NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Terlarang Sang Mafia

Terjebak Cinta Terlarang Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Mafia / Balas Dendam / Kriminal
Popularitas:706.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Elvina Stephanie

Lindsey harus menjalankan sebuah misi tetapi dia malah tidur dengan target misinya!
—————————————————————————————————

Lindsey bergabung ke dalam sebuah “geng”
kelompok kejahatan yang bekerja memenuhi keinginan kliennya. Karena keahliannya dalam berakting, dia bertugas sebagai pemeran utama dalam kelompoknya dan terjun langsung menghadapi targetnya.

Suatu hari, Lindsey dan kelompoknya mendapat sebuah misi yang dimana targetnya adalah Jarvis, sang Mafia kaya bergelimang harta namun kejam dan berdarah dingin. Saat Lindsey sedang dalam penyamarannya, dia terjebak ke dalam hubungan cinta terlarang dan malah tidur dengan Jarvis yang merupakan target misinya sendiri!

Akankah Lindsey sebagai pemeran utama berhasil menyelesaikan misinya? Ataukah kekuatan cinta malah menggagalkan misinya? Penuh ketegangan, saksikan perjalanan cinta Lindsey dan Jarvis di novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elvina Stephanie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Godaan

“Kamu terlihat gugup hari itu! Seolah kamu takut jika aku mengenalmu lebih dalam. Apa yang membuatmu begitu takut? Kamu sembunyikan apa memangnya?” ucap Lindsey.

“Ya, benar aku takut!”

“Aku takut pada kenyataan bahwa kamu tidak bisa menerima aku apa adanya!” balas Jarvis.

“Bukankah semua wanita sama saja? Hanya melihat seberapa tebal dompet dan seberapa panjang bat—” sambung Jarvis yang terpotong karena Lindsey berlari dan menyergap bibir Jarvis. Lindsey mencium bibir Jarvis dan memberikan hisapan lembut seperti yang dilakukan Jarvis padanya tadi. Jarvis pun membalas ciuman Lindsey, tangannya meraba punggung Lindsey, mencari tempat yang nyaman untuk memeluk Lindsey.

Lindsey sama sekali tidak masalah dengan dompet ataupun batang kepemilikan Jarvis, tidak seperti karakteristik wanita yang dikatakan Jarvis. Semua tentang Jarvis sudah diketahui Lindsey, yang menjadi masalah baginya hanyalah satu: amarah Jarvis yang tidak bisa dikendalikan; dengan kejinya membunuh seseorang. Terlebih Jarvis sudah merenggut nyawa seorang yang berarti di hidupnya.

“Apa menurutmu semua wanita sama saja?” tanya Lindsey.

“Tidak setelah mengenalmu.” jawab Jarvis lalu mengangkat tubuh Lindsey dan mendudukkannya di atas meja. Jarvis kembali mencium bibir Lindsey sembari tangannya menjelajah di balik gaun tidur yang dikenakan Lindsey dari semalam.

“Masih pagi.” ucap Lindsey.

“Kamu selalu membangkitkan gairahku.” balas Jarvis kemudian kembali mencium bibir Lindsey, turun ke leher Lindsey dan mempertebal bekas yang semalam.

“Aku benar-benar sudah terlambat.” ucap Lindsey lalu turun dari meja dan berjalan menuju pintu.

“Tapi kita belum selesai.” balas Jarvis.

“Pembicaraan dan.. percintaan kalau boleh.” sambungnya.

“Kita lanjutkan nanti.” ucap Lindsey lalu membuka pintu.

“Whoaapp..!” Lindsey memegang dadanya karena jantungnya berdetak kencang karena terkejut.

“Ada apa?” tanya Jarvis yang muncul di belakang Lindsey.

Jarvis juga terkejut. “Ca—ca—ca—Carlos... Kamu sedang apa di sini?” tanya Jarvis.

“Seharusnya aku yang bertanya. Lindsey, sedang apa kamu di sini?” tanya Carlos kepada Lindsey.

“Huh?A—aku mau minta nomormu kepada Jarvis!” Sungguh Lindsey hanya menjawab ngasal sesuai apa yang ada di otaknya saat itu.

Jarvis sampai terbelalak mendengarnya.

“Roti sandwich yang kamu buat.. maaf.. waktu itu.. hm.. aku..” Lindsey mengucapkan dengan terbata-bata karena Jarvis terus mengawasi mulutnya.

“Aku tahu, kok. Aku sangat mengerti bahkan harusnya aku yang minta maaf karena tidak tahu mengenai alergimu.” ucap Carlos lalu menyerahkan ponselnya kepada Lindsey.

“Hm?”

“Masukkan nomormu di sini.” jawab Carlos.

“Ah, tidak perlu.” Tangan Jarvis mendorong ponsel Carlos.

“Aku sudah memberi nomormu ke dia. Nanti dia yang akan menghubungimu. Ya, kan, Lindsey?” ucap Jarvis. Tingkat kecemburuan Jarvis memang tinggi. Dan mengarah ke posesif. Bahkan Jarvis begitu cemburu ketika melihat Lindsey dijemput oleh Kapten dan masuk ke hotel yang sama.

“Tidak apa-apa. Biar aku yang menghubungimu lebih dulu.” ucap Carlos lalu menyodorkan ponselnya sekali lagi.

Tangan Lindsey bergerak mengambil ponsel Carlos.

“Lindsey! Cepat ganti bajumu! Kita sudah terlambat! Mison masuk rumah sakit!” ucap seseorang yang tiba-tiba keluar dari kamar 3203. Orang itu ialah Kapten.

“Hah?!” Lindsey berlari kencang dan memasuki kamar 3203, meninggalkan mafia dan anjing setianya. Pintu kamar 3203 tertutup.

Untuk pertama kalinya aku ingin berterimakasih ke lelaki itu. batin Jarvis.

“Kamu lihat laki-laki tadi?” tanya Carlos kepada Jarvis.

“Lihat. Sepertinya dia laki-laki yang membuat bekas ****** di lehernya?” balas Jarvis dengan penuh provokasi.

“Apa?!”

“Kamu tidak lihat? Lehernya Lindsey?” tanya Jarvis dengan bangganya karena dialah pencipta bekas itu.

“Aku lihat. Tapi tidak mungkin..” jawab Carlos.

“Lindsey sudah membiarkan laki-laki itu masuk ke kamarnya. Kamu tidak berpikir akan hal itu?” balas Jarvis.

“Bisa saja itu bukan bekas ******?” Carlos masih berpikir positif.

“Omong-omong, Jarvis.... Tadi Lindsey masih mengenakan gaun tidur, dia langsung ke kamarmu setelah bangun tidur hanya untuk meminta nomorku? Bukankah itu pertanda?” tanya Carlos kemudian.

Jarvis mengerutkan dahinya. “Pertanda apa?” tanyanya.

“Pertanda dia memiliki perasaan yang sama sepertiku. Dia sudah memikirkanku sejak baru bangun dari tidurnya. Hey, tadi kamu bilang kamu akan memberikan nomornya, kan? Berikan nomornya sekarang.” balas Carlos.

“Tunggu aku di bawah atau aku akan mengganti sopir.” ucap Jarvis lalu menutup pintu kamar hotelnya.

...****************...

“Mison, kenapa?” tanya Lindsey.

“Pasti karena mati dengan terpaksa saat pemadaman listrik kemarin! Ah!” ucap Piter sambil berusaha mengutak-atik anak kesayangannya agar mau nyala kembali. Kesal dan sedih bercampur menjadi satu, itulah yang Piter rasakan.

“Tapi semalam masih sempat nyala, kan?” tanya Kapten.

“Semalam masih nyala tapi lemot, ngehang, layarnya tidak mau bergerak. Tapi pagi ini benar-benar mati total.” ucap Piter.

“Kenapa tidak diperbaiki saja?” tanya Lindsey.

“Kalau diperbaiki, ada kemungkinan data di komputerku hilang semua.” balas Piter.

“Bagaimana ini, Lindsey?” tanya Kapten.

“Tidak ada cara lain selain memperbaikinya, Piter” jawab Lindsey.

“Kalaupun hilang semua, kamu pasti bisa mengembalikannya. Kamu kan peretas handal!” sambung Lindsey.

“Baiklah, aku akan membawanya ke toko servis untuk diperbaiki.” sambung Piter.

“Akan aku temani. Lindsey, jangan pergi kemana-mana. Tunggu di sini.” ucap Kapten.

“Iya. Kalian pergi saja.” balas Lindsey.

“Jangan kemana-mana sampai aku kembali.” ucap Kapten lagi.

“Iya.”

Kapten dan Piter keluar dari kamar hotel. Seketika kamar hotel menjadi sepi dan sunyi. Hanya Lindsey seorang yang berada di sana. Lindsey pun memutuskan untuk mandi. Dia berjalan ke kamar mandi seraya melepas gaun tidur yang dia kenakan. Dia berdiri berhadapan dengan kaca, menyaksikan tubuhnya yang sudah terpampang polos, dipenuhi bercak yang berwarna kemerahan di leher dan dadanya karena ulah Jarvis.

Selesai mandi, Lindsey pergi menyalakan tv lalu berjalan menuju kulkas untuk mencari makanan yang sekiranya bisa dimakan. Tangannya gagal meraih es krim yang kala itu ingin dia santap karena seseorang membunyikan bel kamarnya. Mungkin itu Kapten atau Piter karena mereka tidak membawa kartu akses. Lindsey pun berjalan untuk membukakan pintu kamar. Setelah pintu terbuka, tepat di hadapannya adalah seorang laki-laki yang sudah rapi dengan balutan jas, rambut klimis dan aroma parfum yang eksotis.

“Kamu sedang menggodaku, Lindsey?” tanya Jarvis.

Pasalnya, kala itu Lindsey hanya mengenakan kaos putih biasa yang kebesaran hingga menutupi celana pendek yang dikenakan Lindsey.

“Jarvis? Sedang apa kamu di sini?” tanya Lindsey.

“Ingin melihat wajahmu untuk terakhir kalinya sebelum aku berangkat kerja.” jawab Jarvis.

“Kakakmu ada di dalam?” tanya Jarvis kemudian.

“Dia sedang pergi.” jawab Lindsey.

Jarvis melangkahkan kakinya masuk ke dalam, menerobos Lindsey yang berdiri di depannya itu. Jarvis mendapati sebuah tv yang menyala di ruang tengah.

“Kamu tidak kerja?” tanya Jarvis.

“Hm, hari ini aku izin.” jawab Lindsey.

“Kalau begitu aku juga izin hari ini.” balas Jarvis lalu duduk di sofa.

“Jarvis! Jangan di sini. Kakakku sebentar lagi pulang.” ucap Lindsey.

“Oh, bagus dong! Aku akan bertemu kakakmu kalau begitu.” balas Jarvis.

“Tidak, Jarvis! Kamu harus keluar sekarang.” Lindsey menarik tangan Jarvis. Dia ingin membawa Jarvis keluar dari hotelnya. Namun karena tubuh Jarvis yang berat, alih-alih Jarvis bangkit dari sofa, malah Lindsey yang nyungsep ke sofa. Jarvis mengangkat Lindsey dan duduk di pangkuannya. Dipeluklah erat punggung wanita itu.

“Jarvis!” pekik Lindsey.

Jarvis mengesampingkan rambut Lindsey bagian kanan hingga menampilkan leher Lindsey yang tadinya mulus namun sekarang tidak lagi. Jarvis mengendus leher Lindsey.

“Hem, wangi sekali.” ucap Jarvis lalu kembali ke leher Lindsey untuk sekedar mengendus.

“Jarvis! Kamu harus kerja. Ayo, keluar..” balas Lindsey.

“Kamu mau temani aku kerja?” tanya Jarvis.

“Hah? Memangnya boleh?” balas Lindsey.

“Aku kan pemiliknya.” jawab Jarvis.

Ting.. tong.. “Lindsey!” ucap Kapten dari luar.

Bersambung...

Halo. Terima kasih sudah membaca novel ini. Jangan lupa berikan dukunganmu kepada Author dengan memberikan: like, tips, komentar, dan hadiah vote. Tambahkan novel ini ke favorite kamu agar mengetahui up episode terbaru. Episode terbaru akan segera diupdate hari ini.

Bantu novel ini masuk ke ranking dengan memberikan like dan komentar agar novel ini semakin dikenal banyak orang🤗❤️ Terima Kasih

1
Jhein Tayu
kog ga ada ya novel yg judulnya ini,sda aku cri ga ktmu.
kazri
menarik
Nurma sari Sari
menyimak...
Bottiy Blond
Kecewa
Bottiy Blond
Buruk
Jhein Tayu
astaga..kesal bgt sma geng morex,apalagi lindsay,ngga ada pnysln sma skli k jarvis..trus di jarvis koq mlh kejr2 lindsay sih.mls bgt deh..
Jhein Tayu
buatlah lindsay tdk bhgia dgn membwa kabur hrta jarvis,dan smga lindsay mengejar2 jarvis dn mnysli smua prbwtnnya..geram aku sama lindsay..
Jhein Tayu
kasihan jarvis,hdpnya d kelilingi bnyk penghianat..smga lindsay brkta junur k jarvis dan mengakui smuanya..
Jhein Tayu
lindsay..tega skli kmu lbih memilih hrta..tpi crtanya aku sangat ska..
Jhein Tayu
lindsay..tega skli kmu lbih memilih hrta..
Jhein Tayu
wahh lindsay sgt hebat ya..smga dia cpt sdr dn mngglkn pkrjaan ktrnya,dn mnjdi pngcra yg hebat..
Jhein Tayu
wahhhh...manis sekali..🥰🥰
Jhein Tayu
wah..senangnya klu bca yg kya gini,,mls klu lindsay trs mmbhgi jarvis..🥰
Jhein Tayu
rasakan lindsay yg mata uang..
Jhein Tayu
ayolah lindsay..jgn trllu bnyk drma..toh kmu yg salah,tinggl memprbaiki sja,jgn bwt jarvis tmbh pusing deh..
Jhein Tayu
smoga lindsay sadar dan berhenti dgn pkrjaan ktrnya,smga dia dan jarfis cepat baikan.
Jhein Tayu
muda2han,lindsay cpt kena krmanya..
Jhein Tayu
smga lindsay bsa luluh sma jarvis..kasian jarvis uda bucin sma lindsay..
Jhein Tayu
apa jgn2 ada yg brhianat ya..
Jhein Tayu
smga lindsay bsa jdi pngcra beneran,dia bsa ikt kulia online ke..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!