NovelToon NovelToon
Selalu Menunggu

Selalu Menunggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Windia

Seorang perempuan yang selalu menunggu kedatangan lelaki tercintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecewa

Setelah menelpon dengan bima tiba-tiba ada notifikasi yang berasal dari Lila. Devan merasa senang karena Lila telah membuka blokirannya dan mengirim pesan kepada Devan. Tak butuh waktu lama Devan langsung membuka nya.

'aku mau putus'

Degggg

Devan dibuat kaget oleh pesan yang dikirim Lila saat ini, tak lama Devan langsung menelpon Lila.

"Sayang, kamu kenapa, kok kamu minta itu lagi?" Tanya Devan sekaligus panik atas tindakan Lila saat ini.

"Intinya aku mau putus dan aku udah nggak mau ada hubungan sama kamu lagi dan yang  terpenting sekarang adalah kamu jangan ganggu hidup aku lagi dan jangan pernah telepon aku lagi" tegas Lila berusaha menahan isaknya.

Mendengar suara Lila sedikit berubah dan terdengar tercekat, devan merasa bahwa Lila sedang menahan tangisnya.

"Sayang kita omongannya baik-baik ya jangan kayak gini" Devan berusaha menenangkan Lila.

"Nggak ada yang perlu diomongin lagi, intinya aku mau kita putus" dan langsung mematikan sambungan teleponnya.

Devan semakin panik atas tindakan Lila, yang terlintas di genapnya sekarang adalah mengapa Lila tiba-tiba meminta untuk menyudahi hubungannya tanpa Devan tahu sebabnya.

Kemudian Devan langsung menemui papahnya.

"Puas apa sekarang udah bikin cewek lebih jauh dari aku, sebenarnya mau apa sih?" Devan sudah terlihat marah dengan sikap papahnya yang semena-mena terhadap dirinya.

"Kenapa kamu Devan tiba-tiba menemui papa dan langsung marah-marah di mana adab kamu, apakah apa mengejari kamu seperti ini"

"Aku nggak ngerti sama papah, papah ingin sekali dihargai tetapi papah sendiri yang nggak pernah ngehargain Devan sebagai anak papah dan papah juga berbuat terhadap Devan.

"Apa tidak punya banyak waktu untuk meneladani kamu Devan papah akan pulang sekarang bersama mamah ke Indonesia" malas menjawab pertanyaan Devan Johan langsung meninggalkan Devan. Melihat tingkah Johan Devan hanya membiarkan dia pergi begitu saja. Tak lama Talia menghampiri Devan yang terlihat sangat kacau.

"Sayang Kamu Kenapa?" Talia sambil mengelus punggung anaknya.

"Gak papa mah" Devan tidak ingin memberi tahu mamahnya.

"Ya sudah kalo tidak ada apa-apa ayo kamu tidak mau mengantarkan mamah ke bandara"

"Tapi mah aku punya jam kelas sekarang" Devan berbohong kepada mamanya karena dia tidak ingin bertemu dengan papahnya saat ini.

"Ya sudah kalau kamu nggak bisa mamah dan papah akan ke bandara 2 jam lagi jadi kamu hati-hati dan selalu jaga kesehatan" ucap Talia dibarengi dengan mencium kening putranya sekilas.

"Mamah mau bersiap-siap terlebih dahulu yah" talia pamit kepada Devan dan langsung beranjak meninggalkannya.

Sepeninggalan mamahnya Devan langsung bergegas ke kamarnya. Akan tetapi tiba-tiba haneponenya bergetar tanda panggilan masuk.

"Bima ngapain dia nelpon gue lagi?" Tanya Devan pada dirinya sendiri.

Tak lama Devan langsung mengangkat sambungan telepon dari bima.

"Ada apa lagi Lo nelpon gue?" Tanya Devan yang merasa kesal.

"Gawat Dev Lila udah tau" terdengar suara bima di balik speaker telepon.

Devan semakin bingung

"Lo ngomong apaan njir Lila tau apaan" ucap Devan.

"Lila udah tau kalo Lo udah tunangan sama Amanda" jelas bima.

Degggg

"Lo Lo tau dari mana" panik Devan.

"Gue tau dari Indri soal postingan Amanda trus si Indri ngasih tau semuanya ke Lila" jelas bima. Mendengar penuturan bima membuat Devan panik.

'mati gue' umpatnya di dalam batin.

Tuttttt

Devan mematikan sambungan telepon secara sepihak.

"Sial" maki Devan kepada dirinya sendiri.

Apakah ini akhir dari hubungan mereka akan tetapi Devan sangat tidak rela melepaskan Lila di dalam kehidupannya.

Seandainya saja Lila ada di samping Devan saat ini maka Devan akan menjelaskan semuanya yang terjadi agar hubungan mereka tetap seperti semula.

...........

"Gue nggak nyangka sama lu dev, gue udah tulus cinta yang sayang sama lo jadi apa balasnya Lo" gerutu Lila yang merasa kecewa pada Devan.

"Udah sekarang Lila Lo nggak usah mikirin dia lagi, Lo harus bisa ngelupain Devan gimana pun caranya" Lila berjanjibkeoada dirinya sendiri bahwa ia akan melupakan Devan.

KECEWA

satu kata yang ada di dalam benak Lila saat ini. Seseorang yang sudah membuatnya merasakan cinta serta kebahagiaan kini di tergantikan oleh penghianatan dan kebohongan.

.............

Dua tahun kemudian Lila menjalani kehidupannya sehari-hari dan juga ia belum membuka hatinya untuk orang lain, bukannya tidak laku ada banyak lelaki yang ingin bersamanya sekarang akan tetapi Lila masih dalam proses menghilangkan rasa traumanya atas penghianatan yang di berikan oleh Devan.

Selama 2 tahun dia berusaha untuk menghapus semua kenangan bersama Devan, tapi hasilnya nihil semakin Lila berusaha melupakan Devan disitu pula Lila semakin mengingat kenangan bersama Devan.

............

Berbeda dengan Devan yang kini semakin sibuk dengan perusahaan yang di tanggung jawabkan oleh Johan. Ternyata di pertengahan kuliahnya Devan berhenti atas suruhan dari Johan untuk mengurus perusahaan yang ada di Eropa. Hal ini semakin membuat Devan sangat terkekang karena johan benar-benar mengatur hidupnya semaunya jika saja Johan tidak mengancam tentang Lila mungkin Devan tidak akan melakukan semua yang ia inginkan.

"Sayang kamu harus istirahat, jangan sampe kecapean ntar aku khawatir sama kamu".

Tutur Amanda yang sedari tadi menunggu Devan yang sedang mengerjakan semua berkas"nya. Devan hanya menatap Amanda dengan malas tanpa menjawab ucapannya. Tak mau menyerah Amanda langsung mendekati Devan.

"Mending kita makan siang dulu, dari tadi kamu belum istirahat loh" ucap Amanda sambil memeluk leher Devan.

""Gue lagi nggak mood makan Sekang mending Lo aja yang makan sendiri nggak usah ngajak gue." Ketus Devan.

"Ihhh sayang kok kamu gitu sih, masa kamu tega nyuruh aku makan sendiri gimana ntar kalo ada cowok bule di sini yang godain aku" Amanda melembutkan suaranya seraya merayu Devan.

"Gue nggak peduli justru bagus kalo Lo sama cowok yanga ada di sini biar kita nggak jadi nikah"

"Sayang kamu nggak boleh gitu kamu nggak ingat kalo setahun lagi kita bakalan nikah" jelas Amanda. Benar kata Amanda setahun lagi mereka akan menikah karena keputusan itu sudah di buat sebelum acara pertunangan berlangsung.

"Gue nggak peduli mending Lo sekarang keluar dari sini" usir Devan langsung menarik tangan Amanda supaya perempuan menyebalkan ini segera pergi meninggalkan ruangannya.

Amanda pun pasrah dan langsung keluar dari ruangan tersebut dengan muka kesalnya.

Itulah kehidupan Devan selama 2 tahun ini yang slalu saja di ganggu oleh Amanda dan sangat membuat dia darah tinggi setiap harinya. Tiba-tiba terbesit di pikiran Devan mengingat Lila.

"Sayang kamu apa kabar di sana" gumamnya sambil melihat foto Lila yang dia ambil secara diam-diam saat mereka tengah berjalan bersama.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!