NovelToon NovelToon
My Detective And Me, Her Assistant

My Detective And Me, Her Assistant

Status: tamat
Genre:Tamat / Spiritual / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dee Jhon

Seorang pemuda biasa saja yang sama sekali tidak menonjol namun pintar dan bercita cita menjadi dokter, tiba tiba di datangi oleh hantu teman sekelasnya yang cantik, indigo dan terkenal sebagai detektif di sekolahnya dari masa depan. Menurut sang hantu, dirinya akan meninggal 50 hari dari sekarang dan dia minta tolong sang pemuda menjaga dirinya yang masih hidup.

Sang pemuda menjadi bingung karena gadis teman sekelasnya sebenarnya ingin mengusir hantu adik kembar sang pemuda yang selalu duduk di pundaknya. Akhirnya karena dia tidak mau melihat teman sekelasnya meninggal dan dia sendiri juga menaruh hati kepada sang gadis, akhirnya dia memutuskan untuk membantu. Di mulailah petualangan mereka mengungkap dalang di balik kematian sang gadis yang ternyata melibatkan sebuah sindikat besar yang jahat.

Keduanya menjadi pasangan detektif dan asisten yang memecahkan banyak kasus sambil mencari informasi tetang sindikat itu.

Mohon komen dan likenya ya, terima kasih sudah membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dee Jhon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 9

“Ngg,” Tino terbangun, dia membuka matanya dan melihat dia berada di kamarnya, kemudian dia berbalik, “hmm ?” dia melihat kaus berwarna putih di hadapannya dan ketika menoleh ke atas sedikit, dia melihat sesuatu menggantung di atas kepalanya.

“Udah bangun ?” tanya Amelia.

“Udah....hmm ?”

Tino langsung bangun dan kaget karena dia tidur di pangkuan Amelia di atas ranjangnya sendiri,

“Um....kok kamu ada di kamar ku ?” tanya Tino.

“Hehe tadi kamu ketiduran di jalan, jadinya aku telepon papa dan minta tolong dia jemput, akhirnya kita di jemput sama papa dan mama, kita naik mobil sama mama dan papa bawa motor kita pulang,” jawab Amelia.

“Oh begitu (berpikir sejenak dan sadar) tunggu, papa dan mama ?” tanya Tino.

“Oh aku udah jelasin semua, aku bilang kamu asisten ku, awalnya mereka bingung tapi begitu aku jelaskan pekerjaan kita dan aku bilang aku akan bersama kamu selamanya, mereka langsung senang dan sekarang sedang mempersiapkan tumpengan,” jawab Amelia dengan santai.

“Hah...tumpeng ?” tanya Tino.

“Iya, untuk perayaan katanya,” jawab Amelia.

“Hmm bentar,” ujar Tino.

Dia langsung berdiri dan berlari keluar kamar, tercium wangi nasi kuning yang sedang di tanak, Tino langsung turun ke bawah melihat ayah dan ibunya sedang sibuk mempersiapkan tumpeng di bantu beberapa tetangganya. Tino turun menemui ibunya, tapi belum sempat dia bicara, sang ibu sudah memeluknya,

“Selamat ya nak, kamu akhirnya normal,” ujar sang ibu.

“Hah ?” tanya Tino bingung.

“Iya benar Tin, kamu kan biasa ngomong sendiri dan suka delusi kalau kamu punya adik kembar, jujur saja papa dan mama khawatir liat kamu, tapi kamu dapat pacar dan katanya sudah calon istri yang cantik dan baik, papa bersyukur,” ujar ayah angkatnya.

“Hah ?” tanya Tino lebih bingung.

“Kenapa kamu ? kok kayak kaget gitu ? Amelia nya mana ? kok ga di suruh turun ?” tanya sang ibu.

“Ok bentar,” ujar Tino.

Tino langsung berlari kembali naik ke atas, dia masuk ke kamarnya dan menutup pintunya, dia melihat Amelia yang sedang berbaring di atas ranjangnya, dia langsung menghampiri Amelia,

“Mel, sori nih, tadi kamu cerita apa sama papa dan mama ?” tanya Tino.

“Aku cuma cerita hubungan kita yang bakal selamanya trus aku cerita kondisi keluarga ku, mereka menangis dan minta aku pindah ke sini bersama mereka juga kamu, bagus kan,” jawab Amelia.

“Duh, gue ga tau harus seneng apa sedih nih,” ujar Tino dalam hati sambil mengusap wajahnya.

Dia menoleh ke ranjang dan melihat hantu Amelia bersembunyi di balik selimut, yang terlihat hanya wajahnya yang tersenyum melihat Tino sedangkan Mei dan May duduk di pundak Amelia. Karena aneh melihat hantu Amelia,

“Um...Mel, kamu bisa turun dulu ga, aku mau ganti baju, nanti aku susul, mama nanyain soalnya,” ujar Tino.

“Oh ok, Mei dan May aku ajak boleh ?” tanya Amelia.

“Ajak aja,” jawab Tino.

Amelia berdiri membawa Mei dan May di pundaknya kemudian berjalan keluar kamar, ketika pintu di tutup, Tino langsung menoleh melihat hantu Amelia,

“Woi, kenapa lo ngumpet ?” tanya Tino.

“Hehe malu,” jawab hantu Amelia.

“Malu gara gara omongan Amelia tadi ?” tanya Tino.

“Bukan, malu karena sesuatu yang lain,” jawab hantu Amelia.

“Udah cepet keluar ah, gue mau ngomong,”

Tino menyibakkan selimutnya namun dia langsung berpaling dan menutup matanya, hantu Amelia kembali menyibakkan selimutnya.

“Woi kenapa lo telanjang cuman pakai pakaian dalam aja ?” tanya Tino.

“Um....kalo gue ngomong lo marah ga nih ?” tanya hantu Amelia.

“Enggak, cepet ngomong,” jawab Tino.

“Gini, ada ingatan baru muncul di pikiran gue, ternyata nih Tin, gue meninggal lima hari lagi dan beginilah kondisi gue pada saat meninggal, tolong jangan tanya kenapanya karena gue ga ingat,” balas hantu Amelia.

“Oh may gawd.....kenapa maju waktunya, apalagi dalam kondisi begitu ?” tanya Tino.

“Oh mungkin karena tadi ya,” jawab hantu Amelia.

“Tadi kenapa ?” tanya Tino.

“Jadi gini, pas pulang dari rumah sakit, lo kan tidur tuh pas berenti, nah trus di dekat kita ada pria yang di gebukin warga, nah gue yang masih idup ngeliat, dia langsung turun tangan melerai, akhirnya masalah beres, tapi pria yang di tolong itu ngikutin gue sampe ke motor dan keliatan terobsesi banget ama gue, pas liat lo di motor, dia langsung balik badan dan pergi, baru deh gue telepon papa,” jawab hantu Amelia.

“Trus ?” tanya Tino.

“Waktu papa dan mama datang, setelah mindahin lo ke mobil, gue yang masih idup minta di anter papa ke rumah pria tadi, gue ga liat tapi Mei ngikut di pundak gue yang masih idup, pas balik kata Mei kalau rumah pria tadi jorok banget dan diri gue yang masih idup ngeliat ada yang ga beres di dalam, papa juga cerita kalau di sekitar sana ada penculik anak anak dan remaja, cowo dan cewe,” jawab hantu Amelia.

“Ya ampun, dosa apa gue ini, dia terlibat kasus bahaya lagi,” ujar Tino.

“Oh ya Mei juga bilang kalau pria itu punya pil di dalam rumahnya dan kayaknya dia mengkonsumsi pil itu, trus dia liat banyak sepatu dan tas sekolah,” balas hantu Amelia.

“Ya udah, coba gue ajak ngomong lo yang masih idup dulu dan lo diem disini, jangan gentayangan, malu,” ujar Tino.

“Hehe kan yang bisa liat lo doang, suatu hari juga lo bakal liat semuanya tanpa kain,” ledek hantu Amelia.

“Sumpah, gue kaga napsu liat hantu,” balas Tino.

“Jahat lo, tapi gue chayang elo hehe, oh ya sori ya kalau gue yang masih idup rada kaku ngejelasin semuanya ama papa dan mama, gue liat awalnya mereka pusing tapi akhirnya mereka mengerti kok hehe,” ledek hantu Amelia.

“Ok ok serah, gue turun,” ujar Tino.

“Bye bye chayang,” ledek hantu Amelia.

Tino langsung lari turun ke bawah, ketika sudah di bawah, dia menoleh melihat sekeliling dan hanya melihat ada ibunya, ayahnya dan dua ibu ibu tetangga, Tino langsung menghampiri ayahnya,

“Pa, Amel mana ?” tanya Tino.

“Oh tadi dia pergi sebentar, katanya mau ambil baju di rumahnya dan ada yang mau dia samperin sebentar,” jawab sang ayah.

“Oh...naik apa ?” tanya Tino.

“Tadi sih panggil ojek online ya,” jawab sang ayah.

“Ok bentar pa,” balas Tino.

Tino langsung bergegas lari ke atas, dia kembali menemui hantu Amelia, dia langsung membuka selimutnya,

“Awww....jangan gitu ah chayang,” ledek hantu Amelia sambil menutup tubuhnya.

“Jangan bercanda....hmm putih rumbai rumbai,” ujar Tino.

“Ih dasar mesum,” balas hantu Amelia.

“Bukan gitu, lo liat pakaian dalam diri lo yang masih hidup ga hari ini ? sama ga ? tadi pas gue bangun, gue liat putih rumbai rumbai menutupi gunung di atas kepala gue, bener ga ?” tanya Tino.

“Oh...iya, bener juga, kayaknya sama deh,” jawab hantu Amelia.

“Cepet lo ikut gue, bugil juga ga apa apa,” balas Tino berlari keluar kamar.

Tino berlari ke garasi dan meminjam motor kepada ayahnya, dia langsung mengeluarkan motornya dari pagar dan melesat pergi di ikuti oleh hantu Amelia yang melayang di atasnya,

“Ada apa sih ?” tanya hantu Amelia.

“Lo yang masih idup, ga nyampe ke rumah lo, dia di ciduk di jalanan dan kalau bener lo meninggal 5 hari lagi, dia di sekep di rumah pria tadi selama 5 hari, dari badan lo yang lebih kurus dari biasanya, keliatan lo mati kelaparan dan dehidrasi,” jawab Tino.

“Oh gitu, gawat juga berarti,” balas hantu Amelia.

Tiba tiba Tino menghentikan motornya dan melihat kerumunan orang sedang mengelilingi pengemudi ojek online yang terlihat jatuh dan kesakitan di bagian kakinya. Tino menghentikan motornya dan menerobos kerumunan,

“Mas, maaf, tadi mas bawa cewe berambut pendek, cantik dan pakai kaus putih ?” tanya Tino.

“Eh..bener mas, tadi ada orang gila melompat trus menyekap cewe itu dari belakang sampe saya jatuh menghantam trotoar, sekarang kaki saya kayaknya patah nih mas, aduh,” jawab pengemudi ojek online.

“Makasih mas,” balas Tino.

Tino langsung kembali naik ke atas motornya dan memacu motornya dengan kencang, dia terlihat cemas dan di dalam hatinya, “please jangan kenapa napa sebelum aku dateng Mel,”

1
Delita bae
salam kenal 👋jika berkenan mampir juga😇🙏
Delita bae: wih hebat lanjut🤣🤣
DEE GUNZ: yang kristal lumayan seru dan ngeselin, belom belom udah baca 5 ch hehe
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!