melati adalah seorang wanita cantik dari kampung yang ikut merantau suaminya ke Surabaya, dengan berbekal ijazah SMA ia pun di terima kerja di sebuah perusahaan dengan posisi hanya sebagai karyawan produksi biasa, tapi di saat itulah anak dari bosnya jatuh cinta pada nya, akankah melati bisa sepenuhnya setia atau malah jatuh cinta pada bos nya, ikuti terus kisahnya ya guys.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seindah Permata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
Melati terus meracau tatkala Athar tidak berhenti memainkan bagian tubuhnya dengan bibirnya.
setelah pu*s dengan tubuh melati Athar pun membuka seluruh pakaiannya.
"Mas pisang agung mu gede banget, tapi aku suka" ujar melati mengelus-elus benda yang ia sebut pisang agung itu.
"Pisang apa melati?" Tanya Athar mengelus rambut melati yang berada di tepat menghadap nya yang sedang duduk di ranjang, sedangkan melati jongkok di lantai.
"Pisang agung mas, di daerah ku banyak, bentuk nya besar gini kayak punya kamu" ujar melati sambil tertawa,
" hehe, kamu nih ada-ada aja" ujar Athar gemas pada melati.
kembali mereka berdua sudah sama-sama siap bertempur, apalagi tadi Athar makan beberapa makanan yang meningkatkan gairah dan stamina.
Mereka pun melakukannya dengan santai dan tanpa lelah, jam 2 dini hari melati dan Athar baru selesai dan istirahat sebentar.
melati sebenarnya sudah sangat lelah dan mengantuk tapi Athar selalu mengajak nya bicara membuat kantuk melati hilang.
"Main di balkon yuk?" Ajak Athar melati yang mendengar sontak melotot.
"Gila kamu mas, kalo ketahuan orang gimana, nggak ah nggak mau, ayo tidur aja" melati pura-pura memejamkan matanya agar Athar tidak mengganggunya lagi.
"Ayolah sayang, mas masih pengen ini, kamu nggak kasian sama pisang agung mu ini " Athar menyentuh kan tangan melati ke miliknya yang sudah meneg*ng lagi.
"Mas.. kamu nggak ada capek-capek nya ya?" melati pun berbalik menghadap Athar dan dengan segera bangkit dari tidurnya, karena dia juga tidak tega saat Athar menginginkannya, apalagi Athar juga cerita kalau ia mencoba dengan wanita lain tapi tidak bisa bereaksi seperti dengannya, entah benar atau bohong, tapi melati merasa sangat bahagia dan di butuhkan, apalagi Athar tidak hanya menginginkan tubuhnya saja, tapi Athar juga mencintainya dilihat dari caranya memperlakukan melati.
Athar menuntun cium*n itu hingga turun menuju kasur, lalu Athar menggendong tubuh melati ala koala tanpa melepaskan pang*tannya dan membuka pintu balkon dan keluar, balkon hanya berukuran kecil tapi cukup jika untuk tidur berdua dan ada sebuah kursi terbuat dari anyaman dan sepertinya nyaman pikir Athar.
di tengah asik nya kegiatan mereka tak terduga langit yang dari tadi mendung kini telah menumpahkan air nya, tetesan demi tetesan air membasahi dua insan manusia yang sedang bersenang-senang dan di mabuk cinta ini.
karena ini baru pertama kali nya Athar dan melati merasakan sensasi yang berbeda kali ini, sensasinya sungguh luar biasa berc*nt* di bawah guyuran hujan dan di alam terbuka seperti, dengan hati gundah dan takut ketahuan orang lain bersamaan ingin buru-buru karena hujan telah mengguyur mereka.
"Mas kaki ku pegel" bisik melati disela cium*nnya. Tanpa berfikir lama Athar menghentikan aksinya lalu menurunkan tubuh melati hingga terlentang di lantai balkon.
Hawa dingin di bawah tetesan hujan yang mengguyur seluruh tubuh keduanya Seakan tidak bisa memadamkan g**r*h keduanya yang sedang sama-sama membara.
.
"Makasih ya sayang" ujar Athar berbisik mesra pada melati.
"Sama-sama mas" jawab melati menci*m pipi Athar.
"Yuk, mandi air anget biar nggak masuk angin" ajak Athar, melati pun mengangguk lalu Athar berdiri dan menggendong melati ala bridal menuju kamar mandi, Athar hanya menambahkan air hangat dan sabun karena di bathtub sudah ada air dengan rendaman bunga dan sudah di tambah aromaterapi.
Athar dengan telaten menyabuni tubuh melati, dengan cepat agar melati segera istirahat.
"Mas, kalo aku hamil gimana??" Tanya melati iseng saat Athar sibuk menyabuni punggungnya.
"Tenang aja, kamu kan ada suami kamu sayang, nggak akan ada yang curiga" jawab Athar asal.
Deg!!
"Tega banget kamu mas" batin melati menahan tangisnya.
setelah mereka mandi Athar pun menggendong tubuh melati yang sudah di balut bathrobe tebal ke ranjang.
" mau pake baju ngga sayang?" tanya Athar melati mengangguk karena setelah kehujanan barusan tubuhnya kini baru terasa menggigil, ia tak mungkin tidur tak mengenakan apa-apa, dengan sigap Athar segera menghampiri koper melati ia mengambil piyama pendek melati serta cd melati akan tetapi tanpa mengambilkan melati br*,
" paket dulu sayang" ujar Athar, melati pun mengangguk segera ia bangkit dan memakai baju yang Athar siapkan tanpa banyak bicara, setelah selesai melati pun langsung berbaring dan membungkus seluruh tubuhnya dengan selimut tebal, Athar yang baru selesai memakai kaos serta celana boxer pun tersenyum melihat melati yang menutupi seluruh tubuhnya bahkan kepalanya karena kedinginan.
" sayang... dingin ya?" tanya Athar duduk di samping melati, mengelus selimut yang melati pakai.
"hmmm" jawab melati di dalam sana.
" keringin rambut dulu yuk sayang, biar mas bantu keringin" ujar Athar.
" nggak mas, aku ngantuk" jawab melati masih di dalam selimut.
" iya habis ini tidur lagi yang, tapi bentar aja ya mas keringin pake hairdryer biar cepet" paksa Athar karena tak mau nantinya melati bangun malah kepalanya pusing jika tidur dengan rambut yang basah, apalagi pasti nanti rambutnya akan bau tak sedap.
karena Athar memaksa nya dengan kesal melati pun bangun dan wajah cemberut, Athar pun dengan sabar menuntun melati ke meja rias di sana dan menghidupkan hairdryer yang tersedia disana.
dengan telaten Athar mulai mengarahkan hairdryer tersebut ke rambut melati. melati hanya memperhatikan Athar dari cermin.
ternyata pikiran aku tentang kamu yang udah jatuh cinta sama aku ngga terbukti ya mas, huh ... ternyata aku emang ngga lebih cuma penghangat ranj*Ng kamu, aku sama sekali ngga ada di hati kamu mas" batin melati meratapi nasibnya,. setelah sepuluh menit athar pun selesai, rambut melati sudah kering sepenuhnya, setelah selesai melati segera menuju ranjang dan tidur kembali tanpa menunggu Athar selesai mengeringkan rambut nya sendiri.
setelah selesai Athar pun menghampiri ranjang dan ikut duduk di samping melati ikut masuk ke dalam selimut, Athar melingkar kan tangannya ke tubuh melati, ia pun ikut memejamkan mata nya tanpa tau bahwa melati kini sedang menangis di dalam dekapannya, melati masih tak rela jika cinta nya bertepuk sebelah tangan, tapi mau bagaimana lagi, keadaan mereka sama-sama tak memungkinkan untuk bersama.
" nggak tau kenapa omongan kamu tadi bener-bener ngebuktiin kalo aku bukan apa-apa buat kamu mas" batin melati sambil meneteskan air mata nya.
terasa Athar memeluk nya semakin erat dari belakang mungkin agar melati tak kedinginan lagi.
" andai aja kita bisa kayak gini selama nya ya mas" ujar melati dalam hatinya.
.