Figo derlangga tidak pernah tertarik dengan wanita manapun, laki laki itu hanya tertarik dengan James, asisten laki laki pribadinya.
Keadaan seketika berubah drastis ketika Figo bertemu dengan maid baru dirumah miliknya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xxkntng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Rumah sakit
“Apakah saya bisa berbicara dengan keluarga pasien?” tanya Dr. Xero.
“Bicara dengan saya saja, Dok,” ucap Axel singkat.
“Silakan masuk.”
Axel melangkahkan kakinya masuk ke ruangan dokter, lalu duduk di hadapan Dr. Xero, dokter kepercayaannya.
“Pendarahan di bagian perut Ny shearen cukup banyak, membuat janin yang berada di dalam kandungan nya tidak bisa kami selamatkan. Untuk itu, kami benar-benar minta maaf sebesar-besarnya.”
“Janin?” Axel menaikkan satu alisnya, jelas bingung.
“Sebelum kejadian ini, Ny. Shearen tengah mengandung selama 15 minggu. Apa Anda tidak mengetahui hal ini?”
Axel menggelengkan kepala, ragu.
“Lakukan apa pun, asalkan Shearen bisa selamat. Jangan pedulikan janin itu. Asalkan dia bisa bertahan, saya akan membayarmu berapa pun,” ucap Axel tegas.
“Akibat pendarahan ini, saya menyarankan Ny. Shearen untuk menjalani operasi histerektomi,” kata Dr. Xero.
“Histerektomi?” Axel mengulang, ragu.
“Ya, hanya dengan operasi ini kami bisa menyelamatkan pasien. Jika Tuan menyetujui operasi ini, Anda bisa menandatangani dokumen persetujuan.”
Dr. Xero menyodorkan selembar kertas kepada Axel.
Axel memandangi dokumen itu, sorot matanya membulat. “Pengangkatan rahim?”
“Iya, kami akan melakukan operasi pengangkatan rahim. Artinya, Ny. Shearen tidak akan bisa mengandung atau melahirkan lagi setelah ini.”
“Apa tidak ada cara lain?” Axel bertanya, nada suaranya mulai meninggi.
“Untuk saat ini tidak ada, Tuan. Ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan Ny. Shearen.”
Axel menarik napas kasar, lalu menandatangani dokumen itu. “Lakukan operasinya secepat mungkin.”
“Kami akan mulai sekarang. Kami akan lakukan yang terbaik untuk menyelamatkannya,” ucap Dr. Xero.
-
Mansion Figo
“Tuan, apa kau tidak tidur?” tanya John kepada Figo, yang duduk di ruang tamu.
“Aku menunggu Shearen.”
“Tuan, sebaiknya kau istirahat saja. Ini sudah larut malam. Jika bersama Tuan Axel, Shearen pasti baik-baik saja.”
“Apa kau tidak melihat wajahku?” bentak Figo. “Aku benar-benar panik. Bagaimana aku bisa tidur sebelum Shearen kembali?”
John mengangguk perlahan. “Aku akan membuatkan minuman untukmu.”
John melangkah ke dapur, membuka lemari pendingin, dan mengambil air. Dia menuangkannya ke dalam gelas, lalu diam-diam menambahkan obat tidur ke dalamnya.
Kembali ke ruang tamu, John memberikan gelas itu kepada Figo. “Tuan, minumlah.”
-
23:00
“Tuan, operasi sudah berjalan lancar. Tinggal menunggu proses pemulihan. Pasien masih istirahat akibat obat bius. Mungkin besok dia sudah sadar,” ucap Dr. Xero kepada Axel.
“Apakah aku sudah boleh menemuinya?”
“Pasien masih dalam proses pemindahan kamar. Setelah selesai, Anda bisa melihat kondisinya.”
“Kalau begitu, saya permisi dulu,” ucap Dr. Xero, lalu beranjak pergi.
Ponsel Axel bergetar. Ia merogoh saku celananya dan melihat nama John.
“Tuan, bagaimana kondisi Shearen?” tanya John.
“Operasi berjalan lancar.”
“Tuan Figo terus menanyakan Shearen sejak semalam.”
“Aku sudah memberikan obat tidur. Mungkin besok pagi dia akan bertanya lagi.”
“Kita tidak bisa menyembunyikan hal ini dari kakakku. Dia harus tahu,” ucap Axel.
“Apakah Tuan yakin ingin memberitahu Tuan Figo?”tanya John ragu
“Ya, aku sangat yakin. Besok pagi Shearen akan sadar. Bawa kakakku ke rumah sakit, dan aku akan menjelaskan semuanya.”
“Bagaimana dengan Valerie dan Mona?”tanya Axel.
“Aku sudah mengurus mayat mereka,” jawab John.
“Bagus.”
Axel memutus telepon, lalu segera masuk ke ruang rawat VIP. Ia mendekati Shearen yang berbaring lemah di tempat tidur. Axel tidak tega menatap wajah shearen yang pucat.