kisah gadis cantik dan sholehah bernama Anindya Zahrani yang harus rela menikah dengan pria begajulan yang suka mabuk dan main perempuan bernama Arkala Mahesa.
Dya terpaksa menerima perjodohan yang dilakukan oleh almarhum Ayahnya dan juga sahabatnya Pak Anggara Mahes yang merupakan seorang konglomerat,demi melaksanakan amanah terakhir dari sang Ayah.
Kala yang tidak pernah setuju menikah dengan Dya kerap memperlakukan Dya dengan Kasar.Bahkan tidak segan segan Kala membawa wanita yang disebut kekasihnya masuk kedalam rumah bahkan kedalam kamarnya.
Akankah Dya terus bertahan??atau menyerah??
Lalu bagaimana reaski Kala saat Dya akhirnya memilih menyerah dengan pernikahannya.
Akankah Kala melepaskan Dya ataukah mempertahankan dan berubah menjadi lebih baik lagi??
Bantu Follow yuukkk
IG : triyani_trian87
tiktok : Triyani_87
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.28
Kala tertegun mendengar semua ucapan Dya. Kala tidak menyangka jika Dya sudah berpikiran sejauh itu.
Hatinya kini benar benar merasa sesak saat Kala melihat senyum keikhlasan dari wajah cantik Dya. Tidak ada raut benci apa lagi dendam dari sorot matanya.
Semua terlihat begitu tulus dan ikhlas meski mungkin hatinya merasa sakit karena tidak bisa menjaga amanah dari sang Ayah sebelum berpulang ka rahmatullah.
Kala pun menatap lekat wajah cantik sang istri yang teduh itu ternyata mampu membuatnya merasa tenang dan damai.
Kala mengulurkan Tangannya dan ini untuk pertama kalinya tangan kekar Kala menyentuh dan membelai pipi mulus Dya.
Dya tertegun, tubuhnya seakan berubah kaku saat tangan kekar milik Kala mendarat dan menyentuh lembut wajah cantiknya.
"Apa kamu ikhlas melepaskan aku pergi untuk bersama dengannya?" tanya Kala, dengan nada yang sedikit lirih.
Dya menggelengkan kepala lalu mengulurkan tangannya ke arah wajahnya. Menumpukan tangan mungil miliknya di atas tangan kekar milik Kala.
"Tidak ada satu istri pun yang akan ikhlas melepas suaminya untuk bersama dengan wanita lain. Tapi, jika kebersamaan kita juga hanya menyisakan rasa sakit, terluka dan kecewa. Bukankah lebih baik melepaskan dari pada membuatnya menderita?" jawab Dya, semakin membuat hati Kala terenyuh.
Entah dorongan dari apa dan bagaimana awalnya yang pasti kini wajah Kala sudah mendekati wajah Dya dengan begitu dekatnya.
Lalu detik kemudian, Kala mendaratkan bibir kenyalnya diatas bibir ranum milik Dya. Sejenak, Dya terlihat begitu kaget saat mendapatkan serangan dadakan dari Kala.
Akan tetapi, detik kemudian, Dya pun pasrah dan menerima ciuman dadakan yang Kala berikan padanya.
Pagutan keduanya pun terpaksa terlepas saat Kala merasa jika Dya sudah kesusahan untuk bernafas karena hampir kehilangan oksigen karena mulut dan hidungnya terhalang oleh bibir dan wajah Kala yang kini sudah menempel diwajah cantiknya.
Dya bukan lah pemain handal seperti Kala yang sudah menguasai berbagai cara dan gaya dalam berciuman. Untuk Dya, ini bahkan pertama kalinya Dia mendapatkan ciuman dan sentuhan dari lawan jenisnya.
Awalnya Dya ingin memberontak dan menolah karena kaget saat mendapat serangan dadakan itu.
Akan tetapi, saat itu juga Dya teringat jika hubungan keduanya sudah halal dimata hukum dan agama. Jadi, tidak ada alasan untuknya untuk menolak ciuman itu.
"Kenapa tahan nafas? Bernafas dari hidung Dy," Bisik Kala ditengah nafas yang memburu karena gairah kini telah menjalar ke seluruh tubuhnya.
Lalu, kembali menyatukan bibir keduanya dan kini Dya pun sudah mulai membalas meski masih terasa begitu kaku dan amatir. Namun, Kala tidak mempermasalahkan hal itu, justru Kala malah mendapatkan sensasi baru yang tidak pernah dia dapatkan dari Angel.
Ciuman nya bersama dengan Dya saat ini begitu terasa manis hingga enggan rasanya untuk menyudahinya.
*
*
Kala kembali melepas pagutan keduanya demi memberi ruang pada sang istri untuk meraup oksigen sebanyak banyaknya.
"Ma_Mas Kala?" lirih Dya disela nafasnya yang ngos ngosan sisa ciuman panasnya dengan Kala.
"Teruslah berdoa dan memohon lah padanya. Tunjukkan padaku bagaimana besarnya kekuatan dari doa dipertiga malammu itu. Sebut namaku disetiap doamu, agar aku tahu bagaimana besarnya kekuatan yang dia miliki. Jika aku kalah, aku akan kembali bersujud dan patuh padanya, serta melanjutkan pernikahan ini dengan sesungguh sungguhnya. Tapi, jika kamu yang kalah, lupakan jika kita pernah bertemu bahkan pernah hidup bersama."
Mendengar tantangan dari Kala, Dya hanya bisa menganggukkan kepalanya dan tersenyum bahagia.
Dya tidak menyangka jika Kala akan memberikan nya kesempatan untuk memperjuangkan hubungan mereka lewat jalur doa disetiap sujudnya.
Melihat senyum manis sang istri, Kala pun kembali menjatuhkan satu kecupan diwajah Dya. Namun, kali ini yang menjadi sasaran bukan lagi bibir kenyal itu melainkan kening Dya.
Seketika hati Dya pun menghangat saat Kala mencium keningnya dengan lembut dan lama. Lalu, setelahnya Kala menarik Dya untuk masuk kedalam pelukan nya.
"Tidurlah, ini masih terlalu pagi untuk bangun." bisik Kala kembali yang kini sudah memposisikan diri untuk tidur diruangan santai dengan beralaskan karpet bulu dan juga pelukan hangat dari sang istri.
Dya sendiri hanya bisa pasrah menerima perlakuan Kala yang malam ini begitu manis dan lembut.
Keduanya pun kini sama sama memejamkan matanya untuk kembali tidur dengan posisi Kala yang memeluk tubuh mungil Dya.
Sementara Dya sendiri menjadikan dada bidang sebelah kanan Kala untuk dijadikan bantalan kepalanya yang masih tertutup rapih oleh mukenanya.
Tidak butuh waktu lama untuk kedunya terpejam dan tertidur lelap didalam dekapan kekasih halal yang masih diperjuangkan kejelasan statusnya itu.
Dan ini pertama kalinya untuk Kala bisa tertidur dengan tenang dan lelap. Setelah sekian lama terkena insomnia parah karena begitu terpukul setelah kehilangan sang Mama untuk selama lamanya.
*
*
...🌸🌸🌸...
ng beda"&bermacam