Menikah Dengan Mr. Arogan

Menikah Dengan Mr. Arogan

Bab 1. Hari Pertama Bekerja

Sudah setahun Mila di tinggal oleh ayahnya yang terserang setruk beberapa tahun ini. Kini Mila hidup sendirian karena tepat 5 tahun lalu Ibunya juga meninggalkannya akibat serangan jantung, itu yang dikatakan dokter kepadanya.

“Mamaku bilang, mulai hari ini, kamu bisa kerja di rumahku ya”, ucap Reina pada Mila yang baru saja memasuki rumah majikan barunya dengan membawa sebuah tas yang berisi pakaiannya.

Mila tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Ia senang akhirnya dapat pekerjaan yang bisa menyambung hidupnya. Walaupun ia memiliki ijazah sarjana pendidikan, namun sangat sulit untuknya bersaing dengan yang lain. Apalagi nilai yang dia dapat di bangku perkuliahan tidaklah bisa membuat orang lain terkesan.

Tapi, kini dengan hati yang ikhlas ia menerima jalannya. Lagi pula menjadi pembantu bukanlah hal yang hina. Dan satu hal lagi yang membuatnya senang adalah ia bisa bekerja di rumah temannya.

Mila memang tidak begitu akrab dengan Reina. Namun, ia tahu Reina adalah wanita yang sangat lembut hatinya. Tidak heran, jika Reina begitu banyak di sukai teman-temannya saat SMA. Sudah kaya, cantik, pintar, baik hati pula. Bukan hanya teman-teman pria, teman-teman wanita juga banyak yang mengelu-elukannya.

Reina pamit untuk pergi bekerja. Sebelum ia pergi, Reina sudah menjelaskan semuanya apa saja yang harus Mila lakukan, menyebutkan apa yang mereka sukai dan tidak sukai dan memberitahu ruangan demi ruangan.

“Hah, rumah sebesar ini aku harus bekerja sendirian”, ucap Mila menghela napasnya sambil menebarkan pandangannya ke seluruh penjuru rumah. “Yah, setidaknya aku bisa merasakan enaknya tinggal di istana ini. Jarang-jarangkan bisa tinggal di rumah sebesar ini. Apalagi di tinggal sendirian gini, kan bisa agak bebas, hihihi”, celoteh Mila pada dirinya sendiri untuk membahagiakan dirinya.

Mila telah memegang sebuah kunci di tangannya. Ia kembali mengangkat tasnya dan berjalan menuju kamarnya yang telah di beritahukan Reina tadi. Sesampainya di depan pintu kamarnya, ia langsung membukanya. Ia buka secara perlahan dan rasa takjub muncul kembali di hatinya.

“Bahkan kamar ini lebih bagus dari kamar di rumah sewaku”, gumam Mila yang terus terperanjat melihat kamar barunya.

Tempat tidur, meja rias, lemari pakaian, semua yang ada di kamar itu kelihatan begitu bagus. Belum pernah Mila memiliki barang bagus seperti itu. Tapi, kini setidaknya ia bisa merasakan memilikinya.

Dengan senyum yang lebar dan hati yang gembira ia menyusun pakaiannya di lemari. Lalu, ia mengganti pakaiannya untuk bersiap-siap bekerja.

Mila kembali berjalan ke ruang depan. Ia kembali menebarkan pandangannya. Ia agak bingung harus membersihkan rumah itu dari mana.

“Ah dari kamar kak Angga aja. Biasanyakan kamar laki-laki yang paling berantakan”, gumam Mila yang telah menentukan pilihannya.

Dengan girang, Mila membawa perlengkapan bersih-bersihnya menuju lantai dua. Tidak ada keseganan pada dirinya memasuki kamar pria itu. Karena, ia tahu jika semua orang telah pergi. Itu yang di beritahukan Reina padanya.

***

“Brengsek!”

Brak!

Angga membanting pintu mobilnya saat ia keluar dari mobil tersebut. Ucapannya begitu kasar tapi, ia hanya bicara seorang diri saja. Walau begitu matanya begitu sayu serta gerakannya selalu seperti ingin terjatuh. Ya, Angga sedang mabuk saat itu.

Angga mengalami hal yang menyakiti hatinya sampai ia tak kuasa menahan rasa amarah di hatinya yang lalu ia lampiaskan untuk meminum minuman keras.

Tidak ada yang mengetahui bahwa dirinya sedang mabuk-mabukan. Karena Angga bukanlah pria yang suka minum minuman keras.

Saat itu, waktu sudah menunjukkan pukul 4 pagi. Namun, saat di perjalanan pulang mobil yang di kendarai oleh Angga tiba-tiba mogok. Itu sebabnya ia semakin kesal dan menumpahkan amarahnya pada mobilnya.

Ia jalan kaki untuk sampai di rumahnya. Karena hanya tinggal 1 Km lagi menuju rumahnya. Dengan sempoyongan ia tetap berjalan dan hampir satu jam ia baru sampai di rumahnya.

Brak!!

Angga membanting pintu kamarnya.

Di samping itu, Reina yang mendengar suara bantingan pintu itu, langsung tahu jika itu perbuatan kakaknya.

“Kenapa sih harus banting-banting gitu? Arogan banget jadi orang. Gimana cewek mau nempel coba?”, gumam Reina yang sedikit benci dengan tingkah kakaknya.

Reina mengira jika Angga hendak pergi. Karena biasanya Angga memang suka pergi dari rumah pagi-pagi begini. Ia tidak tahu saja jika Angga baru saja pulang.

***

 

Angga mendengar suara pintu kamarnya terbuka. Ia lalu, tersadar masih terduduk di lantai kamar mandi. Kepalanya masih pusing dan pandangannya masih kabur. Matanya sembab sebab tengah menangis.

Dengan langkah gontai ia berjalan mendekati pintu kamar mandi itu. Perlahan ia membukanya dan ia pun terkejut melihat seseorang sedang berada di kamarnya.

Seorang wanita yang ia kenali. Angga tidak pernah menyangka jika wanita impiannya datang sendiri kepadanya. Angga begitu senang. Ia berjalan mendekati wanita itu dengan perlahan dan setelah dekat ia langsung memeluk tubuh wanita itu dari belakang.

Mila yang sedang asyik membersihkan kamar Angga sambil mendengarkan lagu melalui headset-nya sangat terkejut dengan perlakuan tersebut.

Saat Mila menoleh ke belakang, “Kak Angga? ”. Mila di kagetkan lagi dengan sosok pria yang di kenalnya itu. Mila tahu seperti apa Angga itu. Walaupun wajahnya tampan bak pangeran, tapi Angga adalah pria yang sangat cuek. Terutama pada teman-teman Reina.

“Aku seneng banget kamu datang ke sini”, ucap Angga masih memeluk Mila.

“Lepasin kak!”, bentak Mila sambil melepaskan tangan Angga dari pinggangnya.

“Please aku mohon jangan bicara kasar padaku. Kamu tau kan kalau aku sangat mencintaimu”, sambung Angga sambil memegang erat kedua pipi Mila.

Saat itu, wajah mereka begitu dekat. Mila dapat merasakan aroma kuat yang sangat tidak sedap. Mila memang belum pernah mencoba alkohol. Namun, Mila menebaknya jika Angga tengah mabuk karena meminum alkohol.

“Maaf kak, mungkin kakak salah orang! Aku.... hmm...”, ucapan Mila pun terpotong oleh sentuhan kenyal itu.

Mata Mila melotot karena tidak percaya apa yang sedang menimpanya sekarang. Sekuat tenaga Mila berusaha melepaskan tautan Angga terhadapnya. Kemudian, Angga pun melepasnya. Keduanya sama-sama terengah-engah untuk mendapatkan udara.

“Bagaimana? Kamu suka kan?”, tutur Angga tersenyum pada Mila.

Menurut Mila hal ini sudah kelewatan batas. Ia bisa saja berteriak namun, tidak dilakukannya. Mengingat ini adalah hari pertamanya bekerja. Dan pria di hadapannya juga adalah majikannya.

Untung kamu ganteng kak. Kalau nggak udah aku ludahi kamu! Batin Mila sangat kesal.

“Hentikan kak! Kakak sedang mabuk!”, ucap Mila lagi.

“Aku mabuk, ya gara-gara kamu sayang...”, jawab Angga dengan wajah melasnya sambil memegang kedua pipi Mila lagi.

Tentu saja, ucapan Angga itu sangat membuat Mila bingung. Entah siapa yang di maksud Angga. Sudah pasti bukan dirinya. Karena, dari lulus SMA baru ini Mila melihat Angga lagi. Jadi, tidak mungkin ucapan yang di utarakan Angga itu untuk dirinya.

***

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Mampir ah....tertarik

2023-09-26

1

Dewi Avandia

Dewi Avandia

baru mampir kak,habis baca dikit di fb langsung pindah kesini 😊

2023-07-12

1

Nindi

Nindi

Hy kak, salam kenal.

Awal baca bab 1 saya merasa tertarik, ceritanya bagus.

Jangan lupa mampir juga di novel ku, "Kuambil kembali milikku"

2023-06-30

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Hari Pertama Bekerja
2 Bab 2. Sebuah Kartu Nama
3 Bab 3. Menodai Seorang Gadis
4 Bab 4. Pembawa Sial
5 Bab 5. Nikmat yang Tidak Pernah Berakhir
6 Bab 6. Kesialan di Hari Pertama Bekerja
7 Bab 7. Pria Berbaju Hitam
8 Bab 8 Surat Undangan
9 Bab 9. Membenci Satu Sama Lain
10 Bab 10. Angga Tertusuk
11 Bab 11. Mila Menyerah
12 Bab 12. Tidak Ingin Menikah Dengannya
13 Bab 13. Riwayat Penyakit Jantung
14 Bab 14. Satu Bulan Saja
15 Bab 15. Keluar Rumah
16 Bab 16. Farhan, Pria Berkharisma
17 Bab 17. Apakah KDRT?
18 Bab 18. Terserah
19 Bab 19. Sebuah Bukti
20 Bab 20. Limited Edition
21 Bab 21. Syal Berwarna Merah
22 Bab 22. Peminta Sumbangan
23 Bab 23. Siapa Wanita Itu?
24 Bab 24. Farhan Mengenal Mila
25 Bab 25. Angga Ingin Menyerah
26 Bab 26. Keputusan Mila untuk Menikah
27 Bab 27.Rencana Pernikahan Farhan dan Reina
28 Bab 28. Gaun Pernikahan
29 Bab 29. Mila dan Farhan Berbohong
30 Bab 30. Balas Dendam
31 Bab 31. Kembalinya Tasya
32 Bab 32. Si Pandai Menganalisis
33 Bab 33. Kecurigaan Pada Tasya
34 Bab 34. Maafkan Saya, Mila
35 Bab 35. Hari Bahagia dan Hari Bersedih.
36 Bab 36. Surat Untuk Reina
37 Bab 37. Hari Pernikahan yang Kelam
38 Bab 38. Mila Kritis
39 Bab 39. Merebutkan Mila
40 Bab 40. Penjaga yang di Sandera
41 Bab 41. Jangan Tertawa
42 Bab 42. Hasil dari Tutup Mulut
43 Bab 43. Frans adalah Saksi
44 Bab 44. Bau Kebusukan
45 Bab 45. Pertengkaran Reina dengan Papa Roy
46 Bab 46. Frans yang Tertindas
47 Bab 47. Mila Segera Pulang
48 Bab 48. Persahabatan Roy dan Baron
49 Bab 49. Melihat Isi Video
50 Bab 50. Memberikan Seorang Cucu
51 Bab 51. Pura-pura Tidur
52 Bab 52. Berterimakasihlah Pada Istriku
53 Bab 53. Kurang Bahan
54 Bab 54. Kejar-Kejaran
55 Bab 55. Angga dan Ingatannya
56 Bab 56. Angga dan Ingatannya 2
57 Bab 57. Mencari Bukti 1
58 Bab 58. Mencari Bukti 2
59 Bab 59. Cemburu
60 Bab 60. Menolong Angga
61 Bab 61. Obat Penawar
62 Bab 62. Kedatangan Anggota Keluarga
63 Bab 63. Pertemuan Farhan dengan Mila
64 Bab 64. Terungkap siapa Farhan Sebenarnya
65 Bab 65. Kak Han
66 Bab 66. Hari Berkabung
67 Bab 67. Kembalikan Flashdisk Kakakku
68 Bab 68. Mama Siska Terjebak
69 Bab 69. Butuh Pelukan
70 Bab 70. Dua Video
71 Bab 71. Finally, Mila Bertemu dengan Baron
72 Bab 72. Rencana Gagal dan Menanggung Akibat
73 Bab 73. Mencari Mila
74 Bab 74. Terbongkar
75 Bab 75. Nyawa Tasya Terancam
76 Bab 76. Membuat Video Mila
77 Bab 77. Telah Habis Kewarasan Mila
78 Bab 78. Apakah Tasya Selamat?
79 Bab 79. Lebih Cantik dari Bintang (End)
80 Bab spesial 1. Trik Anak Buah Frans
81 Bab 2 spesial. Sumpah Reina
82 Bab Spesial 3. Jahat Kamu Mas!
83 Bab Spesial 4. Kode
84 Bab Spesial 5. Iri dengan Wanita Lain
85 Bab Spesial 6. Jurus Andalan Mila
86 Bab Spesial 7. Ratu Mak Comblang
87 Bab Spesial 8. Surat Undangan 2
88 Bab Spesial 9. Hati yang Dongkol
89 Bab Spesial 10. Bersama Selamanya
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Bab 1. Hari Pertama Bekerja
2
Bab 2. Sebuah Kartu Nama
3
Bab 3. Menodai Seorang Gadis
4
Bab 4. Pembawa Sial
5
Bab 5. Nikmat yang Tidak Pernah Berakhir
6
Bab 6. Kesialan di Hari Pertama Bekerja
7
Bab 7. Pria Berbaju Hitam
8
Bab 8 Surat Undangan
9
Bab 9. Membenci Satu Sama Lain
10
Bab 10. Angga Tertusuk
11
Bab 11. Mila Menyerah
12
Bab 12. Tidak Ingin Menikah Dengannya
13
Bab 13. Riwayat Penyakit Jantung
14
Bab 14. Satu Bulan Saja
15
Bab 15. Keluar Rumah
16
Bab 16. Farhan, Pria Berkharisma
17
Bab 17. Apakah KDRT?
18
Bab 18. Terserah
19
Bab 19. Sebuah Bukti
20
Bab 20. Limited Edition
21
Bab 21. Syal Berwarna Merah
22
Bab 22. Peminta Sumbangan
23
Bab 23. Siapa Wanita Itu?
24
Bab 24. Farhan Mengenal Mila
25
Bab 25. Angga Ingin Menyerah
26
Bab 26. Keputusan Mila untuk Menikah
27
Bab 27.Rencana Pernikahan Farhan dan Reina
28
Bab 28. Gaun Pernikahan
29
Bab 29. Mila dan Farhan Berbohong
30
Bab 30. Balas Dendam
31
Bab 31. Kembalinya Tasya
32
Bab 32. Si Pandai Menganalisis
33
Bab 33. Kecurigaan Pada Tasya
34
Bab 34. Maafkan Saya, Mila
35
Bab 35. Hari Bahagia dan Hari Bersedih.
36
Bab 36. Surat Untuk Reina
37
Bab 37. Hari Pernikahan yang Kelam
38
Bab 38. Mila Kritis
39
Bab 39. Merebutkan Mila
40
Bab 40. Penjaga yang di Sandera
41
Bab 41. Jangan Tertawa
42
Bab 42. Hasil dari Tutup Mulut
43
Bab 43. Frans adalah Saksi
44
Bab 44. Bau Kebusukan
45
Bab 45. Pertengkaran Reina dengan Papa Roy
46
Bab 46. Frans yang Tertindas
47
Bab 47. Mila Segera Pulang
48
Bab 48. Persahabatan Roy dan Baron
49
Bab 49. Melihat Isi Video
50
Bab 50. Memberikan Seorang Cucu
51
Bab 51. Pura-pura Tidur
52
Bab 52. Berterimakasihlah Pada Istriku
53
Bab 53. Kurang Bahan
54
Bab 54. Kejar-Kejaran
55
Bab 55. Angga dan Ingatannya
56
Bab 56. Angga dan Ingatannya 2
57
Bab 57. Mencari Bukti 1
58
Bab 58. Mencari Bukti 2
59
Bab 59. Cemburu
60
Bab 60. Menolong Angga
61
Bab 61. Obat Penawar
62
Bab 62. Kedatangan Anggota Keluarga
63
Bab 63. Pertemuan Farhan dengan Mila
64
Bab 64. Terungkap siapa Farhan Sebenarnya
65
Bab 65. Kak Han
66
Bab 66. Hari Berkabung
67
Bab 67. Kembalikan Flashdisk Kakakku
68
Bab 68. Mama Siska Terjebak
69
Bab 69. Butuh Pelukan
70
Bab 70. Dua Video
71
Bab 71. Finally, Mila Bertemu dengan Baron
72
Bab 72. Rencana Gagal dan Menanggung Akibat
73
Bab 73. Mencari Mila
74
Bab 74. Terbongkar
75
Bab 75. Nyawa Tasya Terancam
76
Bab 76. Membuat Video Mila
77
Bab 77. Telah Habis Kewarasan Mila
78
Bab 78. Apakah Tasya Selamat?
79
Bab 79. Lebih Cantik dari Bintang (End)
80
Bab spesial 1. Trik Anak Buah Frans
81
Bab 2 spesial. Sumpah Reina
82
Bab Spesial 3. Jahat Kamu Mas!
83
Bab Spesial 4. Kode
84
Bab Spesial 5. Iri dengan Wanita Lain
85
Bab Spesial 6. Jurus Andalan Mila
86
Bab Spesial 7. Ratu Mak Comblang
87
Bab Spesial 8. Surat Undangan 2
88
Bab Spesial 9. Hati yang Dongkol
89
Bab Spesial 10. Bersama Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!