Ananda adalah seorang gadis yatim piatu yang tinggal di panti asuhan sejak usianya lima tahun. Setelah lulus SMA ia bertekad untuk mencari pekerjaan serta meninggalkan panti asuhan agar posisinya bisa digantikan oleh anak yatim piatu lain yang bernasib malang sepertinya yang tidak punya orang tua sejak usia masih kecil.
Dengan bermodalkan kemampuannya dalam mengurus pekerjaan rumah, ia akhirnya memberanikan diri untuk melamar pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di sebuah rumah mewah milik seorang pengusaha kaya raya.
Dari sinilah kisah cintanya bermula, menjalin pernikahan dengan seorang duda berhati dingin tanpa berlandaskan cinta dan terpaksa menjadi ibu sambung bagi putri semata wayang sang suami. Akankah Ananda bertahan dalam rumitnya kehidupan pernikahannya?
Bagaimana pula kisah Ayu sang adik angkat yang juga sedang sama-sama berjuang meraih cita dan cintanya? Mungkinkah ia juga bisa menggapai sang CEO pujaan hatinya?
Seri Pertama Novel The Andersons Family.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosi Lombe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bias???
Gaby dan Ananda pulang bersama Mike menggunakan mobil milik Mike. Mereka duduk di kursi belakang dan Mike duduk di kursi depan bersebelahan dengan George yang menyetir. Sementara mobil Gaby yang dikendarai oleh sang supir pribadi mengikuti mereka di belakang.
"Kak, ternyata aku dan Emi memiliki bias yang sama loh!" Gaby bercerita dengan antusias.
"Benarkah? jadi Emi suka sama Black Pink juga?" Ananda sangat terheran-heran.
"Iya, aku tadi banyak cerita loh tentang mereka!" Gaby sangat menggebu-gebu.
"Tapi kalian kan masih kecil, kenapa menyukai sesuatu yang belum pantas sih? ckckckckck!" Ananda menggeleng heran.
"Ihhhhh kau itu kuno sekali, memangnya kau tidak punya bias?" Gaby merasa geregetan dengan Ananda yang sama sekali tidak tertarik dengan dunia K-POP.
"Oh tentu saja punya!" jawab Ananda percaya diri.
"Siapa?" Gaby membulatkan matanya.
"Albert Einstein, Bartolomeus Diaz, James Watt, mereka adalah biasku!" jawab Ananda bangga.
"Ihhhhh kau ini menyebalkan sekali, itu bukan bias tau!!!!" Gaby memukul bahu Ananda dengan geregetan, membuat pelayan itu terkikik geli melihat reaksi nona kecilnya.
"Hey kalian itu bicara apa sih?" Mike yang dari tadi mendengar percakapan seru dua penumpang di bangku belakang akhirnya angkat bicara.
"Kami sedang membahas bias kami ayah!" Gaby menjelaskan.
"bias? Apa itu?" Mike tidak paham sama sekali.
"Biasku Black Pink ayah!" Gaby kembali menjelaskan kepada sang ayah.
"Bias mu Black Pink? maksudnya bias cahaya berwarna hitam dan merah muda? apa sih!?" Mike dibuat pusing.
"Ihhhhhhhh kenapa sih Ayah sama saja dengan kak Nanda, kuno sekali!" Gaby kesal.
"Ya memangnya apa itu Bias Black Pink? aneh sekali sih kau ini!" Mike protes karena penjelasan putrinya tidak akurat.
"Black Pink ya Black Pink!" Gaby mulai emosi, membuat Ananda mengulum senyum menyaksikan pertengkaran penuh kasih sayang antara ayah dan anak yang baru pertama kali ia saksikan. Sementara George yang sedang menyetir dibuat takjub oleh sikap Mike yang sedikit lebih luwes menghadapi sikap manja Gaby.
..........
"Ananda, ikut aku ke ruang kerja!" Mike yang sudah turun dari mobil memerintah kepada Ananda.
DEG, seketika jantung Ananda berdegup dengan kencang karena rasa takut.
"Apakah aku sudah berbuat salah?" batinnya mencerna segala kegiatan yang sudah mereka lalui hari ini untuk mencari kesalahannya.
"Ba baik tuan" Ananda terbata-bata.
"Duduklah!" Mike menunjuk sofa yang ada di hadapannya. Sementara Ananda mengikuti perintah Tuannya untuk duduk.
Sesaat Mike menatap gadis di depannya dengan tatapan yang sulit diartikan, membuat Ananda semakin menciut dan menundukkan kepalanya dalam.
"Ceritakan kepadaku, bagaimana pengalamanmu selama satu bulan ini melayani putriku Gaby!?" Mike bertanya dengan datar.
"Emmmmmmm, tuan saya.." Ananda ragu harus memulai dari mana.
"Katakan saja sejujurnya!" Mike menatap dengan tatapan intimidasi membuat Ananda tidak bisa berkutik.
"Menurut saya nona adalah gadis ceria yang sangat terbuka dengan orang lain di sekitarnya, hanya saja karena nona tidak memiliki banyak teman akhirnya membuat ia terkesan menjadi seorang yang pemilih dan lebih sensitif" Ananda berusaha mendeskripsikan dengan kata-kata yang tepat agar tidak menyinggung perasaan Mike.
"Lalu menurutmu apa yang harus aku lakukan agar dia bisa menjadi lebih baik?" Mike menelisik gadis di depannya.
"Mungkin Anda bisa mulai mendekatkan diri dengan nona, meluangkan waktu sejenak untuk bermain dan mendengarkan segala isi hatinya" Ananda memberi masukan.
Sesaat Mike menerawang jauh, mengingat kembali bagaimana selama ini ia memperlakukan putrinya.
"Baiklah, kau boleh pergi!" Mike akhirnya menutup percakapan mereka.
"Permisi tuan!" Ananda bangun dari sofa yang ia duduki dan keluar dari ruang kerja Mike dengan nafas yang lega.
padahal itu yg ditunggu2🤪