NovelToon NovelToon
Kasihku Yang Takkan Hilang

Kasihku Yang Takkan Hilang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Reinkarnasi / Cinta Murni / Bad Boy
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: M. Novri Al-zanni

Demand adalah seorang petarung maniak dan menakutkan di sekolah Giulietta. Pertarungan selalu ada di depan mata, tanpa pandang bulu, hanya ada perkelahian baginya. Sebuah geng ataupun seorang individu, yang kuat ataupun yang lemah, yang memiliki kuasa atau tidak, semuanya akan dimusnahkan.
Rekannya Miller sedang diculik oleh sekelompok geng misterius, tanpa ragu Demand datang seorang diri ke markas geng tersebut. Dalam beberapa saat geng itu dibuatnya tak berkutik dan hancur dikalahkan olehnya.
Namun ternyata seorang wanita cantik terlibat dalam masalah itu dan juga sedang disandera, ia bernama Lasiana. Seorang wanita cantik dengan karakter pemalu dan baik hati itu membuat Demand mengalami cinta pandangan pertamanya. Tapi... siapa sangka hal itu akan membawanya kepada kematian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M. Novri Al-zanni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keberadaan Yang Sama

Setelah pulang sekolah tiba, aku meminta semua orang di kelasku berkumpul dan jangan pulang terlebih dahulu karena ada yang ingin ku bicarakan dengan mereka semua. Mereka semua berkumpul di kelas dan membuat lingkaran dari kursi dan aku berdiri di tengah-tengah mereka. Kemudian aku mulai menjelaskan tentang rencanaku kepada semua orang di kelas.

Aku memberitahukan rencanaku pada semua orang di sini mengenai rencana untuk merubah sekolah ini menjadi sekolah yang baik. Mereka memperhatikanku dengan sangat baik dan terlihat dari wajah mereka setuju. Namun dibalik wajah mereka yang terlihat setuju itu, mereka merasa khawatir dan tidak yakin apakah bisa melakukannya.

Aku sudah menduga hal itu akan terjadi, bahkan ada beberapa murid yang bertanya apakah kita bisa melakukannya?. Sebagai seorang pemimpin, aku akan membuat mereka merasa aman dan terjaga. Mereka adalah orang-orang penting yang akan membantu berjalannya rencana ini.

"Aku baru menceritakan intinya, jadi langkah awal yang kita ambil adalah menguasai satu-persatu kelas hingga sampai puncak" ucapku sambil menjelaskan dengan baik.

Semua orang yang mendengarnya merasa lebih baik dan kekhawatiran dan keraguan di wajah mereka mulai hilang. Bagus ... Itulah wajah-wajah dan karakter orang-orang yang ku inginkan. Mereka semua memiliki semua hal yang ku inginkan, ini akan berjalan dengan mudah.

"Jadi ... Kalau begitu kita akan menguasai kelas 1 terlebih dahulu" ucap salah satu murid.

"Benar, kelas 1 masih belum terbentuk sempurna, jadi akan lebih mudah jika kita menguasai kelas 1 terlebih dahulu" sambung salah satu murid yang lain.

Kemudian mereka semua saling berbicara dan mengobrol dan juga saling menyampaikan ide dan pemikiran mereka kepada yang lainnya. Menguasai kelas 1 terlebih dahulu? Itu adalah ide bagus, bahkan aku tidak sempat memikirkannya. Terima kasih banyak atas ide yang kalian berikan semuanya.

"Baiklah kalau begitu semuanya boleh pulang dan kembali ke rumah kalian masing-masing, jangan pulang terlalu larut yaa" ucapku kepada semua orang yang sedang pergi keluar kelas.

"Demand, sepertinya mereka lupa untuk membereskan kembali mejanya" ucap Miller sambil melihat sekitar kalau kelasnya berantakan.

"Astaga benar juga?! Hahahaha, yasudah kalau begitu kita berdua saja yang membereskannya" ucapku.

Kemudian aku dan Miller mulai membereskan kembali kelasnya. Mulai dari menata kembali meja dan kursi yang sebelumnya di pindahkan. Setelahnya mulai menyapu dan mengepel lantai, kami membagi tugas dengan baik. Fiuh, tak terasa kalau tiba-tiba kelas kami menjadi bersih dan harum seperti ini.

Kemudian aku dan Miller bersiap-siap untuk pulang, dan kami segera menggendong tas kami dan pulang. Namun ternyata saat aku dan Miller keluar dari sekolah, ada Roy yang sedang berdiri bersandar di bawah pohon. Ia menatap kami dan menghampiri kami setelahnya, sepertinya dia sudah menunggu kedatangan kami sejak tadi.

Aku jadi merasa tidak enak karena telah membuatnya menunggu.

"Anu ... Kalian, apakah kalian serius dengan rencana yang ingin kalian lakukan?" Ucap Roy yang terlihat di wajahnya masih meragukan mengenai rencana yang akan kami jalankan.

"Tentu saja aku serius ... Karena aku yakin sekolah ini bisa menjadi lebih baik" ucapku sambil tersenyum ramah kepadanya.

"Kita mungkin bisa menguasai kelas 1 dengan mudah, tapi bagaimana dengan kelas 3 dan bahkan kelas 2 yang dimana ada Bryan dan Adams" ucap Roy yang wajahnya terlihat semakin ragu dengan rencana kami.

"Kau tidak perlu khawatir tentang hal itu, aku bisa mengatasinya. Tidak ... Maksudku kita bersama, bisa mengatasinya" ucapku dengan senyuman dan kepercayaan diri.

"Baiklah ku harap kau benar" ucap Roy yang meninggalkan kami dengan senyuman.

Aku terkejut melihatnya tersenyum seperti itu, padahal dia jarang sekali tersenyum. Memang benar seperti yang orang-orang katakan, bahwa orang yang jarang tersenyum sekalinya tersenyum, senyumannya terlihat indah dan tulus. Tapi sayangnya dia memiliki kepribadian dan tempramen yang buruk. Aku jadi kasihan kepada wanita yang akan hidup bersamanya nanti saat ia menikah.

Besok mungkin adalah hari yang panjang, dan sepertinya aku lupa untuk memberitahukaj kepada mereka tentang pembagian tugas. Sepertinya aku belum cukup terlatih sebagai seorang pemimpin yang baik. Yah, tidak masalah, aku hanya perlu membicarakannya kepada mereka besok pagi-pagi sekali sebelum jam pelajaran di mulai.

Untuk saat ini aku harus mengerjakan PR yang diberikan oleh guru kimia. Ini adalah pelajaran yang mudah, karena aku sudah mempelajarinya dari kehidupanku yang pertama. Rasanya membosankan sekali harus mengerjakan PR yang sama dan berulang-ulang, tapi sebagai murid yang baik aku harus mengerjakannya dan mengumpulkannya saat ada mata pelajaran kimia nanti.

Soalnya banyak sekali, sepertinya aku akan menghabiskan waktu lebih banyak untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan. Aku mengerjakannya di kamarku, tepatnya di meja belajarku. Rasanya sangat suntuk sekali, aku meninggalkan meja dan pergi untuk membuka jendela rumahku.

Kemudian sosok berambut panjang muncul dari bawah jendela dan mencengkram pundakku. Berpakaian putih dan tubuhnya yang putih pucat, wajahnya tak terlihat karena angin malam meniupnya dengan kencang. Apakah yang aku lihat ini adalah kuntilanak?!.

"Uwaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!" Teriakku dengan histeris sampai jatuh ke lantai.

"Demand tenanglah! Ini aku, Shania" ucap Shania yang merasa bersalah karena mengagetkanku sampai terjatuh.

Kemudian tiba-tiba saja kakek datang ke kamarku dengan mendobrak pintu karena kakek mendengarku menjerit. Kakek yang melihat kejadian itu sepertinya telah salah paham. Wajah kakek terlihat kebingungan dan dia hanya menggaruk-garuk kepalanya.

"Tidak masalah, karena kau juga sudah dewasa" ucap kakek sambil menutup pintu kamarku kembali.

Dia benar-benar telah salah paham, "Tunggu kakek, aku bisa jelaskan!" Teriakku namun kakek terlalu cepat pergi.

Aduh bagaimana ini, kakek malah salah paham dengan apa yang terjadi padaku disini. Yasudahlah Besok pagi aku akan menjelaskan kepada kakek apa yang baru saja terjadi disini. Untuk sekarang aku harus menghadapi Shania, ngomong-ngomong bagaimana dia selalu tahu rumahku sih?.

"Shania masuklah" ucapku yang membantu memeganginya untuk masuk lewat jendela.

Cahaya bulan bersinar terang dan langit dihiasi oleh bintang. Seorang gadis cantik berambut hitam dan berpakaian serba putih masuk lewat jendela dengan cahaya bulan di belakangnya. Entah kenapa hal itu membuat suasana yang sempurna dengan kondisi saat ini. Aku melamun dan terus terbayang-bayang.

"Demand? Demand ... Kau baik-baik saja?" Ucap Shania sambil menggoyang-goyangkan tubuhku yang sedang tidak sadar karena terkesima melihat suasana tadi.

"Ah?! Ma-maaf ... Ehem, sebelumnya aku ingin bertanya. Bagaimana kau bisa tahu keberadaan rumahku?" Ucapku yang kali ini aku penasaran bagaimana dia bisa tahu keberadaan rumahku.

Kemudian wajahnya jadi memerah dan malu-malu, "Ke-kemarin malam saat kau mengantarku pulang. Aku mengikutimu" ucapnya sambil memejamkan matanya karena malu.

Aku terkejut dan langsung menggendongnya dan meletakkannya di atas kasurku dengan keadaan duduk. Kemudian aku mengecek luka-luka yang ada di kakinya terlebih dahulu kemudian luka-luka lain yang ada di tangan dan wajahnya.

"Kenapa kau memaksakan dirimu sampai seperti ini?! Bagaimana jika saat itu ada orang yang mencoba untuk berbuat jahat padamu!" Ucapku dengan marah kepadanya karena ia tidak memikirkan kondisinya sendiri yang pada dia sedang terluka parah saat itu.

"Tapi jika itu terjadi, kau pasti akan menolongku bukan?" Ucapnya sambil tersenyum polos padaku.

"Kau ini?! Aku bukanlah seorang pahlawan yang bisa menyelamatkan semua orang! Aku bukan orang yang seperti apa yang kau pikirkan! Aku bukanlah orang baik! Aku sudah melakukan banyak hal jahat di masa lalu" ucapku yang entah kenapa aku malah curhat kepadanya dan hatiku malah menjadi sakit.

Kekecewaan pada diriku yang seharusnya sudah tidak terpikirkan kembali olehku. Malah kembali dipikirkanku dan itu membuat hatiku yang sembuh kembali terluka. Padahal aku sudah mencoba untuk melupakannya agar tidak terjebak di masa lalu, tapi yang namanya kejahatan tidak bisa dilupakan.

Aku malah menangis di depannya, menangis dengan sangat keras. Aku benar-benar bodoh dan tidak berdaya, aku malah kembali menyesali semua yang telah berlalu yang dimana seharusnya sudah ku lupakan. Aku memang menyesal, tapi jika terus merasa bersalah seperti itu, hal itu akan membuatku semakin hancur dan terjebak di masa lalu.

Shania yang melihatku menangis, ikut menangis bersamaku sambil memelukku dengan erat. Ia malah menangis lebih kencang dariku, dan badanku malah sesak karena ia memelukku dengan sangat kuat. Adegan seperti ini, terasa sama persis dengan orang yang berbeda.

Bagaimana bisa kau sangat mirip sekali dengannya Shania?. Bagaimana bisa sifat, karakter, paras, dan hampir semua yang kau miliki terasa sama persis seperti dia?. Kenapa keberadaanku selalu membuatku nyaman seperti saat aku bersama dia?. Bahkan aku hampir tidak bisa membedakan mu dengan Lasiana, kalian berdua benar-benar mirip sekali.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!