Pertemuan yang di sudah atur kedua orang tua dari seorang pria culas dengan seorang gadis ceria dan pemberani di kota Bandung.
Mereka sengaja dibiarkan oleh kedua orang tua masing-masing, jika sudah dekat mereka dijodohkan untuk membangun rumah tangga dan keluarga kecil yang diinginkan orang tua.
Sampai ada sebuah kebenaran yang sangat menyakitkan untuk menguji kisah cinta mereka.
Akankah mereka akan mampu melewati nya? dan siapa yang akan menjadi pemilik hati cowok beku itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PHB | 31.
Pulang sekolah, Sebelum Nando mengerjakan kerja kelompok, ia mengantarkan Mona lebih dulu ke rumah Novia.
Sepanjang perjalanan dari sekolah, Mona hanya terdiam, Nando tak henti-henti nya melihat wajah kecut nya Mona dari pantulan spion.
"Neng kenapa?"
Mona menoleh ke spion "Gapapa"
"Aku tanya serius, kenapa?" Kata Nando dengan tatapan yang sudah dingin.
"Kamu ini bener hamilin Nurul ya?"
Ciiittt
Nando ngerem dadakan.
Mona reflek memeluk, dan menggeplak helm full face nya Nando "shit, kalau rem jangan dadakan kampret" Umpat Mona.
Mona geram karena area sensitif di tubuh nya bertabrakan dengan punggung laki-laki itu.
Nando memutar badan untuk melihat Mona dengan tatapan dingin "Aa sudah suruh neng ya, udah cukup jangan bahas gituan lagi"
"Tapi kalau aku penasaran gimana a?"
"Gausah neng, aa gak nyuruh kamu untuk mikirin itu, ngapain dipikirin?" Nando putar badan lagi, lalu melanjutkan perjalannya ke rumah Novi.
Keadaan menghening sampe mereka tiba di depan rumah Novi, Mona turun dari motor tanpa sepatah kata. Serupa dengan Nando yang asal ngeloyor begitu aja.
**
Sampe rumah, Nando bersih-bersih badan dulu sebelum pergi ke rumah Disky.
Sehabis mandi Nando mengecek ponsel, layarnya yang terus berkedip mengundang perhatian Nando.
Dari pesan whatsapp ada tiga yang masuk.
Pertama dari Mona, menyuruh Nando untuk jemput sehabis isya.
Kedua dari Disky untuk cepat datang ke rumah nya, dan yang ketiga dari Nurul yang tiba-tiba ada di depan rumah Nando.
"HAH" Nando langsung ke arah pintu rumah nya, bener aja ada Nurul yang datang sambil membawa kue brownies coklat kesukaan nya.
"Kamu ngapain?"
Nurul memberi kue kotak brownies itu ke Nando "Buat mamah sama papah kamu, kebetulan aku disuruh Disky untuk jemput kamu" Alibi Nurul, asli nya sih dia ingin pergi bersama Nando, walau dikit tapi setidaknya bisa mengikis rasa cemburu nya sama Mona.
"Ngapain? gausah" Nando menadah tangan ke arah depan. "Silahkan anda boleh pulang lagi, dan makasih atas makanan nya."
Nurul tersenyum simpul "Orang-orang pernah bilang, cinta sejati itu butuh perjuangan, dan aku lagi lakukan ini"
Sedikit ada rasa tercengang dari Nando, berhubung ketua kelompok sudah bawel. Dia langsung masuk kembali ke dalam rumah, niatnya untuk mengambil helm dan kunci motor, tapi Nurul mencegah nya.
"Aku antar kamu" Nurul memeluk lengan Nando dengan lembut.
Pria itu menunduk "Saya taruh brownies dulu, ke meja bentar"
Tak lama, Nurul membawa Nando menggunakan sepeda motor pribadi nya ke rumah Disky, disana terlihat sudah ada Arip dan Disky yang sudah lelah menunggu kedatangan pria itu.
"Situ kenapa dis?" Tanya Nando. Sudah tau dia lagi menahan sewot.
Sewotnya dobel, selain nunggu kehadiran nya, disky dipertontonkan adegan yang membuat nya muak "Ngapain gandengan sama Nurul?"
Nando tertunduk, dia bahkan baru menyadari kalau di gandeng cewek yang menurut nya menyebalkan.
"Lah, saya gak tau ini..."
Disky berjalan ke mereka, untuk melerai keromantisan yang di buat-buat. Ini bagian rencana Nurul yang seolah sudah menyewa Arif untuk memfoto dirinya dengan Nando.
Walau korban nya itu Disky yang orang nya sangat cinta sekali dengan Nurul.
Bahkan Nando gak tau, kalau dia meninggalkan sepeda motor nya di rumah, tujuan Nurul itu agar Nando tidak menjemput Mona dari rumah Novia.
"Terus juga kamu kenapa bawa Nurul ke rumah saya? Mau buat saya marah, HAH" Sewot Disky sambil mencengkram kerah Nando.
Nando membuang wajah ke samping "Gosok gigi bro, bau mulut lo!"
"Maksut kamu apa ngomong gitu bro?!"
Disky menatap tajam Nando, Nando menatap biasa aja bahkan tidak ada takut nya sama sekali dengan gertakan dari Disky.
"CUKUP!!" Nurul menahan gerak kepalan tangan Disky yang akan menghantam wajah nya.
"Kalian habis dari mana aja?!" Sewot kembali Disky yang marah nya semakin meledak.
Nando yang orang nya gak suka ribut masalah sepele itu hanya terdiam, Nurul pun sama malah diam.
"Kenapa diam kalian"
"Saya habis..."
"Kita dari mall, ah iya habis nonton bioskop tadi" Tukas Nurul saat Nando ingin bicara
Nando mendelik sebal "Gila tah apa kamu?"
"Nurul kamu mending pulang deh sekarang, kita mau kerja kelompok" Arif menghampiri melerai keributan sekaligus memberi kode untuk Nurul kalau foto gandengan itu sudah di kirim ke whatsapp nya Mona dengan bukti layar foto mereka.
"Sip" Bisik Nurul dan balik keluar rumah
"Okey, sorry kalau kehadiran saya ganggu, sampai jumpa dan nikmati tugas nya" Nurul berpamitan.
**
Di tempat lain.
Ting!
Novia bingung ketika Arif mengirim foto Nando yang lagi gandeng tangan sama Mona.
Arif pun mengirim pesan lagi untuk kekasih nya.
"Nov, tolong bilang ke Mona kalau Nando gak bisa jemput, kamu yang antar dia pulang ya"
Arif yang dijebak sama Nurul, masih ada rasa kasihan untuk Mona. Berhubung profil WhatsApp Novi dan Novi kompak warna abu-abu jadi Arif mengganti nickname Novi menjadi nickname milik Mona untuk menetralisir kepercayaan Nurul.
Dan Arif pun paham rencana Nurul yang bawa Nando tanpa membawa sepeda motor nya, karena emang rencana Nurul ingin membuat Mona dan Nando itu marahan terus putus.