NovelToon NovelToon
Senja Untuk Elang

Senja Untuk Elang

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat / Cintamanis / Pernikahan Kilat
Popularitas:15.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: embunpagi

IG ☞ @embunpagi544


Elang dan Senja terpaksa harus menikah setelah mereka berdua merasakan patah hati.

Kala itu, lamaran Elang di tolak oleh wanita yang sudah bertahun-tahun menjadi kekasihnya untuk ketiga kalinya, bahkan saat itu juga kekasihnya memutuskan hubungan mereka. Dari situlah awal mula penyebab kecelakaan yang Elang alami sehingga mengakibatkan nyawa seorang kakek melayang.

Untuk menebus kesalahannya, Elang terpaksa menikahi cucu angkat kakek tersebut yang bernama Senja. Seorang gadis yang memiliki nasib yang serupa dengannya. Gadis tersebut di khianati oleh kekasih dan juga sahabatnya. Yang lebih menyedihkan lagi, mereka mengkhianatinya selama bertahun-tahun!

Akankah pernikahan terpaksa ini akan membuat keduanya mampu untuk saling mengobati luka yang di torehkan oleh masa lalu mereka? Atau sebaliknya, hanya akan menambah luka satu sama lainnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 20 (Bagaimana Sah...?)

"Bos, Anda baik-baik saja?" tanya Kendra melihat ke arah tangan kanan Elang.

"Aku tidak apa-apa, kau fokus saja mengemudi," sahut Elang, mencoba menggerak-gerakkan jari-jari tangannya sambil meringis menahan sakit.

"Maafkan saya bos, semua salah saya. Kalau saja tadi bos tidak..."

"Lalu aku harus membiarkan mereka menusukmu begitu, kau ingin mati konyol di sini sebelum jabatan jomblomu lengser?" Sarkas Elang.

"Tidak, bukan begitu bos. Tapi besok..."

"Sudahlah, kau jangan terlalu khawatir. Aku masih hidup dan besok akan tetap menikah," jawab Elang datar.

Seperti itulah Elang, mirip sekali dengan sang ayah. Meskipun tampak dingin dan otoriter di luar, namun memiliki hati yang hangat. Tak akan membiarkan orang-orang di sekitarnya terluka.

"Mukamu saja bonyok begitu," imbuh Elang.

Kendra menyentuh bibirnya yang sedikit berdarah.

Sesampainya di Vila, Elang sudah di sambut oleh Alex dan David yang sejak tadi menunggunya.

"El kau baik-baik saja?" tanya Alex khawatir.

Elang melihat ke arah David, Fix! papanya tersebut sudah laporan kepada bosnya.

"Daddymu kebetulan tadi sedang bersama papa saat kau menelepon," ucap David yang mengerti arti tatapan Elang kepadanya.

Elang hanya berdecak mendengar penuturan David. Benar-benar tidak bisa diajak kompromi!.

"Mommy?"

"Tenanglah mommy tidak tahu, dia sudah tidur. Yang penting sekarang kau baik-baik saja," jawab Alex.

"Masuklah, papa akan mengobati lukamu," ucap David.

"Biar saya yang mengobatinya!" ucap Senja yang sudah membawa P3K di tangannya.

Semua orang menoleh ke arahnya.

"Kau belum tidur?" tanya Elang merasa canggung.

"Mana bisa dia tidur, jika calon suaminya belum juga tiba larut malam begini," sindir Alex.

Tak menyahut ucapan sang ayah, Elang menoleh ke arah Kendra.

"Masuklah dan obati juga lukamu," ucapnya lalu melangkahkan kaki masuk ke dalam mendahului Senja yang mengekor di belakangnya.

"Sekarang kau tidurlah, aku sudah di sini. Tidak akan kabur dihari pernikahan kita besok," ucap Elang setelah Senja selesai mengobati lukanya.

"Masih bisa pakai cincin kawin, tidak usah khawatir," imbuhnya ketika Senja melihat ke arah jari-jari tangannya.

"Aku hanya ingin memastikan jarimu masih bisa bergerak, itu saja," ucap Senja lalu mengangkat kotak P3K dan kembali beranjak meninggalkan Elang dan Kendra.

"Kamu juga lekas tidur, ini sudah malam," ucap Senja sebelum benar-benar kembali ke kamar.

Elang tersenyum kecil sebagai tanggapan ucapan Senja.

"Ehem! ada nyamuk di sini," ledek Kendra.

"Kasih aja sianida nyamuknya, biar tewas," cebik Elang melempar bantal sofa ke arah wajah bonyok Kendra lalu pergi ke kamarnya.

🌼🌼🌼

"Boleh daddy masuk?" tanya Alex dari balik pintu. Di lihatnya Elang masih sibuk dengan benda pipih keluaran negara lahirnya oppa-oppa tampan itu.

"Masuklah," sahut Elang.

"Ada yang ingin daddy bicarakan?"tanya Elang yang tetap fokus pada benda di tangannya.

"Daddy hanya ingin berbicara sedikit denganmu sebelum kamu menikah, karena kalau sudah menikah nanti waktumu akan habis hanya untuk pekerjaan dan juga istrimu. Daddy tahu bagaimana perasaanmu saat ini. Tapi, setelah menikah kebahagiaan Senja adalah tanggung jawabmu. Tidak hanya bertanggung jawab secara fisik dan finansial saja, tapi bertanggung jawab atas kebutuhan batinnya, bertanggung jawab atas kelangsungan keturunannya supaya tidak punah,"

"Bilang saja daddy pengen cucu," cibir Elang datar.

"Nah itu maksud daddy,"

Elang mendesah, ia tak tahu harus menjawab apa.

"El belum bisa menjanjikannya, daddy tahu sendiri alasan El akan menikah. Mungkin tidak semudah itu El mewujudkannya, atau bahkan El tidak bisa," ucap Elang jujur.

"Berusahalah menerima dan berdamai dengan takdirmu, itu kuncinya," Alex menepuk bahu sang putra. Tak terasa putra pertamanya itu kini sudah dewasa dan sebentar lagi akan menikah, tidak lagi menjadi tanggung jawabnya, akan tetapi sudah memiliki tanggung jawab sendiri.

Elang hanya diam dan tersenyum tipis. Baginya berdamai dengan rasa bersalahnya saja masih sulit. Setidaknya ia akan berusaha memperlakukan Senja dengan baik karena kakeknya sudah menitipkan Senja kepadanya.

"Besok hari pernikahanmu, dan sekarang masih sibuk dengan pekerjaan?"

"El hanya mengeceknya sebentar,"

"Cepatlah istirahat, pekerjaan tidak akan ada habisnya. Hargai waktu untuk hari pentingmu besok. Lekaslah tidur. Daddy akan kembali ke kamar," sekali lagi Alex menepuk bahu Elang.

"Tidak ingin tidur dengan El?" tawar El.

"Tidak, daddy menyayangimu tapi macan pasti nyariin jika kebangun daady tidak di sampingnya. Lagian daddy sulit tidur jika tidak memeluk mommy," ucap Alex.

"Ck, sudah tua masih bucin," cebik Elang tersenyum.

"Nanti, tunggu saatnya kamu merasakan uwenaknya tidur dengan memeluk istrimu, baru boleh berkomentar," Ujar Alex sebelum akhirnya ia meninggalkan Elang sendiri di kamarnya.

Elang tersenyum sembari menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah sang ayah yang masih saja bucin overdosis terhadap ibunya. Tapi justru itu yang membuatnya iri.

🌼🌼🌼

Pagi harinya, Elang membuka matanya pelan karena mendengar kehebohan Anes yang baru saja tahu apa yang terjadi dengan Elang semalam.

"El, kau baik-baik saja. Apa kau terluka? Mana yang terluka?" Anes memegangi pipi Elang dan beralih ke lengannya.

Matanya terhenti, berpusat pada tangan kanan Elang yang terbalut kain kasa.

"El baik-baik saja. Tenanglah ini tidak seperti yang mommy pikirkan," ucap Elang.

"Baik-baik saja bagaimana? Jelas-jelas tanganmu terluka," Anes mulai menitikkan air matanya.

"Tenanglah mom, ini hanya luka kecil. Lihatlah masih bisa bergerak, masih bisa di pakaikan cincin kawin di nini," Elang menarik Anes ke dalam pelukannya lalu menunjukkan tangannya yang ia gerak-gerakkan, meskipun dalam hatinya meringis menahan sakit. Ia tahu, ibunya itu perasaannya terlalu lembut. Ia tidak bisa melihat anak-anaknya terluka sedikitpun.

"Sayang, mas kan sudah bilang El baik-baik saja," ucap Alex yang menyusulnya.

"Jelaskan! Kenapa semalam tidak ada yang membangunkan mommy dan memberitahu mommy? Kalau terjadi sesuatu dengan El siapa yang mau bertanggung jawab!" mode macan keluar.

Ini nih, yang buat Elang semalam melarang untuk memberi tahu Anes, pasti seisi Vila akan heboh semalaman jika ia tahu El dan Kendra di cegat orang di jalan.

Alex langsung membungkam mulut Anes dengan bibirnya, cara paling ampuh untuk menjinakkan macannya tersebut jika sedang merajuk.

"Mas apaan sih, ada El malu," ucap Anes.

"Tenanglah, dia sudah cukup umur untuk melihatnya. Lagian nanti dia akan terbiasa melakukannya dengan Senja," ucap Alex tanpa filter.

Elang hanya diam, cuek lalu berjalan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

"El, setelah ini ikutlah mommy untuk bersiap-siap. Ijab qabul akan di laksanakan satu jam lagi. Senja sudah mulai di rias sejak pagi tadi," ucap Anes sebelum Elang masuk ke kamar mandi.

"Hem," jawaban andalan Elang.

"Anak kita sudah dewasa, dia sudah bisa mandi sendiri, jangan di lihatin terus kamar mandinya nanti naksir lagi,"

"Apaan sih garing," mencubit pinggang Alex.

"Ayo kita juga mandi," Alex merengkuh pinggang Anes dan menggiringnya keluar kamar Elang

🌼🌼🌼

Acara akad nikah akan di laksanakan sebentar lagi. Elang sudah siap, duduk dengan tenang di depan penghulu, menunggu calon pengantin wanita datang. Ia tampak gagah dan tampan mengenakan jas pengantin berwarna putih. Para kerabat terdekat dan sahabat sudah hadir untuk menyaksikan ijab qabul Elang dan Senja.

Tak berselang lama, Senja berjalan menuju ke tempat akad di dampingi oleh Sarah dan Dino yang datang pagi tadi bersama ibu dan juga kakaknya.

Elang tak berkedip saat melihat calon istrinya itu berjalan mendekat ke arahnya. Senja mengenakan kebaya modern berwana putih, senada dengan yang membalut tubuh calon suaminya, Elang terpesona dengan kecantikan tersembunyi gadis itu yang selama ini selalu tampil sederhana dengan make up tipis hampir tak terlihat.

"Sabar, sebentar lagi puas-puasin," Alex menepuk bahu Elang untuk menyadarkan lamunan sang anak.

Senja duduk di samping Elang. Gadis itu hanya diam dan sesekali meremas tangannya, terlihat sekali ketegangan dalam dirinya. El menggenggam tangan yang terasa sangat dingin tersebut. Sontak, Senja yang sejak tadi menunduk melihat ke arahnya. Elang menganggukkan kepalanya, memberi energi dan rasa percaya diri kepada Senja.

"Baiklah, mari kita langsung mulai saja Tua, biar bisa pegang-pegangan secara bebas nanti," ucap penghulu. Otomatis Elang langsung melepaskan tangannya dari tangan Senja.

Karena Senja tidak ada walinya, maka akan di nikahkan oleh wali hakim.

"Sebelum saya mulai, saya ingin menanyakan apakah ada unsur paksaan dari pernikahan ini?" tanya penghulu. Tanpa di komando, Senja dan Elang saling menatap, menghela napas bersamaan.

"Tidak," jawab mereka bersamaan.

"Tuan El, benarkan perempuan di samping anda adalah calon istri Anda?"

Elang kembali menatap Senja, tanpa di balas oleh gadis itu.

"Benar," jawab Elanh.

"Dan bagaimana dengan anda nona Senja, benarkah laki-laki di samping Anda adalah calon suami yang akan menjadi teman hidup Anda nanti?"

Senja juga melakukan hal yang sama, menatap Elang dan menjawab.

"Benar," ucapnya sambil menunduk kembali.

"Baiklah kalau begitu, takutnya jodohnya ketukar, seperti drama-drama.yang sering di tonton istri saya, kan tidak lucu," canda penghulu biar suasana tidak terlalu tegang disambut gelak tawa para tamu yang ada.

Ketika tangan Elang hendak menyambut uluran tangan penghulu ketika ijab kabul akan di mulai, ia sempat mematung melihat kearah seseorang yang baru datang dan berjalan menuju ke kursi para hadirin yang menyaksikan acara tersebut.

"Tuan El? Bisa kita mulai sekarang?" tanya penghulu sekali lagi.

Elang langsung memajukan tangannya untuk menyambut uluran tangan penghulu.

Penghulu sempat menatap heran ke tangan Elang yang berbalut kain kasa tersebut.

"Ini baik-baik saja, Anda bisa menggenggamnya," entah ke berapa kali Elang mengatakan hal itu kepada orang-orang yang berbeda.

Tetap saja, penghulu tersebut tidak berani menggenggam tangan Elang dengan erat.

Anes menggenggam erat tangan Alex, ketika melihat siapa yang datang, ia takut itu akan mempengaruhi proses ijab qabul.

"Tenanglah, percaya padanya," Alex mengusap tangan Anes.

Akhirnya setelah penghulu mengucapkan ijab, Dengan satu kali tarikan napas, Elang berhasil mengucapkan qabul. Membuat Anes dan Alex menghela napas lega, begitupun dengan Elang dan Senja.

"Bagaimana para saksi dan hadirin, SAH?" tanya penghulu setelah Elang mengucapkan qabulnya.

🌼🌼🌼

💠💠Selamat membaca para kesayangan author... jangan lupa Like komen, tip dan votenya.. serta pencet ❤️ nya buat author..terima kasih🙏🙏

salam hangat author 🤗❤️❤️

IG : @embunpagi544

note: untuk visual kemungkinan akan lebih banyak di up di igeh...💠💠

1
MARWAN ERMADI
ini ngapain si ervan yg sibuk sedangkan disana ada ke2mertuanya senja
Soraya
hadiah buat pernikahan mereka
Soraya
mampir thor
khaerani suherman
aku udah baca cerita ini berkali kali seneng ceritanya
mimi
Kecewa
mimi
Buruk
vanilla althea smith
kecelakaan tuan Bailey dan nyonya Bailey ada unsur kesengajaan
vanilla althea smith
tebakan ku senja anak dari pemilik perusahan tersebut sebelum diambil oleh dady nya ervan dan diganti simbol nya
vanilla althea smith
Kendra mutung el
vanilla althea smith
bambang suaminya mama megaa ayah nya ritsuki natsuki
vanilla althea smith
typo nya menyeramkann
vanilla althea smith
jadi bego dongg
vanilla althea smith
makanan yang dibawa sekalian lempar ke wajah niko biar gregett
Ruby Vee
kenapa nggak ditunjkin aja fotonya nona senja gimana to
Ruby Vee
oalah elang
Elistiani
gak ngerti aku Thor,masa budak corporate ga tau black card,bodoh kali lah,masuk perusahaan pake jalur org dalem kali ye
Suwardiono
Luar biasa
Ruby Vee
kayaknya sarah jodohnya kendra ini
Can Can Takarai
Luar biasa
Can Can Takarai
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!