Pesugihan Milik Istriku

Bulan dengan cepat nya berganti lagi dan Rosana harus kembali mencari tumbal agar bisa terus memperpanjang pesugihan yang ia ambil ini, bila tidak maka taruhan nya adalah anak atau nyawa nya sendiri yang akan di ambil oleh iblis kuda yang sangat jahat itu. toh selama ini Rosana juga dengan senang hati menikmati harta nya, sehingga sudah kewajiban untuk dia mencari tumbal.

Tapi Rosana juga tidak bingung karena dia sudah punya rencana untuk orang yang akan menyongsong pertama kali dia datang, anak anak tak akan menemui nya karena dia memang sudah mewanti wanti agar jangan menyambut saat dia baru pulang dari mana pun itu.

"Ibu rencana nya mau ambil mobil, Bas! kamu bisa kan bawa mobil?" Rosana bertanya saat mereka selesai acara.

"Insya allah bisa, Bu! pernah beberapa kali kok bawa mobil, mudah mudahan belum lupa cara nya." jawab Bastian.

"Wah Bu Rosana jadi tidak menyewa mobil saya lagi dong." ujar supir tersenyum.

"Kalau ada acara barengan ya pasti masih sewa lah, Pak." jawab Rosana pula.

"Mau nya beli mobil empat, Bu." gurau Bastian.

"Gila kamu, mau dapat uang dari mana saya." Rosana tertawa pelan.

"Kalau Bu Rosana punya pesugihan pasti bisa beli mobil empat, bahkan sepuluh pun bisa di beli." gurau sopir.

Rosana melirik sopir yang sebenar nya tidak ada niat apa apa saat bicara begitu, murni hanya bergurau saja karena dia memang tidak tau masalah pesugihan. sayang nya orang yang di ajak bicara memang punya pesugihan sehingg ucapan supir langsung kena di hati, menusuk tepat di jantung hati nya.

"Nah sudah sampai, tinggal bongkar saja dan bisa istirahat pulang." Bastian sudah lelah rasa nya.

"Semangat, Bas." supir hanya melihat saja karena memang dia tidak ada pekerjaan untuk membongkar.

"Ros." Juminten yang sebelum nya sudah dapat chat dari Rosana langsung menghampiri untuk bertanya kenapa dia di suruh datang malam ini juga saat Rosana pulang.

"Aku tadi habis dapat uang dari manggung dan ada niat untuk memberi kamu sedikit." Rosana tersenyum ramah.

"Wah serius kamu, Ros? makasih ya, lumayan untuk belanja satu minggu." Juminten senang sekali rasa nya.

"Buat beli makanan untuk anak anak mu ya." Rosana segera pergi karena takut ada yang melihat.

"Makasih, Ros." Juminten girang bukan kepalang karena dapat uang lima ratus ribu.

Setelah memberikan uang itu maka dia kembali kerumah tanpa di sadari oleh Bastian dan juga sopir, karena tadi dia menyelinap di bagian kanan dan langsung ketemu dengan Juminten yang memang sudah menunggu nya sejak tadi.

"Ini bayaran mu untuk malam ini, ada sedikit lebihan juga." Rosana memberikan uang tambahan.

"Alhamdulilah, makasih ya." sopir senang sekali.

"Bas ini gajian mu, langsung pulang ya biar bisa langsung istirahat." pesan Rosana.

"Terima kasih, Bu." Bastian senang sekali menerima bayaran nya.

"Ya sudah malam ini selesai ya, mari istirahat masing masing." Rosana juga sudah lelah.

Bastian pulang dengan sopir juga kerumah masing masing tanpa perasan apa apa, sebab mereka juga sudah mengantuk dan siap untuk rebahan di kasur yang empuk. bagi Bastian itu kerja setelah sekolah adalah hal yang sangat melelahkan, tapi bila tidak kerja maka dia tak akan banyak uang seperti sekarang.

"Tidur yang nyenyak, Mas! biar aku saja yang memikirkan semua nya, kamu tidak usah memikirkan juga." Rosana mengelus kepala suami nya yang terlelap.

"Ibu."

"Eh kok belum tidur, Sel?" Rosana kaget karena di tegur anak nya.

"Terbangun denger suara motor nya Bastian, maka nya aku keluar." jawab Sela sambil mengucek mata.

"Oh ya sudah kamu tidur lah, Ibu mau mandi dulu." ucap Rosana yang merasa tubuh nya lengket.

"Aku pipis dulu, Bu." Sela cepat masuk kedalam kamar mandi.

Rosana menatap langkah anak gadis nya yang di incar setan, Sela punya daya tarik sendiri sehingga iblis sampai tertarik pada dia untuk di jadikan istri di alam ghaib. karena Sela lahir di hari selasa kliwon yang sangat wingit, maka nya bisa di bilang sangat di sukai mahluk halus.

"Kalau bisa tidak usah mandi, Bu! ini sudah malam, nanti malah masuk angin." saran Sela yang memang perhatian.

"Iya Ibu cuma mau cuci kaki dan tangan saja, kamu sana tidur lagi." angguk Rosana.

Sela masuk kedalam kamar tanpa firasat apa pun, setidak nya dia sudah lupa bahwa pernah akan di perkosa oleh Teguh. terlebih pria itu juga sekarang sudah meninggal, sehingga bayangan nya pun tidak pernah kelihatan lagi di desa ini.

...****************...

Juminten menciumi uang lima ratus ribu pemberian dari Rosana, dia girang sekali karena ternyata Rosana masih baik pada dia. padahal saat itu dia mengira bahwa Rosana akan benci pada dia, tapi ternyata dia tetap baik dan bahkan sampai memberi uang sampai lima ratus ribu rupiah yang bisa di bilang tidak sedikit jumlah nya.

"Besok aku akan kepasar lah mau belanja, beli lauk lauk untuk anak anak biar mereka makan enak." Juminten sudah berangan angan.

Keuangan nya memang memburuk selama beberapa bulan ini sehingga gaji suami hanya pas untuk bayar rumah saja, tapi sempat juga kurang saat mau membayar rumah dan meminjam pada Rosana.

"Eh bau amis apa ini?" Juminten mencari asal bau.

"Apa ikan yang dari dalam kulkas itu, masa sih bau." heran Juminten pergi kedapur.

Hieeeekkk.

Langkah wanita ini seketika berhenti setelah mendengar suara ringkik kuda yang sangat jelas di telinga, bahkan seperti nya suara itu berasal dari atas kepala nya. Juminten pun mendongak keatas untuk melihat, ternyata memang benar di atas nya ada kuda bertubuh manusia.

"A-apa ini?" Juminten tergagap tak percaya dengan apa yang sudah di lihat nya.

Hieeeeekk.

"Abaaaang!" Juminten memekik memanggil suami nya.

Namun suara dia sudah keburu hilang karena bagian kepala langsung masuk kedalam mulut kuda, suara seperti kerupuk yang sangat renyah langsung terdengar menusuk telinga. kaki Juminten kejang kejang menahan sakit, karena tidak langsung mati saat di makan kuda begini.

Kraaaauk, Kraaaukk.

Braaaak.

Tubuh yang kepala nya sudah retak itu jatuh kelantai dan sudah tidak ada nyawa lagi, bahkan uang lima ratu ribu itu saja masih tergenggam erat di tangan wanita ini, hanya nyawa nya yang lepas dan sama sekali tidak bisa mau di pertahankan. Rosana memang sudah memilih Juminten untuk jadi tumbal ketiga nya, sebab dia sangat kesal pada wanita itu karena selalu saja kepo dengan masalah yang bukan urusan dia sekali pun.