Permaisuri Konyol Di Dunia Beastman

Shu Molan melihat interaksi antara Mu Lingyao dan Xiao Fu, merasa kagum dalam hatinya. Walaupun ia merasa jika permaisuri mereka ini agak sulit untuk memahami sesuatu.

Setelah Zhu Yu dan Yue Yu menyalakan api unggun, mereka semua mulai menghangatkan diri.

Mungkin yang benar-benar menghangatkan diri hanyalah Mu Lingyao.

"Cantik, mari kita berkenalan. Namaku, Mu Lingyao," ucap Mu Lingyao yang mengawali pembicaraan.

"Nama saya Shu Molan. Terima kasih karena sudah menyelamatkan saya dari kelompok mereka." Shu Molan tersenyum malu-malu.

"Jangan terlalu sopan denganku. Tampaknya tidak menyenangkan."

"Ah ... Apakah ini tidak apa-apa?"

Shu Molan sedikit ragu. Tampaknya tidak sopan jika ia memanggil Mu Lingyao dengan panggilan yang akrab.

"Tidak apa-apa. Lagi pula, mari kita berteman. Aku belum punya teman semenjak tiba di sini." Mu Lingyao diam-diam melirik Long Mujue.

Pria yang diliriknya berdeham sedikit dan menghela napas. "Yaoyao benar. Aku dan Ming Yaotian berteman. Jadi jangan terlalu sopan."

Mendengar hal itu, Shu Molan mengucapkan terima kasih. Lalu berganti topik pembicaraan.

"Kelompok You Thie datang untuk melakukan invasi ke beberapa wilayah. Tapi aku juga curiga jika mereka datang bukan hanya untuk itu saja. Mungkin mereka ingin mengambil beberapa betina dari ras kita untuk dikawini," jelasnya.

"You Thie?"

"Oh, duyung hiu yang kamu pukul tadi adalah pemimpin hiu palu yang ditugaskan untuk invasi ke beberapa wilayah mereka. Biasanya untuk mencari pasokan makanan dan memasuki musim kawin. Aku tidak beruntung karena bertemu dengan mereka kali ini," jelasnya.

"Jadi nama hiu palu jelek itu, You Thie. Tapi, kenapa dia mengganggumu? Tampaknya dia terlihat mengenalmu."

Shu Molan berpikir keras namun akhirnya hanya menggelengkan kepala. "Aku bahkan belum pernah bertemu dengannya. Tapi agak aneh jika dia tiba-tiba datang dan mengenalku."

Ia juga merasa ada yang aneh.

"Kelompok duyung hiu selalu membuat masalah. Mereka jauh-jauh datang dari wilayah barat hanya untuk mengetahui kondisi wilayah lain," kata Long Mujue.

Berdasarkan pengalaman di kehidupan sebelumnya, kelompok duyung hiu berencana untuk menguasai beberapa wilayah yang memiliki kepemimpinan longgar.

Mungkin dengan mengirim Mo Hualing sebelumnya, hanya sebagai pengalih perhatian dan melemahkan perlindungannya terhadap wilayah selatan.

Kenapa dia tidak menyadarinya di masa lalu?

Masalahnya, dia tidak tahu bagaimana Mo Hualing menghilangkan tanda kepemilikan Kaisar Duyung Hiu. Biasanya, tanda kepemilikan akan menghilang jika pasangannya meninggal.

"Karena aku, Permaisuri menjadi incaran mereka di masa depan. Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkan hal ini terjadi. Aku pasti akan melindungi Permaisuri dengan baik," jelas Shu Molan penuh tekad.

Yue Yu menatap Shu Molan dengan perasaan aneh. "Tapi ... bukankah kamu bisa bertarung? Bahkan kamu mahir menggunakan aura. Kenapa kamu tidak melawan tadi?"

Shu Molan yang diekspos oleh Yue Yu sedikit panik untuk beberapa saat. Setelah melotot pada Yue Yu, ia menunjukkan ekspresi sedih di depan Mu Lingyao.

"Meski begitu ... aku tidak bisa menghadapi mereka semua. Aku hanya seorang diri dan kekuatanku terbatas."

Mu Lingyao tidak sadar jika Shu Molan hanya sedang berakting. Bahkan dalam novel aslinya, Shu Molan terkenal kuat dan pemberani, sama seperti Ming Yaotian.

Tetapi ketika melihat pemeran utama wanita bersedih, Mu Lingyao tidak tega.

Dia meraih tangan Shu Molan, berusaha menenangkannya. "Jangan khawatirkan aku. Yakinlah aku baik-baik saja. Akulah yang harusnya melindungimu di masa depan. Lanlan, jangan takut, hiu palu jelek pasti akan menyesali perbuatannya."

Telapak tangan Mu Lingyao sangat hangat. Shu Molan terkejut dengan keseriusannya, mau tidak mau merasa tersentuh.

"Permaisuri, terima kasih," ucapnya.

Hanya di depan Ming Yaotian saja, Shu Molan akan menunjukkan kelembutan dan sikap lemahnya demi dilindungi.

Tetapi menunjukkan ekspresi lemah dan tidak berdayanya di depan Mu Lingyao juga tidaklah buruk. Dalam sekejap, ia sudah mulai jatuh cinta pada permaisuri yang baik hati ini.

"...."

Long Mujue dan kedua pengawalnya terdiam cukup lama setelah menyaksikan adegan romantis itu.

Lihatlah tatapan Shu Molan yang mulai menginginkan perhatian Mu Lingyao. Dan lihatlah ekspresi serius Mu Lingyao yang seperti pahlawan melindungi kekasihnya.

Mau tidak mau, Long Mujue mulai tidak senang dan cemburu.

Yaoyao itu miliknya, bagaimana bisa Shu Molan menginginkan Yaoyao nya. Begitulah pikiran Long Mujue bekerja saat ini.

Sepertinya saat kembali ke istana nanti, ia harus meminta Ming Yaotian untuk lebih menjaga betinanya.

...****************...

You Thie siuman setelah dibawa oleh anak buahnya ke penginapan pulau terdekat. Dia kembali ke wujud manusia binatangnya.

Ketika siuman, kepalanya pusing dan wajahnya agak bengkak. Ia masih ingat bagaimana rasanya palu kayu itu mencium kepala dan wajahnya.

"Pemimpin, kamu sudah bangun!" Salah satu anak buahnya senang.

"Siapa kamu?" tanya You Thie kesal.

Di saat kepalanya pusing, kini salah satu dari anak buahnya datang dengan suara nyaring.

Mendengar pertanyaan itu, si anak buah langsung kaget. "Pe-pemimpin, mungkinkah ... mungkinkah Pemimpin lupa ingatan?"

You Thie yang sakit kepala, mendengus. Dia berkata dengan tidak sabar. "Aku tahu kamu anak buahku. Tapi kamu ini anak buah yang ke berapa?"

Ia tidak lupa ingatan dan otaknya juga tidak rusak. Tapi wajah anak buahnya hampir sama semua. Apa lagi, dia sendiri buta wajah.

Sungguh perpaduan yang luar biasa, bukan?

"Oh, ah ... Aku anak buahmu yang ke ..." Si anak buah memperkenalkan urutannya.

"Baiklah, baiklah! Aku tahu." You Thie hanya ingin istirahat saat ini.

Ia akan mengingat semua yang terjadi hari ini. Betina itu, yang bahkan tidak diketahui namanya, berani memukulnya dengan palu. Bahkan masih mengejeknya.

Untung saja masalah ini tidak mengganggu tugas yang diberikan oleh Kaisar Duyung Hiu. Ditambah, dia juga menerima beberapa tugas tersembunyi.

Perjalanan ke wilayah Atlantis Selatan kali ini, tampaknya lebih menarik.

"Aku gagal merayu dan menggoda betina bernama Shu Molan itu," gumamnya. "Sayang sekali betina cantik seperti dia telah menyinggung betina lain yang menghancurkan kehidupan baiknya."

Lupakan saja. Dia akan melakukannya lain waktu. Setelah terkena dua pukulan palu, ia tampaknya sedikit lebih sadar diri.

Tidak lama kemudian, bola kristal komunikasi yang disimpannya di atas meja mulai bercahaya. You Thie bangkit dari tempatnya untuk mengambil bola kristal komunikasi tersebut.

Setelah menyuntikkan sedikit aura, akhirnya ada gambar lain yang terlihat. Tapi hanya memperlihatkan pemandangan terumbu karang.

"You Thie, apakah kamu di sana?" terdengar suara seorang wanita duyung dari seberang sana.

"Ya, Permaisuri Mo. Apakah ada perintah?"

Rupanya, wanita duyung yang tengah bicara dengannya, tak lain dan tak bukan adalah Mo Hualing.

"Apakah kamu sudah tiba di Atlantis Selatan?"

"Ya. Saya baru saja tiba pagi ini."

"Pagi? Lambat sekali!" Suara Mo Hualing terdengar tidak senang. "Itu artinya kamu tidak menghadiri pernikahan Kaisar Duyung Biru?"

Memikirkan tugas ini, You Thie hanya bisa menjelaskan dengan baik. "Maaf, Permaisuri. Tapi Yang Mulia meminta saya untuk melakukan invasi ke beberapa wilayah terlebih dahulu. Saya tidak bisa melanggar perintah Yang Mulia Kaisar."

"... Huh!" Mo Hualing ingin marah tapi tidak bisa.

Tampaknya, ia sendiri tidak bisa melanggar perintah suaminya sendiri.

"Baiklah, lakukan tugasmu dengan baik. Ingat untuk melaporkannya padaku jika ada berita tentang istri Kaisar Duyung Biru."

"Ya. Jangan khawatir tentang hal itu, Permaisuri. Ini bukan tugas yang sulit."

Setelah mengatakan beberapa patah kata, pihak lain akhirnya mengakhiri pembicaraan.

Bola kristal komunikasi di tangan You Thie kembali meredup. Karena dia buta wajah, sampai tidak sadar jika yang memukulnya dengan palu adalah orang yang dicari Mo Hualing.

"Betina memang makhluk yang merepotkan," gumamnya.