Perjalanan waktu seorang wanita yang sangat luar biasa, penuh dengan talenta di setiap bidangnya bukan hanya itu dia juga menjadi rebutan semua pria dan bahkan dia adalah bos besar dari seluruh mafia.
Namun sayang dia harus berakhir dengan pengkhianatan dari keluarganya sendiri hingga membuatnya tewas, namun takdir berkata lain dia pun kembali tersadar dan berada di tubuh gadis lain yang dijuluki sampah, dengan tekadnya yang sangat kuat dia akan berusaha kembali ke puncak.
" Huff... ternyata tidak hanya di kehidupan sebelumnya bahkan dikehidupan inipun aku masih menjadi rebutan, melelahkan."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae Linge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekacauan
Mereka semua pun segera memfokuskan pendengaran mereka untuk mendengarkan apa yang akan di katakan Momo.
"Laki-laki sampah itu sekarang tengah dalam perjalanan menuju kediaman ini, di tambah lagi dia membawa selir barunya dan sedang bersenang-senang di dalam kereta kuda" ucap Momo dengan penuh ketidak sukaan pada pangeran pertama.
Para bawahan Maeli Su pun bertanya-tanya siapakah laki-laki sampah yang dimaksud oleh Momo.
Seketika Maeli Su pun berkata "Benar seperti dugaan ku pangeran pertama itu memang laki-laki sampah dan brengsek kurasa membuatnya kehilangan gelar pangeran mahkota saja tidak cukup untuknya".
Para bawahan Maeli Su pun mulai mengerti jika laki-laki yang dimaksud adalah pangeran pertama dan mereka pun mulai merasa sangat geram mendengar apa yang dikatakan Momo dan nona mereka.
Beberapa waktu setelah pangeran pertama dan putri kedua keluarga Su Lira Su tertangkap basah melakukan hal memalukan, Maeli Su pun meminta bantuan kepada Momo untuk memata-matai gerak gerik pangeran pertama, karena Maeli Su yakin jika akan ada pertunjukan yang sangat bagus untuknya.
"Lalu apa yang ingin kau lakukan" tanya Momo yang menatap ke arah Maeli Su yang tengah sibuk mengetuk jari tangannya di atas meja.
"Sepertinya aku harus melakukan itu, anggap saja kekacauan ini sebagai hadiah terakhir untuk adik ku itu, namun jika kedepannya dia masih bersikap menyebalkan maka aku tak akan bersikap sebaik ini lagi" batin Maeli Su.
Maeli Su pun lalu memandang ke arah Momo sembari berkata "Aku punya sebuah rencana, bagaimana menurut mu jika adikku Lira Su melihat langsung calon suaminya itu sedang memadu kasih dengan wanita lain?"
"Kau memang wanita yang mengerikan, tapi aku sangat suka dengan jalan pikiran mu itu" ucap Momo yang kemudian menghilang dari hadapan mereka, karena dia ingin melanjutkan kegiatan berendamnya dengan air surgawi yang sempat tertunda beberapa hari karena tugas yang diberikan samonirnya.
Para bawahan Maeli Su pun mengerti dengan apa yang baru saja Maeli Su katakan sehingga membuat mereka tak sabar untuk menjalankan misi yang akan diberikan nonanya itu.
"Lili kemarilah" ucap Maeli Su yang menatap ke arah Lili sembari memperhatikan bentuk wajah dan poster tubuhnya.
Lili yang di panggil pun seketika berjalan ke arah nonanya, namun dia sedikit merasa tak enak hati karena nonanya terus menerus menatap wajah dan tubuhnya.
Melihat Lili yang telah berada di depannya, Maeli Su pun segera menyuruh Lili untuk duduk di kursi yang berada di sampingnya, dan dia pun menggeser kursinya agar berhadapan dengan Lili.
"Alan tolong ambilkan semua alat rias yang berada di meja rias ku, dan Leo tolong ambil baju pelayan yang selalu berada di samping Lira Su pastikan kau mengambil baju terbaik yang dimilikinya" ucap Maeli Su yang kemudian langsung dilakukan oleh mereka berdua.
Tak perlu waktu lama Alan telah kembali dengan membawa apa yang diminta oleh nonanya itu, dan segera meletakkan semuanya di meja yang berada di dekat nonanya, kemudian dia pun duduk di kursi lain setelah diperintahkan oleh nonanya itu.
Maeli Su pun mulai membersihkan wajah Lili, dia mulai merias wajah Lili dengan sangat teliti karena dia ingin membuat pangeran pertama tertarik dengan Lili.
Lili yang wajahnya tengah dirias pun hanya terdiam dan terkadang menutup matanya sesuai dengan apa yang diperintahkan nonanya, sedangkan Alan yang melihat apa yang dilakukan nonanya hanya memandang dengan penuh kagum akan kehebatan nonanya itu.
Satu jam berlalu riasan yang di lakukan oleh Maeli Su pun telah selesai, Maeli Su sangat puas akan hasilnya sedangkan Alan sempat terkejut dengan penampilan Lili yang baru sebab Lili terlihat sangat berbeda dan sangat cantik.
Lili yang mendapat tatapan dari Alan pun merasa kikuk dan dengan segera berjalan ke arah cermin yang berada di kamar nonanya, dia pun sangat terkejut melihat pantulan dirinya "Apakah ini aku? Cantik sekali kemampuan merias nona memang sangat luar biasa"
Tok... Tok... Tok...
Mendengar suara pintu di ketuk, Maeli Su pun berkata "Masuklah" sebab dia tau jika orang yang mengetuk pintu adalah Leo.
Leo pun segera masuk dan kembali menutup pintu setelahnya memberikan baju yang diminta nonanya, Maeli Su mengambil baju itu dan meminta Lili untuk segera memakainya, Lili pun dengan segera mengganti pakaiannya.
Tak berlangsung lama Lili pun keluar dengan menggunakan pakaian yang di berikan nonanya, semua yang berada di ruangan itu terkejut kagum akan sosok Lili yang baru saja muncul di hadapan mereka.
"Lili kamu sangat cantik dan anggun" ucap Maeli Su sembari berjalan ke arahnya dan membawanya menuju cermin yang tak berada jauh dari mereka, sesampainya di depan cermin Lili pun tak henti-hentinya menatap wajahnya sembari terus menerus memuja kehebatan nonanya.
Mereka semua kini telah duduk di tempat semula, Maeli Su pun langsung saja menjelaskan kepada para bawahannya itu mengenai apa yang telah di rencanakannya.
"Lili, tugas mu kali ini sangatlah tidak mudah jujur aku takut jika sesuatu terjadi padamu" ucap Maeli Su dengan wajah penuh kecemasan.
Melihat hal itu hati Lili merasa sangat senang, sebab nonanya sangat mempedulikannya namun dia juga tak akan takut mengorbankan dirinya sendiri jika itu untuk nonanya.
"Nona tenanglah tidak usah khawatir, bukankah saat ini pangeran pertama bukan tandingan ku lagi" ucap Lili sembari memberikan senyuman termanisnya agar nonanya dapat lebih tenang.
Benar saja perasaan khawatir yang dirasakan Maeli Su pun seketika berkurang, karena Maeli Su tau pangeran mahkota hanya berada di tingkat master bintang akhir sedangkan Lili sudah berada di tingkat grand master bintang satu.
"Lili tugas untuk mu adalah kamu harus bisa membawa pangeran pertama ke belakang kediaman Lira Su dan setelah itu kamu goda pangeran pertama sehingga dia tidak dapat menahan nafsunya, setelah berhasil Alan akan membawa selir kesayangannya itu ke tempat kalian berada setelah selir itu datang maka segera pergilah dari tempat itu, lalu Leo akan membuat adik kedua ku beserta para orang-orang yang berkumpul di kediamannya melihat apa yang tengah dilakukan pangeran pertama dan selir barunya itu" jelas Maeli Su sembari menatap wajah mereka satu persatu.
Mereka semua pun paham dengan semua yang telah di tugaskan oleh nonanya, kini mereka hanya perlu menanti kedatangan pangeran pertama untuk menjalankan aksinya.
"Adik, kali ini akan benar-benar membuka matamu tentang pria sampah itu dan kau sampah bersiap-siaplah untuk kehilangan apa pun yang kau miliki" batin Maeli Su sembari tersenyum bahagia karena dia merasa puas atas apa yang di rencanakannya.