NovelToon NovelToon
Cintaku Dari Zaman Kuno

Cintaku Dari Zaman Kuno

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir
Popularitas:158.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Azis

Zanaya sangat tergila-gila pada Revan sejak dari mereka duduk di bangku sekolah, bahkan dia menyuruh orang tuanya menjodohkan keduanya, siapa sangka itu menjadi petaka untuk dirinya sendiri.

Dengan kedua bola matanya sendiri, dia melihat sang suami menodongkan pistol ke arahnya yang dalam keadaan hamil besar, disampingnya seorang gadis bergelayut manja tersenyum menyeringai ke arahnya.

"Ada pesan terakhir zanaya?" Tanyanya dingin.

Zanaya mendongak menatap suaminya dengan penuh dendam dan benci.

"Jika ada kehidupan kedua, aku tak akan mencintai bajingan sepertimu. Dendamku ini yang akan bertindak!" Ucapan zanaya penuh penekanan.

Dor! Dor! Dor!

Tiga tembakan melesat ke arah wanita cantik itu tepat di kepalanya, membuatnya terjatuh ke dasar Danau.

Saat membuka mata, dirinya kembali ke masa lalu, masa dimana dia begitu bodoh karena tergila-gila pada Revan

Tapi setelah mengalami reinkarnasinya, ada takdir lain yang akan menantinya. Apakah itu, silahkan baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Balasan Bagi Pengkhianat

"Gimana kalau kita bedah tapi jangan bius?" Usul Zanaya menyeringai

Dokter Allen mengerucutkan bibirnya "Kenapa?" Zanaya mengernyit heran.

"Kamu tuh tidak boleh lebih sikopat dari aku! Pokoknya aku yang harus lebih sikopat" Balasnya membuat Zanaya mencibir.

Mereka mulai membedah tubuh kepala pelayan itu tanpa anestesi setelah mereka mengikat tangan dan kakinya.

Jeritan kesakitan membuat para pekerja di dalam sel merinding mendengarnya, mereka bahkan beringsut memundurkan tubuhnya ke dinding sel. Pengawal bahkan gemetar melihat kedua orang itu sangat santai.

"Terus teriak lagi, suaramu sangat bagus!" Kata Dokter Allen.

"To..long hen..tikan!" lirihnya

"Apa! Kau sangat suka, baiklah!" Seru dokter Allen semangat, mereka memindahkan semua org*n dalam yang sudah diambil lalu disimpan ditempat khusus.

"Makanya jadi orang harusnya bersyukur" Nasehatnya "Udah di tampung dan diberi kerjaan ya setia, eh malah berkhianat" celoteh Dokter Allen menggelengkan kepalanya, orang-orang yang mendengarnya tertohok atas ucapan sang dokter.

"Dokter lanjutkan saja! Gue mau kasih oleh-oleh dulu sama mereka, supaya mereka tidur nyenyak" Ucap Zanaya berlalu tanpa menunggu jawaban sang dokter.

"Ck, kok gue di tinggal sih! Mana udah nggk seru, nih orang udah mati aja sih masa' cuman org*n nya di ambil langsung is dead" Dokter Allen menggerutu, memanyunkan bibirnya layaknya anak kecil.

Zanaya yang berada diruang samping mencibir "Dasar psikopat sejati" Ucapnya yang masih didengar dokter Allen.

"Wah suatu kehormatan mendapatkan gelar itu" Sahutnya dari sebelah dengan tersenyum manis, membuat penjaga bergidik ngeri 'orang dikatain sikopat kok seneng, emang dasar sikopat' kata penjaga dalam hati.

Zanaya tiba disel yang berbeda, melihat itu mereka beringsut mundur, takut mereka menjadi korban selanjutnya.

Zanaya melihat seorang pelayan, pelayan yang dulu dengan sengaja menyiramnya dengan air panas tepat di tangan kanannya saat akan memberikan hukuman, malah dia yang di tampar oleh Revan suami bejatnya dulu.

Sebab Fani lah yang selalu melindungi pelayan ini, dia juga yang sering mencuri gaunnya, bahkan menghinanya terang-terangan.

"Bawa pelayan itu ke sebelah!" Titahnya pada penjaga, pelayan itu mulai ketakutan dia bahkan berontak tapi tenaganya tak cukup kuat

"Kumohon jangan" lirihnya dengan suara ketakutan, apalagi saat melihat Zanaya mengambil pisau daging.

"Ikat badannya di kursi dan letakkan tangannya di meja" Para penjaga mengikuti kemauan nona mudanya.

Tak!

Sebuah pisau daging menancap di atas meja membuat pelayan itu gemetar ketakutan bahkan penjaga pun meneguk ludahnya kasar.

"Bagaimana apakah kau siap?" Tanya Zanaya dengan suara dingin, membuat suasana mencekam.

Tak ada sahutan, Zanaya kemudian menarik pisau daging itu, lalu mengarahkan pada jari pelayan itu, suara teriakan menggema saat satu jari putus dari tempatnya.

Argh...

"Ka,, kau ke,,jam" lirihnya dengan kilat kebencian dimata pelayan itu.

"Oh aku kejam? Coba jelaskan siapa paling kejam? aku kejam karena membalas perbuatan kalian sedangkan kalian, kalian sudah diberi tempat tinggal di gaji serta di perlakukan dengan manusiawi tapi kalian mencoba membunuh orang yang menolong kalian dengan meracuni" Jelas Zanaya membuat pelayan itu bungkam seribu bahasa.

"Bahkan anjing saja tidak menggigit tuannya, tapi kalian lebih menjijikkan dari binatang" Desisnya penuh dendam.

Tak! Tak! Tak!

Zanaya memotong-motong jar* pelayan itu satu persatu dengan santai, membuat siapa saja yang mendengarnya merinding. Bahkan pelayan itu berulangkali pingsan tapi di bangun kan lagi dengan menyiram jar*nya yang terpotong dengan jeruk nipis plus garam .

Darah terciprat di wajah cantiknya, terlihat seperti iblis cantik. Puas dengan memotong semua jarinya, dia menyuruh pengawal untuk mengobati agar tidak cepat mati.

"Well, sepertinya kau sangat menikmatinya" Ucap Dokter Allen bersedekap dada dengan senyum manisnya.

"Apa dokter telah selesai?" Tanyanya balik tanpa menghiraukan ucapan sang dokter, berlalu meninggalkan sel itu.

"Ck, kau sungguh dingin!" Dokter Allen berdecak sebal "Kalau kau seperti ini, takkan ada pria yang menyukai mu" Nasehatnya sok bijak, mengikuti langkah Zanaya keluar dari penjara bawah tanah.

"Sepertinya aku tak perlu menikah" Dokter Allen melotot tidak percaya "Bukankah seharusnya dokter yang terlebih dahulu yang mencari jodoh sebelum menjadi perjaka tua" Sambungnya lagi santai dengan nada ejekan.

Dokter Allen mendengus "Ck, tak berkedip pun, cewek langsung datang padaku" Ucapnya percaya diri yang hanya di abaikan Zanaya.

"Ck, Dasar gadis beku!" Gerutunya saat Zanaya naik ke atas lantai 3.

Hingga sebuah suara mengagetkannya "Bersihkan dirimu lalu kita makan siang bersama" Ajak Kakek Gerald yang sudah ada dibelakang dokter Allen.

"Baik tuan" Dokter Allen membungkuk hormat berlalu ke kamar yang sudah disediakan untuknya.

Kakek Gerald menggeleng pelan, sudah berapa kali dia menegur Dokter Allen agar memanggilnya kakek tapi Dokter Allen tidak mau. Dia merasa sungkan.

Zanaya membuka pintu kamarnya, mendapati Azay yang sedang berjoget tidak jelas dengan musik keras yang Zanaya tahu dari Korea. Jangan lupa Zanaya selama pelatihan tertutup dia juga belajar beberapa bahasa asing.

"Apa yang kau lakukan?" Zanaya mengernyit keningnya heran melihat tingkah penjaga ruang ini makin hari makin bikin pusing.

Azay mematikan musiknya "Ini nona, Azay belajar dance dari girls band korea yang lagi viral itu, baby monster nama grupnya, ceweknya cantik-cantik lagi" Cerocos Azay dengan gaya alay nya. Azay bisa menyentuh benda apapun tapi dia tak terlihat oleh orang lain.

"Terserahlah, tapi jangan sampai membuat orang-orang takut" ancamnya yang di angguki mengerti. Azay kembali menekan play lalu melanjutkan dance nya.

Zanaya berlalu ke kamar mandi membersihkan diri dari darah yang terkena di tubuhnya.

Setelah keluar dari kamar mandi terdengar ketukan pintu.

"Ya ma?" Zanaya menyembulkan kepalanya, yang terlihat rambutnya masih basah.

"Ayo kita makan siang!" Zanaya mengangguk "Sejak kapan kamu suka lagu Korea?" Tanya mama Liona mengernyit heran

"Sejak tadi ma, ya udah Zay keringkan rambut dulu" Tanpa menunggu jawaban sang mama Zanaya menutup pintu. Mama Liona berlalu meninggalkan kamar sang putri.

"Nona kenapa?" Tanya Azay polos, melihat wajah masam gadis cantik itu.

"Gara-gara kamu nih, jadinya mama nanya sejak kapan aku suka lagu Korea" jawabnya dengan mencebikkan bibirnya.

"Yah nggk papa lah, lagian juga bagus tahu lagunya" sahutnya tak merasa bersalah, Zanaya mendengus.

Di meja makan sudah formasi lengkap plus dokter Allen, sambil menunggu Zanaya.

"Mama yang masak kali ini?" Tanya Zanaya pasalnya para pelayan semuanya di penjara.

"Iya, ayo makan, Allen makan yang banyak yah nak" Sahut sang mama membuat dokter Allen mengangguk senang,

Di kelurga Dixon dia sangat di perlakukan baik bahkan di anggap anak hal yang tak pernah didapat dari kedua orang tuanya. Mereka makan dengan khidmat tanpa adanya pembicaraan.

"Zay motor sport kamu udah ada didepan" Ucap sang papa saat mereka telah berada di ruang keluarga setelah makan siang.

"Beneran pa?" Mata Zanaya berbinar, melihat sang papa mengangguk "Kalo gitu Zanaya mau lihat ah" Dia bergegas keluar rumah membuat semua orang menggeleng.

Ternyata sebuah motor sport keluaran terbaru dengan warna hitam dan ada putihnya juga, sedangkan motor sang kakak berwarna hitam plus merah.

Zanaya mengelus motornya itu, setelah itu dia kembali ke ruang keluarga, berlari memeluk sang papa "Makasih papaku sayang".

Semua tingkah laku Zanaya tidak luput dari pengamatan Dokter Allen, dia menyimpulkan Zanaya jika berada di tengah-tengah keluarga dia ceria tapi di luar dia dingin.

1
dewi_oetari14
thor, lama bener fani ketahuan. jangan kayak cerita sebelah baru ketahuan 100 episode.
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Call me ( Hyunn )
ayo Ze mulai bergerak basmi hama
AResha
mau mcam2 celaka kan wkwk
Kusii Yaati
roman2nya si Alfa mulai PDKT nih sama naya☺️
deria
kapan thor itu si benalu di patahin lehernya 😂😂😂😂 ganggu banget udalah gak mampu sok banget lagi🤭
Salsabila Arman
lanjut
Frando Wijaya
next Thor 😃.
Frando Wijaya
next Thor 😃
Frando Wijaya
heh 😏...si jlng fani
Yusrina Ina
sikit sekali author tidak puas d baca 🤭🤭🤭 next author dan terima kasih 🥰🥰🥰
@m1R@
auwww thorrr singkat sedikit sekali😭,,,tambahin 2 chapter lagi please,,,aku padamu thorr yg baik hati,tidak sombong dan suka menabung:),,aku slalu stand by nungguin up mu
Yulianti Aziz: otw yah kak
total 1 replies
Evi 060989
up
Ayda Nurayda
mantaaaapppp
Nur Adam
lnju
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Lala Kusumah
gustiiiii eta si azay 🤭😂😂
Shinta Andayani
Luar biasa
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!