NovelToon NovelToon
Iparku, Kekasih Rahasia Suamiku

Iparku, Kekasih Rahasia Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Konflik etika / Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mommy2R

Luna harus menerima kenyataan pahit saat mengetahui jika suaminya yang baru saja menikahinya memiliki hubungan rahasia dengan adiknya sendiri.
Semuanya bermula saat Luna yang memiliki firasat buruk di balik hubungan kakak beradik suaminya (Benny dan Ningrum) yang terlihat seperti bukan selayaknya saudara, melainkan seperti sepasang kekasih.

Terjebak dalam hubungan cinta segitiga membuat Luna pada akhirnya harus memilih pada dua pilihan, bertahan dengan rumahtangganya yang sudah ternodai atau memilih menyerah meski perasaannya enggan untuk melepas sang suami..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy2R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

(Malam Pertama Yang Tertunda)

"Jangan gegabah dalam memutuskan sesuatu, Pa, dipikir-pikir lagi," ujar Retno, berusaha membela Ningrum.

"Keputusan Papa sudah bulat dan tak bisa diganggu gugat lagi," tegas Hendra.

Retno menatap sedih Ningrum, ia mengulurkan tangan kanannya dan menepuk pelan paha anak perempuannya itu.

"Ningrum sedang sakit, Pa, dia butuh perawatan serta perhatian kita sebagai orang tuanya. Mama tak tahu bagaimana nasib Ningrum kalau dia berada jauh dari kita," ucap Retno.

"Akan Papa siapkan beberapa orang untuk menemani Ningrum selama berada di sana." Hendra bangkit dari duduknya. Ia melenggang pergi begitu saja tanpa memedulikan lagi panggilan istrinya.

Sementara itu..

Ningrum yang tak terima dengan keputusan Hendra, mulai merayu Retno.

"Tolong ya, Ma, bujuk papa sampai papa mau membatalkan rencananya itu. Aku tak mau jauh dari Mama," rengek Ningrum.

Retno terlihat bingung sendiri. Ia tak langsung menjawab ataupun mengiyakan permintaan Ningrum.

"Aku sedang sakit parah, Ma. Aku sakit kista ovarium. Kata dokter Ardi, penyakitku ini bisa membahayakan nyawaku." Ningrum memulai dramanya lagi. Ia memasang wajah sedihnya dan berusaha mengeluarkan air matanya lebih deras lagi demi bisa meluluhkan hati Retno.

"Hah, benarkah itu Ningrum?" tanya Retno bernada khawatir.

Melihat ekspresi terkejut Retno semakin membuat Ningrum bersemangat untuk melanjutkan kebohongannya.

Ningrum mengangguk, mengiyakan pertanyaan Retno, "Penyakit ini menyiksaku, Ma, kadang-kadang perutku bisa terasa begitu sakit sampai-sampai aku mau pingsan rasanya," imbuhnya.

"Astaga." Retno mengusap dadanya. Ia jadi ikutan menitikkan air mata setelah mendengar cerita karangan Ningrum. "Kamu di sini dulu ya, biar Mama susul papamu. Mama akan membujuk papamu supaya membatalkan rencananya tadi," lanjutnya.

Ningrum mengangguk cepat sambil mengusap kedua matanya yang basah.

"Tolong bujuk papa sampai papa mau ya, Ma," pintanya.

Retno mengulurkan tangannya, mengusap lembut kepala Ningrum.

"Iya, Sayang, iya.."

Retno beranjak, ia lantas berlalu untuk mencari keberadaan Hendra.

Seperginya Retno, Ningrum langsung menyudahi dramanya. Ia mengusap kedua matanya yang basah sambil tersenyum lebar. Tatapannya mengarah ke mana perginya Retno.

**

"Kamu kenapa diam terus sih dari tadi, Lun?" tanya Benny sesampainya mereka berdua di rumah baru.

Luna menatap tak suka pada Benny sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Aku kesel sama kamu, Mas. Kamu itu sebenarnya memang terlalu polos atau terlalu b*doh sih? Kamu selalu saja berhasil kena tipuan si Ningrum," cibir Luna.

"Ya maaf, Lun, namanya juga seorang kakak, jadi bawaannya-"

"Kamu bukan seorang kakak bagi Ningrum, Mas. Kamu itu bagi dia adalah seorang kekasih!" sela Luna.

Benny seketika memalingkan wajahnya dari tatapan tajam Luna. Ia memilih diam, tak membalas sepatah katapun.

"Awas ya kamu, Mas, kalau kamu sampai meladeni tipuan Ningrum lagi." tunjuk Luna ke dada Benny.

Tepat di tengah pertengkaran kecil keduanya, datanglah beberapa orang yang akan membantu pekerjaan Luna dan Benny dalam merapikan rumah baru mereka.

"Permisi, Pak, Bu, apa benar ini kediaman Bapak Benny?" tanya seorang pekerja.

"Ya, benar. Saya Benny yang kamu tanyakan barusan,"

"Saya dan teman-teman saya ini adalah pekerja bantuan yang Bapak hubungi tadi," ujar si pekerja.

"Oh kalian. Cepat sekali datangnya," ucap Benny. "Kalau begitu, mari kita masuk ke dalam dan segera lakukan pekerjaan kalian. Saya berharap sebelum malam menjelang, pekerjaan kalian di lantai bawah sudah selesai," lanjutnya.

"Siap, Pak. Akan kami usahakan semaksimal mungkin."

Selesai berbasa-basi, semua orang langsung membagi pekerjaan mereka. Sebagian pekerja membantu Luna dalam menyusun barang-barang perabotan yang dibelinya tadi. Sedangkan pekerja lainnya membantu Benny untuk memasang lampu pada semua ruangan yang masih gelap.

"Kalau sampai pekerjaan tak selesai hari ini, tak apa ya, Lun. Biar dikerjakan besok lagi. Untuk sementara bagian lantai bawah saja dulu yang dirapikan, besok baru lantai atas.." ujar Benny.

"Iya, Mas. Tak apa. Nanti malam kita bisa tidur sementara waktu di kamar bawah," balas Luna.

"Iya, Lun."

Waktu cepat berlalu, tak terasa sekarang jam sudah menunjukkan pukul 6 sore, lebih satu jam dari waktu selesai bekerja yang seharusnya.

"Maaf, Pak, pekerjaannya tak bisa kami selesaikan hari ini. Bagaimana kalau kami sambung besok?" tanya seorang pekerja.

"Ya sudah tak apa, Pak, dilanjut besok saja."

Selepas magribh, para pekerja pamit pulang.

"Kamu sudah sholat magribh, Lun?" tanya Benny tiba-tiba.

Luna mengangguk, "Sudah," jawabnya singkat.

"Asekk.. kalau begitu, inilah saatnya kita untuk menikmati malam pertama yang tertunda."

Benny menutup dan mengunci pintu rumahnya. Dengan cepat ia berbalik dan lalu berlari kecil menghampiri Luna.

Tanpa mengatakan apa-apa, Benny langsung mengangkat tubuh Luna dan membawanya ke dalam kamar.

Luna tertawa dibuatnya.

Sesampainya di dalam kamar, Benny membaringkan tubuh Luna di atas kasur.

"Sabar sih, Mas, nunggu selesai isya' sekalian," ujar Luna.

"Aku sudah terlalu sabar, Lun, sudah berapa malam kita lewati tanpa menikmatinya berdua," balas Benny.

"Ya tapi kan-"

Benny membungkam mulut Luna dengan bibirnya. Dikecupnya lembut sambil sesekali dihisapnya bibir Luna yang merah dan tipis itu.

"I love you, Luna," bisik Benny pada telinga kiri Luna.

"I love you too, Mas."

Keduanya pun hanyut dalam perasaan. Malam pertama yang tertunda lama, akhirnya bisa mereka rasakan berdua.

Lenguhan serta d*sahan menjadi musik yang merdu dari keduanya.

Tik tok tik tok.

Beberapa saat kemudian, terdengar adzan isya' yang berkumandang dari segala penjuru arah. Keduanya pun langsung menghentikan kegiatan yang menguras tenaga itu.

Benny berbaring di samping Luna sambil memeluk istrinya itu, sedangkan Luna ia berbaring terlentang sembari menatap langit-langit kamar.

"Terima kasih ya, Lun," ucap Benny.

Luna menoleh dan bertanya, "Untuk malam pertamanya?"

"Bukan,"

"Lalu terima kasihmu untuk apa?"

"Untuk kamu yang sudah menjaga kehormatanmu selama ini. Tak banyak wanita sepertimu, Luna. Aku jadi bangga padamu, aku sangat beruntung bisa menjadi lelaki pertama yang merawanimu," ujar Benny.

Luna tersenyum mendengarnya, "Kamu sendiri bagaimana, Mas? Apa aku wanita pertama yang mendapatkan perjakamu?" tanyanya.

Degh!

Jantung Benny terasa berhenti berdetak usai mendengar pertanyaan Luna. Ia tak langsung menjawab, yang dilakukannya malah menyembunyikan wajahnya di balik tubuh Luna.

"Mas, jawab dong pertanyaanku tadi," desak Luna.

Tanpa membalas tatapan Luna, Benny menjawab, "Iya, Luna, kamulah satu-satunya wanita yang sudah mendapatkan perjakaku,"

Senyum lebar langsung menghiasi wajah Luna. Ia tampak bahagia mendengar kebohongan suaminya.

"Terima kasih ya, Mas. Aku lega mendengarnya, aku kira kamu sudah tak perjaka lagi. Aku sempat percaya sama ucapan Ningrum tadi, tahu," ujar Luna, mengingatkan.

"Ucapan Ningrum yang mana?" tanya Benny.

Luna lalu menceritakan ulang mengenai kejadian tadi di rumah orangtua Benny saat dirinya bertengkar dengan Ningrum sampai Ningrum mengatakan hal yang membuatnya murka.

"Tak usah didengarkan ucapan si Ningrum, Lun. Dia berbohong tentang semuanya supaya hubungan kita renggang," ucap Benny.

"Iya, aku tahu kok, makanya itu aku tak terlalu memikirkan ucapan Ningrum yang tadi." balas Luna.

Perasaan Benny tiba-tiba saja terasa sakit saat ia mengetahui betapa percayanya Luna terhadapnya. Rasa sakitnya itu timbul akibat rasa bersalahnya karena sudah membohongi Luna.

"Maafkan aku, Lun. Aku terpaksa berbohong padamu. Aku terlalu mencintaimu, Luna, aku tak ingin kamu pergi meninggalkanku kalau sampai kamu tahu yang sebenarnya." batin Benny.

_

1
Dhika Chawla
palingan Ningrum SM Benny udah sering tidur bareng wkt pacaran. makanya Ningrum obsesi SM Benny...benny.juga JD laki laki. ga tegas...pindah rumah ajalah..
Uti Enzo
Luar biasa
Ma Em
Ningrum si biang kerok yg mau memisahkan Luna dan Benny sengaja diadu domba agar mereka salah paham begitu juga dengan ibunya Benny dan pak Hendra mertuanya Luna agar mereka bisa benci sama Luna nomor WA Luna diganti agar tdk bisa dihubungi dan menghubungi emang dasar si Ningrum setan sdh usir saja si Ningrum dari rumah pak Hendra
Ma Em
Ningrum cuma anak pembantu yg diangkat derajatnya dijadikan anak angkat sama majikan ibunya tdk tau diri malah mau menggangu pernikahan anak majikannya si Beny yg blm bisa move on dari Ningrum begitu jg Ningrum tdk mau melepaskan Beny kalau kata aku mah mending Luna berpisah saja sama Beny daripada cuma makan hati sama Beny dan Ningrum
Ma Em
Luar biasa
Kafuka Fuura
Aku senang banget tidak salah pilih membaca cerita ini, semoga selalu berlangsung terus thor!
Mommy2R: terima kasihh 🤩
total 1 replies
NotLiam
Wow, thor punya bakat menulis yang luar biasa!
Mommy2R: terima kasihh 😍
total 1 replies
Mommy2R
SELAMAT MEMBACA 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!