NovelToon NovelToon
Hot Summer Boyz

Hot Summer Boyz

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sara Budi

📢ATTENTION!! Disini banyak adegan relate kehidupan anak jaman now. All about free (kelanjutan malah baper)👄

Hot Summer Boyz yang diperankan oleh anggota group THE BOYZ : Hyunjae, Juyeon, Younghoon, Sangyeon, Sunwoo, Eric, Juhaknyeon, Jacob, Kevin, Changmin (Q), Chanhee (New) tentang sebelas cowok tampan yang sedang berlibur ke sebuah pulau tropis dan bertemu dengan gadis bernama Nikita serta dua sahabatnya, Echa dan Yesha.

Kehadiran para gadis ini yang nantinya bakal memicu cinta segitiga, momen manis, dan dinamika yang tak terduga.

⚠️Ini pengalaman musim panas yang tidak bisa kamu abaikan. HOT SUMMER BOYZ menunggu DEOBI! Let’s dive in!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sara Budi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 26 Searching

Jam menunjukkan pukul 12.00 siang, dan tidak ada tanda-tanda dari Echa. Nikita mondar-mandir di ruang tengah villa mereka dengan raut wajah gelisah. Yesha duduk di sofa, menggigiti kuku jarinya kebiasaan buruk yang selalu muncul saat dia panik.

“Nik, ini udah siang loh. Lo yakin kita tungguin Echa terus di sini? Kalau dia kenapa-kenapa gimana?” tanya Yesha, nada suaranya mulai terdengar cemas.

Nikita berhenti, menatap Yesha tajam. “Ya gue juga bingung, Yesha. Tapi kita harus cari kemana? Inikan pulau bukan Jakarta! Masa iya Echa ke hutan?! Nggak mungkinkan?"

Yesha mengangguk, lalu berdiri. “Ya udah, kita tanya orang-orang di villa sebelah aja. Siapa tahu ada yang liat Echa pagi-pagi tadi”

Mereka berdua keluar villa dengan langkah tergesa-gesa ke arah villa sebelah tempat cowok-cowok.

Ketukan pertama di pintu tidak langsung dijawab. Nikita mengetuk lagi, lebih keras sambil “HYUNJAE, JUYEON, YOUNGHOON SEMUANYA BUKA DONG! INI PENTING!”

Pintu terbuka, dan Sunwoo muncul dengan rambut acak-acakan seperti habis bangun tidur. “Apaan sih kalian ribut-ribut? Gue lagi tidur siang, tau!”

Yesha langsung motong. “Lo liat Echa nggak? Pagi ini atau semalem?”

Sunwoo mengernyit. “Hah? Echa? Nggak. Gue nggak liat dia. Kenapa emangnya?”

“Dia ilang Nu! Pagi ini kita nyadar dia nggak ada di villa dan kita udah coba cari dia d mana-mana tapi nggak ada. Kita bener-bener khawatir. Tolongin kita pliss” kata Nikita cepat, nada suaranya terdengar putus asa.

Mendengar itu, Sunwoo jadi kelihatan lebih serius. “Masuk aja dulu. Gue panggil yang lain”

Nikita dan Yesha masuk ke ruang tengah villa cowok-cowok, dan di sana semua orang sedang berkumpul. Younghoon, Sangyeon, Kevin, Jacob, Eric, Changmin, Chanhee, Juyeon, Juhaknyeon, Hyunjae, dan bahkan Miyeon yang entah sejak kapan ikut bergabung di situ.

Yesha menatap mereka satu per satu, lalu mengambil napas dalam-dalam. “Guys, kita butuh bantuan kalian. Echa hilang dari pagi”

Kalimat itu langsung bikin suasana berubah tegang. Semua orang menatap Yesha dengan ekspresi terkejut, terutama Younghoon yang tampak seperti baru saja mendengar berita buruk.

“Echa hilang? Maksud lo apa?” tanya Younghoon dengan nada tajam.

Nikita menjelaskan semuanya dari awal bagaimana Echa tidak ada di kamar, cuma bawa tas kecil, dan bagaimana mereka sudah mencoba menghubungi Echa tapi tidak ada jawaban

“Gue sumpah gue bener-bener nggak ngerti dia ke mana. Ini nggak kayak Echa banget" kata Nikita dengan suara gemetar.

Younghoon berdiri dari sofa, tangannya terkepal di sisi tubuhnya. “Lo yakin dia nggak bilang apa-apa? Nggak ninggalin pesan atau apapun?”

“Iya Hoon. Dia nggak kasih petunjuk apa-apa” jawab Yesha cepat.

Miyeon yang duduk di pojok ruangan ikut buka suara. “Menurut aku sih kalau dia pergi tanpa pamit, berarti ada sesuatu hal entah itu masalah kecil atau besar. Omong-omong isi dalam tas yang dibawa Echa biasanya apa?”

“Dokumen penting dan dompet” jawab Nikita pelan.

Semua orang terdiam, mencoba mencerna informasi itu. Tapi di tengah keheningan itu, Sangyeon duduk dengan kepala menunduk, wajahnya terlihat lebih pucat dari biasanya.Sangyeon tahu semua ini pasti ada hubungannya dengan malam itu. Sangyeon tidak mau masalah ini makin rumit dan dipendam sendiri. Akhirnya, Sangyeon mengangkat wajahnya dan mengatakan sesuatu.

"Echa pergi pasti gara-gara gue"

Younghoon yang berdiri di depan langsung melirik ke arah Sangyeon. “Sangyeon, maksud lo apa?”

Semua mata langsung tertuju pada Sangyeon. Pria itu menelan ludah, lalu akhirnya buka suara, meskipun suaranya hampir tidak terdengar. “Beberapa hari yang lalu, gue ngelakuin hal yang buat Echa rusak. Padahal kalau dia sadar dan nggak mabok, Echa adalah penyebab utama gue mau ngelakuin semua itu"

“APA?!” seru Nikita dan Yesha bersamaan.

Sangyeon menunduk lagi, terlihat menyesal. Disisi lain Hyunjae sepertinya paham maksud dari kata-kata Sangyeon.

Yesha menatap Sangyeon dengan tajam. “Masalah apa? Lo ngomong apaan sampai buat sahabat gue pergi?!!”

“Gue nggak akan jelasin secara jelas masalah gue dan Echa. Tapi, gue yakin 100% Echa pergi gara-gara dua hal. Masalah sama gue dan masalah sama Younghoon” jawab Sangyeon pelan.

“Lo serius, Sangyeon?!” seru Nikita.

Younghoon langsung mendekati Sangyeon, ekspresi wajahnya penuh emosi. “Kenapa lo bilang ada masalah sama gue? Gue sama Echa baik-baik aja!"

"Jangan tanya gue soal itu. Mendingan, lo tanya langsung sama Echa kalau ketemu karena Echa mabok malam itu gara-gara lo anjing!!!" ucap Sangyeon kesal.

Younghoon mengerutkan dahinya.

"Udah jangan ribut. Mendingan kita cari Echa sekarang juga!” ucap Kevin ke semua.

“Ya tapi kita mulai dari mana, Vin?” tanya Chanhee.

Juyeon, yang sejak tadi diam, akhirnya bersuara. “Kita bisa cari di tempat-tempat yang sering dia kunjungin. Mungkin dia cuma butuh waktu sendiri”

Yesha mengangguk. “Bener, Echa suka tempat yang tenang. Tapi kita harus gerak cepat. Kalau ini udah siang dan dia belum balik juga, siapa tahu dia lagi dalam bahaya”

“Ada ide, nggak, tempat mana yang kemungkinan dia datengin?” tanya Eric.

Semua orang berpikir keras. Nikita akhirnya buka suara. “Ada satu tempat. Bukit di belakang villa ini. Echa pernah bilang dia suka banget sama pemandangan di sana. Kalau dia mau nenangin diri, mungkin dia ada di sana”

Younghoon langsung mengambil jaketnya. “Kalau gitu kita pecah tim. Beberapa ke bukit, beberapa cek ke villa lain, siapa tahu dia ada di sana"

Setelah membagi kelompok, mereka semua keluar villa dengan hati-hati. Younghoon, Nikita, Yesha, dan Sangyeon menuju bukit, sementara yang lain menyebar ke tempat-tempat lain.

Di bukit, suasananya sepi. Angin dingin bertiup pelan, membawa aroma dedaunan dan tanah basah. Tapi tidak ada tanda-tanda Echa di sana.

“ECHA! ECHA!” teriak Yesha, suaranya menggema di antara pepohonan.

Younghoon juga ikut memanggil, suaranya serak karena terlalu keras. “ECHA, DI MANA LO?! JAWAB KITA!”

Mereka terus mencari di setiap sudut, tapi hasilnya nihil. Younghoon terlihat semakin frustasi, dan akhirnya dia berhenti, menjatuhkan diri ke tanah.

“Yesha, Nik, gue nggak tahu harus gimana lagi. Kalau dia nggak ada di sini…” kata Younghoon, suaranya patah-patah.

“Jangan nyerah dulu. Dia pasti ada di suatu tempat. Kita cuma belum nemu dia!” kata Yesha, mencoba menguatkan.

Tapi Sangyeon yang berdiri di belakang mereka hanya diam, matanya menatap jauh ke bawah bukit. Wajahnya dipenuhi rasa bersalah, tapi dia tidak tahu harus berkata apa.

Di kejauhan, terdengar suara telepon berdering. Semua orang langsung terdiam. Nikita mengambil ponselnya, tapi itu bukan miliknya yang berbunyi.

“Itu dari mana?” tanya Yesha, panik.

Mereka semua mengikuti sumber suara, yang ternyata berasal dari sebuah sudut di antara pohon-pohon besar. Dan di sana, di bawah akar pohon yang menonjol keluar, terlihat tas kecil Echa.

“Ini tas dia!” seru Nikita, langsung memungutnya.

Mereka semua menatap tas itu dengan campuran perasaan lega dan khawatir. Tapi pertanyaan besar masih ada. Kalau tasnya di sini, di mana Echa?

Nikita berkata dalam hati.

..."Echa, gue nggak tahu lo lagi kenapa atau apa yang lo pikirin sampai lo pergi gitu aja tanpa bilang apa-apa. Jujur, Cha, gue cemas banget. Lo nggak cuma sahabat buat gue. Lo udah kayak separuh nyawa gue. Gue selalu cerita apa aja ke lo, kita ngelewatin semuanya bareng, dan sekarang rasanya gue kayak kehilangan arah tanpa lo di samping gue"...

..."Gue takut banget, Cha. Takut lo lagi nggak baik-baik aja, takut ada sesuatu yang lo pendam sendirian tanpa ngasih gue kesempatan buat bantuin lo. Kita kan selalu bilang kalau kita punya satu sama lain, apa pun yang terjadi. Tapi kenapa sekarang lo pergi, tanpa ngasih gue kesempatan buat ngerti apa yang sebenarnya lo rasain?"...

Tanpa sadar Nikita meneteskan air matanya.

Bersambung

Bagaimana tanggapan kalian?

■BANTU AUTHOR LIKE, FOLLOW, AND KOMENTAR YA🙏

GOMAWO CHINGU💙😉

1
Azthar_ noor
masih baru ya...
Sara Budi: iya masih baru
total 1 replies
Noorphans.
Mantap nih!
Sara Budi: makasih chingu yaa💙💙💙
total 1 replies
Eirlys
Sempurna deh ini. 👌
Sara Budi: makasih chingu yaa💙💙
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!