NovelToon NovelToon
The End Of Our Love

The End Of Our Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hanna Agustiani

Dewi Eka Arshilla. Seorang gadis cantik asal Jakarta, ia mempunyai perangai yang buruk. Semua itu terjadi karena penghianat seorang kekasih dan kehilangan sosok ayah yang telah meninggalkan Ibu dan juga dirinya.
Di suatu hari, Arshilla bertemu dengan Bima laki-laki tampan yang selalu memperhatikan Arshilla. Dengan usahanya yang gigih, Arshilla menerima lamaran Bima dengan setulus hati. Namun sesuatu terjadi yang membuat hati Arshilla terguncang.

Bagaimana kisah kehidupan Arshilla selanjutnya?
Ikuti terus The End Of Our Love.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanna Agustiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4

Di siang hari, Bima sedang menunggu Arshilla di depan pintu gerbang. Namun setelah lama menunggu gadis cantik itu tak kunjung datang hingga akhirnya kelas hampir dimulai

"Lo kemana Arshilla," gumamnya. Ia pun dengan langkah gontai memasuki kelasnya.

"Lemas banget lo! Ice nggak masuk ya," ucap Riyan. Bima membalasnya dengan anggukan.

Seorang Dosen pun masuk ke kelas dan suasana yang tadinya ramai kini sepi

"Selamat siang semuanya!" sapanya

"Siang ini kita mendapat kabar jika Dewi Eka Arshilla masuk ke rumah sakit,"

Bima terkejut, ia mengangkat tangannya lalu berkata

"Maaf Pak, Arshilla sakit apa?" tanya Bima

"Dia mengalami overdosis," ucap dosen itu. Bima semakin kalut mendengar berita itu

"Baik, sekarang kita mulai kelasnya!"

Dua jam berlalu dan Bima buru-buru mengemasi barang-barangnya lalu bergegas pergi ke rumah sakit.

"Maaf sus, saya mau tanya ruang rawat atas nama Dewi Eka Arshilla yang di rawat karena overdosis dimana ya?" tanya Bima pada suster yang lewat

"Oh. Dia ada di lantai 3 kamar VVIP di nomor 4,"

"Makasih," Bima berlari memasuki lift. Hatinya sungguh tak tenang, bagaimana bisa Arshilla mengalami overdosis. Apa yang sedang ia fikiran.

Sesampainya di depan pintu, Bima membuka pintu itu dengan perlahan. Ia pun masuk dan menghampiri ranjang wanita pujaan hatinya.

Bima sempat meneteskan air mata kala melihat selang oksigen pada hidung Arshilla. Ia menggenggam tangan wanita itu lalu menciumnya

"Arshilla, apa yang terjadi?" tanyanya yang sudah pasti tak ada jawaban apapun.

Lama Bima menangis hingga membuat Arshilla terbangun

"Bima," lirihnya

Bima mengangkat kepalanya dan menatap Arshilla

"Kamu bangun?" tanyanya

"Lo kenapa kesini?" tanya Arshilla

"Gue khawatir saat dengar dari dosen kalau lo mengalami overdosis,"

"Gue nggak apa-apa kok,"

Bima mencium punggung tangan wanita itu. Seketika Arshilla ingat apa yang membuatnya meminum obat tidur dengan dosis tinggi.

"Pergi Bima!" usirnya

Bima terlihat bingung. Bukankah tadi Arshilla biasa saja kenapa mendadak ia mengusir dirinya

"Ada apa?" tanya Bima

"Pergi Bima! Pergi!" teriaknya.

Bima seketika bangun dari duduknya lalu memeluk Arshilla.

"Pergi Bima!" bentaknya lagi

"Gue nggak akan pergi!" ucap Bima.

"Pergi!!"

Arshilla masih berusaha mendorong tubuh kekar Bima, namun tak sejengkal pun Bima bergeser malah ia memeluk erat wanita itu. Arshilla masih meronta dan menyuruh Bima pergi membuat Bima hilang kendali. Ia pun mencium bibir Arshilla hingga membuatnya terdiam. Bima memberi jarak 5 centi bibirnya

"Aku mencintaimu, Arshilla," ucapnya lirih ia kembali mencium bibir Arshilla.

Arshilla diam, ia bingung harus berbuat apa kedua matanya melotot karena terkejut, Bima menarik dagu wanita itu hingga bibirnya sedikit terbuka, Bima melumat bibir bawah Arshilla lama kelamaan Arshilla mulai membalas ciuman itu. Kedua berciuman hingga tak sadar Rosa berdiri di dekat mereka. Tak ingin mengganggu suasana romantis itu Rosa pergi dari sana membiarkan mereka berdua.

Keduanya melepaskan ciuman itu, nafasnya semakin memburu.

"Bima, apa yang lo lakuin?" tanya Arshilla

"Gue lakuin itu karena gue cinta sama lo,"

Arshilla memalingkan wajahnya "Tapi gue nggak cinta sama lo!" ucapnya

Bima tersenyum miring, ia menarik dagu Arshilla hingga menatap dirinya

"Coba ngomong lagi,"

"Gue nggak cinta sama lo, Bima!" ucapnya.

"Yakin?" tanya Bima

Arshilla memutar bola matanya, Bima menarik dagu Arshilla lagi hingga bibirnya sedikit terbuka Bima kembali mencium bibir manis itu dengan lembut. Anehnya Arshilla pun membalas ciuman itu bahkan Bima mulai asik memainkan lidahnya pada Arshilla. Sebagai penutupan Bima menggigit kecil bibir wanita itu.

*********

Keesokan harinya Bima mengunjungi Arshilla di rumah sakit, namun sebelum sampai di ruangannya Bima bertemu Rosa Mama nya Arshilla sedang berdiri di depan pintu.

"Tante!" panggil Bima

Rosa menoleh lalu tersenyum. Ia meminta Bima untuk duduk di sampingnya.

"Nak Bima, bisa bantu Tante?" tanyanya

Bima mengerutkan keningnya "Bantu apa Tante?"

"Tolong luluhkan hati Arshii, ya, Tante tau kamu sangat mencintai Arshi," ucap Rosa

Bima tersenyum "Tante nggak usah khawatir, Bima pasti bisa meluluhkan hati Arshilla,"

Rosa nampak yakin dengan ucapannya Bima.

"Tapi Tante, apa yang membuat Arshilla seperti itu?" tanya Bima

Rosa menghela nafasnya berat "Arshi adalah wanita yang kurang kasih sayang dari ayahnya. Dulu, Ayah Arshi selalu pergi ke luar negeri untuk bisnisnya dan ia jarang pulang. Saat Ayahnya pulang Arshi sudah berumur 15 tahun. Saat itu Arshi tak sengaja melihat sebuah foto di dalam dompet ayahnya hingga membuat Arshi kecewa. Itu sebabnya ia selalu bilang jika patah hati pertamanya adalah seorang Ayah," jelasnya

"Lalu Tante mencari tahu tentang semua itu dan benar seperti dugaan Tante, Ayah Arshi telah menikah dengan orang lain dan yang membuat Arshi semakin kecewa ternyata di sana ia sudah mempunyai anak,"

Bima terkejut mendengar itu, pantas saja Arshilla mempunyai hati yang dingin.

"Dan ada satu hal lagi Nak Bima," sambung Rosa

"Apa Tante?"

"Arshi dulu pernah mempunyai seorang kekasih, namun Arshi memergoki kekasihnya sedang bersama dengan wanita lain di sebuah hotel. Itu yang membuatnya semakin membenci laki-laki. Baginya laki-laki adalah racun,"

Bima menggeleng tak percaya, apa yang diucapkan Riyan memang benar. Bima semakin tertarik dengan cerita itu

"Lalu kenapa Arshi sampai overdosis gini, Tan?"

"Kemarin Arshi bilang, jika ia tak ingin merasakan jatuh cinta lagi. Itu sebabnya ia mencoba bunuh diri dengan meminum obat tidur itu,"

Bima mengusap wajahnya kasar. "Tante, apa boleh Bima menemui Arshilla?" tanyanya. Tante Rosa mengangguk. Bima pun langsung masuk ke ruang rawat Arshilla, di sana wanita yang ia cintai sedang tertidur dengan pulas.

"Arshilla, apa yang lo lakuin? Kenapa lo berbuat kayak gini?" gumamnya.

Arshilla membuka matanya perlahan dan menoleh ke samping. Ia melihat wajah Bima yang nampak murung

"Bima," lirihnya.

Bima tersenyum lalu mengusap rambut Arshilla

"Lo udah makan?" tanya Bima, Arshilla hanya mengangguk.

"Lo ngapain ke sini?" tanya Arshilla

"Gue kangen sama lo," ujar Bima.

Arshilla mendengar itu langsung memalingkan wajahnya. Sementara itu Bima tersenyum penuh arti.

"Lo ngga kuliah?" tanyanya yang masih memalingkan wajah ke arah lain

"Hei, gue di sini. Lo ngapain menghadap ke tembok? Lo ngomong sama tembok ya?" ledek Bima, Arshilla mendengus kesal mendengar itu.

Bima terkekeh lalu memegang tangan kanan Arshilla.

"Gue kangen lo, mangkanya gue nggak kuliah,"

Hati Arshilla mulai berdesir. Rasa lima tahun yang lalu mulai berkembang di hatinya. Namun Arshilla ingat dengan penghianatan itu

"Ingat Arshi! Cinta itu racun! Jangan sampai lo jatuh cinta lagi!" gumamnya dalam hati.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!