NovelToon NovelToon
Merebut Kembali Bahagiaku

Merebut Kembali Bahagiaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Pelakor / Kebangkitan pecundang / Dendam Kesumat / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:50.8k
Nilai: 5
Nama Author: Seraphine E

Hidup Dina hancur ketika suaminya, Ronny, berselingkuh dengan sahabatnya, Tari. Setelah dipaksa bercerai, ia kehilangan hak asuh bayinya yang baru lahir dan diusir dari rumah. Patah hati, Dina mencoba mengakhiri hidupnya, namun diselamatkan oleh Rita, seorang wanita baik hati yang merawatnya dan memberi harapan baru.

Dina bertekad merebut kembali anaknya, meski harus menghadapi Ronny yang licik dan ambisius, serta Tari yang terus merendahkannya. Dengan dukungan Rita, Ferdi dan orang - orang baik disekitarnya, Dina membangun kembali hidupnya, berjuang melawan kebohongan dan manipulasi mereka.

"Merebut kembali bahagiaku" adalah kisah tentang pengkhianatan, keberanian, dan perjuangan seorang ibu yang tak kenal menyerah demi kebenaran dan keadilan. Akankah Dina berhasil merebut kembali anaknya? Temukan jawabannya dalam novel penuh emosi dan inspirasi ini.

Mohon dukungannya juga untuk author, dengan like, subs, vote, rate novel ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seraphine E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Setelah Ronny pergi, suasana rumah tidak serta merta kembali tenang, rasa marah di dalam diri Johan belum sepenuhnya mereda. Dia duduk di kursinya, matanya tajam menatap kosong ke depan, memikirkan segala kemungkinan. “Ada yang tidak beres,” gumamnya pelan, tangannya mengepal di lengan kursi.

Tanpa menunggu lebih lama, Johan memanggil ajudan setianya, Denis. Denis adalah pria yang berpengalaman dan sudah bertahun-tahun menjadi tangan kanan Johan, orang yang bisa dia percaya sepenuhnya.

Denis masuk dengan langkah mantap, berdiri tegap di depan Johan. “Ada yang bisa saya bantu, Pak?” tanyanya dengan suara tegas.

Johan memandang Denis lekat - lekat. “Aku ingin kau menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi antara Ronny dan Dina. Cari tahu semua yang kau bisa tentang perceraian mereka. Dan satu lagi, cari tahu kenapa Gio sudah lahir, padahal setahuku, Dina baru akan melahirkan 1,5 bulan lagi.”

Denis mengangguk paham, tanpa bertanya lebih lanjut. Dia tahu ketika Johan memberi perintah, itu artinya situasinya serius. “Saya akan mencari informasi secepatnya, Pak. Saya akan pastikan mendapatkan hasil terbaik.”

Johan hanya mengangguk. “Lakukan apa yang perlu kau lakukan. Aku ingin tahu semua kebenarannya.”

Denis segera keluar, meninggalkan Johan yang kembali termenung di ruang tamu. Sambil menggendong Gio yang kini sudah tenang, pikirannya berputar-putar tak menentu.

Sekarang yang bisa Johan lakukan adalah menunggu, dengan harapan bahwa semua kebingungan ini akan segera terjawab.

***

Johan yang masih terduduk di kursi, mencoba menenangkan perasaannya yang bergemuruh. Matanya beralih ke sudut ruangan, di mana Teddy masih berdiri terpaku, seolah terperangkap dalam pikirannya sendiri. Setelah mengamati anaknya itu beberapa saat, Johan mulai bersuara memecah keheningan.

"Teddy," panggil Johan pelan, namun cukup tegas. Teddy mendongak, menatap ayahnya yang kini terlihat lebih tenang, meski ada kesedihan yang jelas di matanya. "Apa pendapatmu tentang semua ini? Kau tahu... tentang Dina dan Ronny."

Teddy terdiam sejenak, wajahnya menunjukkan konflik batin yang mendalam. Pertanyaan ayahnya membawa kenangan lama kembali ke permukaan—kenangan tentang dia dan Dina. Dulu, sebelum semua ini terjadi, mereka adalah sepasang kekasih yang bahagia. Tapi segalanya berubah ketika Ronny juga menyatakan perasaannya pada Dina. Sebagai adik yang selalu merasa bertanggung jawab pada keluarganya, Teddy memilih mengalah demi kebahagiaan kakaknya. Namun, perasaan itu tidak sepenuhnya hilang, meskipun waktu telah berlalu.

"Dulu... aku dan Dina..." Teddy memulai, suaranya pelan dan terputus-putus. Johan tahu kisah itu, bagaimana Teddy rela melepas Dina untuk memberi jalan pada Ronny. "Aku mengalah, Pa. Aku pikir saat itu, ini yang terbaik untuk keluarga. Dina mungkin menerima Ronny bukan karena cinta, tapi karena rasa terima kasih padamu yang sudah merawatnya setelah orang tuanya meninggal. Tapi seiring berjalannya waktu --"

Johan mendengarkan dengan seksama, perasaannya semakin berat mendengar pengakuan putra bungsunya. Dia menundukkan kepala, menyesali segala keputusan yang diambil di masa lalu. "Papa tahu, Teddy," jawab Johan, suaranya serak oleh rasa bersalah. "Tapi papa pikir... setelah mereka menikah, semuanya akan baik-baik saja. Dina terlihat bahagia. Papa yakin dia akhirnya mencintai Ronny."

Teddy menghela napas panjang, matanya berkaca-kaca namun dia mencoba menahan emosinya. "Mungkin benar, Pa. Kalau pada akhirnya Dina memang mencintai Ronny, setelah bertahun-tahun mereka bersama. Tapi sekarang... setelah melihat semua ini, aku tak yakin Ronny pernah benar-benar menghargai Dina."

Perkataan Teddy menusuk hati Johan. Selama lima tahun, dia percaya pernikahan Dina dan Ronny adalah pernikahan yang bahagia. Namun kini, dia mulai menyadari bahwa dia telah menutup mata terhadap banyak hal. Dina, yang selama ini dia anggap sebagai putrinya sendiri, mungkin telah melalui masa-masa sulit yang tak pernah dia ketahui.

"Papa yang salah," Johan bergumam pelan, air mata mulai menggenang di sudut matanya. "Papa yang meminta Dina menikah dengan Ronny. Karena keegoisanku. Papa pikir... Papa tahu apa yang terbaik untuk kalian semua, tapi nyatanya... Papa membiarkan Dina terjebak dalam neraka pernikahan bersama dengan Ronny."

Air mata Johan mulai jatuh, mengalir di pipinya yang keriput. Dia menangis dalam diam, penuh penyesalan. Selama ini, dia hanya melihat apa yang ingin dia lihat—cangkang luar dari sebuah pernikahan yang terlihat sempurna. Tapi di dalam, ada keretakan yang semakin lama semakin dalam, sampai akhirnya semuanya runtuh.

Teddy, yang selama ini diam, akhirnya berkata, "Pa, aku juga tidak tahu banyak tentang apa yang terjadi di antara mereka. Tapi aku tahu satu hal—Dina bukan wanita seperti yang Ronny katakan. Jika dia ingin bercerai, pasti ada alasan yang sangat kuat. Dan aku rasa itu bukan seperti yang Ronny ceritakan pada kita, dan tidak mungkin Dina menyerahkan anaknya begitu saja untuk diasuh oleh Ronny"

Johan mengangguk, meskipun hatinya penuh dengan kesedihan. "Papa setuju, Teddy. Papa tidak percaya pada cerita Ronny. Papa tahu ada sesuatu yang dia sembunyikan. Dan papa akan mencari tahu apa itu."

"Denis sedang menyelidiki semuanya," Johan berkata akhirnya. "Aku tidak akan membiarkan ini berakhir tanpa aku tahu kebenarannya. Dina pantas mendapatkan keadilan, apa pun itu." Ucap Johan lagi.

Teddy menatap ayahnya dengan rasa hormat. Untuk pertama kalinya, dia melihat bahwa Johan, meskipun keras kepala, adalah seorang pria yang tidak takut mengakui kesalahannya. Keduanya terdiam dalam ruangan itu, terjebak dalam rasa penyesalan dan harapan bahwa kebenaran akan segera terungkap.

***

Di rumahnya yang megah, Ronny tampak gelisah. Langkah-langkahnya tidak henti-hentinya mengitari ruangan, sementara pikirannya berputar cepat. Dia mencoba memikirkan jalan keluar dari situasi yang rasanya semakin sulit. Di sudut ruangan, Tari memperhatikan dengan cemas. Raut wajahnya ikut tegang, seolah bisa merasakan bahwa sesuatu yang besar sedang mengganggu pikiran Ronny.

“Apa yang terjadi? Kenapa kau tampak begitu gelisah?” tanya Tari dengan suara yang agak bergetar, meskipun dia berusaha menyembunyikan rasa takut yang mulai merayap di hatinya.

Ronny berhenti sejenak, menatap Tari dengan tatapan suram. “Papa...” dia memulai, suaranya rendah dan berat, “Papa ingin bertemu Dina. Dia tidak percaya dengan apa yang aku ceritakan soal perceraian kami.”

Tari terdiam, wajahnya berubah pucat. "Apa?" tanyanya, hampir berbisik. Pikirannya langsung melayang pada kebohongan-kebohongan yang mereka susun dengan begitu rapat. Jika Johan bertemu Dina, semua itu bisa hancur. Semua kebohongan mereka bisa terbongkar, dan rencana mereka akan berantakan.

“Kita harus lakukan sesuatu,” gumam Tari panik, suaranya bergetar. Dia bangkit dari duduknya, melangkah mendekati Ronny. “Kalau sampai Johan bertemu Dina, semuanya bisa berakhir untuk kita! Kau tahu itu, kan?”

Ronny hanya menatap kosong, mencoba menemukan solusi. Tapi Tari, dengan pikirannya yang licik, mulai merencanakan sesuatu. Dia mendekati Ronny dan membisikkan sesuatu di telinga pria itu. Rencana yang begitu jahat, begitu keji, membuat mata Ronny melebar saat mendengarnya.

“Kau... kau serius?” tanya Ronny, suaranya terdengar ragu. Dia menatap Tari seolah-olah baru saja mendengar sesuatu yang tidak pernah terpikirkan olehnya. “Itu terlalu berbahaya, Tari. Jika kita ketahuan—”

Tari mengangkat tangan, memotong kalimat Ronny. “Kita tidak akan ketahuan,” katanya dengan yakin. “Aku sudah memikirkan semuanya. Jika kita melakukannya dengan benar, tidak akan ada yang tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi. Kita bisa menyingkirkannya... untuk selamanya.”

Ronny terdiam, pikirannya bergulat antara ketakutan dan keinginan untuk lepas dari masalah ini. Hatinya gelisah, tapi pada saat yang sama, dia tahu bahwa rencana Tari, betapapun gilanya, bisa menjadi satu-satunya jalan untuk memastikan Johan tidak pernah bertemu Dina. Dia bisa melanjutkan hidupnya dengan Tari, tanpa ada ancaman dari masa lalunya.

Melihat Ronny masih ragu, Tari mendekat, memegang bahu Ronny dan menatapnya tajam. “Kau mau hidupmu hancur? Kau mau semua yang kita rencanakan selama ini sia-sia? Kalau tidak, ini satu-satunya cara. Percayalah padaku, semuanya akan baik-baik saja.”

Perlahan-lahan, keraguan di hati Ronny mulai luntur. Senyuman licik mulai terlukis di wajahnya saat dia menyadari bahwa Tari benar. Dengan rencana ini, dia bisa memastikan tidak ada yang menghalangi jalannya. Tidak ayahnya, tidak Dina. Tidak ada siapa pun.

“Baiklah,” kata Ronny akhirnya, sambil tersenyum dingin. “Kita lakukan rencanamu. Tapi kita harus pastikan semuanya berjalan sempurna. Aku tidak mau ada kesalahan sekecil apa pun.”

Tari tersenyum puas, menyadari bahwa akhirnya Ronny berada di pihaknya. “Jangan khawatir,” bisiknya lembut. “Aku akan pastikan semua berjalan sesuai rencana. Johan tidak akan pernah bertemu Dina. Tidak akan pernah.”

****

1
Indah Inayati
semangat
Uthie
Awal cerita yg langsung bikin emosi jiwa bacanya 👍😡
Seraphine: /Frown/
total 1 replies
Sunaryati
Kamu akan kalah Ronny, karena di belakang Dina ada orang yang lebih berkuasa. Kamu sudah menang dengan menendang Dina, tapi kali ini kamu hancur, apalagi jika perselingkuhan kamu dengan Tari mencuat, pasti kamu hancur, ditolak memegang perusahaan yang buka hakmu
Moms Raka
lanjuuuuttttt thooorr
aca
makanya ronny jahat kek bapaknya
maya ummu ihsan
ya ampun....
maya ummu ihsan
siapa marni ini ya?
maya ummu ihsan
baru dalaman bukan isinya/Tongue/
maya ummu ihsan
orang yg sudah meninggal itu sudah lepas dr kehidupan dunia.. dia gak bakal mengingat ingat..karena dia sudah disibukkan dengan pertanggungjawaban kepada sang pencipta segala perbuatan di dunia
Ina's
ayoo lanjuuut/Good//Good/
Sunaryati
Marini walau benci pada Dina sepertinya menjelang akal dia taubat, dan akan memberikan rahasia atau sesuatu tentang keuangan perusahaan
maya ummu ihsan
kenapa tidak tanya ke baby sitternya semua kronologi perceraian itu...apa baby sitternya uda ganti ?
Seraphine: Hehehe, memang sudah ganti kak. tapi tidak dijelaskan disini, baby sitter yg pertama nanti bakal jadi peran penting suatu saat nanti. Tapi belum saatnya sekarang 😆😆😆
total 1 replies
aca
uda sejauh ini masih bertele tele hadeh peran utama bodoh lemah menye2 sok mau bales dendam /Curse//Curse//Curse/ tolol
Seraphine: /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Sumar Sutinah
Luar biasa
Sunaryati
Semangat dan selalu waspada pada Dina, mudah- mudahan hak asuh Gio segera terkabul atas bantuan Bosmu.Dan Marini sadar kematian adiknya adalah takdir, walau penyebabnya karena cinta ditolak Dina. Menyalahkan Dina itu tidak benar.
Moms Raka
lanjuuuuttttt
Sunaryati
Ternyata Ronny mewarisi sifat ayahnya, arogan, tak bertanggung jawab, tidak punya perasaan dan serakah. perusahaan aka hancur dipimpinnya.
Kenapa Ny Inneke tak segera memberitahu jika dia hanya keponakan pak Johan/ anak sambung? Yang bisa mewarisi harta Pak Johan suatu saat nanti. Aku yakin Pak Johan sudah punya filing dan telah membuat surat wasiat. Untuk ketiga anaknya termasuk Ronny
Ina's
semangat thor...
Sunaryati
Ronny juga bukan anak kandung, viralkan saja perselingkuhan Ronny dengan Tari, pasti dia tak diterima memimpin perusahaan
Sunaryati
Maksudnya mati kutu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!