NovelToon NovelToon
Merebut Kembali Bahagiaku

Merebut Kembali Bahagiaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Pelakor / Kebangkitan pecundang / Dendam Kesumat / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:185.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Seraphine E

Hidup Dina hancur ketika suaminya, Ronny, berselingkuh dengan sahabatnya, Tari. Setelah dipaksa bercerai, ia kehilangan hak asuh bayinya yang baru lahir dan diusir dari rumah. Patah hati, Dina mencoba mengakhiri hidupnya, namun diselamatkan oleh Rita, seorang wanita baik hati yang merawatnya dan memberi harapan baru.

Dina bertekad merebut kembali anaknya, meski harus menghadapi Ronny yang licik dan ambisius, serta Tari yang terus merendahkannya. Dengan dukungan Rita, Ferdi dan orang - orang baik disekitarnya, Dina membangun kembali hidupnya, berjuang melawan kebohongan dan manipulasi mereka.

"Merebut kembali bahagiaku" adalah kisah tentang pengkhianatan, keberanian, dan perjuangan seorang ibu yang tak kenal menyerah demi kebenaran dan keadilan. Akankah Dina berhasil merebut kembali anaknya? Temukan jawabannya dalam novel penuh emosi dan inspirasi ini.

Mohon dukungannya juga untuk author, dengan like, subs, vote, rate novel ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seraphine E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Setelah Ronny pergi, suasana rumah tidak serta merta kembali tenang, rasa marah di dalam diri Johan belum sepenuhnya mereda. Dia duduk di kursinya, matanya tajam menatap kosong ke depan, memikirkan segala kemungkinan. “Ada yang tidak beres,” gumamnya pelan, tangannya mengepal di lengan kursi.

Tanpa menunggu lebih lama, Johan memanggil ajudan setianya, Denis. Denis adalah pria yang berpengalaman dan sudah bertahun-tahun menjadi tangan kanan Johan, orang yang bisa dia percaya sepenuhnya.

Denis masuk dengan langkah mantap, berdiri tegap di depan Johan. “Ada yang bisa saya bantu, Pak?” tanyanya dengan suara tegas.

Johan memandang Denis lekat - lekat. “Aku ingin kau menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi antara Ronny dan Dina. Cari tahu semua yang kau bisa tentang perceraian mereka. Dan satu lagi, cari tahu kenapa Gio sudah lahir, padahal setahuku, Dina baru akan melahirkan 1,5 bulan lagi.”

Denis mengangguk paham, tanpa bertanya lebih lanjut. Dia tahu ketika Johan memberi perintah, itu artinya situasinya serius. “Saya akan mencari informasi secepatnya, Pak. Saya akan pastikan mendapatkan hasil terbaik.”

Johan hanya mengangguk. “Lakukan apa yang perlu kau lakukan. Aku ingin tahu semua kebenarannya.”

Denis segera keluar, meninggalkan Johan yang kembali termenung di ruang tamu. Sambil menggendong Gio yang kini sudah tenang, pikirannya berputar-putar tak menentu.

Sekarang yang bisa Johan lakukan adalah menunggu, dengan harapan bahwa semua kebingungan ini akan segera terjawab.

***

Johan yang masih terduduk di kursi, mencoba menenangkan perasaannya yang bergemuruh. Matanya beralih ke sudut ruangan, di mana Teddy masih berdiri terpaku, seolah terperangkap dalam pikirannya sendiri. Setelah mengamati anaknya itu beberapa saat, Johan mulai bersuara memecah keheningan.

"Teddy," panggil Johan pelan, namun cukup tegas. Teddy mendongak, menatap ayahnya yang kini terlihat lebih tenang, meski ada kesedihan yang jelas di matanya. "Apa pendapatmu tentang semua ini? Kau tahu... tentang Dina dan Ronny."

Teddy terdiam sejenak, wajahnya menunjukkan konflik batin yang mendalam. Pertanyaan ayahnya membawa kenangan lama kembali ke permukaan—kenangan tentang dia dan Dina. Dulu, sebelum semua ini terjadi, mereka adalah sepasang kekasih yang bahagia. Tapi segalanya berubah ketika Ronny juga menyatakan perasaannya pada Dina. Sebagai adik yang selalu merasa bertanggung jawab pada keluarganya, Teddy memilih mengalah demi kebahagiaan kakaknya. Namun, perasaan itu tidak sepenuhnya hilang, meskipun waktu telah berlalu.

"Dulu... aku dan Dina..." Teddy memulai, suaranya pelan dan terputus-putus. Johan tahu kisah itu, bagaimana Teddy rela melepas Dina untuk memberi jalan pada Ronny. "Aku mengalah, Pa. Aku pikir saat itu, ini yang terbaik untuk keluarga. Dina mungkin menerima Ronny bukan karena cinta, tapi karena rasa terima kasih padamu yang sudah merawatnya setelah orang tuanya meninggal. Tapi seiring berjalannya waktu --"

Johan mendengarkan dengan seksama, perasaannya semakin berat mendengar pengakuan putra bungsunya. Dia menundukkan kepala, menyesali segala keputusan yang diambil di masa lalu. "Papa tahu, Teddy," jawab Johan, suaranya serak oleh rasa bersalah. "Tapi papa pikir... setelah mereka menikah, semuanya akan baik-baik saja. Dina terlihat bahagia. Papa yakin dia akhirnya mencintai Ronny."

Teddy menghela napas panjang, matanya berkaca-kaca namun dia mencoba menahan emosinya. "Mungkin benar, Pa. Kalau pada akhirnya Dina memang mencintai Ronny, setelah bertahun-tahun mereka bersama. Tapi sekarang... setelah melihat semua ini, aku tak yakin Ronny pernah benar-benar menghargai Dina."

Perkataan Teddy menusuk hati Johan. Selama lima tahun, dia percaya pernikahan Dina dan Ronny adalah pernikahan yang bahagia. Namun kini, dia mulai menyadari bahwa dia telah menutup mata terhadap banyak hal. Dina, yang selama ini dia anggap sebagai putrinya sendiri, mungkin telah melalui masa-masa sulit yang tak pernah dia ketahui.

"Papa yang salah," Johan bergumam pelan, air mata mulai menggenang di sudut matanya. "Papa yang meminta Dina menikah dengan Ronny. Karena keegoisanku. Papa pikir... Papa tahu apa yang terbaik untuk kalian semua, tapi nyatanya... Papa membiarkan Dina terjebak dalam neraka pernikahan bersama dengan Ronny."

Air mata Johan mulai jatuh, mengalir di pipinya yang keriput. Dia menangis dalam diam, penuh penyesalan. Selama ini, dia hanya melihat apa yang ingin dia lihat—cangkang luar dari sebuah pernikahan yang terlihat sempurna. Tapi di dalam, ada keretakan yang semakin lama semakin dalam, sampai akhirnya semuanya runtuh.

Teddy, yang selama ini diam, akhirnya berkata, "Pa, aku juga tidak tahu banyak tentang apa yang terjadi di antara mereka. Tapi aku tahu satu hal—Dina bukan wanita seperti yang Ronny katakan. Jika dia ingin bercerai, pasti ada alasan yang sangat kuat. Dan aku rasa itu bukan seperti yang Ronny ceritakan pada kita, dan tidak mungkin Dina menyerahkan anaknya begitu saja untuk diasuh oleh Ronny"

Johan mengangguk, meskipun hatinya penuh dengan kesedihan. "Papa setuju, Teddy. Papa tidak percaya pada cerita Ronny. Papa tahu ada sesuatu yang dia sembunyikan. Dan papa akan mencari tahu apa itu."

"Denis sedang menyelidiki semuanya," Johan berkata akhirnya. "Aku tidak akan membiarkan ini berakhir tanpa aku tahu kebenarannya. Dina pantas mendapatkan keadilan, apa pun itu." Ucap Johan lagi.

Teddy menatap ayahnya dengan rasa hormat. Untuk pertama kalinya, dia melihat bahwa Johan, meskipun keras kepala, adalah seorang pria yang tidak takut mengakui kesalahannya. Keduanya terdiam dalam ruangan itu, terjebak dalam rasa penyesalan dan harapan bahwa kebenaran akan segera terungkap.

***

Di rumahnya yang megah, Ronny tampak gelisah. Langkah-langkahnya tidak henti-hentinya mengitari ruangan, sementara pikirannya berputar cepat. Dia mencoba memikirkan jalan keluar dari situasi yang rasanya semakin sulit. Di sudut ruangan, Tari memperhatikan dengan cemas. Raut wajahnya ikut tegang, seolah bisa merasakan bahwa sesuatu yang besar sedang mengganggu pikiran Ronny.

“Apa yang terjadi? Kenapa kau tampak begitu gelisah?” tanya Tari dengan suara yang agak bergetar, meskipun dia berusaha menyembunyikan rasa takut yang mulai merayap di hatinya.

Ronny berhenti sejenak, menatap Tari dengan tatapan suram. “Papa...” dia memulai, suaranya rendah dan berat, “Papa ingin bertemu Dina. Dia tidak percaya dengan apa yang aku ceritakan soal perceraian kami.”

Tari terdiam, wajahnya berubah pucat. "Apa?" tanyanya, hampir berbisik. Pikirannya langsung melayang pada kebohongan-kebohongan yang mereka susun dengan begitu rapat. Jika Johan bertemu Dina, semua itu bisa hancur. Semua kebohongan mereka bisa terbongkar, dan rencana mereka akan berantakan.

“Kita harus lakukan sesuatu,” gumam Tari panik, suaranya bergetar. Dia bangkit dari duduknya, melangkah mendekati Ronny. “Kalau sampai Johan bertemu Dina, semuanya bisa berakhir untuk kita! Kau tahu itu, kan?”

Ronny hanya menatap kosong, mencoba menemukan solusi. Tapi Tari, dengan pikirannya yang licik, mulai merencanakan sesuatu. Dia mendekati Ronny dan membisikkan sesuatu di telinga pria itu. Rencana yang begitu jahat, begitu keji, membuat mata Ronny melebar saat mendengarnya.

“Kau... kau serius?” tanya Ronny, suaranya terdengar ragu. Dia menatap Tari seolah-olah baru saja mendengar sesuatu yang tidak pernah terpikirkan olehnya. “Itu terlalu berbahaya, Tari. Jika kita ketahuan—”

Tari mengangkat tangan, memotong kalimat Ronny. “Kita tidak akan ketahuan,” katanya dengan yakin. “Aku sudah memikirkan semuanya. Jika kita melakukannya dengan benar, tidak akan ada yang tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi. Kita bisa menyingkirkannya... untuk selamanya.”

Ronny terdiam, pikirannya bergulat antara ketakutan dan keinginan untuk lepas dari masalah ini. Hatinya gelisah, tapi pada saat yang sama, dia tahu bahwa rencana Tari, betapapun gilanya, bisa menjadi satu-satunya jalan untuk memastikan Johan tidak pernah bertemu Dina. Dia bisa melanjutkan hidupnya dengan Tari, tanpa ada ancaman dari masa lalunya.

Melihat Ronny masih ragu, Tari mendekat, memegang bahu Ronny dan menatapnya tajam. “Kau mau hidupmu hancur? Kau mau semua yang kita rencanakan selama ini sia-sia? Kalau tidak, ini satu-satunya cara. Percayalah padaku, semuanya akan baik-baik saja.”

Perlahan-lahan, keraguan di hati Ronny mulai luntur. Senyuman licik mulai terlukis di wajahnya saat dia menyadari bahwa Tari benar. Dengan rencana ini, dia bisa memastikan tidak ada yang menghalangi jalannya. Tidak ayahnya, tidak Dina. Tidak ada siapa pun.

“Baiklah,” kata Ronny akhirnya, sambil tersenyum dingin. “Kita lakukan rencanamu. Tapi kita harus pastikan semuanya berjalan sempurna. Aku tidak mau ada kesalahan sekecil apa pun.”

Tari tersenyum puas, menyadari bahwa akhirnya Ronny berada di pihaknya. “Jangan khawatir,” bisiknya lembut. “Aku akan pastikan semua berjalan sesuai rencana. Johan tidak akan pernah bertemu Dina. Tidak akan pernah.”

****

1
Kholifah Tiara
👍
Dhewi Nurlela
apa ronny jg anak angkat
Soraya
ibunya Siti matre bgt
Soraya
Tari kocak juga, siti sama ibu nya pinteran Ibu nya
Moms Raka
tari belum tau ya kalo roni bukan anak kandung papa handoko (kalo gak salah lupa ) ☺️
Dhewi Nurlela
pasti ulah ronny
Konny Rianty
lanjuttt thorrrr" bgs cerita nyaaa....
Dhewi Nurlela
lelaki laknat semoga kau dpt balasan yg setimpal
Lee Mba Young
kasian bayi nya, semoga gk berhasil atau keguguran saja. tari ngambil bayi itu gk ikhlas bayi itu cm buat senjata untuk di manfaat kan. sdng nenek si bayi butuh uang mkne tega seperti itu.
aku kl masalh bayi di adopsi hnya untuk kepentingan sungguh gk tega. aku gk setuju kl yg bgini. tari bukan tulus ma si bayi tp modus. dah di kasih penyakit ma karma bkn insyaf mlh makin menjadi.
Lee Mba Young
semoga bayi nya gk selamat, niat saja dah jelek ambil bayi itu untuk harta. tp pelakor apa sih yg di mau kl bkn harta. semoga gk berhasil deh.
Soraya
bu Ratna teriak teriak akhirnya tetangganya pada tau klo siti hamil
Soraya
Tari takut dipatuk ayam kakinya
Konny Rianty
jodoh kan dina sm ferdy thorrr...😊😊
murni l.toruan
Tari nungguin karma nih ya Thour
Sunaryati
Semoga Ronny cepat hancur, dari dalam ada Tari, Tedi, Mita dan dari Luar dari Dina
Soraya
Tari kok tau klo papa nya dah sadar dri koma
Soraya
Mami Rita Thebes,
Lee Mba Young
o tari ternyata ingin gunakan bayi untuk dpt harta Rony kurasa. ternyata masih picik pikirannya kn pling gk harta Rony hak dr anak kandungnya. kupikir dah insaf ternyata di balik ia menyerahkan bayi Rony pd ibunya ia punya rencana ambil bayi lain buat dpt in harta rony ya. ya bgitulah pelakor apa sih yg di ingin kan paling cm ngincer harta kan. kl bkn Rony orang kaya gk mungkin juga dia mau jd selingkuhan.
Sunaryati
Semoga impian Bu Tita kamu kabulkan Dina atas izin dan restu Author. Aku benar-benar salut atas cerita yg benar- benar hidup serasa nonton drama , Author memang the best
murni l.toruan
Rony punya malu nggak?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!