Bucinnya Tuan Muda

Tengah malam..

"Pergi sana kau..!!Anak pembawa sial.! Karena kau ayah dan ibu harus mati.!Kau penyebab yang sudah membuat mereka mati sia-sia.!!" teriak Katya pada Kaira sambil mendorongnya hingga terjatuh.

Kaira pun tampak menangis tersedu-sedu,karena menerima amarah Katya yang terus-terusan memakinya.

"Bukan,bukan aku yang menyebabkan mereka meninggal kak..Hiks..Tolong jangan usir aku..Hiks." Isak Kaira yang memohon di kaki Katya.

Katya kembali mendorong Kaira dengan kasarnya.

"Kau memang tidak pantas hidup.!!Selain kau membuat ayah dan ibu mati,kau juga sudah coba menggoda suami ku.!!Lebih baik kau saja yang mati adik sial.!!" teriak Katya yang kini memukul Kaira tanpa henti.Dan bahkan menampar wajah Kaira berulang kali.Hingga membuat Kaira tak bisa melindungi dirinya dari amukan Katya.

"Lebih baik aku saja yang mengakhiri hidup ku perempuan sialan.!Kau tidak ada gunanya hidup di dunia ini.!" pekik Katya sembari akan melayangkan sebilah pisau ke arah Kaira.

Kaira pun langsung membulatkan kedua matanya dan panik,kala melihat Katya akan menyerang dirinya dengan sebilah pisau ditangannya.

"Tidaakkk..Jangaann.!!!" teriak Kaira sekencang mungkin.

Dan..

Bruak..

"Hei..Kau baik-baik saja??Bangun lah." sahut suara seseorang yang mencoba membangunkan Kaira.

Yang ternyata Kaira bermimpi buruk tentang Katya.

Kaira pun langsung bangun dan histeris.Dan mencoba mengatur nafasnya yang tersengal-sengal.

Melihat Kaira yang begitu syok dan seperti orang ketakutan,Ken yang ternyata tidak sengaja mendengar teriakan Kaira yang mengigau karena mimpi buruk.Ia pun langsung mendekap tubuh Kaira dengan erat.Seakan ia ingin menenangkan Kaira yang masih terlihat begitu syok.

"Tidak apa-apa..Aku ada disini..Tenang lah." kata Ken sembari mengusap rambut Kaira dengan lembut dan terus berusaha menenangkan Kaira.

Tak menanggapi perkataan Ken,Kaira justru menangis terisak.Ia tak kuasa menahan rasa sedihnya setelah mengingat mimpi buruknya dengan Katya.Yang menganggap dirinya sebagai anak pembawa sial.Karena sudah membuat kedua orang tuanya meninggal.

"Hiks..Huua..Hiks.." Isak Kaira yang menangis tersedu-sedu.

Sementara Ken hanya mencoba untuk menenangkan Kaira tanpa bicara apa pun lagi.Melihat kondisi Kaira yang sepertinya sedang tidak baik-baik saja.

Cukup lama menenangkan Kaira,tanpa sadar Kaira justru tertidur kembali.Yang masih dalam dekapan Ken sendiri.

Ken pun mencoba merebahkan tubuh Kaira diatas kasurnya.Dan ia pun menyelimuti tubuh Kaira dengan selimut yang tebal.Sesaat Ken memperhatikan wajah Kaira yang tampak begitu sedih.Seakan ia seperti orang yang sedang menghadapi kesulitan.

Ken perlahan membelai rambut Kaira dengan lembut,sembari tetap memandangi wajah lugu Kaira yang sudah tertidur lelap.

Aku tidak tahu siapa diri mu.Tapi aku akan mencoba untuk menjaga mu. Batin Ken yang tanpa sadar mengatakan sesuatu hal yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya.

****************

Ditempat lain..

Danu pergi menemui teman-temannya ditempat ia biasa berkumpul.Melihat kedatangan Danu,para teman-temannya pun menyambutnya dengan senang.Tapi tidak dengan Danu yang justru memasang wajah cemberut.

"Woohh..Ada apa dengan wajah mu bro??Kusut amat?" tanya Arkan pada Danu.

"Aku galau." jawab Danu singkat sembari meneguk minuman yang sudah dipesan oleh teman-temannya.

"Galau??Memangnya seorang Danu bisa galau juga??Bukankah sudah punya istri cantik dan berduit??Apa yang harus kau galau kan bro?" tanya Arkan langsung heran dengan perkataan Danu.