KESEMPATAN KE2 TELAH TIBA!!
Roselyn, 26tahun. Dia hanyalah anak panti yang merangkak sukses selangkah demi selangkah, harus mati menyedihkan karena ulah suami dan sahabat baiknya..
Kekayaan dan kerja kerasnya selama ini direnggut, bahkan ia tak diberi kesempatan untuk memiliki keturunan..
Saat ia terbangun, ia kembali saat usianya 21 tahun, dimana semua bencana masih belum terjadi..
Kali ini ia bertekad! Bukan hanya memmbalas dendam kepada sahabat dan suaminya, Ia juga akan menyelamatkan orang - orang tercinta bahkan ia akan mencari kekuarga kandungnya!!
~ Kheh.. Mario, Jessica. AKU KEMBALI!! TUNGGU SAJA.. !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
Dua hari kemudian..
Tidak menunggu terlalu lama lagi, Gendhis segera menghubungi tim audit yang akan segera mengaudit dadakan kantor sesuai permintaan Rose.
Rose sendiri, setelah membujuk Maryam dengan sepenuh hati dan kesusahan akhirnya mengantongi izin untuk tinggal sementara waktu di perusahaan.
Rose tentu saja tidak mengatakan mengenai apa yang ia lakukan kepada Jessica, tetapi Rose menceritakan mengenai Jessica yang meminta Apartemen secara tersirat kepada Maryam.
Tentu saja Gendhis juga sudah mengetahui hal ini dan semakin mengutuk Jessica yang semakin tidak tahu diri. Rose hanya membiarkan Gendhis dengan sumpah serapahnya.
Dua hari ini, Rose tentu saja tidak menganggur begitu saja, ia berusaha untuk mencari tahu beberapa rekening milik Jessica dan juga 4 orang yang diselundupkannya ke dalam perusahaan.
Rose juga menggunakan hal ini sebagai bukti cadangan jika mereka tidak mau di depak dari perusahaan.
Ia mungkin tidak akan mempermasalahkan tentang uang yang mereka ambil, nyatanya semuanya raib begitu saja digunakan untuk foya – foya.
Entah bodoh atau apa, tetapi keempat – empatnya sama sekali tidak menggunakan uang hasil curiannya untuk membeli properti ataupun diinvestasikan pada emas, tetapi malah digunakan untuk konsumsi yang berlebihan seperti berlibur dan juga dihabiskan di bar!
“Apakah semuanya sudah dimulai?” tanya Rose begitu ia mendapati Gendhis yang masuk ke dalam kantornya dan menyodorkan segelas kopi dingin untuknya. Rose tidak berdiri dalam upacara dan langsung meminumnya, percaya jika kopi yang disediakan oleh Gendhis sudah sesuai dengan seleranya.
“Ehm, lo harus melihat ekspresi panik mereka! Ha ha ha, mereka begitu terkejut karena kita melakukan audit dadakan, lebih – lebih lagi saat mendapati jika tim audit saat ini bukanlah kroco – kroco yang biasa Jessica gunakan,” tawa Gendhis yang melengking segera terdengar di telinga Rose.
Rose hanya terkekeh melihat Gendhis yang begitu bersemangat, ia juga menggerakkan tangannya untuk mengetik beberapa kode yang langsung menampilkan rekaman CCTV di lantai 2, tempat dimana divisi para hama yang ia ingin basmi berada.
Benar saja, meskipun Rose tidak menyaksikan awal ekspresi mereka, tetapi saat ini ia masih bisa melihat bagaimana masamnya wajah para karyawan ‘kesayangannya’ itu.
Mereka berempat tampak berdiri tidak berdaya di pojokan ruangan, dan Rose mengamati mereka yang sedang berdiskusi panas. Ada raut marah di wajah keempatnya.
Sementara itu di lantai 2, divisi perencanaan..
4 orang yang tengah di pantau oleh Rose dan Gendhis di lantai atas, saat ini sedang bersitegang dan saling adu otot.
“Bagaimana ini? Kenapa tiba – tiba ada tim audit?” tanya si A dengan gusar.
“Aku juga tidak mengerti, mana si Jessica sama sekali tidak memberi tahu dan bahkan tidak bisa untuk dihubungi,” lanjut B
“Aduhh, bagaimana ini masih ada sedikit jejak di laptopku, aku sama sekali tidak bisa berkutik saat mereka tiba – tiba menerobos dan mengambil alih mejaku,” keluh si C
Mendengar apa yang diucapkan oleh si C ini, membuat ketiganya melotot kaget, rasa takut segera membayangi keempatnya dan firasat buruk langsung menelusup di hati mereka semua.
“Jangan – jangan, ini direncanakan oleh si bos?” ungkap karyawan D yang sedari tadi hanya banyak diam karena dia sendiri merasa linglung.
Ketiga kawannya segera menoleh ke arahnya dan memasang wajah mencemooh. Jelas sekali mereka meremehkan tebakan si D yang sayangnya adalah kebenaran! Tetapi apakah mereka akan mempercayainya?
“Apa maksudmu? Tidak mungkin si bodoh Roselyn itu yang mengatur hal ini, dia kan selama ini selalu menjadi budak Atm Jessica, kita yang biasa – biasa saja bisa masuk ke sini dengan mudah bukan?” sanggah A dengan kerasnya, yang langsung disetujui oleh kedua teman lainnya.
D langsung kicep dan memilih untuk menutup mata dan mulutnya, jelas saja ia sudah merasa sedikit curiga ketika mendapati Rose yang secara aktif pergi ke kantor dan keberadaan Jessica yang menghilang tanpa kabar.
Jika di masa lalu, Rose sangat jarang untuk ke kantor dan hanya sekedar berkunjung ketika mulai merencanakan formula produk yang baru .
Hampir semua hal akan di urus oleh Gendhis dan juga Jessica, bahkan Gendhis tidak terlalu aktif an lebih Jessica yang mendominasi situasi di kantor.’
Orang – orang akan mengira jika Jessica sebagai bos sebenarnya dibandingkan Rose yang hanya di balik layar, hanya saja karyawan – aryawan disini mengetahui jika perusahaan milik Rose dan Jessica terkenal dengan ‘sahabat’ kentalnya Rose.
Di kantor, Gendhis kembali tertawa terbahak – bahak saat Rose mengaktifkan fitur suara di tampilan CCTVnya, Rose memang sengaja menambahkan beberapa CCTV tersembunyi di setiap sudut – sudut ruangan di lantai 2.
Rose hanya cemberut karena Gendhis tertawa begitu kerasnya dan itu semua karena mereka berdua mendengarkan apa yang didiskusikan oleh keempat karyawan malang tersebut.
“Sekarang lo tau kan bagaimana citramu di depan seluruh karyawan sini? Lo Cuma sekedar bos boneka di mata mereka,” Gendhis sampai terpingkal dan tersedak dengan tawanya dan menambah bibir Rose semakin manyun.
“Rose, aku sangat bersyukur dengan perubahanmu,” ucap Gendhis setelah ia menormalkan tawanya.
Keduanya duduk berhadapan di meja kerja milik Rose, Rose hanya tersenyum manis menatap Gendhis, ia setuju dengan apa yang diucapkan Gendhis.
“Hmm, ini adalah permulaan dari diriku yang baru,” jawab Rose, Gendhis mengangkat sebelah alisnya.
“Lalu apa yang ingin kamu lakukan setelah ini?” tanya Gendhis.
“Dapatkan lahan itu terlebih dahu, dirikan gudang yang dilengkapi dengan ruang produksi dan tempat penelitian terbaru,” ucap Rose dengan mantap.
Mulut Gendhis menganga hingga bisa masuk sebutir telur, ia tahu tentang harga lahan yang diincar oleh Rose karena ia yang sudah memeriksa segalanya.
“Apakah dananya sudah siap?” tanya Gendhis, jelas saja mendirikan gudang, ruang penelitian dan juga ruang produksi pasti akan membutuhkan biaya yang banyak bukan.
“Tenang saja, aku masih menyimpan Dana yang tidak diketahui oleh Jessica,” ucap Rose sambil meringis mengejek dirinya sendiri.
Dana ini, adalah dana terakhir yang ia simpan hingga ia mati di kehidupan sebelumnya, bahkan ia sempat lupa jika ia memiliki dana ini.
Tak sengaja kala itu, ia melihat sebuah berita tentang ruang penyimpanan di pusat kota yang diamankan dengan kunci akses yang ‘aneh’.
Semacam loker rahasia yang digunakan oleh para bangsawan di jaman dahulu! Dan ia melihat bentuk aneh dari kunci aksesnya begitu familiar.
Ia menemukan jika kalung liontin nya memiliki sebuah mekanisme yang bisa mengubahnya menjadi bentuk kunci akses tersebut.
Penasaran dengan benda tersebut, Rose memberanikan diri untuk mendatangi tempat tersebut, tempat yang terlihat biasa saja dari luar, tetapi begitu masuk, ia dihadapkan oleh deretan brankas – brankas mewah dan besar yang terjamin keamanannya karena menggunakan sistem keamanan komputer.
Rose menemukan sebuah brankas yang berisi dengan banyak uang dan perhiasan di dalamnya, ia bahkan juga bisa melihat setumpuk sertifikat kepemilikan bangunan dan kendaraan.
Saat itu ia tidak mengambilnya, tanpa ia sadari jika sekali saja ia mengambilnya, maka Rose akan menemukan sebuah peluang dan kenyataan yang begitu mencengangkan. Dan itu semua akan mengubah kehidupannya saat ini.