Seorang wanita yang memiliki kekayaan karena telah membangun sebuah perusahaan yang sudah di kenal di dunia.
Tetapi sayangnya kejayaan itu tidak berlangsung lama karena wanita itu mengalami pembunuhan oleh musuhnya.
Mungkin tubuhnya sudah mati tetapi jiwanya malah berpindah ke seorang tubuh seorang wanita yang memiliki anak kembar 3 dari seorang Kaisar yang mencampakkannya.
Apa wanita tersebut bisa mengubah takdirnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Biji Cokelat/ Kakao
Pagi hari yang cerah ini Aleyza memutuskan untuk pergi ke perkebunannya berada di belakang kastil. Untung saja elemen sihir miliknya adalah tanaman jadi mudah untuk menanam dan tumbuh dengan cepat.
Ketika selesai sarapan Aleyza ingin segera bergegas serta membawa kedua anaknya yang memaksa ingin ikut dengannya. Aleyza tidak bisa menolak nya ketika Elrick dan Adriana memasang wajah yang imut serta mata bulat mereka bersinar terang. Membuat nya tidak tega mengambil kesenangan mereka. Sedangkan Melvin memutuskan Alrick untuk berlatih pedang serta belajar tentang beberapa bahasa.
Aleyza mengetahui bawa Alrick sangat menyukai membaca jadi ia telah membuat rak buku di kamarnya serta menambah buku di perpustakaan. Ia memastikan kastil tempat aman untuk mereka tinggali.
Sambil membawa keranjang buah Aleyza menggenggam tangan Elrick dan Adriana menuju ke belakang kastil.
Senyumnya seketika terbit di wajahnya setelah melihat sebuah pohon cokelat yang sudah berbuah berkat sihirnya. Dengan langkah cepat Aleyza berjalan mendekat.
" Mama, ini pohon apa dan buah apa itu?" tanya Adriana sambil menunjuk sebuah buah berbentuk bulat memanjang dan berwarna cokelat.
" Itu buah cokelat." jawab Aleyza sambil memetiknya dengan perlahan.
Mendengar jawaban tersebut membuat Elrick dan Adriana memiringkan kepalanya dengan polos membuat Aleyza yang meliriknya tertawa pelan.
" Tapi bukannya buah itu tidak bisa di makan dan rasanya pahit?" tanya Elrick sambil bergidik ngeri.
Adriana mendengar pertanyaan dari Elrick menggangguk kepalanya setuju.
" Kalian akan tahu setelah nanti hasilnya jadi, kalau begitu kita segera ke dapur Mama akan mengolahnya pastinya akan enak." ucap Aleyza sambil meletakkan buah cokelat yang sudah penuh di keranjang di lengannya.
Elrick dan Adriana yang mendengarnya langsung menggangguk kepalanya senang pastinya karena masakan Mama adalah terenak.
Melihat bawa mereka setuju langsung saja mereka ke tempat dapur yang sudah lebih baik daripada sebelumnya. Bahan-bahan makanan, buah-buahan, sayuran, daging,telur serta bumbu makanan sudah lengkap berjajar rapi di dapur.
Aleyza meletakkan buah cokelat di atas meja dimana Elrick dan Adriana duduk memperhatikan.
Pertama-tama Aleyza memisahkan buah dari kulitnya dan mengambil biji kakao dengan teliti. Setelah itu ia memanggangnya pemanggang zaman dulu menggunakan waktu yang lama karena tidak menggunakan listrik melainkan batu sihir.
Setelah itu Aleyza melakukan fermentasi yang membutuhkan waktu sekitar 2-6 hari dengan menggunakan wadah yang berbentuk kotak mengurangi rasa-rasa pahit, asam, manis dan aroma bunga, meningkatkan aroma kakao (cokelat) dan kacang (nutty), dan mengeraskan kulit biji menjadi seperti tempurung.
Aleyza meletakkan wadah tersebut di tempat yang kering supaya tidak ada seorangpun yang melihatnya.
" Sudah selesai kita membutuhkan waktu sekitar 2-6 hari ini proses selanjutnya." ucap Aleyza yang mendapatkan ekspresi kekecewaan dari Elrick dan Adriana.
Melihat ekspresi kecewa mereka membuat Aleyza sedikit sedih dan segera mengeluarkan seloyang kue biskuit yang berbentuk beruang.
Elrick dan Adriana yang melihatnya segera turun dari kursi menghampiri Aleyza.
" Kue, terima kasih Mama El/ Adriana sayang." ucap Elrick dan Adriana bersamaan.
Membuat Aleyza yang mendengarnya merasa senang dengan kekompakan mereka berdua.
" Ayo kita bawa kue ini kepada Al dan kak Melvin." ucap Aleyza yang mengajak kedua anaknya untuk berada di taman.
Tapi sebelum mereka sampai di sana tiba-tiba saja ada seseorang yang menahan tangan Aleyza membuat nya menoleh.
Seketika wajahnya yang tersenyum menjadi datar. Mood nya merasa buruk dengan cepat.
" Mengapa kau berada di sini?" tanya Aleyza....
Countine...