NovelToon NovelToon
Permainan Terlarang

Permainan Terlarang

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Pembantu / Pembaca Pikiran
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Alim farid

**Sinopsis:**

Luna selalu mengagumi hubungan sempurna kakaknya, Elise, dengan suaminya, Damon. Namun, ketika Luna tanpa sengaja menemukan bahwa mereka tidur di kamar terpisah, dia tak bisa lagi mengabaikan firasat buruknya. Saat mencoba mengungkap rahasia di balik senyum palsu mereka, Damon memergoki Luna dan memintanya mendengar kisah yang tak pernah ia bayangkan. Rahasia kelam yang terungkap mengancam untuk menghancurkan segalanya, dan Luna kini terjebak dalam dilema: Haruskah dia membuka kebenaran yang akan merusak keluarga mereka, atau membiarkan rahasia ini terkubur selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alim farid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13

luna terperangah, matanya membelalak penuh kekagetan. Gigitan kecil di telinganya membangkitkan sensasi yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Rasa malu, canggung, bingung, dan gelisah saling bercampur dalam benaknya. Ketika luna mencoba berdiri untuk menghindari tindakan lebih lanjut dari kakak iparnya, damon dengan gesit menahannya di sofa, mengurungnya sehingga luna kesulitan untuk bergerak.

"Lepaskan aku, kak. Aku harus bekerja," ujarnya dengan nada terburu-buru.

"Akan ku lepaskan hanya setelah kau menerima hukumanku," balas damon tegas. Keheningan mulai memenuhi ruangan, saat tangan damon mengangkat untuk membelai pipi luna, membuat gadis itu menelan ludahnya dengan gugup.

"Kak..."

"Diamlah," damon memotong, menikmati perannya dalam permainan ini. Wajah luna yang memerah hanya menambah hasratnya untuk melanjutkan.

"Kau cantik," bisik damon, membuat luna semakin tersipu. Tubuh luna tampak lebih kecil dibandingkan dengan pria yang menekannya. Ketika tangan damon mulai menyusuri lehernya hingga ke belahan dada yang tersembunyi di balik kemejanya, napas luna menjadi tidak beraturan. Pikiran tentang peristiwa serupa di masa lalu kembali menghantuinya, dan ia bertanya-tanya apakah hari ini akan menjadi pengulangan dari kejadian tersebut.

Dengan usahanya, damon mulai membuka satu kancing kemeja luna, dan jari-jarinya mulai bergerak dari leher menuju belahan dada. luna menahan napas, mencoba mencegah hal itu, namun ia tidak bisa menghentikan tangan damon. Rasa terjepit oleh pria yang mengurungnya membuat luna bingung antara kesalahan dan hasrat yang membara.

Ketika tangan damon bergerak ke arah dada luna, dia merasakan jari-jari pria itu memasuki bra-nya, menyentuh bagian yang mengeras. luna merasa terjebak dalam dilema, antara penolakan dan kepuasan yang tidak dapat ia pungkiri.

"Ini sudah mengeras," bisik damon, suaranya penuh hasrat. Senyum menggoda di wajahnya menambah kepanikan luna, yang kini lebih terjaga oleh sensasi yang dirasakannya. damon terus merangsang luna dengan sentuhan lembut, yang membuatnya melengkung dalam kenikmatan.

"Bagaimana, kau suka?" tanya damon, berhenti sejenak untuk memberikan sedikit dorongan.

"Ada telepon masuk, kak," sahut luna, merasakan getaran ponselnya di saku. Ia mencoba meraih ponselnya, namun damon cepat merebut dan mematikannya tanpa ragu.

"Itu mungkin panggilan penting!" teriak luna dengan marah. damon menatapnya dengan tajam, membuat luna merasa takut.

"Aku tidak suka gangguan saat bersenang-senang. Kau tidak akan keluar dari sini sampai aku puas," tegas damon, menegaskan dominasi yang tidak bisa diabaikan.

"Kakak sudah menikah. Mengapa tidak bersenang-senang dengan istri kakak saja? Ini tidak benar, kita melanggar kepercayaan kak elise," kata luna dengan keberanian. Ia menyadari bahwa ia juga terlibat dalam situasi ini, menikmati sentuhan meski merasa bersalah.

damon tersenyum penuh percaya diri. "elise tidak bisa memuaskanku. Lagipula, dia sendiri sering berada dengan pria lain. Aku tidak peduli, karena hubungan kami hanyalah kontrak. Aku hanya ingin bermain denganmu sebelum memberitahumu yang sebenarnya," jelas damon, menambahkan rasa pikat pada suasana yang tegang.

"Mulai sekarang, kau akan menjadi teman bermainku di ranjang, menggantikan kakakmu," tambah damon dengan nada mendominasi.

luna terkejut. "Jadi kak damon anggap aku wanita gampangan?" tanyanya jengkel, menyadari dirinya juga terlibat dalam situasi ini.

"Bagaimana bisa kau berpikir begitu? Aku tidak memandangmu seperti itu. Kau hanya satu-satunya wanita yang bisa membuatku terangsang, tapi kau bukan wanita gampangan. Kau hanya gadis yang tidak bisa menahan rangsangan dari pria sepertiku," jawab damon dengan tatapan menggoda dan penuh percaya diri.

luna terdiam, bingung harus menanggapi bagaimana. Ia merasa segala sesuatunya salah dan takut akan dampak dari tindakan mereka.

"Kita sudah mengurangi waktu bersenang-senang kita, nona kecil," ujar damon lagi. Tangannya kembali menjelajah ke bawah, berhenti di antara paha luna. Dia mengusap bagian sensitif dari luar jins luna dengan lembut, mengungkapkan bagian yang paling pribadi dari tubuh gadis itu.

luna merasa panas dingin. Ketika risleting celananya dibuka perlahan oleh damon, dan celana jins serta pakaian dalamnya dilucuti, ia merasa sangat malu.

"Kau sangat indah," puji damon saat melihat area sensitif luna yang tertutup bulu halus. luna berusaha menutupi bagian itu dengan tangannya, merasa terhina dengan tindakan yang dilakukan damon.

"Kau ingin aku menggunakan jari atau mulut?" tanya damon, memaksa luna untuk memilih antara dua opsi yang tidak dapat ia jawab karena kepanikan.

"Karena aku ada rapat dalam lima menit, lebih baik kita selesaikan dengan jari saja," lanjut damon. Jari-jari damon mulai bergerak masuk ke dalam tubuh luna, memanipulasi dengan lihai, membuat luna merasa tertekan dengan sensasi yang sangat kuat.

"Ahkkk..." luna merintih, menyadari kehadiran mereka di kantor dan berusaha menahan suara dengan menutup mulutnya. "Mendesahlah sepuasmu, aku suka mendengar suara seksimu," bisik damon, terus melanjutkan permainan jari dengan semakin agresif, membuat luna merasa terombang-ambing dalam gelombang kenikmatan.

1
Endang Yusiani
mirip-mirip
Alim Farid: apanya mirip"kak
total 1 replies
Debby Tewu
lanjut ceritanya
Debby Tewu
lanjut dong veritanya
Divana Mareta
lanjut thor...
Subrianti Subrianti
Luar biasa
Alim Farid: makasih kakak 🙏🙏🙂
total 1 replies
bb_yang_yang
Yuk, thor, update secepatnya! Pembaca mu sudah tidak sabar lagi. 😍
Jock◯△□
Ganti tanggal jadi sekarang ya thor!
Asnisa Amallia
Gimana ceritanya bisa sehebat ini? 😮
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!