NovelToon NovelToon
SALAH KAMAR MEMBAWA BAYI

SALAH KAMAR MEMBAWA BAYI

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Indah Yuliana

"Mas, aku hamil." ujar Bella menemui laki-laki berperawakan tampan itu di kantornya. Laki-laki yang malam itu menghabiskan waktu bersama Bella.

"Hamil? yakin itu anak saya?" tanyanya dengan sinis sambil menatap Bella dengan tajam.

"Iya Mas, ini anak kamu." jawab Bella apa adanya.

"Bagaimana bisa saya percaya itu ajak saya, sedangkan di malam itu kamu saja tidak berdarah sama sekali!!" ujarnya tanpa perasaan.


DEG...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indah Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

SALAH KAMAR MEMBAWA BAYI

11

"Sekarang sudah 3 bulan setelah kami mengetahui jika kamu hamil Bella, dan sekarang usia kandungan kamu sudah 5 bulan dan apakah selama 3 bulan ini kamu belum juga menemui laki-laki yang sudah menghamili kamu Bella? dan kamu bisa lihat saat ini perut kamu sudah mulai kelihatan dan para tetangga pasti akan mulai curiga dengan perubahan yang ada pada diri kamu Bella?" tanya Riyan kepada sang putri. Saat ini mereka semua baru saja selesai sarapan pagi.

"Maafkan aku, Yah, Bu. Sebenarnya 3 bulan yang lalu aku sudah bertemu dengan laki-laki itu dan aku sudah mengatakan yang sebenarnya jika saat itu aku tengah hamil anaknya. Tapi laki-laki itu menolak kehadiran anak yang ku kandung ini karena saat melakukannya di malam itu, aku tidak berd*r*h sama sekali. Padahal malam itu juga pertama kalinya untukku dan aku merasakan sakit yang luar biasa Yah, Bu tapi karena tak ada darah laki-laki itu tak mengakuinya karena mengira anak yang ku kandung anak dari laki-laki lain." jawab Bella panjang lebar.

"Kenapa baru sekarang kamu mengatakan kepada Ibu dan Ayah, Nak?" tanya Meska menatap putrinya kecewa.

"Maafkan aku, Bu dari awal aku ingin mengatakannya hanya saja aku ingin menemui laki-laki itu lagi jika apa yang aku katakan itu benar dan anak yang ku kandung ini beneran anaknya Bu. Tapi saat aku datang ke kantornya dia tidak membolehkan aku masuk dan bahkan satpam mengusirku dengan ancaman Bu," Meska dan juga Ryan memijat kening mereka karena, merasa apa yang terjadi saat ini bukan mudah untuk ditutupi apalagi perut Bella sudah mulai membesar dan bentuk tubuhnya pun sudah mulai berisi dari sebelumnya. Jika orang yang sudah berpengalaman hamil pasti akan tahu perubahan pada tubuh Bella.

"Ya sudah biar hari ini ayah menemui laki-laki itu Bel, kamu kasih tahu saja alamat kantornya kepada ayah," ujar Riyan yang diangguki Meska.

Bella menggeleng. "Percuma saja Ayah datang ke sana jika akhirnya nanti tidak akan mendapatkan kabar yang baik, yang ada malah Ayah di ancam karena pencemaran nama baik dan bisa-bisa Ayah akan di penjara." jawab Bella.

"Benar juga apa yang dikatakan Bella, Mas. Lagian laki-laki itu tidak mengakui anaknya sendiri, jadi percuma saja Mas datang kesana. Mending sekarang kita cari jalan keluar untuk masalah ini Mas." usul Meska.

Riyan mengangguk beberapa kali. "Karena kandungan Bella sudah mulai besar dan tidak mungkin rasanya jika kita akan tetap berada di lingkungan ini yang dimana mereka semua tahu jika Bella belum menikah. Jika mereka sampai tahu Bella hamil pasti akan banyak gunjingan untuknya. Jadi ayah akan putuskan kita pindah ke kampung nenek buyut Bella saja karena, disana tidak akan ada yang tahu dengan status Bella. Dan rumah kita disana juga ada meskipun tidak terlalu besar namun cukuplah untuk kita tinggali." jawab Riyan setelah berfikir sesaat. Tidak mungkin dia membiarkan putrinya tinggal di kota yang jauh dari tempat mereka tinggal sekarang. Apalagi sendiri dengan keadaan hamil seperti ini. Mana tega Riyan kepada putrinya itu.

"Lalu bagaimana dengan toko, Ayah?" tanya Bella karena toko ayahnya itu dikelola Riyan sendiri.

"Kamu tidak perlu khawatir dengan toko itu Bel, yang jelas sekarang keselamatan kamu dan anak di kandungan kamu yang paling penting. Kalau masalah toko, ayah masih bisa mengeceknya sekali seminggu dan untuk sementara ayah akan menitipkannya kepada karyawan ayah." jawab Riyan dibalas anggukan dari Bella.

"Kapan rencananya kita akan pindah, Mas?" tanya Meska. Sebelum pindah otomatis mereka harus menyiapkan semua keperluan yang akan mereka bawa agar disana nanti tidak membeli lagi seperti baju, sandal dan barang lainnya. Mungkin yang akan di beli hanya bahan untuk memasak saja serta alat-alat masak yang mungkin kurang di sana.

"Besok saja mengingat perut Bella sudah mulai kelihatan, jika kita tunggu-tunggu bisa saja tetangga akan pada tahu." jawab Riyan di angguki Meska.

TBC

1
Huri Fah
langsung tolak bel, jaangan gampang luluh😁 biar diberjuang dulu
Huri Fah
tuman, itu belum seberapa sakit yg bella rasakan😁
Huri Fah
buat delano menyesal thor👿
Yumi
tambah up lagi thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!