Menceritakan seorang pemuda kampung yang bernama Daniel yang pergi ke kota untuk mengejar cita citanya menjadi seorang penyanyi solo di audisi pencari bakat, dan saat dia menemukan tempat tinggal barunya dia memiliki seorang tetangga wanita yang sangat bar bar, dikarenakan ruangan mereka hanya terhalang oleh dinding sangat tipis mereka seakan terganggu oleh kegiatan mereka masing masing, mereka pun mulai menganggu satu sama lain. seiring berjalannya waktu mereka pun mulai akrab dan timbul rasa nyaman di keduanya, walaupun tanpa mengetahui nama dan wajah satu sama lain mereka mencoba untuk menjalani hubungan yang cukup unik diantara mereka berdua, bagaimana ceritanya Yuk coba ikuti semoga Kalian suka ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Daniel kesepian
" hey kau kenapa wajahmu seperti itu?" Tanya Asep pada danile.
Kini danile sedang berada di toko buah Asep.
" Wajahku sudah seperti ini dari dulu" kesal danile dengan pertanyaan Asep.
" Maksudku kenapa wajahmu seperti sedang memikirkan sesuatu" ujar Asep memperjelas pertanyaannya itu.
" Aku hanya memikirkan Amanda, dia sudah pergi dari kosannya tetapi tidak menghubungiku" keluh danile sembari menusuk nusuk Buah apel dengan telunjuknya.
" Hey kau bisa merusaknya" rebut Asep yang langsung mengambil buah apel yang di pegang danile
" Cih hanya satu aku bisa membelinya" jawab Daniel kesal
Asep hanya diam sembari melihat lihat keadaan buah apel itu.
" Kenapa kau tidak yang duluan menghubunginya?" Tanya Asep
" Benar juga kenapa aku tidak kepikiran ya" ujar Daniel yang teringat dengan ucapan Asep.
Sedangkan Asep hanya menatap malas ke arah temannya yang terlihat bodoh itu.
Daniel pun langsung menghubungi Amanda tetapi beberapa kali di hubungi tidak ada respon sama sekali dari Amanda.
Dan Daniel pun menyerah dikarenakan sudah hampir 5 kali danile menelpon dan mengirimkan pesan tetapi tidak ada balasannya.
" Kenapa?" Tanya Asep saat melihat wajah danile yang di tekuk
" Tidak di angkat" jawab lesu danile
" Mungkin dia sibuk atau tidur" jawab Asep sembari mengunyah buah di mulutnya.
" Tadi aku bertemu bela" ujar Daniel tiba tiba
Asep yang sedang asik mengunyah makanannya seketika langsung berhenti dan menatap wajah Danile.
" Apa yang terjadi?" Tanya Asep dikarenakan pasti ada sesuatu yang mereka bicarakan
" Dia meminta tolong untuk aku menemaninya pulang nanti" ujar Daniel
" Terus apa jawabanmu " ujar Asep
" Aku terpaksa menyetujuinya" keluh danile
" Kenapa kau tidak menolaknya " Ujar Asep
" Ibuku terlibat dengan pertemuan ini" ujar danile kesal
" Aku sungguh prihatin padamu, tetapi aku hanya memberitahukan padamu, jangan memberikan harapan palsu pada wanita" ujar Asep yang kembali memakan buah buahannya itu.
Sedangkan danile hanya terdiam dengan ucapan yang di katakan oleh Daniel, dia merasa bimbang dengan yang ia lakukan sekarang..
Di rumah Amanda dia sedang duduk bersama Susi sang Kaka di sebuah bangku taman depan rumahnya.
" Kak, kenapa Kaka tidak ikut bersama ibu, bukannya kau selalu ikut kemanapun ibu pergi?" Ujar Amanda yang sembari menatap sebuah laptop di pangkuannya
" Jika aku ikut siapa yang nemenin adik aku yang nakal ini" jawab Susi sembari mencubit pipi kirinya Amanda
" Awwww sakit kak" pekik Amanda yang mengusap usap pipinya.
" Lagian, kamu nanya aneh aneh, emang kaka itu anak kecil yang harus ngintil ibu kemana mana" kesal susi
" Ya emang seperti itu kenyataan " kekeh Amanda
" Oh begitu ya, kalo Kaka anak kecil sebaliknya kalo kamu apa " kesal susi
Amanda hanya tertawa mendengar kakanya yang sedang kesal itu.
" Kenapa Kaka tidak mencari pacar saja" tanya Amanda tiba tiba
" Kaka belum siap " jawab Susi
" Kenapa, apa Kaka masih memikirkan mantan Kaka itu?" Tanya Amanda, dikarenakan dia tahu dulu sang Kaka pernah menjalin hubungan bersama seseorang tetapi orang itu di jodohkan oleh orang tuanya, dan Kakanya itu terpaksa berpisah dengan kekasihnya.
" Tidak, hanya saja kakak belum menemukan seseorang yang pantas dan tampan saja" ujar susi tertawa dan mencoba mencairkan suasana hatinya.
" Ishhh aku serius tau kak" ujar Amanda kesal
" Sudahlah lagian rasanya aneh kalo seumuran Kaka masih pacaran, harusnya seumuran Kaka itu menikah " jawab Susi dengan bijaksana.
" Ah benar juga" jawab Amanda mengangguk.
" Kamu yakin ingin masih meneruskan impianmu itu dek?" Tanya susi
" Kenapa emangnya?" Tanya amanda
" Tidak apa apa, Hanya saja banyak orang yang menyerah mengejar cita citanya saat percobaan pertama gagal" jawab Susi
Amanda hanya tersenyum mendengar ucapan Kakanya itu.
" Aku tidak akan menyerah kak, aku dan danile akan mengejar cita-cita kami dengan jalan apapun yang kamu inginkan, dan kami akan berusaha untuk mendukung satu sama lain" jawab Amanda tersenyum
" Syukurlah jika kalian masih memiliki keteguhan dan kepercayaan diri kalian masing masing, semoga saja cita cita Kalian terwujud" ujar Susi
" Iya kak terimakasih " jawab Amanda sembari memeluk sang Kaka.
" Sudah ayo kita masuk, udaranya mulai dingin" ajak Susi pada adiknya
" Iya udah ayo" jawab Amanda
Dan mereka berdua pun masuk kedalam rumahnya.
Didalam kamar Amanda kini sedang berganti pakaian ke baju tidurnya, dan ia baru teringat dengan ponselnya.
" Dimana ponselku?" Tanya Amanda pada diri sendiri.
Dan diapun mulai mencari cari ponselnya, dan beberapa saat ia menemukan ponselnya di dalam sebuah kardus berisi peralatan makeup miliknya.
Dan Amanda Pun mengecek ponselnya itu, dan saat terbuka dia melihat beberapa panggilan tak terjawab dari danile.
" Astaga danile meneleponku" ujar Amanda dan diapun langsung memutuskan untuk menelpon balik danile
Tetapi telpon danile tidak aktif sama sekali.
" Kenapa tidak aktif ya" gumam Amanda dan dia pun mencoba kembali tetap tetap saja sama seperti sebelumnya, nomor danile masih tidak aktif.
Dan akhir Amanda memutuskan untuk mengirimkan pesan pada danile
" Maaf danile aku tadi tidak melihat ponselku berdering, maaf aku tidak mengangkat telponmu, jika kau membaca pesan ini hubungi aku" isi pesan Amanda pada Danile.
Dan Amanda pun langsung mencharger ponselnya setelah mengirimkan pesan itu pada danile..
Ditempat Asep kini danile sedang mengeluh dikarenakan ponselnya habis baterai saat ia gunakan untuk bermain game.
" Kenapa kau tidak memiliki kabel charger yang sama denganku sih" gerutu danile pada Asep.
" Mana aku tahu, lagian kau tidak lihat apa jika baterai ponsel milikmu itu mau habis" jawab Asep
" Tidak " jawab Daniel Enteng
Asep hanya melihat danile dengan mata malas, entah kenapa dia harus memiliki teman seperti danile yang ceroboh seperti itu.
" Sudah lebih baik kau pulang sana jika ingin mencharger ponselnya" Saran asep
Dan danile hanya menghela napas mendengar ucapan Asep
" Dengan berat hati danile bangun dan mulai melangkah kakinya keluar dari toko buah milik Asep.
Sebenarnya danile malas pulang dikarenakan disana sudah tidak ada Amanda yang bisa menemaninya mengobrol, jadi dia merasa kesepian disana.
Asep yang melihat wajah danile yang di tekuk sembari berjalan dengan gontai hanya menggelengkan kepalanya.
" Nanti jam 10 kita akan ketempatmu untuk minum" ujar Asep yang paham akan dengan perasaan Daniel
Sedangkan danile yang mendengar ucapan Asep seketika berhenti dan berbalik
" Aku akan nunggu Kalian, kita bisa begadang semalaman" ujar Daniel
Dan diapun langsung pergi dari sana.
Dan Asep pun langsung melanjutkan kembali membungkus semua buah buahannya dalam kardus.
" Dasar kenapa tidak bilang aja sih, emang kau kira kita ini bukan teman temanmu apa" ujar Asep dan diapun langsung menelpon Niko dan bima setelah menyelesaikan pekerjaan itu..