Istri Di Atas Kertas

Bruk!!!

Tarr!!

Setelah melempar tas ke atas kasur kemudian membanting vas bunga yang bertengger manis di atas nakas. Hatinya geram, apakah ini sudah sangat terlambat untuk mendekati lelaki tampan dengan kepribadian unik itu. Lelaki yang sangat ia sesali setelah ia meninggalkannya.

Di depan cermin, wanita itu mengelus rambutnya yang panjang hitam tergerai, kulit mulusnya yang terawat tanpa cela serta wajah cantik yang terpampang dengan goresan tipis make up yang tidak sedikitpun menambah kecantikannya. Karena Magda Alya memang sudah cantik. Dia terlahir dengan seluruh kesempurnaan, namun tidak dengan jalan takdirnya.

Terlahir sebagai anak tunggal dari ayah yang sama sekali tidak mengharapkannya. Rupanya kehidupan masa kecil seorang Magda Alya jauh dari kata bahagia dan layak. Ibunya yang hanya buruh pabrik dengan penghasilan yang tidak begitu besar harus mencukupi kebutuhan keluarga dan juga suaminya yang pemabuk serta penjudi.

Ibunya tidak ingin Magda terpengaruh dengan tingkah buruk ayahnya, pun untuk memberi pendidikan yang layak untuk putri satu- satunya itu ia merasa berat. Hingga dengan berat hati direlakanlah putri satu-satunya itu dirawat oleh janda kaya diluar kota.

Dia sudah tidak perduli lagi apakah setelah dewasa putrinya itu masih mengingatnya atau tidak. Yang ia inginkan Magda hidup layak, berpendidikan dan berkecukupan.

Wulan, nama janda yang mengadopsi Magda dari ibunya. Karena usia Wulan lebih pantas dipanggil nenek, maka wanita paruh baya itu mengkondisikan Magda untuk memanggilnya demikian.

Wulan sangat menyayangi Magda, karena ia sudah tidak memiliki keluarga lain selain cucu angkatnya itu. Maka segala harta warisan yang dimiliki Wulan diatasnamakan kepada Magda. Dengan syarat Magda harus menikah terlebih dahulu.

Bicara tentang pernikahan, dan mengapa hal itu menjadi persyaratan utama untuk Magda dalam memperoleh harta warisan dari nenek angkatnya sebenarnya adalah ide dari pengacara sang nenek.

Magda tumbuh menjadi gadis manja secara finansial. Semua yang diinginkannya selalu dipenuhi oleh Wulan. Bahkan ketika Magda memilih menjadi model daripada meneruskan ke perguruan tinggipun akhirnya juga diperbolehkan.

Hingga seperti sekaranglah hasilnya. Gaya hidup model yang serba mewah dengan barang-barang yang kesemuanya milik brand ternama membuat Magda menjadi pribadi yang boros dan lebih sering menghamburkan uang.

Hidupnya hanya bersenang-senang, dari satu pesta ke pesta lainnya. Dan malah lebih sering mengadakan private party yang tidak jelas tujuannya. Sungguh, apa yang terjadi saat itu membuat Wulan bersedih dan bersalah. Karena ialah yang paling berperan dalam separuh lebih usia Magda. Ia merasa gagal mendidik Magda karena rasa sayangnya yang lebih besar daripada logikanya.

Hingga tercetuslah ide dari pengacaranya, bahwa menikah haruslah dijadikan syarat utama menjadi pewaris dari seluruh kekayaan Wulan Rajasa.

Mengapa harus menikah? Magda sama sekali tidak mengenyam pendidikan perguruan tinggi, pun tidak pernah mempunyai pengalaman menjalankan perusahaan besar. Jadi sudah dipastikan akan sangat mengkhawatirkan, jika membiarkan begitu saja gadis itu memegang tampuk kepemimpinan di perusahaan besar milik Rajasa.

Maka tercetuslah ide brilian Sang Pengacara yang mengusulkan bahwa lelaki yang menjadi suami Magda kelak adalah lelaki yang mampu mengurus seluruh perusahaan dibawah nama besar Rajasa. Tentunya bukan pribadi yang main- main jika menilik hampir semua perusahaan Rajasa adalah perusahaan hebat dan kuat.

Awalnya wanita cantik itu menolak mentah-mentah syarat yang diajukan Sang Nenek. Ia beralasan belum ingin nenikah dan merasa masih terlalu dini untuk menjalin hubungan serta mengarungi rumahtangga dengan seorang lelaki. Namun begitu mengetahui bahwa lelaki yang akan dijodohkan dengannya adalah Tony Lewis, ia menjadi bersemangat.

Kepribadian Tony yang misterius dan unik memang membuat hampir setiap wanita tidak bisa menolak untuk mengenalnya lebih dekat. Bukankah banyak orang menyukai sesuatu yang tersembunyi alias misterius. Karena penasaran adalah alasan terbaik dari sebuah rasa suka.

Melalui persahabatan antara Wulan dan Maria yang merupakan oma Tony, mereka dipertemukan. Dimana kedua orang tua itu mempunyai harapan bahwa cucu mereka akan saling menyukai dan dapat berakhir hingga jenjang pernikahan.

Namun Tony Lewis yang telah menyukai adik kelasnya sewaktu dibangku lanjutan tingkat pertama itu bukanlah lelaki yang mudah. Baik mudah dimengerti ataupun mudah untuk jatuh cinta. Sehingga terjadi beberapa pertengkaran bahkan tragedi kecil yang terus saja terjadi di sela-sela pertemuan mereka.

Cinta selalu datang disaat yang tepat? Salah, cinta tidak pernah datang disaat yang tepat karena hanya jodoh lah yang datang disaat yang tepat. Seperti cinta Magda kepada Tony yang harus layu sebelum berkembang. Karena lelaki itu bahkan tidak memberikan kesempatan sedikitpun pada Magda untuk berjuang. Tony benar-benar hanya memberikan hatinya untuk Laura, gadis kecil adik kelasnya yang sejak pertama pertemuan mereka telah mencuri hatinya.

Sebenarnya Magda masih ingin bertahan di dalam perjodohan itu. Berusaha membuat Tony jatuh cinta kepadanya dan berharap takdir berpihak kali ini untuk cintanya. Namun semua seperti mimpi disiang bolong. Panas namun tiada hasil.

Waktu itu..

"Tony...bukankah kita dijodohkan? Bagaimana kalau kita penuhi permintaan oma dan nenek. Kita menikah dan kemudian kita bisa memupuk cin_"

"No! Tidak akan ada pernikahan atau apapun. Sekali tidak tetap tidak. Bagaimana aku menikahimu sedangkan perasaanku bukan milikmu" Tony berkata tegas pada wanita pilihan omanya itu.

"Aku tahu..tapi bukankah cinta bisa datang karena telah terbiasa. Mengapa kita tidak mencobanya saja. Biasakan denganku nanti perasaanmu akan ada padaku" wanita cantik berprofesi model itu mengungkap apa yang diinginkannya.

"Mimpi! Aku tak ingin merubah perasaanku. Untukmu ataupun yang lainnya. Karena hanya kupu-kupu merah pemilik hatiku"

"Kupu-kupu merah? Siapa dia?"

"Dia La...hass bukan siapa-siapa. Dan jangan campuri yang bukan urusanmu"

Tony pergi meninggalkan wanita itu sendirian. Bahkan di rumah pun ia tidak bisa beristirahat dengan tenang. Wanita itu seperti mata-mata, dimana-mana ada dan selalu tahu Tony pergi kemana. Mungkinkah Magda sebenarnya hanya terobsesi padanya dan bukan cinta. Karena kadang perasaan bisa membutakan antara obsesi dan cinta. Hingga keduanya menjadi ambigu. Dan selalu melakukan hal-hal diluar nalar dengan alasan cinta.

Disuatu waktu, saat Tony benar- benar tidak dapat mentolerir apa yang dilakukan Magda, dia menawarkan sebuah kesepakatan. Magda tentu tidak akan mendapatkan apapun tanpa adanya pernikahan. Meskipun Wulan, nenek angkat Magda adalah janda yang kaya, namun tentu saja dia tidak akan memberi sepeserpun pada cucu angkatnya itu jika tidak ada pernikahan.

Maka dari itu Tony akan memberikan uang dalam jumlah yang tidak sedikit agar wanita itu tidak mengganggu hidupnya lagi. Dan kesepakatan itu diterima oleh Magda dengan senang hati. Karena meskipun ia mengaku mencintai lelaki itu, ia tentu saja lebih memilih uang yang akan berguna untuknya daripada mengejar Tony yang selalu menolak memberikan rasa cintanya pada Magda.

Lima tahun berlalu, dan setelah semua terkendali dengan akhir yang bahagia bagi Tony dan Laura, wanita itu muncul kembali. Dan yang paling memuakkan adalah kembali membicarakan cinta dimana ia sendiri tidak memahami arti dari cinta itu sendiri.

Cinta memang rumit. Tak pernah mudah dan tak pernah lurus begitu saja.

with 💜