegirangan dan langsung memeluk Mila.
Begitu juga dengan Papa Roy yang mengusap wajahnya tanda bersyukur. Dan Reina yang mendengar jeritan mamanya langsung keluar dari kamar.
“Ada apa? Kok bahagia banget kayaknya?”, tanya Reina yang penasaran.
Mama Siska langsung mendatangi Reina dan memeluknya, “Mila, dia bilang mau menikah dengan kakakmu”.
“Apa? Serius?”, Reina masih tidak percaya.
Reina menatap Mila dan Mila menganggukkan kepalanya sambil tersenyum tipis. Reina melepas pelukan ibunya dan langsung memeluk Mila.
“Makasih ya Mil. Tapi, apa yang membuatmu berubah pikiran?”, tanya Reina lagi.
“Soal itu, biar aku jelaskan nanti pada Kak Angga saja. Gak apa-apa kan?”, jawab Mila berharap Reina mempercayainya.
Reina pun menganggukkan kepalanya.
Flashback Off
***
Malam hari yang sedikit mendung dan berangin. Reina pulang ke rumah dengan membawa Farhan bersamanya. Reina tampak begitu sumringah. Ia masuk ke rumah dengan menggandeng tangan Farhan dan berteriak memanggil Papa dan Mamanya.
Kedua orang tua itupun langsung datang untuk menemui putri mereka. Reina yang melihat mamanya datang langsung memeluk mamanya. Tentu saja Mama Siska bingung melihat putrinya seperti itu.
“Ma, Pa ada sesuatu yang ingin Farhan sampaikan pada Papa dan Mama”, ucap Reina malu-malu.
Kemudian, mereka pun duduk di ruang depan. Tanpa basa-basi lagi, Farhan langsung mengungkapkan maksud dan tujuannya. Ia ingin menikahi Reina.
“Maaf Om, Tante. Saya hanya datang sendirian dan tidak membawa apa-apa. Seperti yang Om dan Tante ketahui jika saya ini yatim piatu”, ucap Farhan sambil menundukkan kepalanya karena malu.
“Farhan, kamu tidak perlu sedih seperti itu. Kami mengerti dan maklum kok. Kamu adalah pria yang baik. Selama ini kamu lah yang selalu membuat Reina bahagia. Mana mungkin kami tidak menyetujui lamaran kamu ini”, ungkap Papa Roy dengan senang hati.
Mendengar jawab dari papanya, Reina begitu senang. Ia pun memeluk Papanya sembari mengucapkan Terima kasih. Kemudian, mereka pun berbicara santai tentang persiapan pernikahan mereka.
Mama Siska pun baru teringat tentang pernikahan Mila dan Angga. Ya, Reina sudah mengatakannya pada Farhan tentang kabar bahagia itu. Makanya, Farhan iri dan langsung ingin segera menikah dengan Reina. Mendengar hal itu Papa Roy dan Mama Siska pun tertawa. Membuat Farhan tersipu malu.
“Ma, gimana kalau pernikahan kami diselenggarakan secara bersama aja?”, usul Reina.
Tentu kedua orang tua itu setuju dengan usulan tersebut. Mereka sangat bahagia atas rencana pernikahan kedua anaknya.
Dan kebetulan sekali, Mila dan Angga saat itu baru pulang ke rumah. Mereka habis jalan berdua. Mereka langsung di persilahkan duduk. Kemudian, Mama Siska pun angkat bicara mengenai pernikahan Farhan dan Reina.
Bohong jika Mila merasa biasa saja. Ia juga terkejut mendengar hal itu. Ada sedikit rasa sakit di hatinya. Padahal ia sendiri sudah memilih Angga untuk menjadi suaminya. Ia juga bingung dengan hatinya. Padahal ia ingin sekali menghilangkan rasa itu.
Di tambah lagi dengan pengumuman pesta pernikahan mereka yang akan diadakan secara bersamaan. Itu semakin membuat sesak di dada Mila. Bagaimana jika ia tidak bisa menahan rasa dihatinya saat itu? Mila pun hanya diam memikirkan hal tersebut. Sedangkan Angga hanya bisa menyetujui apa yang di rencanakan orang tuanya saja. Yah, walaupun ia juga sedikit kaget dengan pernikahan adiknya yang berbarengan dengan pernikahannya.
Dan dilain sisi, Farhan mencuri pandangan dengan menatap tajam ke arah Mila. Ia seperti menelesik bagaimana raut wajah Mila mendengar kabar itu.
***
Sebelumnya saya mohon maaf atas keterlambatan meng-update novel Menikah Dengan Mr. Arogan.
bukan karena saya tidak punya ide atau malas update. Tapi, memang saya di sibukkan oleh beberapa hal dimana untuk menyambut bulan suci ramadhan.
semoga para pembaca dapat memaklumi.
Mohon maaf lahir dan batin ya semuanya... selamat menyambut bulan puasa dan selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya....
Terima kasih
Dari author terkeceh sejagad kampung kelapa sawit . Hahahaha... bercanda ya guys....