Berawal dari Marley yang menolong gadis kecil yang ia beli dari Klub malam, dengan bayaran yang tinggi.
Sebagai seorang Cassanova, tentunya Marley menginginkan hal ranjang kepada gadis yang telah ia tolong.
Tapi, Bintang memberi syarat sebelum menyentuh nya harus menikahi nya terlebih dahulu. lalu bagaimana dengan Marley? apakah mereka akan menikah hanya karna darah perawan yang diinginkan Marley?
Ayo baca dan jangan lupa Vote, Follow, like, dan komentar agar novel ini bersinar terang:)
Follow IG:authorhaasaanaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode Tiga Tiga
Makanan Bintang sudah habis, ia sangat suka dengan masakan ala Marley.
“Enak banget, Tuan.. Lain kali masakin lagi ya” Ucap Bintang dengan senyuman nya, selama hidup ini didunia ini.. Baru kali ada yang mengatakan hal itu kepada Marley.
Marley mengangguk saja, ia masih memikirkan tentang sikap Bintang yang biasa saja sehabis melakukan hal yang membuat jantungnya ingin lepas.
“Ada apa?” Tanya Bintang, sedari tadi Marley terus menatap nya intens. Seperti mencurigai sesuatu, Bintang merasa seperti itu.
“Berapa pria yang telah kau cium?” Tanya Marley dengan tatapan penuh mengintimidasi, sampai kedua alis Bintang menyatu mendengar pertanyaan aneh itu.
“Berapa? Maksudnya apa?” Tanya Bintang balik, yang mencium Bintang hanyalah Marley seorang saja. Karna pun, baru Marley pria yang mendekati nya.
“Kenapa kau terlihat biasa saja saat mencium ku, gugup tidak. Apakah jantung mu berdebar seperti ku?” Pertanyaan yang hanya bisa dikatakan Marley dari dalam hati, akan memalukan jika mengatakan nya secara langsung.
“Ada pria yang pernah mencium ku sebelum dirimu, Tuan..”
“Siapa?!”
Bahkan Bintang belum selesai bicara, Marley sudah bertanya dengan intonasi yang tinggi. Dan matanya yang membulat sempurna, seperti akan marah saja.
“Ayah ku, sebelum dia meninggal.”
Seketika Marley langsung menghela napas lega, itu berarti ia yang pertama dalam segala hal pada diri Bintang. Marley menjadi tenang, hampir saja ia ingin menghancurkan pria yang telah mencium Bintang terlebih dahulu sebelum dirinya itu.
Marley menggendong Bintang ala bridal style, membawanya menuju kamar. Marley merasa jika Bintang akan lelah naik tangga lagi, ia tidak ingin Bintang merasa kelelahan. Cukup lelah dalam hal ranjang saja, tidak hal lain.
Kala sampai dikamar, Marley merebahkan Bintang diatas kasur. Kaki Bintang tidak sengaja menyentuh junior Marley, dan langsung saja menegang.
Seketika Marley menegang juga, ia tidak ingin melakukan nya sekarang. Tapi, jika sudah seperti ini.. Maka tidak ada pilihan lain selain meminta pertolongan Bintang.
“Maaf, Tuan.. Aku tidak sengaja menendang..”
“Tidak papa, tapi kau harus membantu ku.”
“Dengan apa?”
“Aku tidak akan memaksa mu, jika kau tidak mau aku akan menggunakan cara lain.” Ucap Marley, ia melepaskan seluruh pakaiannya. Hingga mata Bintang membulat sempurna kala melihat sesuatu yang menegang di bawah sana, matanya langsung terpejam.
“Sangat menakutkan” Ucap Bintang, Marley tersenyum mendengar nya.
“Apa kau mau membantu suami mu ini?”
Perlahan Bintang membuka matanya, langsung bertemu dengan mata tajam Marley yang telah berkabut gairah.
Bintang sedikit tahu tentang tugas istri, yang harus melayani suaminya. Menolak akan dosa,selain itu Bintang juga tidak rela kalau Marley mencari pelampiasan ke orang lain.
Perlahan Bintang mengangguk, ia mengalungkan tangannya pada leher Marley. Marley langsung mendaratkan bibir nya ke bibir indah Bintang, pergulatan bibir yang kaku Bintang pun terjadi sangat lama.
Bahkan karena menikmati pergulatan bibir itu, Bintang sampai tidak menyadari kalau ia sudah tidak memakai sehelai pakaian pun. Suhu AC yang dingin membuat tubuh nya kedinginan, Marley menutupi tubuh Bintang dengan tubuh kekarnya.
Kala sudah puas dibagian bibir, perlahan-lahan ciuman Marley turun menuju leher dan juga bagian dada. Ia meningalkan jejak yang banyak di sana, tempat favorit nya.
Sambil tangannya melakukan pemanasan di inti Bintang, membuat Bintang mendesa* dengan setiap hal yang dilakukan Marley pada tubuh nya.
Tiba-tiba tubuh Bintang menegang dan merasakan pelepasan yang sangat dahsyat, sampai-sampai merintih dengan kencang.
Bintang terengah-engah, Marley menarik tubuh nya hingga menempel sempurna pada tubuh Marley.
“Aku akan melakukan nya, katakan jika gerakan ku terlalu cepat.. Aku mudah tidak terkendali kalau soal tentang mu, Bibin.” Bisik Marley, ia mengecup mata Bintang yang menatapnya sayu.
Bintang melenguh kala merasakan sesuatu yang menerobos masuk dibawah sana, dan Marley perlahan bergerak dibawah sana. Dan hanya terdengar suara percintaan mereka yang memenuhi ruangan, bahkan suhu AC yang dingin tergantikan dengan peluh keringat antara kedua nya.
Pukul 03:00 pagi, pergulatan itu baru saja selesai. Marley mengeluarkan pelepasan selama dua kali, dan Bintang ntah keberapa kali. Ia tergeletak lemas tidak berdaya, dan Marley terlihat biasa saja.
Marley membawa Bintang kedalam dekapannya, menutupi tubuh polos mereka dengan selimut.
“Aku harus belajar untuk cukup dengan Bintang saja, ia wanita sempurna untuk pria yang kotor seperti ku.” Gumam Marley didalam hati.
Marley ingin berubah, dan Bintang lah menjadi alasan terkuat nya. Memiliki istri seperti Bintang sudah cukup, mengapa harus melakukan perpisahan yang menyebabkan penyesalan itu.
~
Keyra menunggu Bintang untuk kelas private nya, ia tahu dari Marley kalau Bintang akan sedikit lama untuk membersihkan diri. Alga memerhatikan Keyra yang sibuk menata buku-buku, untuk Bintang nanti.
“Apa sulit mengajari nona muda?” Tanya Alga, ia ingin basa basi saja kepada Keyra.
Keyra menatap kearah Alga yang duduk tepat dihadapan nya, ia menggelengkan kepalanya sebagai jawaban kalau mengajar Bintang tidaklah sulit.
“Bintang cepat paham, aku yakin di waktu sekolah pasti dia anak yang cerdas. Hanya saja ketemu dengan ibu tiri yang seperti setan, malah melarang nya sekolah.” Jelas Keyra.
Keyra sedikit menjaga jarak dengan Alga, karena pria itu adalah kekasih dari kakak nya. Bahkan Bintang baru tahu dari Sinta, kalau pria yang memiliki usia 5 tahun lebih tua darinya itu adalah kekasih dari kakaknya.
Bintang muncul bersama dengan Marley, itupun dalam gendongan pria itu. Ntah apa yang terjadi, tapi Keyra sudah mengerti dari raut wajah Marley yang kelihatan segar dan ceria.
“Maaf terlambat, Keyra.” Ucap Bintang, kini ia sudah duduk di sofa dengan tangan yang membawa pena.
“Jangan memarahi istri ku, aku tidak suka!” Ucap Marley kepada Keyra, ia memperingati teman masa kecil nya sekalipun tidak seumuran itu.
“Aku tahu, cerewet amat” Sahut Keyra, ia mengeluarkan buku matematika dan ilmu pengetahuan alam.
Karna melihat Bintang sudah belajar dengan memakan cemilan yang disediakan pak Lan, Marley dan Alga pamit pergi. Bintang menatap kepergian sang suami dengan mulut yang penuh roti kering, ia tersenyum tipis mengingat setiap perlakuan Marley dari kemarin malam hingga pagi ini.
~
Halo para readers akuuu..
maaf ya beberapa hari ini ga bisa update bab setiap hari, tapi mulai hari ini bakal rutin up kok😉🥰