entah kenapa, author selalu tertarik dengan cerita transmigrasi. jadi, pembacanya author jangan bosan ya hehehe....😁😁
kali ini. kisah ini menceritakan seorang Narita yang tiba-tiba saja menjadi seorang ibu dari dua anak lelaki.
hidup tubuh yang di tempati oleh Narita ini, sama sekali tidak mendapatkan perhatian dari suaminya. ia juga melakukan segala macam cara untuk mendapatkan perhatian suaminya, sampai akhirnya Narita mengambil alih tubuh itu.
lalu bagaimana kah kisah selanjutnya ?. ikuti terus ya guys 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. si peri kecil
terlihat Ibu Rosma sangat girang saat menghampiri suaminya. tidak henti-hentinya bibirnya mengukir senyum bahagia. tentu saja tingkah laku itu membuat Pak dirgan menjadi heran dan bertanya-tanya. melihat sorot mata itu, Ibu Rosma pun tersenyum.
"Suamiku, aku membawa kabar gembira...'ucap Ibu Rosma. sontak tuan dirgan pun langsung menatap lamat-lamat kepada sang istri. Iya Pun mengerutkan keningnya sejenak iya lupa bahwa Anastasia sedang berada di rumah sakit. dalam hati Pak dirgan mungkin bertanya-tanya, Apa yang menyebabkan istrinya begitu senang dan seantusias ini.
"Anastasia sudah melahirkan anak perempuan pak... dan ibu sangat senang sekali..."ucap Ibu Rosma dengan berbinar-binar. mendengar penuturan sang istri pun, sontak membuat Pak dirgan langsung membulatkan matanya dan memastikan ucapan istrinya lagi dengan tatapan melotot.
"benarkah Bu ? Anastasia melahirkan anak perempuan?"Ucap pak dirgan sambil memegang kedua tangan istrinya. Ibu Rosma pun mengganggu kan kepalanya dengan
senyum yang masih menghiasi bibirnya.
sejenak Pak dirgan hanya mampu menganga, seolah ia berusaha mencerna informasi yang disampaikan oleh istrinya. tapi tiba-tiba, Pak dirgan sedikit kembali dan histeris.
"ahaaaa.... akhirnya aku punya cucu perempuan. Bu, bapak sangat senang sekali. aduh aduh aku sudah tidak sabar ingin melihat peri kecil itu.."Ucap pak dirgan bertingkah seolah anak kecil yang baru mendapatkan mainannya. melihat tingkah laku Pak dirgan yang melebihi tingkah lakunya, Ibu Rosma pun menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia tidak menyangka suaminya akan bereaksi berlebihan seperti itu.
"Bu, sebaiknya kita segera ke rumah sakit saja Aku tidak sabar ingin melihat peri kecil itu..."Ucap pak dirgan dengan nada tidak sabaran. Ibu Rosma pun mengerucutkan bibirnya.
"bapak pikir cuma bapak yang ingin bertemu dengan peri kecil itu!!. Ibu juga sudah tidak sabar ingin bertemu dengannya, namun ini sudah malam apalagi kedua cucu kita masih tidur. bapak tahan saja besok baru kita mengunjungi mereka."ucap Ibu Rosma menasehati sang suami. seketika wajah binar itu pun berubah menjadi sayur kembali.
"Iya padahal bapak sudah sangat tidak sabar melihat peri kecil itu.. tapi ya sudahlah besok kita baru berkunjung. sekarang sebaiknya ibu kembali tidur ini sudah malam."Ucap pak Dirga n menyuruh istrinya untuk beristirahat.
"bapak juga. sebaiknya istirahat ini sudah sangat malam lupakan pekerjaan bapak dulu. ayo tidur..."ucap Ibu Rosma tidak mau kalah. Iya juga tidak ingin suaminya sakit hanya karena memaksakan pekerjaan. pak dirgan pun mau tidak mau menuruti sang istri apalagi mereka berencana besok akan berangkat ke rumah sakit.
"Baiklah istriku..."Pak dirgan pun langsung membereskan meja-meja kerjanya itu Setelah itu mereka pun masuk ke dalam kamar dan beristirahat bergabung dengan ariano dan alzio.
****
esoknya pun menyambut. pagi-pagi sekali Ibu Rosma dan Pak dirgan sudah berada di rumah sakit dengan ariano dan alzio di gendongan mereka serta membawa tentengan untuk sarapan Alexander. berbekal info dari Alexander Mereka pun langsung memasuki ruangan di mana Anastasia berada.
"selamat pagi..." ucap Ibu Rosma menyelonong masuk ke dalam diikuti oleh Pak dirgan dan ariano. Alexander yang melihat kedatangan Ibu Rosma dan Pak dirgan pun menyambut mereka dengan baik. Alex pun segera mengambil alih alzio yang masih berada di gendongan Ibu Rosma.
Sementara Pak dirgan langsung mengajak ariano untuk mendekat ke arah boks bayi dan melihat bayi merah itu. melihat itu Pak dirgan tersenyum bahagia Begitu juga dengan ariano.
"wah cucu kakek cantik sekali.. selamat datang sayang..."ucap Tuan dirgan sambil membelai-belai pelan pipi peri kecil itu. ariano pun ikut tersenyum dan menimpali ucapan kakeknya.
"halo Adik manis kenalkan ini Abang Iyan..."ucap ariano berusaha mengajak adiknya itu berbicara kepadanya. Namun nyatanya si peri kecil itu sedang terlelap dan terbuai di alam mimpinya. Iyan mengerucutkan bibirnya, karena sang adik ternyata malah nyaman dalam tidurnya. aryano pun mengalihkan pandangannya kepada sang kakek.
"kakek Kenapa Adik tidak mau bangun dan menyapa kita. apa dia tidak senang dengan keberadaan kita di sini?" tanya ariano kepada Pak dirgan dengan wajah yang cemberut. Pak dirgan dan semua yang ada di ruangan tersebut yang mendengarkan penuturan ariano itu tertawa.
"loh kok malah tertawa kek... kan Iyan nanya...??"tanya ariano bingung terhadap respon para orang tua itu. Pak dirgan pun kembali terkekeh dan mengelus sayang kepala ariano.
"Adik belum tahu apa-apa... nanti kalau adik sudah bisa jalan dan bicara seperti Ian, baru nanti adik kecilnya bisa ngomong dan menjawab pertanyaan aryano serta main bersama ariano. karena sekarang dedek bayinya masih kecil dan tidak bisa ngomong serta berjalan. Jadi Abang Ian sabar ya untuk menunggu adik kecil besar. dan kalau adik-adik ian sudah besar dan bisa jalan sendiri, jangan dijahatin ya adiknya tapi dijaga dan dilindungi."Ucap pak dirgan dengan pelan menasehati hal baik kepada ariano. karena ia tahu ariano ini anaknya pintar dan peka. jadi kepribadian dan kasih sayangnya itu harus dipupuk agar ia tumbuh menjadi anak yang penuh dengan kasih sayang dan perhatian..
"Oh begitu ya kek... adik bayi maafin Abang ya... dan cepat gede biar bisa main sama Abang..."ucap ariano lagi. Pak dirgan pun tersenyum. sejenak ia menurunkan ariano terlebih dahulu, ada niat di dalam hati Pak dirgan untuk menggendong si kecil. sebelum ia melakukannya, terlebih dahulu pak dirgan meminta persetujuan kepada Alexander dan Anastasia.
"Apa bapak boleh menggendongnya?"tanya Pak dirgan kepada mereka berdua. Anastasia pun tersenyum sementara Alexander malam mengerutkan keningnya. karena ia juga ingin menggendong putrinya namun ia tidak berani, Iya takut jika putrinya berada di tangannya takut terjadi apa-apa dengannya.
"tentu saja Pak..." ucap Anastasia. mendengar persetujuan dari Anastasia Pak dirgan pun menjadi. sebelum menyentuh si kecil terlebih dahulu ia mencuci kedua tangannya. melihat raut wajah binar di wajah Pak dirgan Ibu Rosma pun sangat tersentuh.
apalagi Ibu Rosma dan Pak dirgan tidak memiliki keturunan. dan Untung saja Pak dirgan masih mau mendampingi Ibu Rosma dan mencintainya dengan setulus hati. Setelah Pak dirgan mencuci tangannya ia kembali mendekatkan dirinya di dalam box bayi. dengan pelan-pelan Pak dirgan pun mengangkat tubuh mungil itu. melihat kemahiran Pak dirgan Ibu Rosma terkejut.
"Pak hati-hati... jangan buat cucuku lecet."tegur Ibu Rosma melihat Pak dirgan memerankan kedua tangannya untuk menggendong peri kecil itu. Pak dirgan melirik sejenak kepada istrinya kemudian ia mencibir. cibirnya pun cibir cibir canda. Ibu Rosma pun ikut mendekat kepada sang suami. sementara Iyan dan alzio sudah diambil alih oleh sang ayah menemani mereka bermain.
***bersambung***
𝐞𝐡 𝐭𝐩 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐠𝐤 𝐚𝐝𝐚 😁😁
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐭𝐲𝐩𝐨 𝐦𝐮 𝐭𝐡𝐨𝐫
𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐤𝐞𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚.... 💃💃💃💃💃
𝐂𝐄𝐎 𝐤𝐨𝐤 𝐩𝐞'𝐚