NovelToon NovelToon
Hot Summer Boyz

Hot Summer Boyz

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy
Popularitas:836
Nilai: 5
Nama Author: Sara Budi

Hot Summer Boyz yang diperankan oleh anggota group THE BOYZ : Hyunjae, Juyeon, Younghoon, Sangyeon, Sunwoo, Eric, Juhaknyeon, Jacob, Kevin, Changmin (Q), Chanhee (New) tentang sebelas cowok tampan yang sedang berlibur ke sebuah pulau tropis dan bertemu dengan gadis bernama Nikita serta dua sahabatnya, Echa dan Yesha.

Kehadiran para gadis ini yang nantinya bakal memicu cinta segitiga, momen manis, dan dinamika yang tak terduga.

⚠️Ini pengalaman musim panas yang tidak bisa kamu abaikan. HOT SUMMER BOYZ menunggu DEOBI! Let’s dive in!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sara Budi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 25 Echa Menghilang Kemana?

Matahari baru saja merangkak naik, memancarkan sinarnya yang lembut ke jendela villa cewek-cewek. Nikita yang biasa jadi orang terakhir bangun, pagi itu justru lebih dulu terjaga. Entah kenapa, ada sesuatu yang menggelitik nalurinya.

Dengan langkah santai, Nikita menuju dapur untuk bikin kopi. Tapi, saat melewati kamar Echa, keningnya berkerut. Kamar itu terlalu rapi, terlalu sunyi.

"Echa tumben kok nggak ada suaranya ya?" gumam Nikita pelan. Biasanya, Echa adalah orang yang paling udah sibuk rutinitas perawatan diri meski entah sibuk senam wajah, yoga, udah mandi duluan dan pake perlengkapan skincare, bahkan suka bersih-bersih villa sambil nyanyi-nyanyi fals.

Nikita mengetuk pintu kamar Echa. "Cha, lo udah bangun belum? Gue bikin kopi nih. Mau?" tanyanya. Nggak ada jawaban.

Dengan ragu, Nikita mendorong pintu yang ternyata nggak terkunci. Saat pintu dibuka, kamar Echa terlihat rapi banget. Kasurnya sudah dirapikan, nggak ada handuk basah yang biasa tergeletak sembarangan di kursi, bahkan cermin riasnya juga bersih.

"Eh, kemana nih anak?" Nikita masuk, matanya menyapu seluruh ruangan. Lemari masih penuh dengan baju, koper besar Echa masih di sudut ruangan, nggak ada yang terlihat aneh. Tapi satu hal menarik perhatian Nikita: tas kecil Echa yang biasanya dia bawa ke mana-mana nggak ada.

“Ah, mungkin dia jalan pagi kali. Tapi dia nggak biasanya pergi tanpa pamit. Kemana ya?” pikir Nikita dipenuhi rasa penasaran mulai menyelinap.

Nikita merogoh sakunya dan mengambil ponselnya. Ia mulai menekan nomor Echa dan setelah beberapa kali nada sambung, telepon itu langsung mati. Nikita mencoba lagi, tapi tetap nggak aktif.

"Echa nggak biasanya gini. Dia kemana ya? Kok feeling gue nggak enak gini" gumamnya, mulai cemas.

Dia keluar kamar, kembali ke ruang tengah, dan mencoba menghubungi Echa sekali lagi. Tetap nggak ada hasil. “Aduh, Cha, lo ke mana sih? Jangan bikin gue panik begini” katanya sendiri.

Setelah setengah jam tanpa kabar, Nikita memutuskan untuk membangunkan Yesha. Dia mengetuk pintu kamar Yesha dengan sedikit kasar.

Di kamar, terlihat Yesha masih tidur pulas dihiasi iler dari mulutnya sambil meluk guling dengan posisi badan yang tengkurap.

“Yesha! Bangun, deh! Ini darurat!” teriak Nikita sambil menggoyang-goyangkan tubuh Yesha.

Yesha yang masih tenggelam dalam selimut hanya bergumam pelan. “Apaan sih, Nik?!! Pagi-pagi udah ribut aja. Gue masih ngantuk”

“Ini serius, Yesha! Echa nggak ada di kamarnya!!” kata Nikita sambil mengerutkan dahi.

"Ah palingan lagi keluar olahraga. Lebay banget si lo..." ucap sempoyongan Yesha

"Tapi ini agak aneh aja, Yes! Dia bawa tas dan telepon dari gue nggak diangkat!" ucap panik Nikita.

Dengar kata Nikita bawa tas, Yesha membuka matanya perlahan. “Hah? Dia bawa tas? Maksud lo dia pulang duluan?”

“Nih ya,” Nikita mulai menjelaskan sambil duduk di tepi kasur Yesha. “Gue kan tadi bangun mau nyedih kopi, terus gue cek kamar Echa. Pas gue liat kamar Echa, kamarnya rapi... banget kayak dia udah pergi. Tapi uniknya nih, semua barangnya masih di sana. Baju, koper, semuanya lengkap. Cuma satu yang bikin gue rada curiga. Dia bawa tas kecilnya doang"

"Udah coba telepon belum?" ucap Yesha.

"Gue udah telepon dia berkali-kali, tapi nomornya nggak aktif!”

Yesha langsung duduk tegak, wajah ngantuknya hilang seketika. “Seriusan gue tanya, Nik? Semalam dia nggak bilang apa-apa ke lo sebelum ilang?”

“Ya kalau dia bilang gue nggak mungkin seribut ini, Yesha pea!” Nikita memutar bola matanya, frustrasi.

Karena feeling nggsk enak juga, Yesha berdiri, merapikan rambutnya yang berantakan. “Ya udah, kita cek sekali lagi yuk. Lo udah cari di mana aja?”

“Semua sudut villa ini udah gue cek, Sha. Gue sampe lihat ke lantai dua, kamar mandi, balkon, tapi dia nggak ada” kata Nikita sambil mengusap wajahnya.

Akhirnya mereka berdua masuk ke kamar Echa lagi. Yesha memeriksa meja rias, lemari, bahkan bagian bawah tempat tidur, meskipun dia tahu itu nggak ada gunanya.

“Nikita, kira-kira dia ninggalin catatan atau apapun nggak ya?” tanya Yesha sambil membuka laci meja kecil di sebelah kasur.

“Kayaknya sih enggak. Soalnya gue udah sisir setiap sudut kamar Echa nggak ada surut atau catatan apapun” jawab Nikita, menunjuk sekitar.

Yesha termenung sejenak, lalu berbalik menghadap Nikita. “Kalau gitu, dia pasti pergi buru-buru. Lo inget nggak dia ngomong apa kemarin malam? Mungkin ada sesuatu yang dia omongin tapi kita nggak nyadar.”

Nikita menggeleng. “Kemarin malam dia biasa aja, kok. Kita ngobrol di ruang tengah, nonton drama bareng, terus dia bilang mau tidur duluan karena capek”

Yesha melipat tangan di dada, berpikir keras. “Tunggu… dia berarti bener-bener nggak bilang apa-apa soal pergi pagi ini? Kayak, nggak ada kode atau apapun?”

“Iya Sha. Gue rasa dia emang mau ngilang. Tapi kenapa? Kesannya kita tuh ada trouble, padahal nggak ada apa-apa"jawab Nikita, nada suaranya mulai terdengar panik.

Yesha menghela napas, mencoba menenangkan Nikita. “Oke, gini aja. Kita coba ingat lagi apa yang dia lakukan kemarin. Semua detailnya, biar kita tahu dia ada rencana apa”

Nikita duduk di kursi dekat jendela, mencoba mengingat-ingat. “Kemarin dia sempet cerita soal liburan ini, katanya dia happy banget karena bisa kumpul bareng. Trus dia juga bilang tas kecil itu penting banget karena isinya dokumen dan dompet. Tapi itu aja, nggak ada yang aneh”

Yesha mulai merasa cemas juga. “Gue nggak ngerti, sih. Kalau dia cuma mau jalan pagi, kenapa harus bawa tas kecil? Dan kalau emang dia mau ke mana-mana, kenapa nggak bilang ke kita?”

Mereka berdua terdiam sejenak, suasana villa yang biasanya riuh mendadak terasa sepi dan mencekam.

Nikita memeluk dirinya sendiri, mencoba mengusir rasa dingin yang tiba-tiba menyeruak. “Sha, gue takut. Jangan-jangan…”

Yesha memotong, suaranya tegas. “Jangan mikir yang aneh-aneh dulu, Nik. Kita belum tahu apa-apa. Mungkin aja Echa lagi di tempat yang kita nggak pikirin”

Nikita menatap Yesha, matanya berkaca-kaca. “Tapi dia nggak pernah kayak gini, Sha. Gue takut”

Yesha menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya sendiri. “Gini, kita tunggu dulu sampe siang. Kalau dia nggak balik atau nggak ngabarin, kita cari cara lain buat nyari dia”

Nikita mengangguk pelan, meskipun hatinya masih dipenuhi kekhawatiran. “Lo bener, Sha. Kita tunggu dulu.”

Tapi dalam hati, mereka berdua tahu bahwa sesuatu yang nggak biasa sedang terjadi. Pagi itu, villa yang biasanya penuh canda tawa berubah jadi tempat yang penuh tanda tanya dan kekhawatiran.

Bersambung

Bagaimana tanggapan kalian?

■BANTU AUTHOR LIKE, FOLLOW, AND KOMENTAR YA🙏

GOMAWO CHINGU💙😉

1
Saidah_noor
masih baru ya...
Sara Budi: iya masih baru
total 1 replies
Noorphans.
Mantap nih!
Sara Budi: makasih chingu yaa💙💙💙
total 1 replies
Eirlys
Sempurna deh ini. 👌
Sara Budi: makasih chingu yaa💙💙
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!