NovelToon NovelToon
Benua Naga Hitam

Benua Naga Hitam

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: YT FiksiChannel

CERITA PERANG MANUSIA MELAWAN IBLIS.

Augreen adalah seorang sampah dari keluarga Ran yang diusir karena tidak memiliki inti energi, sesuatu yang paling penting bagi seorang manusia untuk mengolah energi alam. Setelah tiga tahun berlalu Augreen kembali dengan satu tujuan, yaitu membuktikan kepada keluarga Ran bahwa dia bukanlah seorang sampah.

Setelah membuktikan dirinya kepada keluarga Ran. Augreen akan memenuhi tugas yang diberikan oleh gurunya sebelum sang guru meninggal dunia, yaitu memenggal kepala kaisar iblis dan itu menjadi tujuan terbesarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YT FiksiChannel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masalah Kecil?

Augreen yang diserang secara reflek menghindar menjauh dari jangkauan si penyerang. Semua orang penasaran siapa yang menyerang Augreen Ran secara terang-terangan di depan semua keluarga Ran dan jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana.

"Apakah wanita itu bodo? Aku tahu sampah itu sangat mengesalkan, namun menyerang secara terang-terangan sama saja mencari mati." Celetuk salah satu penonton menanggapi.

"Biarkan saja, lagipula dia adalah wakil kita untuk melampiaskan kekesalan." Celetuk yang lain dengan tersenyum.

Bang!

Augreen menangkis tendangan lurus si penyerang yang membuatnya terdorong beberapa langkah. Augreen dengan acuh membelokkan tinju si penyerang yang menyasar wajahnya, lalu menendang hingga membuat sang penyerang mundur menjauh.

"Teknik cakar Naga: Naga penghancur tengkorak kebodohan!" Pekik Augreen melepaskan teknik energi menggunakan jari tangan kiri yang membentuk cakar. Sebuah teknik energi seperti cakar Naga yang menyasar kepala dan mencengkeramnya hingga hancur jika tidak ditangani dengan cepat.

Si penyerang menghindar ke samping sedikit dan menangkis teknik itu dengan kipasnya, lalu melepaskan kibasan energi tajam dan membelah beberapa kursi.

"Ternyata itu memang benar kamu, bajingan kecil! Teknik itu adalah teknik yang sama yang digunakan bajingan yang mengintip Nona muda di lembah Naga Langit." Pekik wanita yang menyerang Augreen tersebut mengenali teknik Augreen.

Wanita itu bernama Karin dan merupakan pengawal pribadi nona muda Nana dan orang yang pertama kali memergoki Augreen yang dituduh mengintip Nana mandi di lembah Naga Langit.

Para penonton terkejut mendengar permasalahan tersebut. Mereka tidak menyangka, Augreen berani melakukan hal yang tidak etis seperti mengintip seorang wanita.

"Sudah kukatakan itu hanya salah paham, aku tidak pernah berniat mengintip wanita jhalang itu." Balas Augreen kesal.

"Diam, berbicaralah kepada malaikat penjaga neraka di akhirat nanti." Pekik Karin berlari menyerang dengan kipas beracunnya.

Trang!

Trang!

Trang!

Augreen menangkis semua serangan Karin yang menggunakan kipas beracun dengan sebuah belati kecil. Karin melepaskan jarum-jarum beracun yang sangat mematikan, Augreen menciptakan pelindung energi untuk menahan jarum-jarum beracun tersebut.

"Teknik kipas dewi racun: racun seribu kelabang hijau!" Pekik Karin melepaskan tekniknya sesaat setelah Augreen terbang menjauh.

Teknik energi racun itu berbentuk kelabang hijau yang melilit tubuh Augreen layaknya kelabang. Lalu melebur menjadi racun yang menembus kulit-kulit.

"Tukar!" Dengus Augreen dingin menukar posisi tubuh mereka berdua.

"Argh..." Pekik Karin kesakitan terkena teknik racun kelabang hijau.

Augreen menancapkan pedangnya ke tanah, lalu bersiap menggunakan teknik yang membutuhkan dua tangan.

"Teknik nafas Naga: Nafas api pemusnah kebodohan!" Pekik Augreen menyerang balik Karin yang terjebak oleh kelabang hijaunya sendiri. Augreen menggunakan teknik api yang seperti semburan nafas Naga.

Bang!

Karin menangkis serangan energi Augreen dengan kipasnya yang membesar beberapa kali lipat hingga mampu menutupi seluruh badannya. Serangan energi Augreen sangat kuat dan membuat wanita 40-an itu terlempar jauh membentur tembok, lalu muntah darah hitam yang bercampur racun.

"Bibi Karin?" Nona muda Nana pada awalnya menonton pertarungan dengan penuh minat dan bersemangat, namun kekalahan Karin membuat dia terkejut dan reflek berdiri sembari berteriak memanggil nama pengawalnya tersebut.

"Kau..." Nona muda Nana menunjuk hidung Augreen dengan penuh kemarahan dan berniat melompat menyerang Augreen, namun Lao Aidan menghalangi.

"Adik duduklah dan tenangkan dirimu. Jangan sampai amarah mengendalikan mu." Ucap Lao Aidan tenang sembari meminta agar Nana kembali duduk di kursinya.

Brak! Bang!

Karin menyingkirkan bongkahan yang menimpanya, lalu berkata dengan dingin penuh keyakinan.

"Nona muda, pria ini yang telah mengintip kamu mandi tempo hari, aku sangat yakin itu. Nona muda tenang saja, bibi akan membunuhnya hari ini untuk melampiaskan kemarahan dan kekesalan mu." Ucap Karin dengan sorot mata penuh kebencian, lalu memuntahkan seteguk darah hitam akibat terkena racun tekniknya sendiri.

Augreen mendengus dingin mencabut pedangnya dari tanah.

"Kamu ingin membunuhku dengan kemampuan rendahan itu? Biar aku beritahu, di dunia ini tidak ada yang bisa mengalahkan ku apalagi membunuhku, kecuali guruku sendiri. Jadi jangan pernah bermimpi untuk membunuhku!" Ucap Augreen menunjuk Karin dengan pedangnya, lalu pergi duduk kembali di kursi yang masih terlihat baik.

"Satu hal lagi, aku bukan mengintip, saat itu hanyalah kesalahpahaman. Jika aku mau, aku tidak hanya mengintip saja, aku pasti akan menyeretnya ke semak-semak." Tukas Augreen dengan gagahnya.

Orang-orang mulai berbisik menanggapi pertarungan Augreen dengan pengawal Nona muda Nana. Kebanyakan penonton cukup kaget dengan kemampuan Augreen, namun tak jarang beberapa dari mereka mulai menghina dan merendahkan Augreen kembali.

Disisi lain jenderal muda Lao Aidan sedikit marah mendengar ucapan Augreen, begitu juga Nona muda Nana.

"Kak... aku akan membunuh bajingan..." Ucap Nona muda Nana dengan penuh amarah.

"Pengawal, tangkap bajingan ini dan butakan kedua matanya karena telah berani mengintip Nona muda yang sedang mandi." Pekik Karin memberikan perintah.

Bang!

Kakek Hunt menepuk pegangan kursi sampingnya dengan sangat keras hingga hancur.

"Kamu jangan asal tuduh, cucuku tidak mungkin melakukan hal yang sehina itu." Ujar kakek Hunt menahan marah menunjuk hidung Karin.

"Cucuku adalah pria yang baik, dia tidak mungkin melakukan hal bodoh seperti itu. Mungkin nona salah mengira pengintip itu adalah orang lain, bukan cucuku." Tambah nenek Lydia mendukung sang suami.

"Cuih, kalian adalah kakek dan neneknya, wajar saja kalian membela pria minim akhlak sepertinya, bagaimanapun dia adalah cucu kalian. Jikapun dia telah menghamili seorang budak sekalipun, kalian pasti akan membelanya." Balas Karin dengan penuh amarah.

Augreen dikepung belasan prajurit.

"Apalagi yang kalian tunggu? Cepat tangkap bajingan itu dan butakan kedua matanya." Pekik Karin, sementara Nona muda Nana hanya diam dan kembali duduk di kursinya.

Para prajurit segera menyerang, namun mereka harus berlutut oleh aura kuat yang dilepaskan kakek Hunt, sebuah aura keberadaan yang sangat mengintimidasi.

"Jangan kira karena kamu pengawal nona muda Nana kami akan membiarkanmu melakukan apapun sesuka hatimu disini, ingat ini adalah wilayah klan Ran. Aku bisa membunuh kalian semua kapan saja jika aku mau, ingat itu!!!" Pekik kakek Hunt dengan marah.

"Lagipula itu hanya mengintip, bukan sebuah kejahatan yang besar. Jadi tidak perlu diperbesar-besarkan." Tukas kakek Hunt dingin.

"Kakek...," Augreen terharu dengan kakek Hunt yang membelanya.

"Kakek, itu memang masalah kecil, tapi bukan itu poin utamanya. Poin utamanya adalah, cucumu mengintip seorang wanita. Itu adalah sebuah pelecehan yang tidak bisa dimaafkan kepada adikku. Sekarang kamu berani mengatakan itu hanya masalah kecil? Sepertinya kamu tidak menghargai adikku sama sekali." Ucap Lao Aidan dingin dan melepaskan auranya yang sangat kuat dan mengintimidasi.

"Apa? Ranah surgawi awal?" Kakek Hunt terkejut dengan ranah Lao Aidan yang sangat tinggi. Orang-orang juga terkejut sekaligus semakin mengagumi Lao Aidan.

"Dia benar-benar putra dewa perang, semuda ini sudah mencapai ranah surgawi. Ras manusia diberkati Tuhan." Ucap salah satu penonton dengan kagum.

"Tuan muda, hamba memohon ampun atas apa yang ayah hamba katakan. Dia hanya mencoba membela cucunya, tidak ada maksud lain apalagi merendahkan Nona muda." Hanzo berlutut memohon agar Lao Aidan memaafkan ucapan kakek Hunt.

"Aku tidak sepicik itu, tenang saja jenderal Hanzo." Ucap Lao Aidan acuh dan memandang Augreen dengan pandangan merendahkan.

"Coba kamu ceritakan permasalahannya, aku mungkin akan mempertimbangkan untuk melepaskan keluarga Ran kalian." Ucap Lao Aidan dingin.

Lao Aidan tiba-tiba merangkul Augreen yang menatapnya dengan tatapan tantangan. Augreen terkejut dan mencoba melepaskan diri, namun tidak bisa.

"Aku tahu kamu sangat kuat, tapi bukan berarti kamu bisa sombong dihadapanku." Dengus Lao Aidan dingin.

"Jadi ceritakan permasalahannya dari sudut pandangmu, Augreen." Pinta Lao Aidan yang tiba-tiba sudah berada di kursi kehormatan tanpa disadari siapapun.

"Dia sangat cepat." Batin Augreen menghela nafas berat.

"Saat itu aku hanya fokus mencari ikan untuk mengisi perutku yang sangat kelaparan saat melakukan semedi di gua sekitar Lembah. Siapa sangka wanita bodoh itu mandi dan posisiku saat itu tepat di depannya karena terlalu fokus mencari ikan dan tidak menyadari ada seorang wanita mandi di sungai tersebut. Karena takut dikira melakukan hal yang tidak etis, aku berusaha pergi diam-diam. Tidak disangka, pengawal kalian memergoki dan menuduhku yang bukan-bukan. Singkatnya itu adalah sebuah kecelakaan dan kesalahpahaman." Jelas Augreen membela diri sendiri.

"Siapa yang akan percaya dengan omong kosong itu, kamu seorang pendekar, seharusnya mudah bagimu menangkap ikan, tidak perlu melakukan hal yang sia-sia seperti berenang." Sangkal Karin dan bersiap menyerang Augreen.

Melihat itu kakek Hunt juga bersiap-siap, namun tiba-tiba Lao Aidan menepuk pundak Karin dengan lembut tanpa disadari semua orang.

"Sudahlah bibi, itu hanya kesalahpahaman saja." Ucap Lao Aidan menghentikan Karin yang siap menyerang Augreen.

"Tapi tuan muda..." Bibi Karin protes, namun Lao. Aidan menyeretnya menjauh dari kursi para peserta yang berantakan akibat serangan Karin sebelumnya.

Melihat Karin pergi, panitia segera mengganti kursi yang hancur dengan kursi baru dengan mengambil kursi cadangan yang berada di ruang dimensi.

"Tuan muda ini..." Bibi Karin ingin protes.

"Sudahlah bibi, apa yang pria itu katakan memang benar adanya bahwa siapa yang menduga ada seorang wanita yang mandi di Lembah Naga Langit." Sela Lao Aidan dan tidak memberikan bibi Karin kesempatan untuk protes.

"Nona muda...," Bibi Karin menoleh melihat Nana yang terlihat suram.

"Diam!" Bentak Nana membungkam bibi Karin.

Bersambung.

1
YT FiksiChannel
Edit: ku bayangi dan kubanggakan diedit menjadi "aku sayangi dan aku banggakan"
YT FiksiChannel
milik dewa laknat
YT FiksiChannel
Jika ingin memotong menggunakan pedang, maka harus memakai pedang yang sangat tajam dan kekuatan tebasan yang luar biasa.
YT FiksiChannel
*ternyata dia pengganti Yun yang jatuh sakit
YT FiksiChannel
maaf ges, satu bab dulu, sibuk sekali hadi ini, gak sempet update 2 bab/Sob/
Ban Jar
liat nama MC aja udah malas mau buka alur cerita nya,
YT FiksiChannel
dengan sangat mudah
Buang Sengketa
mc sok tp lemah. bunuh adek n bapaknya sama seluruh yg mencemooh nya ja gak bisa, tp sombong. perlu di revisi lg ini
Buang Sengketa
udah 2x muncul Derrick. cerita aslinya apa judulnya ya?
YT FiksiChannel: biasa bang, belum move on dari cerita pertama yang jelek asli... judulnya "SISTEM MISI DAN HADIAH" bisa dibaca diatas
total 1 replies
YT FiksiChannel
Tujuan teknik sihir ini adalah dapat menyentuh dan melukai tubuh surgawi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!