Ternyata Aku Tak Sekuat Itu

Hubungan Pak Wirawan dan Bu Liliy semakin renggang setelah mendapatkan kabar perselingkuhan itu, tapi Bu Liliy mencoba percaya meskipun ragu, begitupun juga dengan Laura, karena sering bertengkar dengan Anak dan istrinya, lagi - lagi pak wirawan menyewa seorang wanita dari aplikasi me chat untuk menemaninya malam ini.

Kali ini dia memboking perempuan yang masih perawan dengan tarif yang cukup tinggi, kali ini mereka langsung janjian untuk ketemuan di hotel langsung, setelah mendapatkan info kamar, Pak Wirawan langsung masuk, perempuan yang ia sewa sedang berdandandan dan membelakangi dirinya.

"Waah kamu cantik sekali ternyata, kamu seperti se umuran dengan putriku. " ucap Pak Wirawan sambil membelai rambut panjang gadis itu, saat tangannya hendak memeluk gadis itu serontak gadis itu menoleh dan membuat pak wi4awan terkejut bukan main.

"Astaga Lauraa, kenapa kamu ada disini? "

"Harusnya Laura yang tanya, kenapa Papa disini? jadi benar ucapan Mama selama ini kalau Papa itu penghianaaaaatt, menjijikkan, Laura benci sama Papa. "

"Papa bisa menjelaskan. "

"Gak perlu dijelaskan lagi Paaah percumah, mulai detik ini, Laura gak mau lihat muka Papa lagi. "

Lauraa langsung keluar dari kamarnya dan Pak Wirawan mengejar putrinya.

"Laura tunggu, dengerin Papa dulu. "

Tapi Laura terus berlari dan masuk kedalam mobilnya dan meninggalkan parkiran hotel. Laura benar - benar emosi saat itu karena jebakannya berhasil, Pak Wirawan buru - buru menyusul Laura.

Laura pun sampai di rumah Bu Liliy dan dia langsung melabrak ibu tirinya itu.

"Dasar kamu wanita murahaaaaan.. tega sekali kamu merebut suami orang. "

"Ada apa ini Laura, kenapa kamu tiba - tiba datang dan marah marah? " Tanya Bu Liliy yang kebingungan.

"Halah jangan basa basi deh, jadi benar kan kalau kamu itu merebut Papa dari Mama Sandra. "

"Laura Cukup!! " Sahut Pak Wirawan yang baru datang.

"Apa Pa?? emang ini kenyataannya kok. "

"Sebenarnya apa yang terjadj Maas? " tanya Bu Liliy

"Papa itu penghianat, suka menyewa Wanita dan membawanya ke hotel, dan gak cuman sekali tapi ber kali - kali. " jelas Laura

"Apa benar itu Mas? " Bu Liliy mulai ber kaca kaca dan Pak Wirawan tak bisa menjawab apapun karena yang dikatakan putrinya itu memang benar.

Laura langsung masuk kamar dan mengemasi barang - barangnya serta memasukkannya ke dalam koper.

"Laura Papa minta Maaf tolong jangan pergi naak. "

"Gak bisa Paa, hati Laura Benar - benar sakit dan buat kamu. " sambil menunjuk Bu Liliy. "Aku akan membalas ini semua dan akan aku pastikan anakmu akan merasakan hal ini juga. " ancamnya lalu dia menarik kopernya dan pergi minta antar Pak Mamat menuju rumah Mamanya.

Sedangkan Bu Liliy masih menagih penjelasan.

"Kenapa kamu lakukan ini mas? apa salahku? "

"Maafkan aku, aku khilaf. ".

"Khilaf itu sekali dua kali Mas, kalau berkali kali itu ketagihan namanya, lebih baik kita pisah. "

"Jangan Maa, aku minta maaf tolong beri aku kesempatan lagi untuk memperbaiki kesalahanku. "

"Gak bisa Mas, maaf. "

"Tolong Maaah, kamu gak ingat siapa yamg udah nolongin kamu agar bisa keluar dari tempat pelacur itu? coba kalau bukan karena aku, pasti saat ini kamu masih jadi santapan laki - laki hidung belang disana. "

Spontan hal ini di dengar oleh Keisya, dia yang tadinya tak ingin terlibat sekarang dia keluar dari kamarnya.

"Apa benar itu Umi, yang dikatakan oleh Papa. "

Bu Liliy hanya bisa menangis sesenggukan tak berani menjawab pertanyaan putrinya.

"Jawab Umi, apa benar itu yang dikatakan Papa? "

Bu Liliy meng anggukan kepalanya membenarkan perkataan suaminya.

"Astaghfirullah kenapa Umi lakukan itu? Keisya pun ikut menangis.

"Umi dijebak naak, waktu itu kakakmu Alin harus operasi jantung dan Abimu gak punya uang, " Bu Liliy mulai menceritakan masa lalunya.

Flashback On

Waktu itu Bu Liliy minta izin pada suaminya untuk bekerja di Jakarta sebagai Asisten rumah tangga, sebenarnya berat hati Usman mengizinkan istrinya pergi, karena pada saat itu anak -anakn6a masih kecil - kecil tetapi apalah daya, Alin membutuhkan banyak biyaya karena dia terlahir dengan penyakit kelainan jantung, ditambah Bu Liliy juga sudah capek hidup miskin dan ditagih hutang kesana kemari.

Namun apa yang terjadi, semua diluar dugaan, se tibanya dia di Jakarta, dia diajak masuk ke dalam sebuah rumah besar dan sangat mewah tetapi di tempat itu terasa seperti tempat hiburan malam, banyak Wanita - Wanita seksi sedang duduk menggunakan pakaian yang sangat terbuka, mereka menyapa kedatangan Liliy.

"Tempat apa ini? kok seperti ini keadaannya.? " Bu Liliy mulai ketakutan.

"Ayo masuk, saya antarkan kamu ke kamarmu. " ajak seorang Wanita sambil menggandeng tangan Bu Liliy.

Melihat banyak Wanita dan Laki - laki sedang ber senang senang, membuatnya semakin panik.

"Maaf ini tempat apa ya mbak? saya disuruh kesini katanya ada lowongan sebagai ART, apa saya salah alamat? "

"Kamu tidak salah alamat, ini memang tempat kerjamu tapi bukan sebagai ART melainkan sebagai pelayan untuk melayani pelanggan yang datang seperti mereka. " Ucap seorang perempuan sambil menunjuk ke arah Wanita dan laki - laki yang sedang berduaan.

"Ini gila, aku gak mau, mending aku pergi aja. " Bu Liliy dicegah saat ia ingin pergi dam dibawa masuk kedalam kamar.

"Kamu gak bisa pergi begitu saja, saya sudah membeli mu dengan harga yang cukup mahal dari Ningsih temanmu, " Ucap Madam Dengan keras.

Bu Liliy tak menyangka jika temannya sendiri tega menjual dirinya, dia benar - benar terjebak tak bisa berbuat apa - apa, berulang kali ia mencoba kabur tapi susah sekali, dia malah berkali kali mendapatkan pukulan dan tamparan dari Madam, semakin hari semakin sakit tubuhnya karena mengalami siksaan, akhirnya dia menerima kenyataan kalau dia harus mau melayani para hidung belang tersebut dengan rasa jijik dan Terpaksa karena dia sudah tak kuat.

Malam ini ada pelanggan datang dan ingin menyewa Liliy untuk menemaninya malam inii.

"Liliy, ingat kali ini kamu jangan kecewakan pelanggan atau kamu akan menanggung akibatnya. " ancam Madam pada Bu Liliy.

Setelah itu Liliy disuruh keluar menemui pelanggan tersebut,

"Wah ini sih cantik sekali, boleh ku bawa dia malam ini? " tanya Pria itu

"Boleh, tapi dia sedikit berontak. " jawab Madam

"Tenang saja, aku sudah terbiasa. "

Lalu Pria itu membawa Liliy ke sebuah hotel dan memesan kamar untuk mereka berdua, di dalam kamar Liliy mulai ketakutan dan panik.

"Tolong lepaskan aku, aku mohon tuan"

"Iya nanti aku lepaskan kamu, kamu tenangin dirimu dulu, minum ini biar lebih tenang ini cuman air putih saja, aku tinggal keluar sebentar. "

Dan bodohnya Liliy percaya itu, dia pun meminumnya tanpa disadari kalau minuman itu sudah dicampuri obat perangsang.

Setelah meminum itu, ada sensasi yang aneh yamg ia rasakan dan Pria itu kembali masuk ke dalam kamar, Liliy langsung menghampirinya dan memeluk pria itu dengan erat, ia mengira itu Usman suaminya karena yang dia lihat itu suaminya, obatnya benar benar bekerja.

Tanpa disuruh oleh pria itu, Liliy sudah tau apa yang harus ia lakukan, tanpa basa basi, ia mulai membuka kancing kemeja pria itu satu persatu dan mereka pun mulai melakukannya tanpa ada paksaan,