Perjodohan adalah hal yang tak pernah terlintas di hidup Caca.
Caca sama sekali tidak bisa membayangkan kalau masa depannya akan seperti ini. ia sudah kehilangan cinta pertamanya sejak 2tahun lalu, sekarang ia dipaksa harus menikah dengan anak dari sahabat mamanya.
Caca hanya takut jika yang di jodohkan dengannya adalah lelaki tua dengan perut buncit, atau kakek-kakek peot. Bagaimana jika nanti suaminya akan memperlakukannya dengan kasar dan membecinya seperti yang sering ia baca di dalam novel. Tapi kekhawatirannya itu ternyata salah besar, karena tuhan telah menjodohkannya dengan tuan muda berparas rupawan dengan hati seperti malaikat yang begitu menyayanginya.
*
*
"Jangan takut Acha" ujar pria itu dengan lembut.
DEG...
Caca terpaku mendengar suara lembut serta panggilan yang baru pertama kali ia dengar untuknya.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka selanjutnya? ikuti terus kisah cerita mereka disini ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsha_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 16 Caca gengs
"Daebakkk gila-gila ini rumah apa istana gede bangett anjirrr" ucap disti dengan hebohnya.
"Heh bocah gak usah alay Lo ya malu-maluin aja" Cecil dengan kesal menoyor kepala Disti.
"Tau nih, kaya rumah Lo gak gedong aja woooo" sorak Naya pada Disti.
"Ya beda ege, rumah gue kagak Segede ini" bela Disti.
"Busettt si bubu udah nongkrong disini ajeee" ujar Disti saat melihat mobil pink milik Caca yang berada di halaman rumah ini.
"Ya mana mungkin si Caca ninggalin bubu kesayangannya ini" kata Cecil.
Saat ini mereka bertiga sedang berada di depan rumah Caca, belum masuk saja mereka sudah sangat heboh sekali.
"CACA... CACA... MAINNN YUK" panggil Disti berteriak memanggil Caca.
"Heh lo pikir rumah segede gini suara Lo bakal nembus ke dalem" ujar Naya sewot.
"Ini ada bel nya anjirr, ngapain Lo teriak-teriak"
"Hehehe...." yang di tegur malah cengengesan tak jelas.
kemudian Cecil memencet bel rumah tersebut, tak lama Pintu terbuka nampaklah Caca yang hanya mengenakan daster rumahan sederhana.
"CACANTIKKKKKK YA AMPUN KANGEN BANGET GUEHHH" Disti memeluk Caca dengan erat sekali.
"WOYYYY LEPAS GILA ENGAP GUE UHUK-UHUK" ujar Caca jengkel ia sampai terbatuk-batuk karena ulah Disti.
"Sorry Cacantikkk..... Abisan gue kangen banget sama Lo" ujar Disti sambil bergelayut manja di lengan Caca.
"Iya Disti cantik gue juga kangen sama Lo kangen sama kalian berdua juga" ucap Caca pada ketiga sahabatnya.
"Udah kayak ibu rumah tangga beneran Lo Ca pagi-pagi dasteran" ledek Cecil.
"Ya Lo kira dia sama Xanders lagi main nikah-nikahan apa" seloroh Naya.
Caca yang di ledek oleh para sahabatnya hanya mendelik kesal.
"Ayo masuk ngobrol di dalem" ajaknya.
"kalian duduk aja dulu gue mau ambil cemilan sama minum dulu".
Tak lama Caca datang membawa banyak cemilan tak lupa juga dengan minumnya.
"Nih di makan cemilan sama minumnya"
"Maaf ya adanya cuma ini gue, belum sempet belanja" ujar Caca pada ketiganya.
"Ini aja udah banyak Ca makanannya" jawab Naya.
"Biasa nay istri sultan mah beda" ucap Cecil sambil tertawa.
"Suami kita mana Ca?" tanya Disti.
"Suami gue itu" sewot Caca.
"Ceilahhh udah mau mengakui suami sekarang" ledek Naya.
"Apa sih Nay, Lo lama-lama keturan sama mereka berdua deh sablengnya"
"Ca serius nih laki Lo mana?" tanya Disti kepo.
"Laki gue kerja lagi ke kantor ada meeting bareng Daddy" jawab Caca.
"Jadi istri CEO Lo Ca" kata Cecil.
"Istri CEO iya, Nona muda Smith iya, suaminya anak tunggal kaya raya juga iya. Kata gue mah hoki banget hidup Lo ca" ujar Disti.
"Tinggal ongkang-ongkang kaki aja Lo dirumah, duit dateng sendiri" gurau Cecil.
"Apa sih biasa aja kali"
"Wah sawan nih bocah kaya gini dibilang biasa aja" kata Disti nyolot.
"Ca asal Lo tau ya hidup Lo sekarang ini adalah impian semua perempuan, termasuk gue nih" sambung Disti sembari memakan keripik kentangnya.
Ah lihatlah Disti ini benar-benar cerewet sekali.
"Kita harus ikut seneng sama nasib Caca sekarang. Kehidupan dia jauh lebih baik setelah dia nikah sama Xanders, dia di terima baik sama keluarga Xanders bahkan perlakuan mereka ke Caca jauh lebih baik daripada keluarga Caca sendiri" ujar Naya pada sahabatnya.
"Ca Lo harus bahagia sekarang, terima semuanya dengan ikhlas jalanin juga dengan ikhlas. Gue yakin ini emang takdir baik yang tuhan kasih buat Lo".
"Tante Naya izinin Xanders nikahin Lo pasti karena tau bahwa Xanders yang terbaik buat lo" nasehat Naya pada Caca.
"Iya Nay gue juga lagi berusaha berdamai sama keadaan, gue berusaha Nerima Xanders di hidup gue" kata Caca.
"Gue akan jalanin semuanya dengan ikhlas, gue rasa Xanders juga gak seburuk yang gue fikirin. Bahkan dia baikkk banget sama gue Mommy Daddy Xanders juga baik banget" sambung Caca.
"Gue seneng banget dengernya Ca, gue selalu berdoa semoga kebahagiaan selalu menyertai Lo" ujar Cecil.
"Aaaaaa kalian kok soswet banget sihh" seloroh Disti gue jadi terharu deh.
Saat tengah asik mengobrol, terlihat Sean datang menghampiri mereka.
Mata Disti melotot mulutnya menganga lebar melihat Sean.
"Selamat siang Nona Muda" ujar Sean seraya membungkukkan badannya sebagai tanda hormat pada Nona Muda nya.
"Siang kak" sapa Caca.
"Maaf Nona sudah menganggu waktu anda, Tuan Muda berpesan pada anda untuk mengaktifkan handphone" ujar Sean.
"Astaga iya kak aku lupa, handphone nya lagi aku charger" ujar Caca sembari menepuk jidatnya.
Ia benar-benar lupa sekali padahal sebelum berangkat Xanders sudah berpesan untuk selalu mengabarinya.
"Sayang nanti kalau aku dikantor kamu harus sering-sering kabarin aku Telvon, Chat, Vc" begitulah pesan Xanders pada Caca sebelum berangkat ke kantor.
"Baik nona, kalau begitu saya permisi dulu".
"Woyy mingkem ngapa tuh mulut, kemasukan lalat ijo mampus" Celetuk Cecil pada Disti.
"Ca cepet kasih tau gue siapa pria Mateng tadi" tanya Disti heboh sambil menggoyangkan lengan Caca.
"Aspri sekaligus orang kepercayaan Smith" jawab Caca.
"Namanya siapa?" tanya Disti kepo.
"Akun Instagram nya apa?" tanya Disti beruntun.
"Namanya Sean"
"Yaa gue gak tau lah akun Instagram nya apaan, Lo tanya aja sendiri" ujar Caca jengkel.
"Sumpah aura om-om nya kuat banget anjirrr" ujar Disti sambil tersenyum-senyum.
"Mulai.... Belajar dulu yang bener Adisti" kata Cecil.
"Centil amat Lo mau mau godain om-om" celetuk Naya.
"Nay asal Lo tau ya om-om itu banyak duitnya tau" tawa Disti pecah.
Ketiga sahabatnya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Disti.
"Bentar ya gue ambil Handphone dulu buat kabarin Xanders" ujar Caca.
Sesampainya dikamar Caca langsung menyalakan hp nya benar saja terdapat puluhan panggilan tak terjawab dari Xanders, bahkan banyak spam chat juga.
"Aduhh pake acara lupa lagi, Xanders marah gak ya" gumam Caca.
"Telvon engga, Telvon engga, Telvon engga, Telvon" ujar Caca sembari memainkan jari tangannya.
"Eh engga".
DRRETT... DRREEET...
Hp nya bergetar ternyata Xanders lah yang menelvon.
"Aduhhh Xanders Nelvon lagi angkat gak ya" gumam Caca bimbang.
"Angkat aja deh".
"Kamu kemana aja sayang?"
"Kenapa nomornya gak aktif"
"Aku cariin kamu telvon kamu daritadi"
"Aku khawatir loh Sama kamu" Suara Xanders di seberang telvon terdengar begitu khawatir.
"Maaf Xanders handphone nya aku Charger, aku lupa" Ujar Caca penuh sesal.
"Lain kali jangan gini sayang aku khawatir sama kamu"
Lihatlah Xanders bahkan tak marah sama sekali padanya. Caca benar-benar beruntung sekali.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung.....
Like, komen dan Vote untuk karya author ya!!
Semoga para readers suka dengan Cerita Caca Dan Xanders❤️
Salam hangat dari Authorෆ
NT lagi mengalami kendala ya, jadi up nya sedikit terlambat walaupun udah lulus review. kalau semisal bab muncul tapi pas di klik tulisan nya "Bab di hapus" tenang aja ya, nanti bakal muncul lagi kok bakal bisa di baca.
mohon maaf atas kendala yang terjadi ya readers😊🙏🏻
aku suka dengan jalan ceritanya begitu banyak cinta tapi tidak dengan kedua ayah tiri dan adik tirinya