harap di baca dan DIPAHAMI, novel ini banyak adegan dewasa, milf lovers, untuk yang tidak menyukai adegan 21++, dilarang keras membaca novel ini.... MC bertindak sesuka hati, kurang berakhlak, jadi bagi yang mencari alur cerita yang bagus dan MC yang lurus, tentunya anda salah novel, itu tidak di temukan di novel ini. selamat membaca, semoga terhibur
seorang pria yg berada di puncak kultivasi... dialah xiao zhou sang dewa kematian, dengan kemampuan yang di ranah surgawi menyebabkan kehancuran dan ketidak seimbangan, sehingga dewa harus menghentikan nya.
xiao zhou pun harus kehilangan segala nya, dan bereinkarnasi kembali 10 ribu tahun kemudian. dengan tubuh yang tersegel dewa.
membuatnya tidak bisa berkultivasi, dan juga takdir yang merubah jalan hidup nya yang kedua harus terbalik dengan kehidupan pertama nya, dialah yang akan menghentikan ketidak seimbangan alam yang di sebabkan orang lain...
ini adalah novel pertamaku, novel ini lebih ke arah romantis, dan erotis dari pada action.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izzyl Morinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mutiara salju II
"apa tidak ada pilihan lain??" tanya Xiao Zhou lagi
"um.. sayang nya tidak ada," jawab wanita rubah itu
"karena cara memberi mutiara salju itu seperti itu" jelas wanita itu lagi, wajah wanita itu sedikit merona.
"aku lebih pantas jadi anak mu daripada suami mu tapi, jika itu satu-satu nya cara aku bersedia" ucap xiao zhou tulus sambil menutup mata nya pelan.
"baiklah bocah sebentar lagi kamu akan menjadi suami ku, namaku adalah Xue, kau boleh memanggilku Xue'er" ucap xue sambil tersipu seperti seorang gadis remaja yang lagi jatuh cinta dengan pipi yang masih merona merah.
Xiao Zhou hanya mengangguk, dan tersenyum tipis, dan Xue melambaikan tangan nya, sebuah pintu batu terbuka, dan sebuah ruangan dengan cahaya di dominasi dengan warna biru.
keduanya masuk ke dalam ruangan itu, sebuah ranjang hangat dengan penutup matras yang begitu lembut, dan terlihat seperti terbuat bulu binatang yang begitu hangat.
Xue menyibakkan kelambu dari ranjang itu,
"sekarang duduklah di ranjang,, aku akan memberi mu mutiara salju dan, jangan lupa lepas seluruh pakaian mu suami ku." bisik Xue didekat telinga xiao zhou sambil mengerlingkan mata nakal nya.
Xiao Zhou baru menyadari bahwa cara yang digunakan harus bertelanjang,
"pantas saja syarat nya harus menikah," batin Xiao Zhou.
"baiklah" Xiao Zhou jadi sedikit gugup
mereka pun duduk bersila berhadapan.
"sekarang letakan telapak tangan mu menghadap ke atas di atas kedua pahaku suami ku," ucap xue
Xiao Zhou pun mengikuti perintah wanita yang akan menjadi istri nya itu
"aku akan melapisi organ dalam mu dulu, sebelum memberikan mutiara salju ku agar, kau tidak membeku dan hancur," ucap Xue.
dan seketika keluar hawa dingin dari tubuh Xue dan, perlahan pakaian dari xue pun menghilang, dan memperlihatkan tubuh indah nya di depan Xiao Zhou.
sekarang kulit punggung tangan Xiao Zhou pun bersentuhan langsung dan dapat merasakan kehalusan kulit paha yang mulus Xue yang tidak tertutup pakaian.
"sshhh.." erangan kecil hampir tak terdengar keluar dari bibir indah Xue,
ilustrasi xue
Xiao zhou melihat tubuh indah xue tanpa sehelai benang pun melotot, dari hidung nya keluar darah.
"hihihi... apa kau menyukai nya suami?" tanya Xue sambil berbisik dan menggigit bibir bawahnya.
"glekkkk..." Xiao Zhou tidak menjawab hanya suara ludah tertelan yang terdengar.
"tenang lah suami kecil ku, jika kau menginginkan nya aku akan memberikan mu setelah aku memberikan mutiara salju ku" goda Xue sambil tersenyum memperlihatkan sekilas taring nya, yang membuat senyuman itu semakin menggoda.
Kedua telapak tangan Xue menutup telapak tangan Xiao Zhou yang menghadap ke atas, Xue mengalir kan qi secara perlahan, seberkas cahaya biru melapisi tubuh kedua insan itu, dan perlahan xue mendekat dan mendekap tubuh Xiao Zhou.
tubuh xue duduk dia atas pangkuan Xiao Zhou seperti di aliri listrik keduanya mendesah pelan, saat Xue merasakan sesuatu yang begitu besar di bawah nya.
Xue hampir tidak percaya dengan milik calon suami nya itu, dan berusaha berkonsentrasi, dan membuang pikiran nya itu, dan fokus kepada pengobatan Xiao Zhou, tetapi tetap saja bayangan kenikmatan merasuki nya.
"Terimalah mutiara salju ku suamiku" ucap Xue dengan nafas yang berat karena gairah nya mulai terbakar.
dan menempelkan bibir nya ke bibir calon suami nya, kedua insan itu saling ******* dan nafas mereka ter engah-engah,
dan secara perlahan keluarlah cahaya putih dari bibir Xue dan cahaya itu mulai berpindah ke bibir Xiao Zhou, dan cahaya putih itupun masuk ke tubuh xiao zhou.
Kulit tubuh Xiao Zhou mulai terlihat memucat, dingin yang teramat sangat membuat nya menggigil, sehingga secara alami memeluk tubuh Xue yang ada di pangkuan nya dengan begitu erat, mengetahui tubuh calon suami nya merasakan kedinginan, Xue pun ikut memeluk tubuh suami nya dan mengeluarkan hawa panas dari seluruh pori-pori kulit nya agar Xiao Zhou tidak membeku, dan juga bibir mereka bersatu, Xue mengeluarkan hawa panas nya dari dalam tubuh nya dan memberikan nya kepada Xiao Zhou melewati bibir mereka yang bersatu.
Xiao zhou yang kini sudah terbaring sepenuh nya di bawah tubuh istri nya berusaha memeluk mencari hawa panas dari tubuh istri nya dan mereka bekerjasama saling menghangatkan sambil saling *******,
"bertahanlah sebentar lagi suami kecil ku" bisik Xue di telinga Xiao Zhou.
akhir nya tubuh Xiao Zhou berangsur-angsur mulai normal kembali, dan merasakan hangat di tubuh nya, keduanya masih saling bergelut,
keringat membasahi tubuh mereka, karena kelelahan mereka pun terlelap tidur, dan tampak senyum dari pasangan itu mengiringi tidur mereka.
.
....
di paviliun bulan tampak seorang wanita bersama pengawal duduk di bangku kehormatan, dengan gelisah sambil menonton pertarungan peserta turnamen...
pikiran nya menerawang tentang kejadian di pinggiran danau itu.
gemuruh penonton saat jagoan mereka bertarung dengan begitu hebat, membuat tempat itu begitu meriah, tetapi tidak membuat wanita itu tertarik, dan masih sibuk dengan pikiran nya sendiri.
sesekali senyum nya merekah, dan sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan putih nya.
"dimana kau bocah? seharusnya kau minta izin padaku jika ingin berpergian," batin Puteri Ming Mei kesal
"awas kau bocah bodoh" geram nya lagi sambil mengepalkan tangan indah nya.
seseorang mendekat kearah Puteri Ming Mei sambil berlutut, di samping wanita muda itu.
"apa kau menemukan nya?" bisik Puteri Ming Mei pelan.
"maaf Puteri kami belum menemukan nya," ucap orang yang berlutut itu.
"cepatlah pergi tambahkan orang untuk mencari nya, dan jangan kembali sebelum kau menemukan nya..." ucap Puteri Ming Mei kesal.
"baik Puteri," jawab laki-laki yang berlutut itu sambil buru buru pergi.