NovelToon NovelToon
Ranjang Kontrak Tuan Anderson

Ranjang Kontrak Tuan Anderson

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:91.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nonaniiss

WARNING *** BIJAKLAH DALAM MEMBACA⚠️ ⚠️
Emile adalah seorang mahasiswi yang terpaksa harus menyudahi kuliahnya karena alasan ekonomi dan juga adik kesayangannya yang tengah sakit. Dia menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja dan membiayai pengobatan adiknya yang tak ramah di kantong. Dalam pertemuan yang tak di sengaja dengan bosnya di sebuah bar membuat hidupnya berubah drastis. Ia terjebak dalam sebuah perjanjian kontrak dengan Harry Andreson.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonaniiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pindah

Hari ini adalah hari dimana Emile akan tinggal di rumah Elizabeth. ia di jemput David karena Elizabeth sedang ada urusan. Sebenarnya hal itu membuat dirinya agak canggung, tapi mau bagaimana lagi. Sepanjang perjalanan pun hanya ada keheningan semata. Emile benar-benar sangat tidak nyaman dengan suasana seperti itu.

Entahlah kenapa orang-orang itu sangatlah dingin dan datar. Ekspresinya pun tak jauh berbeda dengan Daniel yang hanya datar saja. Beberapa kali Emile berdecak membuat Davin melirik sekilas. Ia sebenarnya sadar jika Emile tidak nyaman, tapi ia menghiraukannya saja.

Tak berselang lama, kini sampailah mereka di sebuah rumah megah dengan 3 lantai, bercat putih dengan corak emas membuat suasana rumah tersebut terkesan begitu mewah. Halaman dan parkiran yang begitu luas memutar serta sebuah kolam kecil di tengah-tengahnya membuat suasana benar-benar sangat tenang.

Emile masih tak bergeming karena menatap pemandangan di depannya itu. Apakah benar itu adalah tempat tinggal barunya? apakah dia tidak mimpi? Beberapa kali ia menepuk pelan kemudian agak kencang di pipinya, sehingga membuatnya meringis kesakitan.

"Nona, kau sedang apa? Masuklah." kata David dengan membawa koper besar milik Emile.

"Tuan David, apakah tidak masalah jika aku masuk sekarang? Ada siapa saja di dalam? pasti banyak orang ya, aku malu dan belum siap. apa lebih baik aku pulang saja dulu dan menunggu nyonya pulang." kata Emile dengan sedikit berbisik pada David .

"Tidak. sekarang lebih baik kau masuk. di dalam sudah ada yang menunggumu." kata David dengan berjalan lebih dulu di ikuti Emile.

Untuk pertama kalinya ia menginjakkan kaki di rumah semewah dan semegah itu. Baru saja sampai depan pintu, ia di buat terkagum-kagum dengan isi dalam rumah tersebut. Tiba-tiba saja ada seorang wanita paruh baya yang datang menghampirinya dengan senyum lebarnya.

"Ahh ternyata nona sudah datang. Mari nona, saya antarkan ke kamar." kata Ningsih, orang kepercayaan Elizabeth untuk mengurus segala keperluan di rumah itu.

Emile hanya mengangguk dan tersenyum dengan canggungnya saja. lagi-lagi ia di buat terperangah karena ternyata bukan hanya di mall, hotel ataupun perusahaan saja yang memiliki lift, ternyata di rumah itu pun juga memiliki lift.

Melihat Emile yang masih takjub dengan isi rumah itu membuat Ningsih hanya tersenyum kecil saja. Ia menatap dari atas sampai bawah bagaimana penampilan Emile. ia hanya tersenyum dan mengangguk kecil saja melihat itu.

"Nyonya memang tidak salah pilih menantu." gumam Ningsih membuat Emile menoleh.

Kini, lift pun berhenti di lantai dua. Ningsih berjalan lebih dulu dan berhenti di depan pintu. Ia membukanya dan langsung masuk begitu saja di ikuti Emile. seperti sebelumnya, ia hanya bisa terdiam kagum saja dengan ruangan tersebut.

"Ini adalah kamar nona dan tuan Harry. Jika perlu bantuan, panggil saja saya. Disini sudah ada telepon untuk memanggil saya. perkenalkan nama saya Ningsih. Saya mengurusi segala keperluan rumah di sini. Nyonya Lisa sudah banyak cerita tentang nona. Saya senang bisa bertemu langsung dengan nona." kata Ningsih dengan tersenyum sambil menundukkan kepalanya.

"Bolehkah aku bertanya." kata Emile dengan sedikit takutnya.

"Silahkan nona." kata Ningsih.

"Kenapa di rumah ini sepi sekali, dimana orang-orang?" tanya Emile membuat Ningsih hanya tersenyum saja.

"Ahh itu, disini hanya ada saya dan nyonya Lisa saja. Tapi sekarang jadi bertambah satu, yaitu kau. Saya harap dengan kedatangan nona disini bisa membuat suasana rumah ini menjadi lebih hidup lagi. apalagi sebentar lagi akan ada bayi juga, pasti akan bertambah ramai dengan suara tangisannya. Saya tidak sabar menunggu hari itu." jawab Ningsih dengan tersenyum.

Mendengar itu, tentu saja Emile terkejut. Bagaimana mungkin rumah semegah dan sebesar itu hanya dua orang saja yang menempati, sangatlah tidak mungkin. Lalu bagaimana cara membersihkan rumah sebesar itu? Pikirnya.

"Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu nona, selamat beristirahat." kata Ningsih kemudian berlalu pergi meninggalkan Emile yang masih terpaku.

Ia pun menggelengkan kepalanya dan mulai tour kamar yang akan ia tempat. Begitu besar, nyaman dan tenang. ternyata ada satu pintu di dalam kamarnya selain kamar mandi. Ia membukanya dan begitu terpukau melihat isi dalam ruangan tersebut.

Ruangan itu adalah lemari baju atau lebih tepatnya ruang ganti baju. Berjejer-jejer jas, kemeja, dasi, gaun, dress, jaket, dsb sudah tertata rapi disana. Ia hanya bisa terkagum-kagum melihat itu.

"Semua ini pasti milik Harry." kata Emile dengan dan aksesoris yang terbuat dari emas dan berlian pun

Bahkan berbagai jenis sepatu, high heels atau hanya sekedar sendal pun juga ada di sana. ia hanya berdecak kagum saja melihat itu semua. Seumur hidup, baru sekarang ia melihat barang-barang mewah seperti di depannya. Berbagai pernak-pernik dan aksesoris yang terbuat dari emas maupun berlian juga sudah tertata rapi.

"Apakah aku sedang bermimpi? Jika memang aku sedang bermimpi, maka segeralah bangunkan aku. Aku tidak mau terlena dengan semua yang ada di depan ku." ucap Emile yang kemudian menutup pintunya.

Dengan sedikit ragu, ia pun duduk di kasur empuk itu dan merebahkan tubuhnya sebentar. Tiba-tiba saja, ketukan pintu terdengar yang membuat ia langsung bangun dan membukanya. Di lihatnya ada Ningsih dan juga David yang tengah membawa kopernya. Ia pun langsung mempersilahkan mereka masuk.

Tak berlama-lama, kini David dan Ningsih pun keluar. Ia membuka kopernya dan menatap semua bajunya di lemari yang memang masih kosong. setelah semuanya tertata rapi, kini ia pun mandi karena merasa badannya sangat lengket dan berkeringat.

Selesai dengan mandinya, ia bingung harus melakukan apa lagi. Karena itu, ia pun keluar dan memutuskan untuk berkeliling melihat-lihat isi rumah itu. tanpa ia sadari jika ia sudah berjalan cukup jauh dan lama. Ketika menyadari hal itu, ia pun berbalik arah dan melihat sekelilingnya.

"Rumah ini sangat luas sekali. Rasanya aku berjalan seperti ribuan kilometer. Sudahkah lebih baik aku kembali ke kamarku saja." kata Emile.

Ia pun menyusuri jalan yang tadinya ia lewati, hanya saja ada sesuatu yang membuatnya sangat janggal dan merasa aneh. Bagaimana tidak aneh, ketika ia sudah berjalan agak jauh, ia selalu sampai dan berakhir di tempat yang sama. Kini, ia pun menyadari jika ia tidak tahu jalan kembali ke kamarnya.

Rasa takut, bingung, dan panik pun kini ia rasakan. Ia tidak tahu harus bagaimana. Ia juga sesekali mengumpat dengan kebodohannya. ia sedang berada di rumah, namun kenapa bisa ia sampai tersesat dan tidak ingat jalan pulang.

"Akhhhh bagaimana ini, sebenarnya ini rumah atau apa? aku sudah berputar-putar berapa kali saja tapi tetap tidak sampai di kamarku. Memalukan sekali." kata Emile yang masih tetap berusaha mencari jalan keluar.

Diam-diam, Ningsih tampak memantau gerak gerik Emile dari cctv. Sebelumnya ia merasa curiga dengan gerak gerik Emile, hanya saja beberapa menit kemudian, ia di buat tertawa dengan tingkah wanita itu.

"Nona, nona, kau lucu sekali." kata Ningsih yang langsung menyusul Emilie.

Melihat kedatangan Ningsih, membuat Emile langsung berlari dan memeluk wanita itu. Ia menangis sesenggukan saking takutnya.

"Tenanglah nona, disini aman." kata Ningsih dengan menenangkan Emile.

"Tenang bagaimana? Sebenarnya ini rumah atau labirin. Aku sangat takut jikalau tidak bisa menemukan kamarku." kata Emile dengan menghapus air matanya seperti anak kecil.

"Jika ingin berkeliling melihat-lihat rumah ini, nona bisa ajak saya. Sebenarnya rumah ini sangat sederhana, tapi memang kadang banyak yang bingung karena semuanya hampir terlihat sama." kata Ningsih dengan tersenyum kecil.

"Baiklah nona, mari saya antarkan ke kamar, dan mulailah ingat-ingat jalan menuju kamar nona, agar tidak tersesat lagi." lanjutnya dengan terkekeh.

1
Angie Evanz
seharusnya kebenaran cepat terungkap...keputusan terletak pd emile samada memilih hairy atau luigi..dgn membunuh salah satu karakter nya...sulit tp itu pasti kn tidak mungkin boleh bersama dgn kedua dua karakter itu..😔
moonlight: tungguin nex eps yaaa kak
total 1 replies
PuUs BuBu CHayang
bgs tp terlalu monoton,, pembaca kurang dpt feel ny,,,
moonlight: makasih buat koreksinya kak, kedepannya ku perbaiki lg👍
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
Anonymous
ini kapan up nya
moonlight: secepatnya kak❤️
total 1 replies
Shantyka Kusuma
audio nya dong Thor please
moonlight: ❤️❤️❤️
total 1 replies
Retno Harningsih
up
Rosmawati Usman Fatban
Tom &Jerry
Rosmawati Usman Fatban
rasa geram n geregetan rasa nya setiap kali harri kata jalang.kenpa selalu wanita di kata jlang..jadi klu lelaki yg selalu cari jlang u/memuas kan diri nya..apa pula sebtan u/lelaki yg suka Gonta ganti perempuan
Rosmawati Usman Fatban
tu la ah Nma nya shja tetangga pasti ada.yg.kepo nya minta ampun
Rosmawati Usman Fatban
oohh rupa nya Harry sskit .pernh depresi
Rosmawati Usman Fatban
heran juga ya Emily ni. sudah di hina jlang bodoh.. di fitnah masih juga bertahan..heran terbuat dri apa hati mu Emily..sanggup di hina n di tuduh dgn lelaki lain .
Rosmawati Usman Fatban
pergi jauh Emily buat dia menyesali .perbuatan nya..
Rosmawati Usman Fatban
apa cemburu ?????
Rosmawati Usman Fatban
nikah demi anak .serta status n tinggal kan segala nya,
Rosmawati Usman Fatban
abuat apa menerus kan hbungan jika tak nyaman n byk penghianatan
moonlight: selamat membaca kak, tinggalin jejak dan kasih saran yg membangun yaa❤️
total 1 replies
Rosmawati Usman Fatban
apa Herry tak tau kesedihan nya..
Wensy Gusno
lanjut thor
Rosmawati Usman Fatban
pengorbanan seorng kakk yg sia sia
Retno Harningsih
lanjut
Angie Evanz
seruuuuu....org yg sma tp keperibadian berganda...
moonlight: di tungguin next eps ya kak❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!