Seorang gadis bernama Nanda Putri Ivander berusia 28 tahun meninggal setelah tau penghianat Sang tunangan dan sahabatnya yang menginginkan hartanya
karena tidak mau membuat mereka merasakan kemenangan mengambil hartanya Nanda pun menjatuhkan tubuhnya kejurang yang ada di belakang nya.
tapi bukanya pergi ke akhirat jiwa Nanda malah masuk ke tubuh seorang gadis koma yang bernama Nanda Kirana putri berusia 18 tahun, karyawan restoran.
pembalasan dendam pun menjadi tujuanya,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alaric Biantara Cavero
"Kamu pergi kekantin sana makan, setelah itu kemari lagi ingat kemari lagi jangan pergi Kakak akan tau kemana pun kamu pergi jadi setelah makan temui Kakak di sini kakak masih menunggu orang itu dulu" ucap Nanda
"Baik kak, Kakak juga Jangan kemana mana nanti aku bingung cari kemana" ucap Raden
"iya sana makan dulu" ucap Nanda setelah itu Raden pun pergi ke kantin rumah sakit Sedangkan Nanda menunggu dokter keluar dari tadi lama sekalian tidak ada yang keluar.
Setelah 30 menit Raden pun kembali tapi dokter belum juga keluar,
"Kak orang itu belum keluar ya?" tanya Raden
"Belum ini kok lama banget, masak satu pun suster gak ada yang keluar" ucap Nanda
Baru saja selesai bicara begitu pintu ruangan itu pun terbuka
"Nah itu dia, dok bagaiamana keadaan orang itu?" ucap Nanda
"Sekarang sudah baik baik saja nona tadi tuan itu mengalami kritis karena kehabisan darah untung saja kami masih memiliki persediaan darah yang saman" ucap sang dokter
"Lalu bagaimana keadaan nya sekarang?" ya ya Nanda
"Beliau belum sadar nona tapi sudah baik baik baik saja, tinggal menunggu beliau sadar jadi tolong siapkan kamar untuk pasien karena sudah siap untuk di pindahkan" ucap dokter itu
"Baik dok saya akan siapkan sekarang jika begitu" ucao Nanda
Setelah itu Nanda pun pergi keruang administrasi di ikuti oleh Raden
"Kak apa kakak kenal pria itu ?" tanya Raden
"Tidak, kakak tadi melihat dia tidak sadarkan diri di dalam mobil dalam keadaan tertembak" jawab Nanda
"Lalu bagaimana biayanya, apa kakak ada untuk membayar pasti mahal, coba tambah dengan uang ini tadi saja kak" ucap Raden polos
"Hehehe kamu ini lucu sekali, udah kamu simpan uang itu kakak masih ada uang insyaallah cukup untuk biaya nya" ucap Nanda
Tidak lama Nanda selesai membayar semua biaya dengn lunas Raden yang mendengar nominal nya sampai shock tapi dengan santai Nanda membayar nya.
Setelah menyerahkan surat surat pada suster yang mengurus, akhirnya pasien di pindahkan ke ruang rawat VIP
"Nona semua sudah selesai dan ini barang tuan ini, ucap sang suster
"Baik sus terima kasih," ucap Nanda setelah itu suster pun keluar Nanda pun mendekati pria itu,
"Ternyata sangat tampan, coba aku lihat tanda pengenal nya siapa tau ada saudara nya" ucao Nanda
"Kak seperti nya dia seorang bos besar ya" ucap Raden
"Iya mungkin, seperti nya begitu" ucap Nanda
Nanda pun mengambil id card nya dan melihat nama yang tertera,
"Alaric Biantara Cavero, nama yang bagus seperti orangnya," ucap Nanda
"Baiklah ayo kita cari tau siapa dia" ucap Nanda mulai mengeluarkan iPad nya dan mulai mengetik sesuatu di iPad nya
Raden yang melihat itu ikut mendekat karena penasaran, melihat kelincahan Nanda membuat Raden kagum pada Nanda
Setelah beberapa saat kemudian Nanda pun berhasil mendapatkan apa yang dia cari,
"Alaric Biantara Cavero, seorang pembisnis terkenal yang sangat sukses di Asia dan Eropa, pria blasteran ibu Indonesia dan ayah keturunan eropa, anak pertama dari 2 bersaudara, hari ini dia akan pergi kekantor Tapan pengawal karena dia sedang ingin sendiri tapi tanpa di duga ada yang berkhianat dan membuat musuh tau jika pagi tadi Alaric sedang sendiri, Ketiga asisten nya sedang mencarinya tapi tidak bisa karena semua akses cctv di hilangkan oleh musuh" ucap Nanda melihat apa yang dia dapat
"Kak apa kita harus memberi tau asisten nya?" tanya Raden
"Iya akan kakak beri tau mereka setelah kakak lihat ketiganya bisa di percaya yang berkhianat malah salah satu bodyguard nya" ucap Nanda
Setelah itu Nanda menghubungi salah satu asisten pribadi Alaric
"Halo tuan Jiro, saya hanya ingin memberi tau jika tuan Alaric ada di rumah sakit prima HD, saya tunggu kedatangan nya jangan lama lama"ucap Nanda tanpa menunggu jawaban dari orang yang di telpon
Sedangkan Raden tertawa melihat sikap Nanda
"Kamu kenapa?" tanya Nanda
"Engga papa kakak keren"ucap Raden
"Ada ada saja kamu ini, yasudah kita tunggu tuan Jiro Dulu setelah itu kita pulang" ucap Nanda
Sedangkan di posisi lain tepatnya di posisi jiro yang sedang kebingungan bersama kedua sahabatnya pun kebingungan saat mendapat kan kabar dari seorang wanita yang meminta dia kerumah sakit.
"Jiro ayo kita coba cek kok malah bengong" ucap Levi
"Ini beneran apa jebakan" tanya Jiro bingung
"Dasar bodoh ni anak masak mau jebak di rumah sakit" ucap Davi kesal sembari pergi keluar menuju mobil mereka untuk pergi ke rumah sakit yang di berikan oleh si penelpon
"Aku salut dengan wanita itu yang memberi tau tanpa mendengar jawaban atau pertanyaan dari Jiro dan lagi dia tau dari mana nomer telpon mu," ucap Levi
"Mungkin saja nomer telpon Jiro itu pasaran, dia Jan buaya darat suka tebar pesona setiap jalan nempelin nomer telpon di pohon pohon " ucap Davi santai
"Hahaha" Levi tertawa lepas
"kurang ajar kau pikir aku jasa sedok WC apa" kesal Jiro
Setelah menempuh perjalanan cukup jauh tidak lama kemudian mereka pun menuju ruangan yang di berikan oleh gadis penelpon lewat chat
Akhirnya mereka sampai di depan ruang inap dimana Alaric di rawat,
"Tok... Tok... Tok..." suara ketukan pintu terdengar setelah itu pintu pun terbuka terlihat lah tiga pria tampan yang kaget saat melihat arah tempat tidur
"Bos kenapa dengan mu, kenapa seperti ini" ucap Jiro panik begitu juga Levi dan Davi
"Jangan di guncang tubuhnya dia baru selesai di operasi karena terkena tembakan di lengan kiri dan dada kirinya, serta sempat kritis" ucap Nanda tiba tiba dan itu membuat ketiga pria itu terkejut dan juga terpesona melihat seorang gadis muda yang terlihat cantik.
Raden menahan senyum saat melihat ketiga nya melihat Nanda dengan tampang bodoh nya
"Kalian kenapa kesambet ya, baru juga masuk rumah sakit udah di ikutin hantu" ucap Nanda dan itu membuat ketiga pria itu merinding
"Nona anda siapa dan bagaimana bisa bos kami seperti ini" ucap Davi
"Saya Nanda, saya tadi tidak sengaja lewat di jalan xxx saya melihat sebuah mobil terparkir di pinggir jalan dengan pintu terbuka saat saya lihat ternyata tuan Alaric sudah dalam keadaan luka tembak, dan ini semua barang nya, ohya hati hati dengan bodyguard tuan Alaric Karena salah satu nya adalah penghianat dan tidak hanya satu tapi tiga" ucap Nanda panjang lebar
Mendengar ucapan Nanda ketiga nya Sangat shock dan kagum melihat Nanda yang Santai saat berbicara pada mereka tanpa terpesona sedikit pun,
"Kurang ajar jadi ada penghianat kita kecolongan jika bos bangun kita belum menangkap mereka bisa habis kita" ucap Levi gusar
"Tuan jika begitu saya permisi dulu semua sudah selesai dan kalian juga sudah datang, jadi kami permisi dulu" ucap Nanda
"Baik nona. Terima kasih atas bantuannya kami berhutang nyawa dengan anda" ucap ketiganya tulus
"Tidak masalah selagi aku bisa membantu akan aku bantu jika begitu aku permisi, ohya mobil tuan Alaric ada di parkiran ya" ucap Nanda
"Baik nona. Terima kasih sekali lagi" ucap ketiganya
Dan Nanda pun segera pergi bersama Raden
saat di parkiran Raden ingin pamit pulang
"Kak Raden pamit pulnag ya" ucap Raden
"Mau pulang kemana, kemasjid lagi" ucap Nanda dan Raden terdiam
"Sudah ayo ikut kakak pulang kerumah kakak saja" ucap Nanda menggandeng tangan Raden
"Tapi kak?" ucap Raden terpotong
"Sudah ikut saja" ucap Nanda dan membonceng Raden menuju apartemen miliknya,
Bersambung
sedikit kurang greged cerita hukuman utk jahaters..😊🙏
semoga sukses... semangat terus thuorr.. jgn semangit krn kritikan readers..👍💪
lanjut thuorrr...