Bagaimana nasib gadis nakal itu setelah dinikahkan oleh Daddy nya dengan seorang pria matang yang sudah mempunyai kekasih ?.
" walaupun kita sudah menikah Aku tidak akan ikut campur soal hubungan kalian , asal kemanapun kakak pergi Aku ikut " Pernyataan Ara yang duduk di tepi ranjang pada Rey dimalam pernikahan mereka .
" Hehhh, gadis gila jadi kau juga ingin ikut ketika Aku jalan dengan kekasihku ?" ucap Rey menatap gadis itu dengan sorot mata intimidasi.
" Kemanapun Kakak pergi Aku ikut " senyum lebar Ara penuh kemenangan karena hanya bersama Rey lah Ara bisa melihat dan menikmati dunia luar dengan bebas tidak seperti kehidupan nya selama ini yang layaknya burung di dalam sangkar emas .
" Aku berjanji hanya ikut saja tidak akan mengganggumu Kak " sambung Ara meyakinkan.
yuk baca kelanjutannya 📜
S2 dari novel Ambisi Cinta Gadis Labil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Cemburu ekstrim Papi Rey
" Kenapa jadi memperkosa itukan hak ku sebagai seorang suami " pernyataan Rey yang membuat Ara kaget sampai ingin lari .
" Enggak " Ara langsung berlari walaupun ditengah redupnya cahaya di dalam kamar , tapi Rey sama sekali tidak mengejarnya.
" Papi " Ara kembali menghampiri Rey setelah membuka pintu kamar sedikit dan melihat suasana rumah yang entah kenapa sepi sekali .
" Keluar lah " ucap Rey dengan santainya menarik selimut lalu menutup mata.
Duarr
" Akkkk, Papi takut " Rengek Ara melompat keatas ranjang masuk kedalam selimut dan memeluk Rey yang berbaring diatas ranjang.
" Sudah tau penakut sok berani lagi " gemas Rey tidur miring kembali memeluk Ara dengan erat .
" Mmmh, Papi balikin ranjang Aku" ucap Ara melirik ke sudut ruangan tempat ranjangnya selama ini yang sudah di ganti interior lain .
Muachh .
" Ini ranjang kita " pernyataan Rey mengelus punggung Ara.
" Haaa enggak mau nanti Papi apa-apain Aku lagi pas tidur " ucap Ara yang kini mulai waspada setelah mendengar penuturan Rey.
" Ya pasti diapa-apain dong kan mau masukin dedek bayi " ucap Rey dengan vulgar berbisik kedekat telinga Ara .
" Aaakkk, nggak mau " teriak Ara yang sama sekali belum siap bahkan takut melakukan hal itu.
.............
Siang ini Ara berjalan dengan senang memeluk Snack yang baru saja dia beli di kantin perusahaan bahkan berjalan sambil menjilati es krim di lantai dasar perusahaan Rey .
" Wow , keren-keren sekali teman Papi Rey " ucapan pelan Ara mengintip dari balik dinding Rey yang tengah berdiri di parkiran menyambut kedatangan teman-teman nya .
" Ehhh itu bukannya kakak yang di club waktu itu ?" batin Ara teringat namun setelah beberapa saat datang lagi beberapa mobil dan teman Rey semakin rame namun ada seorang pria matang yang jauh lebih dewasa dari mereka semua
" Kira-kira Om bule mau nggak ya jadi pacar Aku ?" senyum nakal Ara menatap dengan intens bahkan terpana melihat ketampanan pria blasteran yang kini berjalan beriringan dengan Rey dan teman-temannya memasuki perusahaan.
Ara langsung bersembunyi dibawah meja resepsionis begitu mereka semua berjalan di lantai dasar .
" Nyo,"
" shttt" ucap Ara yang duduk menjilati es krim itu agar ketiga resepsionis itu tetap diam dan bersikap tenang seolah tidak ada Ara di bawah meja .
" Nyonya kenapa ?" tanya mereka bertiga ikut berjongkok menatap Ara yang duduk di kolong meja setelah Rey dan rombongan nya masuk kedalam lift khusus.
" Tidak ada , ini untuk kakak " ucap Ara mengunyah habis es krim nya lalu memberikan Snack nya pada resepsionis itu dan berlari keluar perusahaan mencari bodyguard nya.
20 menit kemudian .
Rey yang tengah menjelaskan materi meeting di depan layar monitor menoleh menatap ke kaca disepanjang ruangan begitu Ara lewat depan tampilan yang sangat feminis sekali berbeda dengan tampilan beberapa jam yang lalu saat dia minta uang pada Rey untuk jajan .
" Hmmm" gumam Rey langsung bad mood begitu menyadari semua orang yang ikut meeting bersamaan menatap Ara sampai gadis yang berjalan itu hilang dari pandangan mata .
Rey mencoba mengendalikan diri untuk melanjutkan meeting serta memperbaiki moodnya yang tiba-tiba buruk setelah melihat Ara di tatap dengan cara tak biasa oleh semua orang bahkan oleh teman-temannya karena menarik perhatian.
Aura gadis nakal itu tiba-tiba mahal sekali saat dia berpenampilan feminim!.
" Ada apa dengan Ara tak biasanya gadis itu begitu ?" batin Rey ketar-ketir juga melihat istri kecilnya yang sangat menarik ketika tampil dalam versi berbeda .
.........
Selesai meeting Rey berjalan menuju pintu utama perusahaan bersama teman-teman dan rekan bisnisnya untuk mengantar mereka yang akan pulang sambil mengobrol dan bercanda hangat .
Brakk
" Maaf Om Ara nggak sengaja " ucap Ara menatap pria tampan di hadapan nya tanpa berkedip .
" Tidak apa-apa Saya juga salah " ucap pria itu berjongkok mengambilkan langsung ponsel Ara yang terjatuh setelah menabrak nya .
" Terimakasih" senyum lebar Ara menerima ponselnya yang diambilkan oleh pria itu langsung, padahal ada banyak staff dan bodyguard nya di belakang .
" Sama-sama lain kali kalau jalan ditengah keramaian jangan sambil main ponsel ya " nasehat pria itu menatap gemas Ara yang berdiri hanya sebatas dadanya.
" Baik Om bule " ucap Ara dengan patuh menatap pria itu malu-malu.
" Nama Saya Alex , Cinta " ucap Pria itu tergelak mendengar panggilan gadis kecil itu padanya.
" Cinta ?" ulang Ara yang.
" Cinta itu panggilan kamu " ucap Alex yang membuat Ara langsung meronta-ronta Baper dipanggil cinta oleh pria itu .
..........
" Lihatlah dia mulai berani sekarang" kekeh Daniel bersama teman-teman lain menatap Ara yang mengobrol dengan Tuan Alex sampai malu-malu hingga membuat Rey panas dingin menatapnya.
" Apa yang sedang diinginkan gadis itu " geram Rey mengepal tangan nya .
" Sepertinya istri kecilmu menyukai pria matang Rey " tawa kecil Ricard to the points saat akhirnya Rey sadar tentang perasaan nya pada Ara yang awalnya sempat dia sia-siakan.
" Aku juga pria matang" geram Rey berjalan mendekati Ara lalu menjewer telinga gadis nakal itu.
" Papi " Rengek Ara berjalan mengikuti Rey yang menjewer telinga nya .
" Bagus , pantas berpenampilan seperti ini ada udang di balik batu rupanya" geram Rey yang benar-benar tidak bisa mengendalikan diri lagi .
" Om bicara lain waktu ya Papi ku sedang marah " ucap Ara pada pria itu walaupun Rey sudah menggenggam tangan nya.
" makanya jangan nakal Papi kamu marah kan " tawa Alex kembali melanjutkan langkah sambil tertawa kecil berpikiran positif saja mungkin Tuan Reynolds adalah saudara Ara yang dia panggil Papi karena pemarah dan galak .
Sesampai didalam ruangan nya Rey mengunci pintu lalu mengepung Ara dengan kedua tangannya disudut dinding .
" Ngapain kamu hahhh" tanya Rey menatap dengan tajam istri kecilnya yang membuat dia hampir kecolongan.
" nggak ada " jawab Ara dengan wajah santainya.
" Kamu suka pada tuan Alex ?" tanya Rey to the points yang bisa melihat langsung dari mata dan sikap Ara tadi begitu dia berbicara dengan tuan Alex.
" Kayaknya, dia ganteng Pi " ucap Ara dengan jujurnya mengakui .
" Tubuhnya atletis banget lagi " ucap Ara yang bisa melihat tubuh kekar Alex saat berdiri di hadapan nya walaupun tertutup kemeja tapi ototnya tercetak dengan jelas .
Rey melepas jas dan dasinya lalu melempar ke lantai sambil menatap Ara yang berdiri diam menatapnya.
" kalau Kamu suka tubuh atletisnya Aku punya bentuk yang lebih bagus darinya " ucap Rey tak lagi melepas kancing kemeja tapi sudah merobek bajunya agar cepat lepas .
" Sentuh " ucap Rey menyodorkan langsung tubuhnya pada Ara .
"Papi bu," Ara belum melanjutkan ucapan tapi Rey sudah menciumnya dan memegang tengkuk Ara untuk mengekspos lebih dalam .
" Lihat kapan perlu sentuh tubuhku ini saja tidak usah membayangkan tubuh orang lain " ucap Rey memegang kedua tangan Ara lalu meletakkan di dadanya yang kini sudah tidak tertutup apapun lagi .