NovelToon NovelToon
MENJADI TUAN MUDA

MENJADI TUAN MUDA

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik / Playboy / Harem / Kehidupan alternatif / Romansa
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: zhar

area non Bocil !!!!

Demi mendapatkan uang untuk pengobatan ayahku, aku terpaksa terjebak di lingkaran merah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zhar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Setelah kembali ke kantor, aku berbincang sebentar dengan Kak Sandra, tapi hal yang romantis tidak terjadi lagi.

Hingga jam 11 malam lebih, aku kini mengendarai mobil dan kembali ke kediamanku.

Setelah mandi aku pun tidur, tidak ada pemandangan indah lagi, keesokan paginya saat sarapan, aku mengungkit masalah pindah rumah dengan Novi.

Dia terlihat sedikit sedih, Tapi tidak mengatakan apapun. Tentu saja, dia tidak punya hak untuk mengatakan apapun padaku.

Tidak banyak barang yang perlu dibereskan, hanya sedikit baju dan koper saja.

saat aku selesai membereskan barang dan turun kebawah, aku bertemu dengan Audi a81 yang baru berhenti dibawah.

"kamu mau pindah rumah?"

Harin ini micel menggunakan pakaian kasual, dress bunga-bunga panjang, membuatnya terlihat seperti bunga lotus, terutama rambut panjang yang tergerai di bahu, sama sekali tidak terlihat seperti wanita yang kuat.

Aku dengan sembarang mengiyakan, dengan acuh tak acuh memindahkan barang kedalam mobil, dia oun membantuku, aku pun tidak menolak.

Setelah selesai membereskan semuanya, aku mengendarai mobil dan pergi, tidak mengabari Micel, tapi Micel tetap mengendarai mobilnya dan mengikutiku dari belakang.

Aku merasa emosiku ini seharusnya sudah cukup, orang seperti micel adalah orang yang tempramen, kalau sampai apinya membesar, maka akan benar-benar putus, ini tentu bukan hasil yang aku inginkan.

Villla Kak Sandra yang tidak ditinggali itu berada di pinggiran sungai, berlantai 3, sekitar 400 meter persegi.

Seluruh perlengkapan rumah sangat lengkap, sselain itu juga sangat bersih, sangat jelas kalau ada orang yang selalu membersihkannya.

Barang tidak banyak, lagipula ada Micel yang berinisiatif untuk membantu, segera sudah selesai membereskannya.

setelah selesai membereskanya semuanya, Micel langsung berbaring di ranjang besar, sepasang mata besar menatapku.

Aku tahu dia berharap aku akan mengatakan sesuatu padanya, Tapi dengan hal itu aku tidak mau melakukanya, mengambil teko listrik, aku langsung pergi ke dapur untuk memanaskan air.

Saat menunggu air mendidih, Micel masuk kedalam dapur, lalu aku merasakan tubuhnya yang hangat menempel pada punggungku, dia memelukku dengan erat, bahkan aku juga bisa merasakan tekanan kedua dadanya yang berisi.

"Justin, kamu jangan marah lagi yah, aku minta maaf padamu."

Tidsk dipungkiri, kedua dada yang berisi itu sangat menggoda, terutama rasa saat dadanya menempel di punggungku, meembuatku tanpa sadar mulai membara.

Tapi aku tetap menggenggam sepasang tanganya, dan ingin melepaskan, tapi tenaganya terlalu kuat dan sangat bersikeras.

"Kamu adalah seorang pria, kenapa kamu begitu berkecil hati dan harus bertindak seperti wanita, Pria seharusnya berlapang dada, kamu maafin aku yah!, Aku tidak sengaja, aku hanya karena emosi sesaat saja, bagaimana pun aku adalah manager perusahaan keluarga ku, bagaimana nanti ada orang yang melihat ku bermesraan dengan mu dipinggir jalan, bahkan, kamu juga memasukkan tangan mu kedalam rok ku, hal ini pasti akan berpengaruh buruk....."

Micel mengatakan hal begitu banyak, menjelaskan alasan dia marah, juga menjelaskan ucapan itu terlalu panik. inti dari ucapanya hanya berasa pada satu hal, dia juga bersalah, dia ingin aku memaafkanya.

Aku memalingkan tubuh, sepasang tangan mengangkat wajahnya,"Micel, ini adalah kedua kalinya kamu menginjak harga diriku, walaupun aku hanya seekor bebek, tapi tolong ksmu ingat, aku adalah bebek yang tidak pernah menggunakan uangmu sepeserpun, hingga sekarang apa yang aku berikan padamu adalah perasaan yang tulus.

Hingga saat ini aku hanya berhutang budi padamu karna sudah menyelamatkan sepasang kaki ayahku, oleh karena itu tolong jangan memaksa ku untuk membayarmu."

"Biasanya akulah yang mengancam orang lain, mana mungkin ada orang yang berani mengancamku, apa yang aku inginkan..."

Micel memuncungkan mulutnya mengeluh, aku mengangkat dagunya dengan satu tangan," Apa yang kamu katakan?"

Micel langsung menunjukkan mata dan tatapan menggoda,"Aku bilang aku ingin memakanmu, memakan dirimu yang perjaka ini!"

Dia bahkan menggodaku, dan sangat berani, apakah dia tidak tahu aku sama sekali tidak kendali terhadap wanita cantik?!

Setelah itu, aku langsung memgang kedua pipinya, menatap sepasang matanya yang jernih itu dengan tulus.

"Micel, aku sangat menyukaimu, dari pertama kali kita bertemu, aku sudah tanpa sadar jatuh cinta padamu, matamu yang indah, rasa acuh tak acuhmu, segala tentang mu membuatku tergila-gila padamu. Aku tidak hanya sekali mengingatkan diri ku sendiri kalau aku hanya lah seekor bebek, tidak pantas untukmu, oleh karena itu setiap kali saat kamu mengatakan ucapan seperti itu, aku akan merasakan suatu rasa yang amat dalam, makanya reaksi ku begitu besar."

"Tapi aku tetap tidak bisa menahan untuk menyuakimu, merindukanmu, setiap kali aku menutup mata, didalam hatiku selalu ada kamu. aku sama sekali tidak memiliki cara untuk menghilangkanmu dari hatiku, didalam hatiku, kamu adalah wanita idaman yang spesial, dan aku hanyalah seekor semut kecil yang menyedihkan, kalau suatu hari kamu memalingkan tubh dan pergi, kamu ingin aku melakukan apa...?"

Aku mengatakan hal yang sangat banyak, mengatakan sampai tatapan micel kabur, perasaanya mulai hilang kendali,"Tidak akan, Justin, walaupun aku...."

Aku tidak memberikannya kesempatan umtuk mengatakan lebih banyak lagi, langsung mengangkat wajahnya dan menutupi bibirnya yang panas dengan bibirku, sepasang bibir itu sangat lembut, hangat dan membuatku terpesona.

Setelah itu aku mengeluarkan lidah, mengait lidahnya yang basah dan lembut itu, walaupun gerakan ku sangat janggal, tapi yang sangat jelas adalah, lidah micel lebih janggal dariku, sangat jelas dia tidak pernah merasakan pengalaman seperti ini.

Segera, nafasmya menjadi tidak cepat, wajahnya memerah.

Setelsh itu, bibirku melepaskan bibirnya, menci*m lehernya, samping telinganya, dengan pelan-pelan memuji seluruh keindahanya.

Saat aku berhenti, mata mabuk micel terlihat kabur, wajahnya terlihat sangat merah.

Oleh karna itu, aku menggunakan reaksi alami tubuhku perlahan bergerak dan bergesek pada tubuhnya yang terhalang oleh pakaian itu.

Micel mendengus, suara dengusan yang menggoda itu seolah-olah berasal dari roh ysng berasal dari neraka, lamgsung menggoda rohku.

"justin, tunggu"

Didalam suara dengusan itu, Micel dengan susah payah menghalanginya, pada saat bersamaan dia juga menyodorkan tangannya yang lembut, menghalangi sentuhan romantis diantara tubuhku dan tubuhnya.

"Justin, ada satu hal yang ingin aku beritahukan kepadamu."

Aku memeluk pinggul Micel, kembali menci*mnya bibir merahnya yang menggoda itu,"katakanlah."

Micel sepertinya sangta canggung, tapi di dalam kecanggunganya itu juga terlihat sangat malu,"Aku, aku adalah wanita perawan."

Ucapan Micel membuatku tercengang, sebagai klien besar Kak Sandra, Dia selalu mencari seekor bebek, dan sekarang ia mengtakan kalau dirinya adalah perawan, bukankah ini menipu?

"ini benar adanya, walaupun aku sering mencari bebek, tapi setiap kali aku selalu menyuruh mereka hanya menjil*ti kaki saja, paling banyak hanya membantuku merems dada saja, tidak berani membuat gerakan yang terlalu berlebihan. Aku selalu melampiaskan dengan cara ini, tapi tubhku tidak boleh diberikan kepada mereka, aku ingin menyisakan untuk pria yang paling aku cintai."

Aku mengerti ucapan Micel, oleh karna itu aku pun kembali menarik tubuhku.

"Justin, Kamu jangan marah, kita tunggu sebentar lagi yah? Sekarang aku masih sedikit Ragu...."

Aku tentu tidak marah, dari sudut pandang profesional, dia adalah klien, dari sudut pandang sendiri dia adalah perawan, Aku juga perjaka, Tidak Rugi!

Tapi tidak perduli bagaimanapun, hal ini tidak boleh ditunjukan di wajah.

Mencium aroma tubuh Micel yang harum, menatap dadanya yang bulat berisi dan tegak itu, dan teringat baru aku menyentuh bagian kemaluannya yang menggoda itu, aku merasa diriku sudah tidak tahan lagi.

"Micel, aku mengerti dirimu, aku juga bersedia untuk pahami, tapi bagaimana denganya sekarang, aku merasa aku sudah hampir meledak."

Micel dengan jelas mengetahui maksud yang aku katakan, oleh karna itu wajahnya pun memerah, dengan nda rendah berkata,"Aku tidak pernah membantu pria melakukan hal itu, kamu dulu pernah memuji kakiku cantik, bagaimana kalau aku membantumu dengan kakiku sekarang....."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!