Chen Feng atau dikenal Eddy Chen seorang pemuda dari Kota Chen Selatan yang tidak sengaja terlibat kasus pernikahan massal di sebuah daerah terpencil di kaki gunung Huang dengan seorang gadis desa setempat namun tidak pernah ia duga bahwa ia akan melihat atau menemukan sesuatu yang unik dan menyeramkan disana termasuk latar belakang dari jati diri dan keluarga dari isterinya itu.
Mari kita ikuti kisahnya di novel terbaru ku! Semoga kalian suka , jika suka silahkan like, favorit, rate 5 dan komen yang positif ya.. Terimakasih 💞😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Slyterin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10.
Sesampainya Eddy Chen di kantornya, pemuda ini tak pernah bisa melupakan ingatannya mengenai dirinya yang kini bisa melihat mahluk halus kasatmata yang biasanya tak pernah terjadi pada dirinya sejak dulu.
"Sejak kapan aku bisa melihat mahluk halus seperti itu?" pikiran membuatnya tidak bisa kondensasi pada pekerjaannya sampai sore hari.
Ia tersentak kaget saat melihat jam dinding yang kini menunjukkan jam pulang kerja.Ia tidak mau pulang ke rumah 'Gang Rembulan Putih nomor 7'karena hal itu akan membuatnya bertemu dengan Anna dan dua hantu lainnya.
"Aku tidak ingin berhubungan dengan para hantu itu lagi dimulai malam ini. Aku akan mencari apartemen terdekat dari perusahaan ini untuk tempat tinggal di kota Tian".kata Eddy Chen cepat mencari apartemen melalui hpnya dan Ia tersenyum bahagia menemukan apartemen yang Ia inginkan.
Eddy Chen cepat meninggalkan kantornya setelah Ia melihat jam pulang kerja sudah tiba.Ia mengendarai mobil ke arah timur dari lokasi perusahaannya.Dan, kemudian Ia memarkirkan mobilnya di depan pintu gerbang sebuah gedung apartemen yang bertuliskan Apartemen Kemakmuran setelah pintu gerbang di buka.
Mobilnya meluncur ke area parkiran dan setelah Ia memarkirkan mobilnya kembali.Ia segera keluar dari mobil dan berjalan masuk ke kantor pemasaran dari apartemen tersebut.Disana Ia berjumpa dengan pria usia enam puluhan yang menjadi pemilik apartemen.
" Apakah Anda yang akan menyewa rumah di lantai 5 di apartemen ini?"tanya pria itu nada ramah kepada Eddy Chen.
"Ya".jawab Eddy Chen nada sopan kepada pria itu.
"Baiklah, mari Anda ikuti saya ke lantai 5 karena saya akan mengantarkan Anda ke rumah Anda".kata pria itu segera berjalan keluar dari kantornya menuju ke lift di bagian utara apartemen itu. Eddy Chen cepat mengikutinya dengan menyeret kopernya di belakang pria itu.
Sesampainya Eddy Chen di depan rumah lantai 5.Ia segera mendapatkan kunci dari pria itu lalu setelah pria itu pergi ke lift untuk kembali ke lantai bawah. Ia membuka pintu dan melangkah masuk ke rumah dan tersenyum bahagia karena Ia berhasil menjauhkan diri dari Anna si hantu menyebalkan.
Eddy Chen cepat membereskan isi kopernya dengan wajah penuh semangat sebelum Ia pergi mandi dan merapikan dirinya.Ia juga melihat-lihat pemandangan alam di luar gedung apartemen itu dari kaca jendela dengan senyuman senang.
"Wah, pemandangannya sungguh indah... "puji Eddy Chen mengagumi pemandangan alam malam hari dari balkon.
Lima belas menit kemudian,Ia sudah bersantai di sofa panjang sambil makan malam dan menonton film favoritnya untuk menunggu jam tidurnya.Namun, Ia tidak sadar bahwa dari area gelap lorong menuju ke kamar mandi ada seseorang berwajah garang dan bermata merah sedang menatapnya terus menerus.
"Aroma darahnya sungguh lezat.."gumam hantu pria di sudut kamar mandi. Hantu ini sudah mengincar Eddy Chen sejak pemuda ini masuk ke rumah dan Ia menunggu saat yang tepat untuk menikmati darah si pemuda manusia yang sangat menarik dahaganya.
Hantu itu diam-diam meluncur ke belakang sofa agar hantu itu bisa cepat menyerang pemuda ini dari arah belakang kepala berambut tebal dan hitam pemuda ini. Hantu sudah membuka mulutnya ke leher Eddy Chen yang terbuka tetapi hantu itu dikejutkan oleh sosok gadis cantik jelita berpakaian putih yang telah tahu- tahu telah muncul di sampingnya dan tangan gadis yang tertutup lengan panjang warna putih telah menampar pelipisnya membuatnya terlempar keluar dari rumah dengan kecepatan tinggi.
" Aduhh...!"teriak hantu itu kesakitan pada pinggulnya yang terbentur lantai batu jalanan apartemen.
"Hantu hina sepertimu berani untuk mencoba sentuh suamiku." dengus Anna kepada hantu itu yang kaget dan ketakutan terhadap dirinya.
"Kau hantu darimana berani untuk menyerangku?" si hantu mencoba untuk berdiri pada kedua kakinya di depan Anna yang menatapnya dengan wajah bengis.
Anna tersenyum sinis kepada hantu itu sebelum Ia menendang jatuh hantu itu dengan kasar lalu tangan kirinya memegang bahu hantu hingga hantu itu tidak pernah berhenti untuk menjerit kesakitan dan hancur berkeping-keping di depannya.
Xiu Xiu muncul dari lantai atas dengan melayang ke bawah dengan sangat ringan sekali dan berdiri pada kedua kaki di depan Anna dengan senyuman manis di wajah cantiknya."Anna,untuk apa kau menolong si bodoh yang tiada pernah bersyukur atas apa yang kamu lakukan".ucap Xiu Xiu mendongak ke lantai 5.
"Aku melakukannya bukan dirinya".kata Anna sambil berjalan keluar dari apartemen dengan diikuti oleh Xiu Xiu dan Ella Wang yang menatap Xiu Xiu dengan wajah penuh pertanyaan namun Ella Wang selalu di abaikan oleh Xiu Xiu.
Anna melihat sosok hantu kecil sedang menghisap asap dupa yang ditancapkan diatas tungku perak di pinggir jalan raya.Anna mendekati hantu kecil dengan wajah ramah sebelum berbicara kepada hantu kecil.
"Adik kecil,darimana kau mendapatkan dupa untuk makan malammu? " tanya Anna berjongkok di dekat hantu kecil yang menatapnya.
"Aku dapat dupa untuk makan malamku dari seorang Bibi yang baru saja lewat di jalanan ini".jawab hantu kecil acuh tak acuh kepada Anna sambil menikmati makan malamnya.
Anna berdiri pada kedua kakinya sambil menengok ke arah timur jalanan tersebut yang sangat gelap.Ia melanjutkan langkah kedua kakinya ke arah tersebut dengan diikuti oleh Xiu Xiu dan Ella Wang di belakang punggungnya.
Ella Wang ikut berhenti ketika Anna berhenti di depan untuk melihat rumah warna merah muda yang ramai oleh para pengunjung pria berpenampilan kaya raya dan genit.Mereka mengamati tiap pria manusia yang duduk bersama tiga orang wanita sambil tertawa- tawa dan minum sesuatu yang memabukkan di tiap ruang di rumah tersebut.
"Hmm,Anna jika kamu lihat isi rumah itu adalah pria hidung belang semuanya berarti dia itu mucikari atau penghibur senior dari rumah bordil ini".kata Ella Wang nada halus kepada Anna yang mengangguk paham.
"Iya,tetapi Dia wanita yang baik, dan aku ingin melihat Dia dengan jelas".kata Anna melangkah masuk ke rumah itu dan menemukan wanita cantik duduk di kursi dalam kamar yang tertutup rapat menatap kain sutra warna kuning dengan wajah penuh kesedihan.
Anna mendekatinya dan duduk di kursi samping kiri wanita." Wanita yang malang".kata Anna merasakan sakit seperti yang dirasakan oleh wanita itu.
"A Ning,Ibu harap kau tak pernah kelaparan di dunia mu sekarang dengan Ibu selalu menaruh dupa kayu cendana di pinggir jalan raya tempat dimana kamu meninggalkan Ibu sejak berusia satu tahun".kata si wanita meratapi kain sutra warna kuning itu tanpa si wanita menyadari bahwa dirinya saat ini sedang di perhatikan oleh tiga hantu cantik di depannya.
Bersambung!!
pantau dl ah...