Sepuluh tahun Carla Magdalena mencintai Paman angkatnya, yang menjadi walinya, menggantikan ke-dua orang tuanya yang sudah meninggal.
Carla begitu posesif pada Pamannya, ia akan marah, serta berteriak kepada setiap wanita, yang mendekat pada Pamannya, Bastian Kenneth.
Sehingga Bastian begitu membenci Carla, dan selalu mengabaikan Carla.
Sepupu jauh Carla, Ivanka Caroline, pihak dari Ayah Carla, menjadi saingan Carla untuk mendapatkan cinta Bastian.
Ivanka Caroline menghasut Bastian, sehingga Bastian semakin membenci Carla.
Sampai Carla meregang nyawa di tangan sepupunya itu, Bastian tidak perduli sama sekali.
Sakit hati melihat kenyataan, membuat Carla menyadari, kalau ia begitu bodoh, terlalu mencintai Bastian Kenneth.
Seandainya ia di beri kesempatan, untuk menjalani kehidupan kedua, Carla berjanji, tidak akan pernah mencintai Bastian lagi, ia menyesal telah jatuh cinta kepada Bastian Kenneth.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 15.
Carla melihat tiga gaun pesta yang ingin ia kenakan.
Malam ini ia putuskan untuk pergi ke pesta pembukaan hotel, yang baru di buka Bastian.
Di kehidupan yang lalu ia di permalukan oleh Ivanka, membuat ia jadi bahan olok-olok semua orang.
Malam ini ia ingin membalikkan keadaan itu, membuat ia bersinar, dan tidak mempermalukan dirinya, sebagai putri satu-satunya Frederick Miller.
Sebagai putri tunggal Frederick Miller, putri pendiri grup Miller, ia menjadi cerminan grup Miller.
Walau ia tidak akan pernah mengambil alih grup Miller, setidaknya ia ingin membuat nama Ayahnya, tidak di permalukan.
Ia melakukannya bukan untuk Bastian Kenneth, tapi untuk membuat nama Ayahnya di puji semua orang.
Carla memutuskan, untuk memakai salah satu gaun pesta, dari antara tiga gaun yang tengah ia pandang.
Setelah Carla selesai dari salon, ia langsung ke sebuah butik, dan memutuskan akan berangkat dari sana ke pesta pembukaan hotel.
Carla ingat, pada kehidupan yang lalu, Bastian tidak mengajaknya untuk ikut, ke pembukaan hotel baru tersebut.
Ia pergi sendiri, dengan di antar oleh salah satu bodyguard Bastian.
Kali ini ia akan pergi sendiri, dengan menggunakan taksi.
Setelah ia membeli gaun tersebut, ia pun mencari sepatu untuk ia pakai, dan selanjutnya akan merias diri.
Setelah membeli sepatu yang ia inginkan, selanjutnya Carla merias diri, untuk menyempurnakan penampilannya.
Melihat penampilannya di cermin, membuat ia pangling sendiri, dengan penampilannya di dalam cermin.
Sebelumnya Ivanka ternyata telah menyadari kecantikannya, membuat Ivanka ketakutan, dan Ivanka pun mengubah dirinya menjadi jelek.
Tapi, kalau ia ingat, sebelum Ivanka datang ke Mansion Miller, wajahnya yang tanpa make-up, sudah pernah di lihat Bastian.
Dan Bastian, tidak pernah tertarik sedikit pun, dengan kecantikannya.
Carla menatap dengan lekat wajahnya dalam cermin, yang terlihat mirip dengan Ibunya.
Malam ini ia akan bersenang-senang menikmati pesta, untuk membayar lelucon yang pernah ia alami di kehidupan yang lalu.
Ia pun berangkat dengan menggunakan taksi.
Karena sudah pernah, menghadiri pesta pembukaan hotel baru, grup Miller tersebut di kehidupan yang lalu, ia dengan mudah dapat menemukan lokasi hotel.
Ia tiba, setelah pesta di mulai sepuluh menit yang lalu.
Dengan anggun ia melangkah penuh percaya diri, dengan tatapan mata lurus ke depan.
"No.. Nona, anda dari mana saja tadi? Tuan Bastian menunggu anda, sedari sore pulang ke Mansion, untuk mengajak anda...!"
Carla mengangkat tangannya, agar pria yang tiba-tiba datang menghampirinya, untuk diam.
Di lobby hotel, pria itu, Rocky, asisten Bastian, begitu terkejut melihat Carla, ternyata datang juga ke pesta pembukaan hotel baru Miller.
Melihat tangan Carla yang terangkat, Rocky dengan cepat menutup mulutnya.
Ia merasa heran dengan perubahan Carla, yang terlihat menjadi dingin, dan cuek terhadap Bastian.
Semenjak Carla jatuh ke dalam kolam renang, suasana Mansion jadi sepi.
Biasanya Mansion terasa ramai, dengan suara Carla yang terdengar di mana saja, dengan nada ceria, sembari tidak ketinggalan, selalu berada di dekat Bastian.
Rocky membiarkan Carla memasuki aula hotel, tempat di adakannya pesta.
Kehadiran Carla menjadi pusat perhatian, semua mata yang melihatnya, terpaku dengan kecantikannya.
"Siapa gadis itu? cantik sekali!"
"Apakah dia seorang Aktris, yang di undang Tuan Bastian?"
"Putri siapa dia, aku ingin mendekati orang tuanya, untuk di jodohkan dengan putraku!"
"Wahh.. cantiknya!"
Dan, bisikan tamu pesta tiada berhenti melihat Carla, yang dengan tenangnya berjalan ke tengah pesta.
Carla tidak memperdulikan, banyak pasang mata memandangnya.
Ia berjalan menuju meja prasmanan, karena acara sudah berlangsung sepuluh menit yang lalu.
Ia meraih piring kecil untuk mengambil appetizer.
"Carla, kenapa kamu datang! bukankah seharusnya kamu tinggal di Mansion? Paman Bastian sudah berpesan padaku, kalau kamu tidak di perbolehkan untuk menghadiri pesta, karena akan mempermalukan Paman!"
Ivanka tiba-tiba sudah berdiri di sampingnya, dan perkataannya sama persis, dengan apa yang di katakannya pada kehidupannya yang lalu.
Ia ingat pada kehidupan yang lalu, memang benar Bastian tidak mengajaknya untuk ikut ke pesta.
Carla menoleh dengan tatapan dingin memandang Ivanka, ia terlihat tenang tidak tertarik dengan perkataan Ivanka.
Bersambung....