Misi balas dendam seorang Duda arogan plus gila, pada seorang gadis yang ada sangkut pautnya dengan target balas dendam nya.
Duda itu mengira dia sudah paling gila, namun ternyata gadis yang dinikahinya secara paksa lebih gila darinya.
"Aku sudah tahu kau lah yang sebenarnya menjebak ku tidur dengan mu! Lihat dan rasakan nanti, akibat kau berani menjebak seorang Denada...!" ancam gadis itu dengan wajah pongah, dia tidak terima menikah paksa dengan duda beranak dua, bahkan usia mereka terpaut jauh 15 tahun.
"Hei bocah! Kau kira aku takut dengan ancaman mu?! Aku...?! Seorang pebisnis yang bahkan tak kenal ampun pada pesaing-pesaing nya! Jangan mimpi kau bisa membalas perbuatan ku! Sekarang, aku adalah suamimu! Kau harus patuh padaku! Akan ku pastikan pernikahan kita adalah neraka bagimu...!" Arjuna seorang duda berusia 34 tahun menyeringai licik.
Karakter keduanya sama-sama kuat dan keras, siapakah yang berhasil menaklukan pasangan nya lebih dulu dalam jeratan cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Backstreet.
Malam itu Arjuna tidak pulang ke rumah nya, dia menemani Dena di apartemen milik gadis itu. Perabotan rumah sudah datang tak lama setelah mereka membelinya dan sudah tertata rapi sebab Juna menyuruh orang untuk membereskan isi apartemen.
Drrrrrrrrtt
Ponsel Arjuna sejak tadi terus bergetar, sengaja ponsel hanya dalam mode getar.
“Angkat dulu, Om... itu mungkin Mommy mu,“ Dena sedang berada dalam dekapan Juna, malam itu mereka kembali bermain dan keduanya berada di balik selimut dengan sama-sama bertubuh polos.
“Besok pagi aja, sebelum ke perusahaan aku sempatkan pulang. Ada anak-anak juga, aku sebenarnya merindukan mereka. Tapi saat ini kamu lebih penting... karena hatimu sudah dilukai Ibuku,“ gumam Juna, mata mereka berdua terpejam sudah bersiap masuk ke dalam mimpi.
Tiba-tiba mata Dena sontak terbuka, “Anak-anak Om juga datang? Lalu, Om malah disini bersama ku!“
“Gapapa, anak-anak ada Grandma mereka, sementara kamu hanya ada aku.“
“Kata siapa? Aku masih punya teman, Om terlalu percaya diri.“
Bibir Juna mencebik tak suka, “Jangan membandingkan ku dengan teman-teman mu! Ingat ya... Om harus lebih penting dari mereka.“
“Dih! Om cemburu! Terus apa kabar anak-anak Om yang pasti sedih Om lebih mementingkan aku. Udah, sana pulang. Daripada nanti Mommy Om nyari-nyari Om!“
“Kamu menyuruh ku pergi? Kamu serius?“ akhirnya Juna membuka mata terpejam nya, dia menatap wajah mungil istrinya dengan tatapan kesal.
“Yes! Sana pergi!“
“Nggak mau!“ Lelaki itu malah menggeser tubuhnya semakin ke bawah, dan kini posisi kepala nya berada di dada istrinya. “Mending nyyu ssu lagi...“
Dengan cepat Dena menghalangi wajah Juna lebih tepatnya mencengkram pelan dengan telapak tangannya, lalu menjauhkan dari dadanya.
“Pergi nggak! Atau aku akan marah sama Om dan nggak bakal ngasih jatah kalo Om minta!“
“Ck! Udah mulai berani ngancem!“ akhirnya Juna pun menyerah, dengan tak rela dia turun dari ranjang dengan tubuh telanjaaangnya. “Kalau gitu, Om pulang dulu. Besok pagi, kamu pergi ke perusahaan sebelum pergi kuliah... kita sarapan bersama. Untuk sementara ini kita backstreet dulu, sebelum Mommy merestui pernikahan kita. Kamu nggak marah, kan?“
“Mandi sana dan cepat pulang! Nanti kita bicara lagi, anak-anak Om pasti menunggu Om.“
“Jam segini mereka sudah tidur, tapi kamu benar... mereka pasti senang saat mereka bangun ada aku tidur di samping mereka.“
“Jadilah Daddy yang baik untuk mereka, Om.“
Juna tersenyum, tangannya mengelus kepala istrinya, “Aku pikir karena kau masih belum dewasa dan labil, kamu akan bersikap cemburu pada anak-anak Om. Tapi, sepertinya... kalian akan akur. Kapan kamu ingin bertemu anak-anak?“
“Hm, terserah Om. Aku suka anak-anak, kok.“
“Oke, Om mandi dan bersiap dulu. Kamu nggak usah nunggu Om selesai... jadi tidur lah. Om akan langsung pergi, pintu Apartemen aman karena memakai password, kan?“
“Iya.“
“Nite, Baby Girl.“
Cup!
Juna mengecup kening Dena sangat lama, entah kenapa rasa takut kehilangan istrinya nya semakin kesini semakin besar.
.
.
Di rumah besarnya, kedatangan Arjuna sudah ditunggu oleh sang Ibu.
Laki-laki yang dasarnya sangat menghormati ibunya, apalagi setelah sang ibu menjadi single parent di usia Juna 20 tahun. Setelah sang Ayah wafat, Ibunya itu menjadi wanita pebisnis menjalankan perusahaan sebelum akhirnya Juna mengambil alih.
Saat Juna mengambil keputusan pindah kembali ke Indonesia, perusahaan di Prancis kembali dijalankan oleh sang Ibu meski sesekali Juna lah yang mengambil keputusan sebagai pemilik perusahaan.
Juna menyalami punggung tangan Ibunya, lalu mengecup pipi sang ibu. “Mommy pasti capek, kenapa jam segini belum tidur?“
Nyonya Elise duduk di sofa, dengan wajah marah. “Untuk apa kau masih perduli padaku? Urus saja gadis matre itu! Ibu dan anak-anak mu datang jauh-jauh, tapi kau masih saja mengurus gadis kecil jalaaang itu!“
“Mommy!!!“
Bentakan Juna membuat Nyonya Elise terperanjat, “K-kamu membentak Mommy! Untuk pertama kalinya kamu... kamu...“
Cepat-cepat Juna menarik tangan sang Mommy, lantas menciuminya, “Maaf, Mom. Juna nggak sengaja, aku nggak suka Mommy menghina istriku. Bagaimana pun, dia adalah pilihan Juna. Aku harap Mommy bisa menerima nya.“
“Benar kata Amrita, kau sudah dibuat bodoh oleh gadis itu! Dimana akal sehatmu, Juna! Dia hanya menfaaatkan hartamu! Baru saja menikah, dia beli barang-barang mahal...!“
“Itu karena Juna yang menyuruhnya, Mom.“
“Apa?!"
“Juna yang memaksa Dena menghabiskan uang Juna, itu kemauan Juna ingin memanjakan istri Juna. Lagipula... istri Juna membeli barang-barang itu untuk investasi di masa depan bukan untuk berfoya-foya. Kalau Mommy tau, kehidupan nya dulu... dia hanya gadis biasa yang mencari uang untuk kebutuhan hidupnya. Jadi, Dena sebenarnya adalah gadis mandiri.“
“Kau pikir Mommy percaya! Mommy tahu siapa gadis itu sebenarnya! Mommy sudah mendapatkan informasi siapa gadis itu...!“
Deg
Mata Juna terbelalak, dia tak menyangka ibunya akan tahu secepat itu.
“Dia adik perempuan dari laki-laki itu kan! Laki-laki yang berselingkuh dengan mantan istrimu! Orang yang sudah membuat mu kecelakaan mobil dan koma?!“
“Kecelakaan itu bukan salah Devan, aku yang ugal-ugalan saat mengejar mobil nya. Pikiranku saat itu sedang tidak rasional karena Renata berselingkuh... akhirnya aku kecelakaan tunggal.“
“Ooohhh... mentang-mentang adiknya menjadi istrimu, jadi sekarang kau membela kakaknya! Padahal sudah jelas, dia lah yang mengakibatkan mu kecelakaan! Sampai kapanpun Mommy tidak akan pernah menerima perempuan itu, adik dari orang yang telah mencelakai mu Juan...! Lebih baik bunuh saja Mommy!“
Duaaarrr.
Lidah Arjuna terasa kelu, dia tak menduga sang Mommy akan menyangkut pautkan pernikahan nya kini dengan kecelakaan dirinya. Kecelakaan itu ibarat tragedi yang bahkan hampir merenggut nyawa Juna, sampai akhirnya Tuhan memberikan kesempatan kedua untuk Juna hidup kembali.
“Mommy lebih baik mati daripada harus menerima menantu dari keluarga yang hampir merenggut nyawa mu!“
“Mom...“ suara Juna tercekat.
Ya Tuhan, bagaimana ini?
.
.
Esoknya, Renata dan Amrita janjian bertemu di salah satu kafe.
Bibir Amrita tersenyum puas, “ Tadi pagi Tante Elise memberitahuku jika Vincent susah berjanji akan memikirkan kembali pernikahan nya, Tante Elise mengancam akan mati.“
“Baguslah, Juna pasti lebih memilih Ibunya. Aku memang sudah menduga nya, kau tau kenapa?“ Renata lalu mengeluarkan ponsel, ada rekaman dari Rendi saat Jeselyn melabrak Dena di kampus. “Dengarkan rekaman ini, kau pasti mengerti.“
Rekaman pun diputar.
“Jadi, Vincent sengaja menjebak gadis itu bahkan memberi obat agar tidur dengan nya. Apa maksud nya ini?“
“Aku beritahu maksud dari Juna menjebak gadis itu,“ Renata mendekatkan wajahnya setengah berbisik, “Juna ingin membalas dendam pada Mas Devan karena telah merebut ku darinya... itu caranya merebut orang yang disayangi suamiku. Kau tau... menurut dugaanku, Juna hanya main-main dengan pernikahan ini. So, dia pasti tidak akan berat berpisah dari gadis menyebalkan itu.“
Melihat wajah penuh percaya diri Renata, akhirnya Amrita mempercayai ucapan Renata. Kini Amrita akan lebih gencar mendekati Juna, apalagi restu dari Mommy nya Juna sudah ia dapatkan.