Setelah ibunya meninggal sejak usianya tujuh tahun, kini Naira terpaksa tinggal dengan ibu serta kakak tirinya, pilihan ayahnya kali ini cukup membuat kehidupan Naira serasa di neraka.
Penyiksaan yang selalu Naira dapatkan selama ini, pada akhirnya telah membuat nya mulai berani melakukan perlawanan, dirinya sudah sangat lelah karena selalu mengalah dan terus-terusan ditindas oleh ibu serta kakak tirinya.
Suatu ketika, telah terjadi peristiwa memalukan dalam hidupnya, hingga membuat dirinya terpaksa di nikahkan dengan seorang pria misterius oleh warga satu kampung,nah loh! Kira-kira apa yang membuat mereka sampai di paksa harus menikah? Serta telah membuat warga satu kampung menjadi murka ? Mengapa pria misterius tersebut bisa datang secara tiba-tiba dalam kehidupan Naira dan malah menjadi suami dadakannya.
Lantas siapakah pria misterius tersebut?
Jangan lupa ikuti kisahnya hanya di Noveltoon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memberitahu keadaan yang sebenarnya
Pagi hari di Jakarta, langit terlihat biru cerah dengan sinar matahari yang hangat. Suasana kota yang sibuk mulai terbangun, dengan suara kendaraan yang bergerak dan burung-burung yang bernyanyi. Aroma kopi dan roti bakar mengisi udara, membuat hati terasa hangat dan nyaman.
Sambil tersenyum senang, Nathan menyeruput kopi miliknya dan menikmati roti bakar.
Rencananya hari ini Nathan akan mengatakan kepada kedua orang tuanya mengenai Naira, yang berstatus sebagai istrinya, meskipun pernikahannya dengan Naira hanya sah di mata agama, dan secepatnya Nathan akan mengurus pernikahan nya ke Kantor Urusan Agama, agar nantinya anak yang di lahirkan oleh Naira memiliki kekuatan hukum.
Nathan sendiri berharap dengan mengatakan semua ini, bisa membatalkan acara pernikahan dirinya dengan Monic.
Kebetulan sekali Tuan Iskandar dan juga Nyonya Maria sudah berada di halaman belakang menemani putranya yang sedang asik menikmati kopi dan roti bakarnya.
"Pagi Mah, Pah!" sapa Nathan dengan wajahnya yang berseri-seri.
Tuan Iskandar dan Nyonya Maria terlihat bahagia melihat putranya bisa kembali ceria seperti dulu.
"Sepertinya kau sudah kembali menjadi Nathan yang dulu kami kenal Nak, semenjak kami menemukanmu akibat peristiwa kecelakaan itu, kau selalu saja terlihat murung dan menutup diri, tapi pagi ini Papah dan Mamah mu sangat bahagia melihat dirimu yang dulu telah kembali." Tuan Iskandar kemudian merangkul Putranya begitu pun dengan Nyonya Maria, mereka benar-benar begitu menyayangi Nathan.
di perlakukan seperti itu, Nathan pun turut berbahagia, apalagi sebentar lagi iya akan menjadi seorang Ayah. Dan inilah kesempatan emas untuk memberitahu tentang Naira kepada kedua orangtuanya.
Saat kedua orangtuanya sudah duduk santai dan saling berhadapan, akhirnya Nathan pun mulai membuka pembicaraan nya.
"Pah, Mah! Ada yang ingin Nathan sampaikan kepada kalian, dan ini masalah yang sangat serius!" tegas Nathan dengan netranya fokus ke arah kedua orangtuanya.
"Apa itu, Nak? Coba kau jelaskan."sahut Tuan Iskandar.
kemudian Nathan mulai menghela nafasnya sejenak, untuk menghilangkan rasa gugupnya, karena jujur saja saat ini Nathan terlihat tegang dan juga gugup.
"Baiklah Pah, Mah! Nathan akan memberi tahukan kejadian yang telah terjadi selama Nathan hilang ingatan lebih dari satu bulan!"
Lalu Nathan pun menceritakan awal mula dirinya kecelakaan, dan iya menjelaskan apa yang pernah Naira ceritakan padanya, karena sampai saat ini Nathan belum bisa mengingat semua kenangannya bersama Naira dengan jelas, tapi Nathan tetap berusaha untuk mengingatnya.
Mendengar penjelasan dari putra mereka, baik Tuan Iskandar dan juga Nyonya Maria, keduanya kaget bukan kepayang, mereka terlihat syok atas penjelasan dari Putranya.
"Nathan, ini bukan akal-akalan kamu saja kan, agar kau tidak jadi menikah dengan Monic!" hardik Nyonya Maria
Sebenarnya memang ini adalah rencana Nathan agar pernikahannya gagal bersama dengan Monic.
"Tidak Mah, Pah! Nathan pun tidak menyangka kejadiannya bisa berbarengan seperti ini dan Nathan berniat untuk membatalkan rencana pernikahan ku dengan Monic!" jawab Nathan bersungguh-sungguh.
Tuan Iskandar dan juga Nyonya Maria hanya bisa terduduk lemas, tapi sepertinya Nyonya Maria tidak menyukai keputusan putranya, terlihat jelas dari raut wajahnya yang masam.
"Nathan, apa kau yakin jika wanita itu adalah istrimu? Dan dia sedang mengandung anakmu? Dia itu wanita asing dan bisa saja seorang penipu!"
"Betul itu Nak, kau harus waspada dan hati-hati, Pernikahanmu dan Monic tidak mungkin bisa di batalkan, karena Papah tidak enak dengan keluarganya, apalagi kerja sama antara perusahaan keluarga Monic dan juga Papah sudah terjalin cukup lama, dan Papah tidak ingin mengecewakan kelurga Handoko yang telah banyak membantu perusahaan kita.
Mendengar hal Itu Nathan malah menjadi kesal. " tapi Pah, Nathan tidak percaya jika Monic telah mengandung benih dariku!" kali ini Nathan berani menentang permintaan kedua orangtuanya.
"Kau jangan suka mengada-ada Nathan, mana mungkin Monic berbohong, Mamah sudah mengenal Monic sedari dia remaja, dan dia adalah anak yang baik-baik serta terpelajar, jadi Mamah dan juga Papah tidak setuju jika seandainya kau membatalkan pernikahan ini, Monic harus menjadi istri mu dan mejadi menantu keluarga Rahadian!" jawab Nyonya Maria bersikukuh.
Mendengar hal itu Nathan sangat geram di buatnya, iya harus mencari cara lain agar pernikahannya gagal, dan Nathan pun sedang menunggu kabar dari Detektif Jo, mengenai peristiwa di mana menurut Monic, dirinya telah melakukan hal yang tidak pantas sehingga membuatnya berbadan dua.
"Sebaiknya kau selidiki juga terhadap wanita yang telah mengaku sebagai istrimu itu Nathan!" usul Tuan Iskandar berusaha menenangkan putranya yang sudah terlihat emosi.
"Pah, aku sangat yakin jika Naira adah wanita yang telah Nathan nikahi dan saat ini dia telah mengandung darah dagingku, aku tetap akan menjadikannya sebagai istri sah ku secara hukum!" sungut Nathan bersikukuh, iya pun sampai mengepalkan kedua tangannya.
"Lantas bagaimana dengan Monic hah? Kau pun harus bertanggung jawab, karena dia juga sedang mengandung darah dagingmu, dan sampai kapanpun hanya Monic yang akan menjadi menantu di rumah ini, bukan wanita tidak jelas itu." kali ini Nyonya Maria tetap pada pilihannya.
Nathan pun sampai memijit pelipisnya, sedangkan Tuan Iskandar hanya bisa menghela napasnya, iya sendiri tidak menyangka jika putranya telah menghamili dua wanita sekaligus, padahal Tuan Iskandar sedari dulu adalah type laki-laki yang setia dan tidak suka bermain perempuan, hingga pada akhirnya Tuan Iskandar telah berfikir yang tidak-tidak terhadap putranya sendiri, dan akhirnya iya membuat suatu keputusan yang tidak bisa di ganggu gugat lagi.
"Baiklah Nathan, kali ini Papah punya ide agar kedua wanita yang telah mengaku hamil darah dagingmu mendapat suatu keadilan!"
Perkataan dari Tuan Iskandar membuat Nathan dan juga Nyonya Maria diam terpaku
"Lantas apa ide nya Papah!" tanya Nathan yang di selimuti rasa penasaran.
"Nikahi kedua wanita itu, dan setelah mereka melahirkan, kita akan melakukan tes DNA terhadap kedua bayi tersebut, bagaimana Nathan, apa kau setuju?" kata Tuan Iskandar menunggu jawaban dari putranya.
Sedangkan Nyonya Maria merasa Syok atas usul dari Suaminya tersebut.
"Pah, please deh jangan konyol! Idenya papah itu malah memperumit keadaan!" protes Nyonya Maria.
"Konyol apanya sih Mah? Kenapa harus kau bilang rumit juga?"
"Pah, mana ada orang tua yang menyuruh putranya menikahi dua wanita sekaligus, please Pah, jangan ngawur, pokoknya Mamah ingin Monic saja yang menjadi menantu di rumah ini, titik!" jawab telak Nyonya Maria.
"Tidak bisa begitu Mah, putra kita harus bertanggung jawab terhadap dua orang gadis yang telah iya tanamkan benihnya, dan Papah hanya ingin Nathan bersikap adil dan tidak berat sebelah, pokoknya keputusan Papah sudah bulat, siapapun tidak ada yang boleh membantah nya, kalau kau,Nathan! Sampai membantah usul dari Papah ini, kau akan aku coret sebagai pewaris tunggal keluarga Rahadian dan akan Papah alihkan kepada Marcelino, kakakmu!" ancaman Tuan Iskandar cukup menakutkan untuk Nathan.
Kemudian Nathan terus berfikir sambil memutar otaknya, tapi ia malah buntu.
Hingga akhirnya iya mulai mengatur nafasnya yang tidak beraturan.
Dan dengan tidak ingin membuang banyak waktu, akhirnya Nathan menjawabnya.
"Baiklah Pah, aku setuju dengan usul dari Papah, akan aku nikahi secara resmi Kedua wanita tersebut yakni Naira dan juga Monic."
Jawaban dari Nathan telah membuat Papahnya tersenyum bahagia.
Tapi tidak dengan Nyonya Maria." pokoknya Mamah tidak setuju, titik!" cetus Nyonya Maria dengan bibir kerucut nya, namun baik Nathan dan Tuan Iskandar tidak begitu menghiraukannya.
"Baiklah Nathan, besok lusa kau bawa istrimu ke rumah ini, Papah ingin bertemu dan melihatnya secara langsung!" perintah Tuan Iskandar sambil menepuk-nepuk pundak putranya.
"Baik Pah, Nathan akan membawa Naira ke sini, untuk bertemu dengan Papah dan juga Mamah!" jawab Nathan sambil tersenyum puas
Bersambung...
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
gk tega aku thor, klo Naira diduakan😭
itu pasti org Marcel yg mengintip utk mencari tahu apa yg dilakukan oleh Nathan